Anda di halaman 1dari 12

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa: IRASMA


Asal Institusi : SDN 12 TELUK RIMBA

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi
penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik
masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan
temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan
sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab
masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis
penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman
dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan
pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data
yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang
lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

1 Masih Kajian Literatur Setelah dilakukan


rendah analisis terhadap kajian
nya 1. Marti’in, 2019 literatur dan
minat penyebab rendahnya minat belajar peserta wawancara, penyebap
belajar didik dari aspek lingkungan sekolah adalah rendahnya minat
peserts metode mengajar guru, kurikulum yang belajar siswa adalah :
didik berlaku, relasi antara guru dengan peserta 1. Dari aspek
didik, relasi antara peserta didik dengan lingkungan sekolah
peserta didik, media atau alat pembelajaran. seperti metode
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/arti mengajar guru
cle/view/33958/75676581973 kurang menarik,
media atau alat
2. Al Fuad, Zaki dan Zuraini, 2016 pembelajaran yang
Faktor yang paling mempengaruhi minat belajar kurang memadai
siswa adalah adanya keinginan dari siswa, 2. Keinginan belajar
perhatian dari orang tua, perhatian yang siswa yang masih
diberikan guru dan juga lingkungan sekitar kurang
siswa tersebut. 3. Ketersediaan buku
https://scholar.google.co.id/citations?view_op= bacaan di
view_citation&hl=en&user=TOFjp4MAAAAJ&cit perpustakaan
ation_for_view=TOFjp4MAAAAJ:_FxGoFyzp5QC sekolah belum
lengkap
3. Baharudin dan Wahyuni, 2015 4. Lingkungan sosial
mengemukakan bahwa “guru dan teman- sangat berpengaruh
teman kelas harus memiliki hubungan yang terhadap minat
harmonis sehingga dapat menjadi motivasi bagi belajar siswa
peserta didik untuk belajar lebih baik lagi 5. Motivasi belajar anak
disekolah”. Dari aspek lingkungan masyarakat, dari orang tua masih
media, teman bergaul peserta didik, dan kurang
bentuk kehidupan tempat peserta didik tinggal
berpengaruh besar terhadap minat belajar
peserta didik, sehingga dalam penelitian ini
menyebabkan minat belajar peserta didik
menjadi rendah.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/arti
cle/view/33958/75676581973
4. Baharudin dan Wahyuni, 2015
lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga
mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/arti
cle/view/33958/75676581973

5. Slameto, 2013
proses belajar akan terganggu jika kesehatan
peserta seseorang terganggu”. Faktor cacat
tubuh juga sangat berpengaruh pada minat
belajar peserta didik. Selain itu aspek psikologis
juga mempenaruhi minat belajar peserta didik,
seperti faktor intelegensi.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap minat
belajar peserta didik, peserta didik yang
mempunyai intelegensi yang tinggi akan lebih
mudah belajarnya dibandingkan dengan
peserta didik yang memiliki intelegensi yang
rendah, faktor perhatian, fokus, bakat motivasi
dan kesiapan peserta didik yang masih rendah
sehingga berpengaruh terhadap minat belajar
peserta didik yang rendah pula.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/arti
cle/view/33958/75676581973

Wawancara

1. Parida, Spd (Kepsek)


Senin 20 November 2023 Jam 8.00 – 9.00 wib
Penyebap rendah nya minat belajar peserta
didik adalah :
 Ketersediaan buku di perpustakaan
sekolah masih sedikit
 Pengaktifan pojok baca belum
maksimal
 Kerja sama guru dengan orang tua
masih rendah dalam kegiatan belajar
siswa

2. Yen Afni, Spd ( Guru )


Senin 20 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib
 Siswa sering bermain di saat guru
menyampaikan materi pembelajaran
 Motivasi belajar anak dari orang tua
kurang
Menurut Pakar

Fakhrurozi,Spd.mm ( Pengawas )
Selasa 21 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib

 Dalam penyampaian materi yang disajikan


guru kurang menarik
 Kreativitas dan inovasi guru dalam
pengelolaan kelas kurang
 Guru kurang menguasai materi

2 Kemampuan Kajian Literatur Setelah dilakukan


menyimak analisis terhadap kajian
peserta didik 1. Muhammad Akbar hamid, 2023 literatur dan
terhadap Kecenderungan siswa dalam keterampilan wawancara, penyebap
berbicara dan keterampilan menyimak
materi bahasa kemampuan menyimak
masih rendah, siswa masih bermain-main,
indonesia yang malu-malu untuk berbicara. Guru berbicara siswa masih rendah
disampaikan tentang materi yang akan diajarkan terdapat adalah :
guru masih siswa yang tidak menyimak dengan baik 1. Siswa sering bermain
rendah sehingga siswa dalam mengulangi materi disaat guru
pembelajaran tidak bisa. Kurangnya motivasi menyampaikan
siswa untuk mengikuti pembelajaran.
materi pembelajaran
https://www.p3i.my.id/index.php/konsepsi/
article/view/259/253 bahasa indonesia
2. Metode
2. Kurnia febriani, M.yamin,Linda Vitoria , 2023 pembelajaran yang di
Dilihat pada aktivitas pembelajaran menyimak lakukan guru masih
masih cenderung melakukan dikte soal atau cenderung
dikte pernyataan biasa yang ada dibuku cetak melakukan dikte soal
secara lisan tanpa adanya penggunaan media atau dikte
pembelajaran. pernyataan biasa
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/view/24154 yang ada di buku
/11410 tanpa menggunakan
alat peraga, sehingga
3. Siregar, R.A 2021 siswa bosan
Keterampilan berbicara dan keterampilan 3. Siswa tidak
menyimak harus dikembangkan sejak dini memahami materi
karena pada masa ini anak berada dalam
yang disampaikan
masa perkembangan yang sering disebut
dengan masa keemasan, keterampilan guru
berbicara dan keterampilan menyimak 4. Materi yang
khususnya akan lebih dikembangkan lagi pada disampaikan guru
tingkat SMP terlalu panjang
https://www.p3i.my.id/index.php/konsepsi/ 5. Guru belum
article/view/259/253 mengembangkan
pembelajaran
4. Nuraini, 2018 inovatif
menyatakan bahwa penggunaan cerita yang
menggunakan media audio berhasil
meningkatkan kemampuan menyimak siswa.
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/view/24154
/11410

5. Tarigan Ahmad, 2018


Ada beberapa penyebab tidak belajar
menyimak dengan baik, yaitu: 1.
Mendengarkan pemahaman relatif baru
dalam kurikulum sekolah, 2. Teori, prinsip,
dan generalisasi tentang pendengaran belum
banyak dipublikasikan, 3. Masih sedikit
pemahaman tentang apa dan bagaimana
mendengarkan, 4. Bahan ajar menyimak dan
buku pedoman guru masih langka, 5. Guru
Indonesia kurang pengalaman mengajar
menyimak, 6. Ada kekurangan bahan
mendengarkan. 7. Guru bahasa Indonesia
tidak mahir dalam menyusun materi
menyimak. 8. Jumlah siswa dalam satu kelas
terlalu banyak.
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/view/24154
/11410

Wawancara

1. Parida, Spd ( Kepsek )


Senin 20 November 2023 Jam 8.00 – 9.00 wib

 Siswa sering bermain di saat proses


belajar bahasa indonesia
 Siswa tidak memahami materi yang
disampaikan guru
 Siswa Jenuh terhadap penyampaian
materi

2. Sri hartati, Spd,Sd ( Guru )


Senin 20 November 2023 Jam 10 – 11.00 wib

 Siswa Mengantuk di saat guru


menyampaikan materi pembelajaran
 Materi yang disampaikan guru terlalu
panjang
 Guru belum mengembangkan
pembelajaran inovatif
Menurut Pakar

Fakhrurozi, Spd.mm ( pengawas )

Selasa 21 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib

 Faktor dlam diri siswa seperti sikap,


psikologis dan lingkungan
 Pemahaman kosa kata dan kalimat masih
rendah

3 Kemampua Kajian Literatur Setelah dilakukan


n siswa analisis terhadap kajian
dalam 1. Yopi Herianca, 2023 literatur dan
Peyebab rendahnya kompetensi literasi dan
menggunak wawancara, penyebap
numerasi siswa adalah:
an angka  Guru kurang memiliki kompetensi kemampuan siswa
dan simbol tentang bagaimana meningkatkan dalam menggunakan
Penjumlaha kemampuan literasi dan numerasi siswa angka dan simbol
n dalam di kelas. penjumlahan
belajar  Guru masih kurang memberikan matematika adalah :
matematika pembiasaan dan latihan tentang literasi 1. Guru kurang memiliki
masih rendah dan numerasi kepada siswa. Ini terlihat kompetensi dalam
dari bagaimana guru merancang sebuah meningkatkan
asesmen yang didalamnya hanya berisi kemampuan
pertanyaan dan jawabannya saja. numerasi siswa
 Masih banyak sekolah yang belum 2. Terdapat 2 faktor
membuat program kepada siswa dalam penyebap rendahnya
meningkatkan kompetensi literasi kemampuan
numerasi. numerasi siswa yaitu
https://www.kompasiana.com/yopiheria faktor internal dan
nca9813/653c7e88ee794a54ad0f86e3/re eksternal
ndahnya-kompetensi-literasi-numerasi-
3. Minat siswa terhadap
siswa-apa-penyebab-dan-solusinya
pelajaran
2. Nuzwatun,muhammad maki,Khairun nisa, matematika tentang
2022 penjumlahan masih
Terdapat 2 faktor yang menjadi penyebab kurang
rendahnya kemampuan numerasi siswa di 4. Siswa tidak
sekolah yaitu faktor internal yang meliputi memperhatikan guru
rendahnya kemampuan intelegensi siswa, saat jam pelajaran
rendahnya minat belajar siswa, dan matematika
rendahnya motivasi belajar siswa dan faktor 5. Siswa tidak semangat
eksternal yang meliputi kurangnya perhatian saat belajar karena
orang tua, pengaruh teman bermain, menganggap
kemampuan guru, serta sarana dan prasarana pelajaran
yang kurang memadai. matematika sulit
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jc 6. Rendahnya
ar/article/view/2845 kemampuan dasar
siswa dalam
3. Buyung,Rika wahyuni,Mariam, 2022 ( Journal berhitung
of educational review and research)
penjumlahan
Adapun faktor yang membuat siswa kesulitan
belajar matematika adalah sikap dan minat
siswa yang rendah dan kurang disukai siswa,
di mana siswa tidak menyukai pelajaran
matematika yang membuat siswa menjadi
tidak memperhatikan guru saat pelajaran
matematika berlangsung sehingga siswa
merasa tidak semangat saat pelajaran
matematika. Kemudian anggapan dari
Sebagian siswa bahwa pelajaran matematika
adalah pelajaran yang sangat membosankan.
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jc
ar/article/view/2845

Wawancara

1. Parida,Spd
Senin 20 November 2023 Jam 8.00 – 9.00 wib
 Siswa kurang latihan ketika beiajar di
rumah
 Ketika mengerjakan tugas di kelas kurang
diawasi guru
 Metode yang digunakan guru belum sesuai
dengan pembelajaran

2. Sri hartati, Spd,Sd


Senin 20 November 2023 Jam 10.00 – 11.00
wib

 Siswa tidak semangat saat belajar karena


memnganggap pelajaran matematika sulit
 Rendahnya kemampuan siswa dalam
pembelajaran matematika tentang
penjumlahan

Menurut Pakar
Fakhrurozi, Spd.mm ( Pengawas )
Selasa 21 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib

 Kurangnya pembiasaan dari guru dalam


memberi latihan soal numerasi kepada
siswa
 Guru dalam penyampaian materi
matematika masih menggunakan cara
manul
 Timbulnya rasa tidak nyaman pada diri
siswa ketika berhadapan dengan pelajaran
matematika, rasa takut, tegang dan gelisah

4 Kurang Kajian Literatur Setelah dilakukan


nya analisis terhadap kajian
komunik 1. Arsiah, 2023 literatur dan
asiguru Peyebab komunikasi antara sekolah, guru, dan wawancara, penyebap
orang tua masih terbatas yaitu:
dengan kurangnya komunikasi
orang  Pemahaman dan kemampuan orang tua guru dengan orang tua
tua terhadap dukungan keberhasilan siswa aadalah:
siswa pembelajaran kurang karena disebabkan 1. Kesibukan orang tua
oleh latar belakang pendidikan orang tua. bekerja atau mencari
 kesibukan orang tua bekerja atau mencari nafkah untuk
nafkah untuk kebutuhan keluarga dianggap kebutuhan keluarga
lebih penting sehingga tanggung jawab di anggap lebih
keberhasilan pendidikan diserahkan penting sehingga
kepada sekolah tanggung jawab
 Kurangnya motivasi guru untuk melakukan keberhasilan
kunjungan rumah bagi siswa yang memiliki
penddikan siswa
masalah dalam pembelajaran
sepenuhnya di
 Kurangnya perhatian dan respon orang tua
terhadap pendidikan anaknya. Misalnya serahkan ke sekolah
dikarenakan faktor ekonomi. 2. Kurangnya motivasi
https://www.gurusiana.id/read/arsiahguru guru untuk
sianaid/article/perlunya-komunikasi-guru- melalukan kunjungan
dengan-orang-tua-tantangan-menulis-hari- kerumah siswa yang
ke-914hari-ke-212-2990946
memiliki masalah
2. Nur Rahmah Pratiwi, 2014 dalam pembelajaran
Seorang siswa tidak hanya membutuhkan 3. Kurang nya
peran serta seorang Guru dalam meningkatkan komunikasi guru
prestasi belajarnya. Seorang Guru hanya dapat tentang pendidikan
memberikan pengajarannya atau kepada orang tua
wewenangnya sebagai Guru dalam lingkungan siswa
sekolah namun jika seorang siswa sudah
4. Ketika di undang
berada di luar lingkungan sekolah peran Orang
Tua atau Wali merekalah yang berperan atau di panggil
penting dalam mendidik mereka kesekolah orang tua
https://www.kompasiana.com/kurangnyakerj jarang hadir
asamaorangtuadangurudalammendidikanak/5 5. Pemahaman orang
4f992a5a33311d2648b4a70/kurangnya- tua tentang
kerjasama-antara-orang-tua-dan-guru-dalam-
pendidikan masih
mendidik-anak
rendah
3. Daryanto dan Suryatri 2013
Selain keluarga, peranan sekolah tidak kalah
pentingnya dalam pembentukan karakter
disiplin seorang siswa. Sekolah sebagai
tempat menuntut ilmu secara formal bagi
seorang siswa diharapkan mampu
memberikan perkembangan jiwa. Peran guru
tidak sekedar sebagai pengajar semata,
pendidik akademis tetapi juga merupakan
pendidik karakter, moral, dan budaya bagi
siswanya.
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/p
gsd/article/view/2483/2133

4. Agus Wibowo, 2012


kenyataan di lapangan banyak terjadi
permasalahan mengenai kerjasama antara
guru dengan orang tua. Baik guru maupun
orang tua belum bisa menjalin kerjasama
yang baik guna membentuk karakter disiplin
siswa. Kebanyakan orang tua lebih
mementingkan pekerjaannya dibandingkan
memberikan perhatian pada pendidikan anak.
Selama ini pendidikan informal terutama
dalam lingkungan keluarga belum efektif,
lingkungan keluarga belum memberikan
kontribusi berarti dalam mendukung
pencapaian kompetensi dan pembentukan
karakter anak didik.
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/p
gsd/article/view/2483/2133

Wawancara
1. Parida,Spd (Kepsek)
Senin 20 November 2023 Jam 8.00 – 9.00 wib
 Pemahman orang tua terhadap
pendidikan masih rendah
 Latar belakang pendidikan orang tua
masih minim
 Kurangnya komunikasi guru tentang
pendidikan dengan orang tua siswa

2. Yen Afni, Spd (Guru)


Senin 20 November 2023 Jam 9.00 – 10.00
wib

 Ketika di undang atau di panggil


kesekolah orang tua jarang hadir
 Faktor ekonomi, orang tua terlalu
sibuk
Menurut Pakar

Fakhrurozi,Spd.mm ( Pengawas )
Selasa 21 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib

 Respon dari orang tua kurang terhadap


pembelajaran siswa
 Orang tua kurang terbuka kepada guru
dalam hal perkembangan peserta didik
 Komunkasi guru dan siswa kurang efektif

5. Guru masih Kajian Literatur Setelah dilakukan


menerapkan analisis terhadap
proses 1. Kresensia Nawangsari 2023 kajian literatur dan
pembelajaran Ciri-ciri mengajar yang monoton adalah: wawancara, penyebap
yangmasih  guru yang mengajar dengan gaya monoton pembelajaran yang
monoton cenderung menyampaikan materi secara masih monoton
satu arah, dimana komunikasi guru
adalah:
bersifat pasif dan kurang melibatkan
interaksi aktif dengan siswa.
1. Guru tidak
 gaya mengajar yang monoton sering
dicirikan dengan nada suara yang datar, melakukan evaluasi
karena kurangnya penggunaan variasi terhadap
intonasi atau ekspresi suara yang dapat pembelajaran yang
menarik perhatian siswa. telah diberikan
 Guru dengan gaya mengajar monoton 2. Siswa tidak tertarik
seringkali terbatas dalam penggunaan dengan materi yang
metode pembelajaran, seperti hanya
disampaikan guru
memberikan ceramah tanpa menggunakan
berbagai media atau metode. 3. Guru dalam
 mereka juga kurang memperhatikan menggunakan media
variasi penyajian materi, sehingga siswa pembelajaran kurang
cenderung kehilangan minat dan kreatif
teralihkan dalam pembelajaran 4. Guru kurang
https://www.kompasiana.com/kresensia7 menerapkan
1536/6485fd154d498a46b83c81f2/gaya-
pembelajaran yang
mengajar-guru-yang-monoton-dan-
dampaknya-pada-motivasi-belajar-siswa menyenangkan di
kelas
5. Metode
2. Tika Nurti Santika Sari, 2021 pembelajaran kurang
Pembelajaran yang monoton dapat terjadi bervariasi
karena :
6. Guru masih
guru tidak melakukan evaluasi terhadap
menggunakan
pembelajaran yang kita lakukan setiap harinya.
karena dengan kita melakukan evaluasi diri, metode
kita bisa tahu alasan yang membuat pembelajaran
pembelajaran itu monoton, baik dalam konvensional (
penyampaian kita saat belajar, media yang ceramah )
digunakan kurang kreatif, dan kurangnya
interaksi dengan siswa.
http://news.upmk.ac.id/home/post/pembelaj
aran.yang.monoton.sebabkan.siswa.menjadi.
bosan.dan.malas.html

3. Megayanti, 2016
rasa malas atau bosan tersebut bisa timbul
dari dalam diri siswa dan pengaruh dari luar.
Pengaruh dari dalam diri siswa bisa saja
disebabkan karena kurangnya motivasi dari
dalam diri dan kelelahan dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Sedangkan pengaruh
dari luar misalnya lingkungan yang tidak
nyaman, fasilitas yang kurang mendukung,
dan metode pembelajaran yang monoton.
https://www.kompasiana.com/kukuhadinugr
oho4183/635a6e7c97125e63cd7b0502/meto
de-pembelajaran-yang-monoton-di-sekolah

Wawancara
1. Parida,Spd (kepsek)
Senin 20 November 2023 Jam 8.00 – 9.00 wib
 Guru kurang terampil dalam
mengelola kelas
 Siswa merasa tidak tertarik dengan
materi yang disampaikan guru
 Kurangnya evaluasi guru terhadap
pembelajaran

2. Sri Hartati,Spd,Sd
Senin 20 November 2023 Jam 10.00 – 11.00
wib

 Guru dalam penggunaan media


pembelajaran kurang kreatif
 Guru belum menerapkan kegiatan
yang menyenangkan
 Pemberian motivasi dan reward pada
murid msih jarang

Menurut Pakar
Fakhrurozi,Spd.mm ( Pengawas )
Selasa 21 November 2023 Jam 9.00 – 10.00 wib

 Kurangnya keterampilan guru dalam


melaksanankan proses pembelajaran
bimbingan
 Guru belum menggunakan media
pembelajaran yang optimal
 Guru masih menggunakan metode
pembelajaran konvensiona l( ceramah)

Anda mungkin juga menyukai