Anda di halaman 1dari 42

LK-1.

Format Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Nama : Khairuddin, S.Pd


Asal Sekolah : SDN 09 Parit I/II

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian
Pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti
langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan Laporan Hasil Analisis
Penilaian Pembelajaran (LK-2).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 7 MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran
yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam.
2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian
pembelajaran yang Anda pilih.
3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian,
kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan
saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori yang dipelajari saat MK Pengembangan
Perangkat Pembelajaran.
4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak
1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.

Nama Mapel Bimbingan dan Konseling

Tempat Pelaksanaan SDN 09 Parit I/II/ Konseli AW

Waktu Pelaksanaan 8 November 2023

Nama Mahasiswa Asrianto Saputra

Nama Guru Pamong Ahmad Virza, S.Pd. Gr

Nama Dosen Drs. Saiful Bahri, M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Penilaian


Pada layanan konseling individu dengan topik “merokok” pada konseli AW SDN 09
Parit I/IIyaitu menggunakan system penilaian assesmen Of Learning yaitu dengan
memberikan penilaian setelah pelaksanaan layanan.
Berdasarkan Permendinas No. 20 tahun 2007, konsep tentang penilaian
dijabarkan sebagai “Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik”. Dalam pengertian ini, penilaian merupakan
suatu kegiatan yang memiliki tahapan tertentu (berproses : mekanisme, prosedur, dan
instrument yang digunakan), dengan mengetengahkan pengumpulan dan pengolahan
akan berbagai informasi.
Penilaian ditujukan kepada perolehan siswa (klien) yang menjalani layanan
BK. Secara lebih khusus, perolehan klien dari layanan yang dijalaninya itu dapat di
definisi melalui berkembangnya pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana
kegiatan yang akan dilakukan klien pada periode pasca layanan, atau menurut istilah
Brammer & Shostrom (1982) : understanding, comfort, and action. (prayitno, 2000
dalam buku panduan umum penilaian hasil layanan bimbingan dan konseling)
Tiga komponen perolehan hasil layanan tersebut (yaitu pemahaman, perasaan dan
kegiatan) terutama dapat diidentifikasi sebagai hasil layanan dengan klien yang bersifat
perorangan, yaitu layanan konseling perorangan layanan konseling kelompok, dan
layanan penempatan penyaluran, serta layanan-layanan lain (layanan orientasi,
informasi, penguasaan konten, dan bimbingan kelompok) yang dijalani individu
sebagai klien. Di samping itu, penilaian yang berfokus kepada pengentasan masalah
ataupun perolehan klien secara lebih komprehensif dapat dilakukan terutama setelah
klien klien menjalani satu jenis atau berbagai jenis layanan dalam waktu yang lebih
lama atau dalam satu periode waktu tertentu.
Penilaian UCA ini merupakan focus dari penilaian segera, yaitu penilaian pada
akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
Disamping dilakukan penilaian evaluasi hasil, pada layanan konseling
individual juga dilakukan penilaian kepuasan konseli terhadap konselor.
Kepuasan dalam bahasa inggris disebut Satisfaction. Satisfaction berasal dari
bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do
atau melakukan. Dengan kata lain, kepuasan dapat dirasakan pelanggan apabila
sanggup memberikan sesuatu yang dicari sampai pada tingkat cukup. Kotler (2009)
mendefinisikan kepuasan secara umum yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (hasil) yang diharapkan.
Untuk mengukur kepuasan siswa terhadap layanan konseling individual yang
telah diterima dengan meggunakan dua instrumen. Instrumen yang diberikan
merupakan instrumen untuk mengukur kepuasan secara umum, pada penilaian
kepuasan konseli ini ada empat pernyataan yang dibuat oleh konselor, yaitu pertama
Penerimaan guru BK atau konselor terhadap kehadiran anda? Jawaban konseli berada
pada level memuaskan, pernyataan yang kedua kemudahan guru BK atau konselor
untuk diajak curhat, jawaban konseli berada pada level sangat memuaskan, pernyataan
yang ketiga kepercayaan anda terhadap guru BK atau konselor dalam layanan
konseling? Jawaban konseli berada pada level sangat memuaskan, pernyataan yang
terakhir yaitu pelayanan pemecahan masalah tercapai melalui konseling individual?
Jawaban konseli berada pada level memuaskan.

II. Hasil dan Manfaat Penilaian


Hasil penilaian pada layanan ini pada aspek Understanding ada tiga pernyataan
yang dibuat oleh konselor, pertama yaitu “Bagaimana pemahaman anda setelah
mengikuti konseling individu?, pada pernyataan ini jawaban konseli “dengan mengikuti
layanan konseling individu hal yang dapat dipahami yaitu dengan merokok dapat
mengurangi Kesehatan diri, pada pernyataan yang kedua yaitu Bagaimana pemahaman
anda tentang resiko rokok bagi Kesehatan dan mental setelah mengikuti konseling
individu?, pada pernyataan ini respon konseli yaitu “ dengan merokok dapat
menimbukan penyakit seperti penyakit paru-paru, pernyataan yang terakhir apakah
pemahaman yang anda peroleh dapat digunakan untuk memecahkan masalah anda?
Respon konselor pada pernyataan yang terakhir ini yaitu dengan memahami resiko
merokok tadi konseli dapat mengurangi merokok yang selama ini dilakukannya.
Selanjutnya pada aspek Comfort pernyataan yang dibuat konselor yaitu
Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan konseling individu? Jawaban
konseli pada pernyataan ini yaitu setelah mengikuti layanan konseling individu saya
mendapatkanmotivasi penguatan dari konselor. Dan pada aspek yang ketiga yaitu
Action, pada aspek action ini pernyataan yang dibuat oleh konselor yaitu apakah anda
sudah mampu menyesuaikan diri untuk mrngurangi kebiasaan merokok setelah
mengikuti layanan konseling individu? Pada pernyataan ini respon konseli yaitu dengan
membuat kontrak tingkah laku yang sudah saya buat maka saya akan melaksanakan
kontrak tingkah laku yang sudah saya buat sendiri, pernyataan yang kedua yaitu
Kebiasaan bai kapa saja yang akan dilakukan dilingkungan sekolah? Jawaban konseli
pada pernyataan ini yaitu dengan memperbanyak kegiatan positif dengan berolahraga
dan membaca buku supaya terhindar untuk tidak mengikuti teman-teman yang
mempunyai perilaku merokok. Setelah melihat respon konseli setelah melaksanakan
layanan konseling individu ini maka dapat disimpulkan layanan konseling individual ini
sangat bermanfaat bagi konseli, hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan yang
dilakukan konseli untuk merubah tingkah lakunya.

III. Tantangan Kegiatan Penilaian


Pada saat proses penilaian ada beberapa hambatan yang kemungkinan
terjadi, yaitu siswa memberikan penilaian tidak dengan hati, asal asalan dalam
pengisian lembar penilaian, kalau menurut saya penilaian yang sudah dilakukan sudah
menggambarkan penilaian responsif, karena penilaian ini sudah merujuk kepada
Penilaian UCA ini merupakan focus dari penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir
setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
Penilaian pada aspek pemahaman (understanding) merupakan penilaian
mengenai pemahaman baru tentang sesuatu yang didapat oleh klien setelah mengikuti
kegiatan layanan.
Penilaian pada aspek afektif (comfort) merupakan aspek yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai.
Penilaian pada aspek action (aspek perbuatan), dalam kegiatan konseling dapat
dilakukan dengan memberikan pertanyaan seperti:
1. Setelah selesai konseling bisa menghasilkan apa?
2. Apa yang akan dilakukan atau dilaksanakan untuk mengatasi masalah
Selain hal diatas ada beberapa hambatan dalam memberikan penilaian,
diantaranya kurangnya ilmu guru BK dalam mengembangkan system penilaian, waktu
untuk melakukan penilaian tidak cukup sehinggak akan membuat penialain tidak
masksimal,
IV. Solusi Pemecahan Masalah
Salah satu solusi pemecahan masalah yang terjadi pada saat penilaian yaitu
sebelum memberikan lembar penilaian kepada peserta didik terlebih dahulu
memberikan pengertian agar pada saat pengisian diisi dengan benar-benar sesuai dengan
keadaan yang terjadi.

V. Rencana Tindak Lanjut


Setelah dilakukan konseling individu dengan konseli AW diakhir konseling
konseli diberikan penguatan untuk dapat menerapkan kontrak tingkah laku yang telah
dibuat oleh konseli sendiri.
Untuk konselor rencana tindak lanjut yang akan dibuat yaitu dengan membuat
catatan konseling yang sudah dilakukan.
Daftar Pustaka
https://fauzizdeslav.blogspot.com/2013/10/pengembangan-instrumen-bk-untuk-aspek.html
https://www.google.com/search?q=teori+kepuasan+konseli+terhadap+konselor&oq=teo
ri+kepuasan+konseli+terhadap+konselor&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCA
EQIRigAdIBCjE1NTg5ajBqMTWoAgCwAgA&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Sungai Bengkal, 20 November 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(ASRIANTO SAPUTRA) (AHMAD VIRZA, S.Pd. Gr)


LK-1. Format Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian
Pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti
langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan Laporan Hasil Analisis
Penilaian Pembelajaran (LK-2).
5. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 7 MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran
yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam.
6. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian
pembelajaran yang Anda pilih.
7. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian,
kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan
saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori yang dipelajari saat MK Pengembangan
Perangkat Pembelajaran.
8. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak
1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.

Nama Mapel Bimbingan dan Konseling

Tempat Pelaksanaan SDN 09 Parit I/II/ Konseli IR

Waktu Pelaksanaan 8 November 2023

Nama Mahasiswa Asrianto Saputra

Nama Guru Pamong Ahmad Virza, S.Pd. Gr

Nama Dosen Drs. Saiful Bahri, M.Pd

VI. Deskripsi Kegiatan Penilaian


Pada layanan konseling individu dengan topik “merokok” pada konseli IR SDN 09
Parit I/IIyaitu menggunakan system penilaian assesmen Of Learning yaitu dengan
memberikan penilaian setelah pelaksanaan layanan.
Berdasarkan Permendinas No. 20 tahun 2007, konsep tentang penilaian
dijabarkan sebagai “Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik”. Dalam pengertian ini, penilaian merupakan
suatu kegiatan yang memiliki tahapan tertentu (berproses : mekanisme, prosedur, dan
instrument yang digunakan), dengan mengetengahkan pengumpulan dan pengolahan
akan berbagai informasi.
Penilaian ditujukan kepada perolehan siswa (klien) yang menjalani layanan
BK. Secara lebih khusus, perolehan klien dari layanan yang dijalaninya itu dapat di
definisi melalui berkembangnya pemahaman baru, perasaan positif, dan rencana
kegiatan yang akan dilakukan klien pada periode pasca layanan, atau menurut istilah
Brammer & Shostrom (1982) : understanding, comfort, and action. (prayitno, 2000
dalam buku panduan umum penilaian hasil layanan bimbingan dan konseling)
Tiga komponen perolehan hasil layanan tersebut (yaitu pemahaman, perasaan dan
kegiatan) terutama dapat diidentifikasi sebagai hasil layanan dengan klien yang bersifat
perorangan, yaitu layanan konseling perorangan layanan konseling kelompok, dan
layanan penempatan penyaluran, serta layanan-layanan lain (layanan orientasi,
informasi, penguasaan konten, dan bimbingan kelompok) yang dijalani individu
sebagai klien. Di samping itu, penilaian yang berfokus kepada pengentasan masalah
ataupun perolehan klien secara lebih komprehensif dapat dilakukan terutama setelah
klien klien menjalani satu jenis atau berbagai jenis layanan dalam waktu yang lebih
lama atau dalam satu periode waktu tertentu.
Penilaian UCA ini merupakan focus dari penilaian segera, yaitu penilaian pada
akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
Disamping dilakukan penilaian evaluasi hasil, pada layanan konseling
individual juga dilakukan penilaian kepuasan konseli terhadap konselor.
Kepuasan dalam bahasa inggris disebut Satisfaction. Satisfaction berasal dari
bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do
atau melakukan. Dengan kata lain, kepuasan dapat dirasakan pelanggan apabila
sanggup memberikan sesuatu yang dicari sampai pada tingkat cukup. Kotler (2009)
mendefinisikan kepuasan secara umum yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (hasil) yang diharapkan.
Untuk mengukur kepuasan siswa terhadap layanan konseling individual yang
telah diterima dengan menggunakan dua instrumen. Instrumen yang diberikan
merupakan instrumen untuk mengukur kepuasan secara umum, pada penilaian
kepuasan konseli ini ada empat pernyataan yang dibuat oleh konselor, yaitu pertama
Penerimaan guru BK atau konselor terhadap kehadiran anda? Jawaban konseli berada
pada level sangat memuaskan, pernyataan yang kedua kemudahan guru BK atau
konselor untuk diajak curhat?, jawaban konseli berada pada level sangat memuaskan,
pernyataan yang ketiga kepercayaan anda terhadap guru BK atau konselor dalam
layanan konseling? Jawaban konseli berada pada level sangat memuaskan, pernyataan
yang terakhir yaitu pelayanan pemecahan masalah tercapai melalui konseling
individual? Jawaban konseli berada pada level sangat memuaskan.

VII. Hasil dan Manfaat Penilaian


Hasil penilaian pada layanan ini pada aspek Understanding ada tiga pernyataan
yang dibuat oleh konselor, pertama yaitu “Bagaimana pemahaman anda setelah
mengikuti konseling individu?, pada pernyataan ini jawaban konseli “dengan mengikuti
layanan konseling individu hal yang dapat dipahami yaitu merokok itu sangat
bernahaya, pada pernyataan yang kedua yaitu Bagaimana pemahaman anda tentang
resiko rokok bagi Kesehatan dan mental setelah mengikuti konseling individu?, pada
pernyataan ini respon konseli yaitu “ sampai saat ini mental masih belum berpengaruh
dengan merokok, pernyataan yang terakhir apakah pemahaman yang anda peroleh
dapat digunakan untuk memecahkan masalah anda? Respon konseli pada pernyataan
yang terakhir ini yaitu konseli dapat memahami dengan konseling dapat memcahkan
masalahnya.
Selanjutnya pada aspek Comfort pernyataan yang dibuat konselor yaitu
Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan konseling individu? Jawaban
konseli pada pernyataan ini yaitu setelah mengikuti layanan konseling individu saya
merasa senang. Dan pada aspek yang ketiga yaitu Action, pada aspek action ini
pernyataan yang dibuat oleh konselor yaitu apakah anda sudah mampu menyesuaikan
diri untuk mrngurangi kebiasaan merokok setelah mengikuti layanan konseling
individu? Pada pernyataan ini respon konseli dengan mengikuti konseling individu
konseli dapat mengurang kebiasaan merokoknya., pernyataan yang kedua yaitu
Kebiasaan baik apa saja yang akan dilakukan dilingkungan sekolah? Jawaban konseli
pada pernyataan ini yaitu tidak merokok pagi dilingkungan sekolah. Setelah melihat
respon konseli setelah melaksanakan layanan konseling individu ini maka dapat
disimpulkan layanan konseling individual ini sangat bermanfaat bagi konseli, hal ini
dibuktikan dengan adanya perubahan yang dilakukan konseli untuk merubah tingkah
lakunya.

VIII. Tantangan Kegiatan Penilaian


Pada saat proses penilaian ada beberapa hambatan yang kemungkinan
terjadi, yaitu siswa memberikan penilaian tidak dengan hati, asal asalan dalam
pengisian lembar penilaian, kalau menurut saya penilaian yang sudah dilakukan sudah
menggambarkan penilaian responsif, karena penilaian ini sudah merujuk kepada
Penilaian UCA ini merupakan focus dari penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir
setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
Penilaian pada aspek pemahaman (understanding) merupakan penilaian
mengenai pemahaman baru tentang sesuatu yang didapat oleh klien setelah mengikuti
kegiatan layanan.
Penilaian pada aspek afektif (comfort) merupakan aspek yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai.
Penilaian pada aspek action (aspek perbuatan), dalam kegiatan konseling dapat
dilakukan dengan memberikan pertanyaan seperti:
1. Setelah selesai konseling bisa menghasilkan apa?
2. Apa yang akan dilakukan atau dilaksanakan untuk mengatasi masalah
Selain hal diatas ada beberapa hambatan dalam memberikan penilaian,
diantaranya kurangnya ilmu guru BK dalam mengembangkan system penilaian, waktu
untuk melakukan penilaian tidak cukup sehinggak akan membuat penialain tidak
masksimal,
IX. Solusi Pemecahan Masalah
Salah satu solusi pemecahan masalah yang terjadi pada saat penilaian yaitu
sebelum memberikan lembar penilaian kepada peserta didik terlebih dahulu
memberikan pengertian agar pada saat pengisian diisi dengan benar-benar sesuai dengan
keadaan yang terjadi.

X. Rencana Tindak Lanjut


Setelah dilakukan konseling individu dengan konseli IR diakhir konseling konseli
diberikan penguatan untuk dapat menerapkan kontrak tingkah laku yang telah dibuat
oleh konseli sendiri.
Untuk konselor rencana tindak lanjut yang akan dibuat yaitu dengan membuat
catatan konseling yang sudah dilakukan.
Daftar Pustaka
https://fauzizdeslav.blogspot.com/2013/10/pengembangan-instrumen-bk-untuk-aspek.html
https://www.google.com/search?q=teori+kepuasan+konseli+terhadap+konselor&oq=teo
ri+kepuasan+konseli+terhadap+konselor&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCA
EQIRigAdIBCjE1NTg5ajBqMTWoAgCwAgA&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Sungai Bengkal, 20 November 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(ASRIANTO SAPUTRA) (AHMAD VIRZA, S.Pd. Gr)


LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Pertemuan ke 1
Hari/tanggal : 10 November 2023
Konselor : Khairuddin, S.Pd
Konseli : AW

PROSES KONSELING
Pelaksanaan proses konseling individu yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar,
sesuai dengan tahapan, meskipun ada sedikit kekurangan-kekurangan yanga masih
dilakukan oleh konselor. Kegiatan dimulai dengan tahap awal dengan diawali dari membina
hubungan dengan konseli, menjelaskan azas-azas dalam konseling, menjelaskan tujuan
konseling individu, tahap inti dengan membuat kontrak tingkah laku dan diakhiri dengan
tahapan panutup.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Dari proses konseling individu yang dilakukan diagnosis awal konseli merokok disebabkan
oleh pengaruh lingkungan teman bermainnya, sehingga membuat konseli kecanduan dan
akhirnya kecanduan merokok, untuk membuat konseli mengurangi kebiasaan merokok
yang saat ini sudah sering dilakukannya, maka dilakukan kontrak tingkah laku antara
konselor dan konseli.

HASIL KONSELING

Proses konseling individu yang telah dilakukan antara konselor dan konseli menghasilkan
dilakukannya kontrak tingkah laku antara konselor dan konseli, konseli membuat kontrak
tingkah laku untuk melakukan beberapa point, yaitu :
1. Mengurangi rokok, yang awalnya satu hari 2 bungkus menjadi 1 bungkus
2. Tidak ikut berkumpul dengan teman bermain pada malam hari
3. Mengurangi bermain dengan teman dilingkungan rumah
Kontrak tingkah laku ini akan dimulai konseli setelah selesai proses konseling.

EVALUASI PERKEMBANGAN
Konselor akan melihat perkembangan konseli pada tahap konseling pertemuan yang kedua

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Setelah dilakukan konseling pertemuan yang pertama, antara konseli dan konselor
sepakat untuk membuat pertemuan yang kedua di hari senin tanggal 13 November 2023
LEMBAR REFLEKSI KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

Konseling individu yang telah dilaksanakan dengan konseli ”AW” dengan topik
permasalahan merokok, menggunakan pendekatan behavior, teori konseling perilaku dan
teknik kontrak tingkah laku. Konseling individu ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan :
1. Agar konseli dapat menentukan resiko dan dampak negatif merokok bagi kesehatan
dan mental.
2. Agar konseli dapat menyesuaikan diri untuk mengurangi kebiasaan merokok
3. Agar konseli dapat menerapkan kebiasaan baik dilingkungan sekolah.

Adapaun tahap-tahap konseling yang dilakukan yaitu tahap awal yang diisi dengan
membina hubungan dengan konseli, menjelaskan tujuan konseling, menjelaskan azas-azas
konseling dan membuat kontrak waktu dengan konseli, setelah tahap awal dilanjutkan
dengan tahap peralihan, pada tahap peralihan ini konselor meyakinkan konseli untuk
semangat mengikuti proses konseling sampai selesai, kemudian dilanjutkan dengan tahap
ini, dan diakhiri dengan tahap pengakhiran.

Refleksi hasil konseling :


1) Konseli datang dipanggil
2) Konseli secara terbuka menceritakan masalahnya selama eksplorasi masalah.
3) Konseli aktif selama proses konseling
4) Konseli mengikuti jadwal layanan yang disepakati
5) Konseli secara mandiri merancang tingkah laku yang akan direncanakannya.

Pada tahap ini konseli membuat kontrak tingkah laku yang akan dilakukannya, adapun poin
yang telah dibuat sendiri oleh konseli adalah sebagai berikut :
1) Konseli akan mengurangi merokok
2) Konseli mengurangi bermain/bergaul dengan teman bermain malamnya
3) Konseli mengurangi bermain dengan teman-temannya yang merokok.

Manfaat pelaksanaan konseling :


Manfaat pelaksanaan konseling individu ini yaitu membantu konseli untuk mengubah
perilaku negatif yang sudah lama dilakukannya, dalam hal ini perilaku merokok.

Hambatan dalam proses konseling :


Adapun hambatan dalam proses konseling individu ini adalah sebagai berikut :
1) Konselor belum menguasai teknik konseling
2) Konselor pada saat proses penutup tidak memberikan lembar kepuasan kepada
konseli
3) Konseli belum mengungkapkan perasaannya dengan lengkap

Penyelesaiannya :
1) Konselor harus lebih memahami teknik konseling
2) Sebelum melaksanakan atau melakukan proses konseling konselor harus
mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
LAPORAN VERBATIM
KONSELING INDIVIDU PERTEMUAN KESATU

Nama : AW
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari / Tanggal Wawancara : 10 November 2023


Pukul : 09.00 WIB s/d Slesai
Tempat : Ruang BK SDN 09 Parit I/II

Subjek Pernyataan Ket


Ki Assalamualaikum ( Mengetuk Pintu )
Ko Waalaikumsalam, ( Langsung
mempersilahkan Konseli masuk dan
duduk)
Ko Bagaimana kabar hari ini sep?
Ki Kabar baik pak
Ko Tadi sebelum keruangan BK belajar?
Ki Belajar dengan Pak Adi, tapi sudah izin
untuk bertemu bapak.
Ko Sebelumnya asep sudah melakukan
konseling individu?
Ki Sudah
Ko Berarti ini yang kedua ya melakukan
konseling individu
Ki Ya pak
Ko Baik sep, dalam proses konseling individu
ini saya akan menjelaskan sedikit. (
langsung menyampaikan azas-azas
konseling individu )
Ki Baik pak
Ko Sampai disini penjelasan bapak, ada yang
kurang paham?
Ki Paham pak
Ko Baik sep, mengenai kejadian beberapa hari
yang lalu, mengenai asep yang merokok
dilingkungan sekolah itu. Selama ini
memang sudah merokok?
Ki Sudah pak, sudah lama
Ko Awal kejadian asep merokok itu kapan
kira-kira, coba ceritakan
Ki Awal merokok pas kelas X
Ko Masih ingat dak siapa yang mengenalkan
asep merokok itu pertama kali?
Ki Dulu saya duduk dirumah kawan pak,
sudah itu saya ditawari rokok, awalnya
menolak, pas hari kedua saya mencoba,
habis itu ketagihan pak
Ko Berarti awal pertama kali itu ditempat
nongkrong ya
Ki Ya pak
Ko Kawan yang menawarkan itu kawan
sekolah atau kawan bermain?
Ki Teman sekolah
Ko Tadi asep menyampaikan bahwa pertama
kali ditawarkan asep menolak, kok setelah
itu asep mencoba sendiri, kenapa?
Ki Ya pak, saya peratamanya penasaran,
saya coba, lama kelamaan saya ketagihan.
Ko Awal merokok itu beli sendiri atau dikasih?
Ki Di kasih kawan pak, awalnya mencoba
sudah itu menikmati pak, akhirnya
ketagihan.
Ko Selain disekolah,dimana saja asep
merokok
Ki Di lingkungan rumah, kantin sekolah pak
Ko Kalau sehari, berapa bnyak asep
mengahabiskan rokok?
Ki Kalau sehari pak, ada 10 batang
Ko Coba ceritakan kapan saja dan dimana
saja menghabiskan rokok itu?
Ki Kalau pagi setelah sarapan pak, kalau
disekolah sekitar jam 12, sudah makan
dikantin lgsg merokok, kalau sore sudah
sholat, malam tergantung pak, kadang jam
9 kadang jam 10,
Ko Roko itu beli atau minta?
Ki Beli pak, beli ketengan
Ko Berapa sebatang?
Ki Sebatang Rp.2000 pak
Ko Tadi asep kan sudah menceritakan
semunya kejadiannya dari dari awal kan,
nah jadi sekarang bapak pengen nanya,
setelah asep merokok selama ini, asep
paham dak dampak negatif rokok itu bagi
kesehatan?
Ki Tidak pak
Ko Setahu asep, apa sih dampak rokok itu
bagi diri asep?
Ki Dampaknya ke paru-paru pak, Cuma itu
pak yang tahu.
Ko Pernah dak asep baca buku, atau lihat
iklan rokok? Ada gambar apa saja disitu?
Ki Ada gambar tenggorokan bolong, gambar
paru-paru hitam.
Ko Menyebabkan apa lagi katanya disitu?
Ki Menyebabkan kanker paru-paru.
Ko Nah itu kan baru dampak untuk diri sendiri,
apalagi dampak rokok bagi orang lain,
misalnya asapnya.
Ki Perokok pasif pak
Ko Kalau bagi keuangan asep?
Ki Uang jajan cepat habis pak, karena beli
rokok
Ko Nah sekarang kan asep sudah tau
dampaknya, sudah jelas bahwa merokok
itu sebuah perbuatan yang tida baik, untuk
itu apa yang harus asep lakukan untuk
mengurangi itu semua?
Ki Kalau menurut saya dikurangi pak,
misalnya merokok 2 batang cukup satu,
malam tidak usah merokok, kurangi
pergaulan, terutama dengan kawan yang
merokok.
Ko Dari solusi yang akan asep lakukan itu, jadi
nanti kita akan membuat kontrak tingkah
laku, ( dilanjutkan dengan menuliskan
kontrak tingkah laku )
Ki Konseli menuliskan kontrak tingkah laku
Ko Baik, berehubung waktu kita sudah akan
berakhir, jadi saya minta coba ulangi apa
yang akan dilakukan?
Ki Pertama mengurangi rokok, kedua
mengurangi pergaulan dimalam hari, ketiga
mengurangi pergaulan ditongkrongan.
Ko Itu kapan dimulai?
Ki Mulai malam nanti pak
ko Mulai nanti malam asep mulai lakukan
semua usaha itu
Ki Iya pak
Ko Baik, berhubung waktu kita sudah habis,
terima kasih atas waktu asep telah
melakukan konseling individu ini, jadi
kapan kita bertemu kembali? Senin bisa?
Ki Bisa pak.
Ko Kalau begitu kita ketemu lagi dihari senin.
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
Pertemuan ke 2

Hari/tanggal : Senin/13 November 2023


Konselor : Khairuddin, S.Pd Konseli
: AW

PROSES KONSELING
Pelaksanaan proses konseling individu yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar,
sesuai dengan tahapan, meskipun ada sedikit kekurangan-kekurangan yanga masih
dilakukan oleh konselor. Kegiatan dimulai dengan tahap awal dengan diawali dari membina
hubungan dengan konseli, tahap inti dengan memberikan video penguatan dan diakhiri
dengan tahapan panutup.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Dari proses konseling individu yang dilakukan berdasarkan penyampaian sari konseli sudah
ada perubahan yang dilakukan setelah pertemuan konseling pertama dan konseli akan
menerapkan kontrak perilaku yang sudah disepakati bersama guru BK.

HASIL KONSELING

Proses konseling individu yang telah dilakukan antara konselor dan konseli menghasilkan
kontrak perilaku yang sudah dibuat antara konseli dengan konselor, berdasarkan
keterangan konseli bahwa konseli sudah ada sedikit pengurangan merokok, yang perhari
biasanya menghabiskan 10 batang setelah proses konseling individu.

EVALUASI PERKEMBANGAN

Pada saat proses konseling pertemuan yang kedua konselor menanyakan perkembangan
yang sudah terjadi pada konseli, dan konseli menerangkan sudah ada perubahan
pengurangan merokok, dan konselor memberikan penguatan kepada konseloi atas
perubahan yang sudah dilakukannya.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Setelah dilakukan konseling pertemuan yang pertama dan pertemuan kedua, konseli akan
menjadi pantauan konselor.
LEMBAR REFLEKSI KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

Konseling individu yang telah dilaksanakan dengan konseli ”AW” dengan topik
permasalahan merokok, menggunakan pendekatan behavior, teori konseling perilaku dan
teknik kontrak tingkah laku. Konseling individu ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan :
1. Agar konseli dapat menentukan resiko dan dampak negatif merokok bagi kesehatan
dan mental.
2. Agar konseli dapat menyesuaikan diri untuk mengurangi kebiasaan merokok
3. Agar konseli dapat menerapkan kebiasaan baik dilingkungan sekolah.

Adapaun tahap-tahap konseling yang dilakukan yaitu tahap awal yang diisi dengan
membina hubungan dengan konseli, menjelaskan tujuan konseling, menjelaskan azas-azas
konseling dan membuat kontrak waktu dengan konseli, setelah tahap awal dilanjutkan
dengan tahap peralihan, pada tahap peralihan ini konselor meyakinkan konseli untuk
semangat mengikuti proses konseling sampai selesai, kemudian dilanjutkan dengan tahap
ini, dan diakhiri dengan tahap pengakhiran.

Refleksi hasil konseling :


1) Konseli datang dipanggil
2) Konseli secara terbuka menceritakan masalahnya selama eksplorasi masalah.
3) Konseli aktif selama proses konseling
4) Konseli mengikuti jadwal layanan yang disepakati
5) Konseli secara mandiri merancang tingkah laku yang akan direncanakannya.

Pada tahap ini konseli membuat kontrak tingkah laku yang akan dilakukannya, adapun poin
yang telah dibuat sendiri oleh konseli adalah sebagai berikut :
1) Konseli akan mengurangi merokok
2) Konseli mengurangi bermain/bergaul dengan teman bermain malamnya
3) Konseli mengurangi bermain dengan teman-temannya yang merokok.

Manfaat pelaksanaan konseling :


Manfaat pelaksanaan konseling individu ini yaitu membantu konseli untuk mengubah
perilaku negatif yang sudah lama dilakukannya, dalam hal ini perilaku merokok.

Hambatan dalam proses konseling :


Adapun hambatan dalam proses konseling individu ini adalah sebagai berikut :
1) Konselor belum menguasai teknik konseling
2) Konselor pada saat proses penutup tidak memberikan lembar kepuasan kepada
konseli
3) Konseli belum mengungkapkan perasaannya dengan lengkap

Penyelesaiannya :
1) Konselor harus lebih memahami teknik konseling
2) Sebelum melaksanakan atau melakukan proses konseling konselor harus
mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
LAPORAN VERBATIM
KONSELING INDIVIDU PERTEMUAN KEDUA

Nama : AW
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari / Tanggal Wawancara : 13 November 2023


Pukul : 12.00 WIB s/d Slesai
Tempat : Ruang BK SDN 09 Parit I/II

Subjek Pernyataan Ket


Ki Assalamualaikum ( Mengetuk Pintu )
Ko Waalaikumsalam, ( Langsung
mempersilahkan Konseli masuk dan
duduk)
Ko Bagaimana kabar hari ini sep?
Ki Kabar baik pak
Ko Tadi sebelum keruangan BK belajar?
Ki Belajar Pak, olahraga dengan pak Adi, tapi
sudah izin untuk bertemu bapak.
Ki Sudah
Ko Baik, pertemuan yang kedua ini bapak
tidak akan menjelaskan lagi tujuan dan
azas konseling seperti yang pertama
kemarin ya, bapak anggap asep sudah
mengerti, ya
Ki Ya pak
Ko Siap kita lanjutkan konseling?
Ki Siap pak
ko Oke, terima kasih, beberapa hari yang lalu
kita sudah bercerita tantang dampak
merokok bagi kesehatan, bapak mau asep
ceritakan kembali.
Ki Baik pak, ada tiga dampak merokok yang
masih saya ingat, pertama menyebabkan
penyakit pada paru-paru, membuat
keuangan boros dan penyakit sesak nafas
Ko Alhamdulillah, berarti masih ingat ya
Ki Ya pak
Ko Sekarang berkaitan dengan kontrak
tingkah laku yang sudah kita lakukan, coba
ceritakan sejauh mana perkembangannya,
coba jelaskan per poin ya
Ki Kemarin ada tiga pak kontrak tingkah laku
yang saya buat, pertama mengurangi
merokok, sudah ada perubahan pak, yang
biasanya perhari 10 batang kini saya
kurangi jadi 5 batang
ko Bagus, poin yang kedua?
Ki Poin yang kedua mengurangi keluar
malam dengan kawan-kawan, kini malam
hari saya isi dengan olahraga pak, ikut
bermain volly, kebetulan ada turnamen
volly, jadi saya tidak berkumpul dengan
kawan-kawan.
ko Baik, poin yang terakhir
Ki Poin yang terakhir mengurangi bergaul
dengan kawan-kawan yang merokok,
untuk poin ini saya sudah lakukan untuk
menguranginya pak.
Ko Baik, alhamdulillah, berarti asep sudah
lakukan perubahan, jadi bapak punya
video motivasi tentang orang yang 18
tahun merokok kini berhenti, ayo kita lihat
videonya ya ( menghidupkan video )
Ko Berdasarkan video itu apa yang dapat
asep simpulkan?
Ki Kalau saya melihat video ini ada beberapa
yang dapat saya simpulkan, pertama
berhenti merokok itu berdasarkan niat diri
sendiri, dan merokok itu merugikan, itu pak
yang dapat saya simpulkan
Ko Oke berarti asep sudah dapat
menyimpulkan apa yang sudah kita
bicarakan pada hari ini, berhubung waktu
kita sudah habis, jadi pertemuan kita
cukupkan sampai disini ya
Ki Baik pak
Ko Semoga proses konseling yang sudah kita
lakukan dapat bermanfaat bagi asep dan
dapat menerapkan kontrak tingkah laku
yang sudah asep sepakati, dan bapak
akhiri Waasalamualaikum. Wr. Wb.
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Pertemuan ke 1
Hari/tanggal : 10 November 2023
Konselor : Khairuddin, S.Pd
Konseli : IR

PROSES KONSELING
Pelaksanaan proses konseling individu yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar,
sesuai dengan tahapan, meskipun ada sedikit kekurangan-kekurangan yanga masih
dilakukan oleh konselor. Kegiatan dimulai dengan tahap awal dengan diawali dari membina
hubungan dengan konseli, menjelaskan azas-azas dalam konseling, menjelaskan tujuan
konseling individu, tahap inti dengan membuat kontrak tingkah laku dan diakhiri dengan
tahapan panutup.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Dari proses konseling individu yang dilakukan diagnosis awal konseli merokok disebabkan
konseli putus dengan pacarnya, dan setelah itu konseli mulai nngkrong dengan teman
sepermainan, ditawari rokokxca sehingga membuat konseli kecanduan dan akhirnya
kecanduan merokok, untuk membuat konseli mengurangi kebiasaan merokok yang saat ini
sudah sering dilakukannya, maka dilakukan kontrak tingkah laku antara konselor dan
konseli.

HASIL KONSELING

Proses konseling individu yang telah dilakukan antara konselor dan konseli menghasilkan
dilakukannya kontrak tingkah laku antara konselor dan konseli, konseli membuat kontrak
tingkah laku untuk melakukan beberapa point, yaitu :
1. Mengurang berkumpul dengan kawan
2. Mengurangi rokok yang dari 2 bungkus menjadi sebungkus
3. Mengurangi keluar malam nongkrong dengan kawan
Kontrak tingkah laku ini akan dimulai konseli setelah selesai proses konseling.

EVALUASI PERKEMBANGAN

Konselor akan melihat perkembangan konseli pada tahap konseling pertemuan yang kedua

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Setelah dilakukan konseling pertemuan yang pertama, antara konseli dan konselor
sepakat untuk membuat pertemuan yang kedua di hari senin tanggal 13 November 2023
LEMBAR REFLEKSI KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

Konseling individu yang telah dilaksanakan dengan konseli ”IR” dengan topik permasalahan
merokok, menggunakan pendekatan behavior, teori konseling perilaku dan teknik kontrak
tingkah laku. Konseling individu ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan :
1. Agar konseli dapat menentukan resiko dan dampak negatif merokok bagi kesehatan
dan mental.
2. Agar konseli dapat menyesuaikan diri untuk mengurangi kebiasaan merokok
3. Agar konseli dapat menerapkan kebiasaan baik dilingkungan sekolah.

Adapaun tahap-tahap konseling yang dilakukan yaitu tahap awal yang diisi dengan
membina hubungan dengan konseli, menjelaskan tujuan konseling, menjelaskan azas-azas
konseling dan membuat kontrak waktu dengan konseli, setelah tahap awal dilanjutkan
dengan tahap peralihan, pada tahap peralihan ini konselor meyakinkan konseli untuk
semangat mengikuti proses konseling sampai selesai, kemudian dilanjutkan dengan tahap
ini, dan diakhiri dengan tahap pengakhiran.

Refleksi hasil konseling :


1) Konseli datang dipanggil
2) Konseli secara terbuka menceritakan masalahnya selama eksplorasi masalah.
3) Konseli aktif selama proses konseling
4) Konseli mengikuti jadwal layanan yang disepakati
5) Konseli secara mandiri merancang tingkah laku yang akan direncanakannya.

Pada tahap ini konseli membuat kontrak tingkah laku yang akan dilakukannya, adapun poin
yang telah dibuat sendiri oleh konseli adalah sebagai berikut :
1. Mengurang berkumpul dengan kawan
2. Mengurangi rokok yang dari 2 bungkus menjadi sebungkus
3. Mengurangi keluar malam nongkrong dengan kawan

Manfaat pelaksanaan konseling :


Manfaat pelaksanaan konseling individu ini yaitu membantu konseli untuk mengubah
perilaku negatif yang sudah lama dilakukannya, dalam hal ini perilaku merokok.

Hambatan dalam proses konseling :


Adapun hambatan dalam proses konseling individu ini adalah sebagai berikut :
1) Konselor belum menguasai teknik konseling
2) Konselor pada saat proses penutup tidak memberikan lembar kepuasan kepada
konseli
3) Konseli belum mengungkapkan perasaannya dengan lengkap
4) Tahap awal konselor tidak melakukan kontrak tingkah laku

Penyelesaiannya :
1) Konselor harus lebih memahami teknik konseling
2) Sebelum melaksanakan atau melakukan proses konseling konselor harus
mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
LAPORAN VERBATIM
KONSELING INDIVIDU PERTEMUAN PERTAMA

Nama : IR
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari / Tanggal Wawancara : 10 November 2023


Pukul : 10.00 WIB s/d Slesai
Tempat : Ruang BK SDN 09 Parit I/II

Subjek Pernyataan Ket


Ki Assalamualaikum ( Mengetuk Pintu )
Ko Waalaikumsalam, ( Langsung
mempersilahkan Konseli masuk dan
duduk)
Ko Bagaimana kabar hari ini fik?
Ki Kabar baik pak
Ko Tadi sebelum keruangan BK belajar?
Ki Belajar dengan Pak Putra, tapi sudah izin
untuk bertemu bapak.
Ko Sebelumnya fikri sudah melakukan
konseling individu?
Ki Belum Pak
Ko Berarti ini yang pertama ya, saya sedikit
akan menjelaskan tujuan konseling hari ini
( menjelaskan tujuan konseling )
Ki Ya pak
Ko Baik fik, dalam proses konseling individu ini
saya akan menjelaskan sedikit. ( langsung
menyampaikan azas-azas konseling
individu )
Ki Baik pak
Ko Sampai disini penjelasan bapak, ada yang
kurang paham?
Ki Paham pak
Ko Baik fik, mengenai kejadian beberapa hari
yang lalu, saya ada mendapatkan
informasi bahwa fikri merokok dilingkungan
sekolah itu. Apakah selama ini memang
sudah merokok?
Ki Sudah pak, sudah lama
Ko Awal kejadian fikri merokok itu kapan kira-
kira, coba ceritakan
Ki Awal merokok pas kelas X, waktu itu saya
putus dengan pacar saya pak, jadi mgkin
depresi, dari situ awalnya saya merokok
Ko Masih ingat dak dimana fikri merokok itu
pertama kali?
Ki Dilingkungan bermain dengan teman-
teman
Ko Berarti awal pertama kali itu ditempat
nongkrong ya
Ki Ya pak, jadi waktu itu kawan yang nawarin,
mungkin karena kondisi lagi masih dalam
keadaan kecewa, jadi saya mencoba
merokok.
Ko Awal merokok itu beli sendiri atau dikasih?
Ki Beli sendiri tapi nitip dengan kawan,
awalnya mencoba sudah itu menikmati
pak, akhirnya ketagihan.
Ko Kalau sehari, berapa bnyak fikri
mengahabiskan rokok?
Ki Kalau dulu awalnya parah pak, sehari bisa
sampai 3 bungkus sehari. Tapi kini sudah
berkurang.
Ko Apa yang menyebabkan kok bisa sampai
berkurang?
Ki Waktu itu sempat sakit pak, sesak nafas.
Ko Dimana saja fikri merokok?
Ki Disekolah, tempat nongkrong dengan
kawan.
Ko Tadi fikri kan sudah menceritakan
semunya kejadiannya dari dari awal kan,
nah jadi sekarang bapak pengen nanya,
setelah fikri merokok selama ini, fikri
paham dak dampak negatif rokok itu bagi
kesehatan? Terutama bagi diri fikri sendiri
dulu lah
Ki Kalau sekarang rasanya tidak ada
dampaknya pak, kecuali dulu pernah sakit.
Ko Pernah dak melihat iklan behaya merokok?
Ki Pernah pak..
Ko Pernah dak asep baca buku, atau lihat
iklan rokok? Ada gambar apa saja disitu?
Ki Ada gambar tenggorokan bolong, gambar
paru-paru hitam.
Ko Menyebabkan apa lagi katanya disitu?
Ki Menyebabkan kanker paru-paru.
Gangguan kehamilan, impotensi
Ko Nah itu kan baru dampak untuk diri sendiri,
apalagi dampak rokok bagi orang lain,
misalnya asapnya.
Ki Perokok pasif pak, mereka menghisap
rokok dari perokok aktif.
Ko Nah sekarang kan fikri sudah tau
dampaknya, sudah jelas bahwa merokok
itu sebuah perbuatan yang tida baik, untuk
itu solusi apa yang harus fikri lakukan
untuk mengurangi itu semua?
Ki Kalau menurut saya dikurangi pak, kalau
berhenti agak berat, pertama kurangi main
dengan kawan,
Ko Dari solusi yang akan fikri lakukan itu, jadi
nanti kita akan membuat kontrak tingkah
laku, ( dilanjutkan dengan menuliskan
kontrak tingkah laku )
Ki Konseli menuliskan kontrak tingkah laku
Ko Baik, berehubung waktu kita sudah akan
berakhir, jadi saya minta coba ulangi apa
yang akan dilakukan?
Ki Pertama mengurangi rokok, kedua
mengurangi pergaulan dimalam hari, ketiga
mengurangi pergaulan ditongkrongan.
Ko Itu kapan dimulai?
Ki Mulai malam nanti pak
ko Mulai nanti malam fikri mulai lakukan
semua usaha itu
Ki Iya pak
Ko Baik, berhubung waktu kita sudah habis,
terima kasih atas waktu asep telah
melakukan konseling individu ini, jadi
kapan kita bertemu kembali? Senin bisa?
Ki Bisa pak.
Ko Kalau begitu kita ketemu lagi dihari senin.
Pertemuan kita bapak cukupkan sampai
disini, dan bapak akhiri assalmualaikum.
Wr. Wb.
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
Pertemuan ke 2

Hari/tanggal : Senin/13 November 2023


Konselor : Khairuddin, S.Pd Konseli
: IR

PROSES KONSELING
Pelaksanaan proses konseling individu yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar,
sesuai dengan tahapan, meskipun ada sedikit kekurangan-kekurangan yanga masih
dilakukan oleh konselor. Kegiatan dimulai dengan tahap awal dengan diawali dari membina
hubungan dengan konseli, tahap inti dengan memberikan video penguatan dan diakhiri
dengan tahapan panutup.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Dari proses konseling individu yang dilakukan berdasarkan penyampaian sari konseli sudah
ada perubahan yang dilakukan setelah pertemuan konseling pertama dan konseli akan
menerapkan kontrak perilaku yang sudah disepakati bersama guru BK.

HASIL KONSELING

Proses konseling individu yang telah dilakukan antara konselor dan konseli menghasilkan
kontrak perilaku yang sudah dibuat antara konseli dengan konselor, berdasarkan
keterangan konseli bahwa konseli sudah ada sedikit pengurangan merokok, yang perhari
biasanya menghabiskan 10 batang setelah proses konseling individu.

EVALUASI PERKEMBANGAN

Pada saat proses konseling pertemuan yang kedua konselor menanyakan perkembangan
yang sudah terjadi pada konseli, dan konseli menerangkan sudah ada perubahan
pengurangan merokok, dan konselor memberikan penguatan kepada konseli atas
perubahan yang sudah dilakukannya.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Setelah dilakukan konseling pertemuan yang pertama dan pertemuan kedua, konseli akan
menjadi pantauan konselor.
LEMBAR REFLEKSI KONSELOR DALAM PROSES KONSELING

Konseling individu yang telah dilaksanakan dengan konseli ”IR” dengan topik permasalahan
merokok, menggunakan pendekatan behavior, teori konseling perilaku dan teknik kontrak
tingkah laku. Konseling individu ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan :
1. Agar konseli dapat menentukan resiko dan dampak negatif merokok bagi kesehatan
dan mental.
2. Agar konseli dapat menyesuaikan diri untuk mengurangi kebiasaan merokok
3. Agar konseli dapat menerapkan kebiasaan baik dilingkungan sekolah.

Adapaun tahap-tahap konseling yang dilakukan yaitu tahap awal yang diisi dengan
membina hubungan dengan konseli, menjelaskan tujuan konseling, menjelaskan azas-azas
konseling dan membuat kontrak waktu dengan konseli, setelah tahap awal dilanjutkan
dengan tahap peralihan, pada tahap peralihan ini konselor meyakinkan konseli untuk
semangat mengikuti proses konseling sampai selesai, kemudian dilanjutkan dengan tahap
ini, dan diakhiri dengan tahap pengakhiran.

Refleksi hasil konseling :


1) Konseli datang dipanggil
2) Konseli secara terbuka menceritakan masalahnya selama eksplorasi masalah.
3) Konseli aktif selama proses konseling
4) Konseli mengikuti jadwal layanan yang disepakati
5) Konseli secara mandiri merancang tingkah laku yang akan direncanakannya.

Pada tahap ini konseli membuat kontrak tingkah laku yang akan dilakukannya, adapun poin
yang telah dibuat sendiri oleh konseli adalah sebagai berikut :
1) Konseli akan mengurangi merokok
2) Konseli mengurangi bermain/bergaul dengan teman bermain malamnya
3) Konseli mengurangi bermain dengan teman-temannya yang merokok.

Manfaat pelaksanaan konseling :


Manfaat pelaksanaan konseling individu ini yaitu membantu konseli untuk mengubah
perilaku negatif yang sudah lama dilakukannya, dalam hal ini perilaku merokok.

Hambatan dalam proses konseling :


Adapun hambatan dalam proses konseling individu ini adalah sebagai berikut :
1) Konselor belum menguasai teknik konseling
2) Konselor pada saat proses penutup tidak memberikan lembar kepuasan kepada
konseli
3) Konseli belum mengungkapkan perasaannya dengan lengkap

Penyelesaiannya :
1) Konselor harus lebih memahami teknik konseling
2) Sebelum melaksanakan atau melakukan proses konseling konselor harus
mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan.
LAPORAN VERBATIM
KONSELING INDIVIDU PERTEMUAN KEDUA

Nama : IR
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Hari / Tanggal Wawancara : 13 November 2023


Pukul : 14.00 WIB s/d Slesai
Tempat : Ruang BK SDN 09 Parit I/II

Subjek Pernyataan Ket


Ki Assalamualaikum ( Mengetuk Pintu )
Ko Waalaikumsalam, ( Langsung
mempersilahkan Konseli masuk dan
duduk)
Ko Bagaimana kabar hari ini fik?
Ki Kabar baik pak
Ko Tadi sebelum keruangan BK belajar?
Ki Tidak belajar pak.
Ko Ooh.. ya tidak apa-apa, kita lanjutkan
pertemuan konseling kita kemarin ya, Baik,
pertemuan yang kedua ini bapak tidak
akan menjelaskan lagi tujuan dan azas
konseling seperti yang pertama kemarin
ya, bapak anggap asep sudah mengerti, ya
Ki Ya pak
Ko Siap kita lanjutkan konseling?
Ki Siap pak
ko Oke, terima kasih, beberapa hari yang lalu
kita sudah bercerita tantang dampak
merokok bagi kesehatan, bapak mau fikri
ceritakan kembali.
Ki Baik pak, ada tiga dampak merokok yang
masih saya ingat, pertama menyebabkan
penyakit pada paru-paru, membuat
keuangan boros dan penyakit sesak nafas
Ko Alhamdulillah, berarti masih ingat ya
Ki Ya pak
Ko Sekarang berkaitan dengan kontrak
tingkah laku yang sudah kita lakukan, coba
ceritakan sejauh mana perkembangannya,
coba jelaskan per poin ya
Ki Kemarin ada tiga pak kontrak tingkah laku
yang saya buat, pertama mengurangi
merokok, sudah ada perubahan pak, kini
sehari sudah tidak 2 bungkus lagi.
ko Bagus, poin yang kedua?
Ki Poin yang kedua mengurangi keluar
malam dengan kawan-kawan, dan sudah
saya lakukan pak, sudah saya coba
menguranginya.
ko Baik, poin yang terakhir
Ki Poin yang terakhir mengurangi bergaul
dengan kawan-kawan yang merokok,
untuk poin ini saya sudah lakukan untuk
menguranginya pak.
Ko Baik, alhamdulillah, berarti fikri sudah
lakukan perubahan, jadi bapak punya
video motivasi tentang orang yang 18
tahun merokok kini berhenti, ayo kita lihat
videonya ya ( menghidupkan video )
Ko Berdasarkan video itu apa yang dapat fikri
simpulkan?
Ki Kalau saya melihat video ini ada beberapa
yang dapat saya simpulkan, pertama
berhenti merokok itu berdasarkan niat diri
sendiri, dan merokok itu merugikan, itu pak
yang dapat saya simpulkan
Ko Oke berarti fikri sudah dapat
menyimpulkan apa yang sudah kita
bicarakan pada hari ini, berhubung waktu
kita sudah habis, jadi pertemuan kita
cukupkan sampai disini ya
Ki Baik pak
Ko Semoga proses konseling yang sudah kita
lakukan dapat bermanfaat bagi fikri dan
dapat menerapkan kontrak tingkah laku
yang sudah asep sepakati, dan bapak
akhiri Waasalamualaikum. Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai