Anda di halaman 1dari 5

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Layanan
Konseling Individu

Lokasi SMK Negeri 1 Turen


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai 1. Konseli dapat menyesuaikan diri dengan jurusan
yang diambil sekarang meskipun kurang sesuai
dengan hobi, bakat, dan minatnya
2. Konseli dapat memecahkan masalah keraguanya
mengenai kelanjutan karirnya yang tidak sesuai
dengan bakat dan minatnya
3. Konseli dapat mempertimbangkan keputusannya
dalam memilih karir di masa depan

Penulis Evi Susantiningrum


Tanggal 20 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

Kondisi yang menjadi latar Dari hasil AKPD didapatkan hasil sebesar 51,5 %,
belakang masalah, mengapa Peserta didik merasa belum paham hubungan antara
praktik ini penting untuk hobi, bakat, minat, kemampuan dan karir. Dari hasil
dibagikan, apa yang menjadi informasi yang diterima guru bk dari wali kelas dan
peran dan tanggung jawab guru mapel ada 1 siswa yang sebenarnya pintar dan
anda dalam praktik ini. aktif dalam beberapa kegiatan sekolah tetapi justru
tidak bersemangat dan pasif dalam proses
pembelajaran, karena konseli masih ragu dan belum
punya pemahaman dengan kelanjutan karirnya karena
jurusan yang diambil sekarang kurang mendukung
hobi, bakat, dan minatnya.

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan :

Pentingnya praktik ini dibagikan adalah sebagai


inspirasi kepada guru BK yang lain untuk
mendapatkan pengalaman baru dalam melaksanakan
layanan konseling individu yang lebih baik dan sesuai
dengan prosedur
Peran dan tanggung jawab konselor dalam praktik ini
yaitu :

Peran saya sebagai Konselor adalah menjadi fasilitator


yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu
konseli dalam upaya pengentasan masalah pribadi
dengan terlebih dahulu menyusun pembuatan analisis
permasalahanya dan kemudian membuat perencanaan
lewat RPL serta memberikan ruang dan susasana yang
memungkinkan konseli membuka diri, sehingga beban
konseli dapat diringankan, sedangkan potensi dan
kemampuan konseli dapat dikembangkan

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan adalah :

Apa saja yang menjadi 1. Pendekatan dan teknik yang digunakan dalam
tantangan untuk mencapai layanan konseling masih kurang sesuai dengan
tujuan tersebut? Siapa saja karakteristik masalah yang dialami oleh siswa dan
yang terlibat, masih sering dan dominan memberi nasehat karena
kurangnya pemahaman tentang teknik-teknik
konseling
2. Dalam memberikan layanan, konselor belum
melaksanakan evaluasi proses dan hasil setelah
pemberian layanan

Pihak yang terlibat adalah :

1. Peserta didik sebagai konseli dalam pelaksanaan


layanan konseling individu
2. Teman sejawat di sekolah yang membantu dalam
proses perekaman kegiatan layanan konseling
individu
3. Koordinator BK yang membantu dalam pemberian
masukan dalam pelaksanaan layanan

Aksi : Langkah-langkah/ strategi yang dilakukan dalam


menghadapi tantangan adalah :
Langkah-langkah apa yang Pada pelaksanaan layanan konseling individu untuk
dilakukan untuk mengatasi kurangnya pemahaman siswa tentang
menghadapi tantangan hubungan antara hobi, bakat,minat, kemampuan dan
tersebut/ strategi apa yang karir maka konselor menggunakan teknik realita
digunakan/ bagaimana dengan tahapan WDEP. Adapun tahapan-tahapanya
prosesnya, siapa saja yang adalah sebagai berikut:
terlibat / Apa saja sumber 1. W (Want-Keinginan)
daya atau materi yang Konselor mengeksplorasi keinginan/ harapan
diperlukan untuk kebutuhan dan persepsi individu dengan bertanya
melaksanakan strategi ini “Apakah jurusan di SMK ini sesuai harapanmu,
bakat, minat dan kemampuanmu?
2. D (Doing-Melakukan)
Konselor mengidentifikasi total behavior konseli dan
menekankan pada perilaku saat ini dan bukan pada
masa lalu dengan bertanya
“Apa yang sudah kamu lakukan untuk mencapai
harapan atau keinginanmu?”
3. E (Evaluation-Penilaian)
Konselor mengidentifikasi dan mengevaluasi
rancangan perilaku baru dari konseli dengan
bertanya
“Kira-kira adakah kemungkinan lain yang bisa
dilakukan untuk mencapai keinginanmu ?
“Bagaimanakah cara melakukannya?”
4. P (Planing-Merencanakan)
Konselor membuat rencana untuk mencapai perilaku
baru yang diinginkan dengan bertanya
“Untuk melaksanakan rencanamu tadi, kapan akan
dimulai?

Yang terlibat dalam proses adalah :

Dalam kegiatan layanan konseling individu ini


melibatkan guru BK sebagai konselor dan peserta didik
sebagai konseli
Sumber daya / materi yang diperlukan :
ATK, lembar evaluasi proses dan hasil

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
dilakukan yaitu :
Bagaimana dampak dari aksi
1. Konselor lebih terampil dalam penerapan teknik
dari Langkah-langkah yang
konseling yang sesuai dengan karakteristik konseli
dilakukan? Apakah hasilnya
2. Tahapan-tahapan dalam setiap layanan bisa
efektif? Atau tidak efektif?
dilaksanakan dengan baik
Mengapa? Bagaimana respon
3. Konseli dapat memahami masalah yang dialaminya
orang lain terkait dengan
setelah mendapatkan layanan konseling dan
strategi yang dilakukan, Apa
mengetahui apa yang harus dilakukan
yang menjadi faktor
4. Konseli dapat mengambil keputusan secara tepat
keberhasilan atau
setelah mendapatkan layanan konseling dengan
ketidakberhasilan dari
pendekatan realita yang di uraikan dengan tahapan
strategi yang dilakukan? Apa
WDEP
pembelajaran dari
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
keseluruhan proses tersebut

Hasilnya efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi


proses pelaksanaan layanan konseling individu sebesar
67% yang dapat disimpulkan bahwa ada perasaan
positif dalam diri konseli karena merasa puas atas
kinerja guru Bimbingan dan Konseling dalam proses
layanan konseling individu yang telah diberikan.
Setelah mengikuti layanan konseling individu pada
pertemuan 1 konseli mendapatkan pemahaman baru
tentang perlunya menyesuaikan diri dengan jurusan
yang diambil sekarang meskipun kurang sesuai dengan
hobi, bakat dan minatnya, hal ini tampak dari
perubahan perilakunya seperti yang tadinya kurang
aktif menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di
kelas terutama dalam pelajaran produktif. Ada
perasaan lega dalam diri konseli dalam mengikuti
layanan konseling individu karena konseli menjadi
mengerti bagaimana harus mengatasi masalahnya dan
sudah mampu menyusun rencana tidak lanjut utuk
menyelesaiakan masalahnya, dalam hal ini rencana
yang telah terlaksana adalah mempraktekkan aktifitas
di jurusan seperti kegiatan house keeping dengan
membersihkan kamar dan sekitarnya agar menjadi
sebuah kebiasaan dengan tujuan memunculkan rasa
suka dengan aktifitas tersebut

Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan:

1. Respon dari teman sejawat juga sangat baik, dengan


memberikan semangat dan dukungan untuk bisa
melakukan layanan konseling dengan lebih baik
demi kemajuan bk di sekolah
2. Respon guru produktif di jurusan perhotelan juga
sangat baik karena sudah muncul perubahan sikap
lebih baik dan lebih aktif dalam proses pembelajaran
di kelas
3. Respon dari peserta didik sangat positif karena
dengan layanan konseling individu yang diberikan,
peserta didik merasa terbantu dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapinya

Faktor keberhasilan :

Adanya kerjasama yang baik antara konselor dengan


konseli serta guru dalam memantau perkembangan
peserta didik di dalam kelas. Konseli malaksanakan
setiap rencana (Plan) dalam tahapan WDEP yang telah
dibuatnya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya.

Pembelajaran dari keseluruhan proses :

Konselor lebih mampu dari sebelumnya untuk memilih


pendekatan dan teknik konseling yang sesuai dengan
masalah siswa dengan mempersiapkan kegiatan
layanan yang jelas dan terstruktur

Anda mungkin juga menyukai