1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam
literatur.
Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang
memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah
tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam
masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman
lebih mendalam tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis
penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang
terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Kurang semangat 1.JURNAL ILMIAH : Cici Veronika Sumarsya1, Setelah dilakukan analisis
3
Peserta dalam proses Syafri Ahmad2 terhadap Kurang semangat
pembelajaran Think Pair Share sebagai Model untuk Peserta didik dalam proses
Meningkatkan Motivasi Peserta Didik dalam pembelajaran melalui berbagai
Pembelajaran sumber literatur wawan cara,maka
Email: ciciveronika792@gmail.com, dapat ditentukan peyebab
syafriahmad88@gmail.com masalah sesuai dengan kondisi
Faktor kurang semangat Peserta didik dalam satuan pendidikan
proses pembelajaran sebagai berikut :
Menurut Handoko (Wardhani, 2017:3) 1.Penggunaan model
Dapat dilihat dari beberapa indikatornya yaitu: pembelajaran inovatif yang
a. Kuatnya kemauan untuk berbuat belum optimal,masih
b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar menggunakan model
c.Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas
pembelajaran konvensional
yang lain
d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas. 2.Guru belum sepenuhnya
memanfaatkanTIK dalam
2.Wawancara Kepala Sekolah pembelajaran
Narasumber : Rudi Hartono, S.Pd 3.Waktu peserta didik belajara
Waktu : Senin, 20 Nopember 2023 hanya disaat ulangan
a.Optimalkan penggunaaan Model pembelajaran 4.Guru sulit menentukan model
dan media pembelajaran pembelajaran yang tepat sesuai
b.Fasilitas tekhnologi masih kurang karakteristik peserta didik
5.Belum optimalnya orangtua
3.Wawancara Guru/Teman sejawat membimbing peserta didik
Narasumber : Puji Rohani, S.Pd dirumah.
Waktu : Senin, 20 Nopember 2023
a.Minat belajar peserta didik masih kurang
b.Materi yang disampaikan sulit dipahami peserta
didik
Nilai Peserta didik 1.JURNAL ILMIAH : Laelatul Fajri1 ; Edy Setelah dilakukan analisis
4
dibawah KKM Herianto2 ; Sawaludin3 terhadap Nilai Peserta didik
PENGARUH PENERAPAN MODEL dibawah KKM melalui berbagai
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED sumber literatur wawan cara,maka
LEARNING BERBASIS MEDIA KOMIK dapat ditentukan peyebab
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM masalah sesuai dengan kondisi
MATA PELAJARAN PPKn KELAS VIII DI SMP satuan pendidikan sebagai berikut:
NEGERI 2 LINGSAR 1.Guru belum optimal
laelatulfajri62@gmail.com,edy.herianto@unram menggunakan model Project
.ac.id Based Learning untuk mata
Faktor Nilai Peserta didik dibawah KKM pelajaran Pendidikan Pancasila.
faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu Pembelajaran berbasis proyek
kurang berfikir kritisnya siswa dalam memecahkan 2.Bakat dan minat belajar siswa
suatu permasalahan yang diberikan. Siswa 3.Dukungan atau dorongan dari
menjelaskan suatu permasalahan hanya berpaku orang
pada buku saja, kurangnya siswa menganalisis Tua
terkait materi sehingga berdampak pada hasil 4.Peserta didik belum dapat
belajar siswa yang tidak pernah meningkat menangkap konsep secara cepat
Joyce dan Weil mengemukakan bahwa model dan akan cepat lupa terhadap
PBL dapat memfasilitasi siswa dalam proses pelajaran
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran