2 Eksplorasi Penyebab
S.Pd
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi belajar Hasil eksplorasi literatur: Setelah dilakukan
peserta didik Menurut Maslow (1970) motivasi adalah analisis terhadap hasil
rendah dalam tenaga pendorong dari dalam yang kajian literatur dan
materi Seni Tari menyebabkan manusia berbuat sesuatu wawancara dapat
atau berusaha untuk memenuhi diketahui bahwa
kebutuhannya Syamsu Yusuf (2009: 23), penyebab motivasi
menyebutkan faktor-faktor yang belajar peserta didik
mempengaruhi motivasi belajar yaitu: rendah dalam materi
1. FaktorI nternal Faktor internal meliputi: seni tari adalah:
a)FaktorFisik Faktorfisik meliputi
nutrisi (gisi), kesehatan,dan fungsi-
fungsi fisik(terutama panca indera).
b)Faktor
Psikologis Faktor psikologis
berhubungan dengan aspek-aspek yang
mendorong atau menghambat aktivitas
belajar pada siswa.
2. Faktor Eksternal (yang
berasaldarilingkungan)
a) Faktor Non-Sosial Faktor non-sosial
meliputi keadaan udara (cuaca panas
atau dingin),waktu (pagi,siang,
malam),tempat(sepi,bising, atau
kualitas sekolah tempat belajar), sarana
dan prasarana atau fasilitas belajar.
b) Faktor Sosial Faktor sosial adalah
faktor manusia (guru)
Berdasarkan kajian literature dan hasil
wawancara setelah dilakukan analisis
terhadap hasil kajian literature dan
hasil wawancara, serta dikonfirmasi
melalui observasi dapat diketahui
factor-faktor penyebab yang
mempengaruhi motivasi belajar belajar
siswa adalah sebagai berikut :
1.Cara mengajarguru
yangkuranginovatif sehingga siswa
menjadibosan
2.Penyampaian materi sulitdipahami
3.Memiliki masalah dengan keluarga
ataupun dengan teman
4.Kurangnya perhatian guru terhadap
siswanya
5.Gaya dan cara penyampaian materi
oleh guru
6.Kurangnya perhatian orangtua
jugadapat menjadi faktor lemahnya
motivasi belajar pada anaknya
konselor,danorangtua),baik yang hadir
secara langsung
maupuntidaklangsung(foto atau
suara).Proses belajar akan berlangsung
dengan baik,apabila guru mengajar
dengan caramenyenangkan.
Hasil wawancara:
a. Wawancara dengan Kepala
Sekolah (Herry Fitriyadi, M.Pd.
– Kepala SMKN 2 Amuntai)
- “Menurut Bapak, apa yang
menyebabkan motivasi peserta
didik rendah terutama pada
materi seni tari ?”
- “Menurut pengamatan saya,
b. Wawancara dengan teman
sejawat (Rizqi Annisa, S.Pd. –
Guru Seni Budaya SMKN 2
Amuntai)
- “Menurut Ibu, apa yang
menyebabkan motivasi peserta
didik rendah terutama pada
materi seni tari ?”
- “Menurut saya, “
2 Kemampuan Hasil eksplorasi literatur: Setelah dilakukan
peserta didik Anju & Baharuddin (2018:89), analisis terhadap hasil
dalam Faktor yang mengakibatkan kajian literatur dapat
menganalisis rendahnya kemampuan diketahui bahwa
struktur dan menganalisis, yaitu; penyebab kemampuan
kebahasaan 1. minat belajar siswa masih peserta didik
teks kurang dan cenderung bosan menganalisis struktur
eksplanasi pada saat mengikuti kegiatan dan kebahasaan teks
masih rendah pembelajaran, eksplanasi masih
2. siswa kurang konsentrasi dalam rendah adalah:
menerima pelajaran, 1. siswa tidak
3. siswa kurang memahami materi berminat saat
tentang menganalisis teks mengikuti
eksplanasi, sehingga sulit pembelajaran,
membedakan dengan jenis teks 2. peserta didik
yang lain, tidak konsentrasi
4. siswa kesulitan dalam menerima
mengembangkan gagasan, pembelajaran,
5. siswa masih belum bisa 3. siswa tidak mampu
menggunakan bagaimana mengembangkan
penulisan yang baik dan benar gagasan,
dari segi ejaan, tanda baca, dan 4. siswa tidak mampu
pilihan kata. memahami
6. faktor guru sebagai fasilitator, penulisan yang
model, dan media yang baik dan benar,
digunakan dalam kegiatan 5. guru sebagai
pembelajaran. fasilitator tidak
(Anju Valentya Simanjuntak, menggunakan
B. (2018). Meningkatkan model dan
Kemampuan Menganalisis Teks media dalam
Eksplanasi dengan Media pembelajaran.
Ilustrasi Digital. Jurnal
Komunitas Bahasa, Vol. 6, No.
2, Oktober 2018, 89)
http://jurnal.una.ac.id/index.p
hp/jkb/article/view/637
Hasil wawancara:
a. Wawancara dengan Kepala Setelah dilakukan
Sekolah (Herry Fitriyadi, M.Pd. analisis terhadap hasil
– Kepala SMKN 2 Amuntai) wawancara dengan
- Berdasarkan data yang ada, kepala sekolah dapat
kemampuan peserta didik diketahui bahwa
dalam menganalisis struktur penyebab kemampuan
dan kebahasaan teks eksplanasi peserta didik
masih rendah. “Menurut Bapak, menganalisis struktur
mengapa kemampuan peserta dan kebahasaan teks
didik dalam menganalisis suatu eksplanasi masih
teks masih rendah?” rendah adalah:
- “Menurut pengamatan saya, 1. cara mengajar guru
Penguasaan terhadap materi tidak
yang disampaikan tidak menyenangkan,
maksimal, cara mengajar yang 2. teks-teks yang
dipakai guru kurang disajikan bukan
menyenangkan dan menarik suatu hal yang
perhatian siswa terlebih lagi sedang hangat
dalam menganalisis sebuah dibahas.
teks, teks yang digunakan guru
juga biasanya bukan hal-hal
yang baru.”
Hasil wawancara:
a. Wawancara dengan Kepala Setelah dilakukan
Sekolah (Herry Fitriyadi, analisis terhadap hasil
M.Pd. wawancara dengan
– Kepala SMKN 2 Amuntai) kepala sekolah dapat
- Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa
kompetensi membaca peserta penyebab kompetensi
didik dalam menemukan nilai- membaca peserta
nilai kehidupan cerita pendek didik rendah dalam
masih rendah. “Menurut Bapak, materi menemukan
mengapa kompetensi baca nilai-nilai kehidupan
peserta didik itu rendah untuk cerita pendek, adalah:
memahami suatu bacaan? 1. daya baca peserta
- “Menurut pengamatan saya, didik rendah,
Masalahnya adalah daya baca 2. peserta didik
peserta didik mengenai hal-hal tidak terbiasa
yang serius misalnya membaca untuk membaca.
buku teks minatnya masih
kurang lain hal dengan bermain
media sosial, mereka lebih
tertarik membaca whatsappnya
kemudian hal-hal viral yang ada
di medsos. Selain itu,tidak ada
faktor pembiasaan membaca
dari peserta didik itu sendiri
juga menjadi penyebabnya.”
Setelah dilakukan
Hasil wawancara: analisis terhadap hasil
a. Wawancara dengan Kepala wawancara dengan
Sekolah (Herry Fitriyadi, M.Pd. kepala sekolah dapat
– Kepala SMKN 2 Amuntai) diketahui bahwa
- Berdasarkan data yang ada,
Guru kesulitan dalam penyebab guru
menerapkan model kesulitan dalam
pembelajaran inovatif pada menerapkan model
mata pelajaran bahasa pembelajaran inovatif
Indonesia. pada mata pelajaran
“Menurut Bapak, mengapa guru bahasa Indonesia,
kesulitan dalam menerapkan adalah:
pembelajaran inovatif?” 1. guru tidak terbiasa
- “Menurut pengamatan saya, menerapkan model
tidak ada pembiasaan pembelajaran
menerapkan model-model inovatif,
pembelajaran inovatif karena 2. guru tidak
guru sepenuhnya belum memahami model
memahami model-model pembelajaran
pembelajaran inovatif dan guru inovatif,
kurang mengenal karaktersitik 3. guru tidak
peserta didik sehingga belum memahami
mampu memahami karakteristik
kecenderungan gaya belajar peserta didik
siswa sesuai kebutuhannya.” sehingga kesulitan
dalam menerapkan
model
pembelajaran yang
sesuai kebutuhan
peserta didik.
Setelah dilakukan
analisis terhadap hasil
wawancara dengan
b. Wawancara dengan teman teman sejawat dapat
sejawat (Sri Silvia Nita, S.Pd. – diketahui bahwa
Guru Bahasa Indonesia SMKN 2 penyebab guru
Amuntai) kesulitan dalam
- Berdasarkan data yang ada, menerapkan model
Guru kesulitan dalam pembelajaran inovatif
menerapkan model pada mata pelajaran
pembelajaran inovatif pada bahasa Indonesia,
mata pelajaran bahasa adalah:
Indonesia. 1. guru masih
“Menurut Ibu, mengapa guru menggunakan
kesulitan dalam menerapkan metode
pembelajaran inovatif?” ceramah,
- “Menurut saya, guru masih 2. peserta didik sulit
sering menggunakan metode memahami
lama yaitu ceramah, juga siswa pembelajaran
yang kadang susah diarahkan ketika guru
maksudnya kesulitan dalam menerapkan model
merespon materi yang yang baru.
diberikan guru ketika guru
menerapkan model
pembelajaran yang baru yang
meangakibatkan pembelajaran
menjadi terhambat sehingga
guru tidak ingin lagi
menerapkan model
pembelajaran inovatif.”
c. Wawancara dengan pakar Setelah dilakukan
(Hayatul Mursiyda, M.Pd. - analisis terhadap hasil
Dosen STIA Al-Falah wawancara dengan
Banjarbaru) pakar dapat diketahui
- Berdasarkan data yang ada, bahwa penyebab guru
Guru kesulitan dalam kesulitan dalam
menerapkan model menerapkan model
pembelajaran inovatif pada pembelajaran inovatif
mata pelajaran bahasa pada mata pelajaran
Indonesia. bahasa Indonesia,
“Menurut Ibu, mengapa guru adalah:
kesulitan dalam menerapkan 1. guru tidak mencari
pembelajaran inovatif?” referensi mengenai
- “Guru pada dasarnya dituntut model
aktif, kreatif dan inovatif serta pembelajaran,
menyenangkan, kalau guru 2. model
tidak mau belajar dan mencari pembelajaran yang
referensi untuk digunakan tidak
mengembangkan diri maka terpusat pada
gurupun akan teritnggal siswa.
terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan yang makin maju.
Guru terbiasa menjelaskan di
depan kelas. Pembelajaran tidak
berorientasi pada anak didik
karena model pembelajaran
inovatif ini masih baru sehingga
perlu adaptasi dengan model
yang baru.”