1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan
dengan topik masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.
Analisis
Masalah yang
eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab
diidentifikasi
masalah
1 Peserta didik 1. Kajian Literatur
tidak aktif dalam Menurut Risanatul Risanatul1, Junaidi Junaidi (2021) Setelah dilakukan
kelas Penyebab peserta didik tidak berpartisipasi aktif dalam proses analisis terhadap
pembelajaran banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor kajian literatur dan
eksternal, hubungan guru dengan peserta didik kurangnya hasil wawancara ,
kebiasaan guru memberikan pujian terhadap peserta didik, terlalu serta dikonfirmasi
sering memberikan hukuman, ataupun teguran yang tepat terhadap bahwa penyebab
peserta didik, peserta didik yang tidak menunjukkan ketertarikannya munculnya masalah
pada media belajar yang digunakan guru saat proses pembelajaran, peserta didik tidak
serta metode yang digunakan kurang menyenangkan dan kurang aktif dalam kelas
Risanatul, R. & Junaidi, J 335 meningkatkan minat belajar peserta adalah :
didik selain itu pembelajaran yang diterapkan monoton sehingga 1. Peserta didik
dapat membuat peserta didik cepat muncul rasa jenuh dan bosan merasa
pada peserta didik, dan Faktor internal merupakan keadaan peserta pembelajaran
didik yang menyebabkan kurangnya keaktifan dalam proses membosankan;
pembelajaran, seperti: kondisi kesehatan peserta didik yang kurang 2. Metode dalam
terlihat selama proses pembelajaran; kesenangan dan kebiasaan model-model
minat belajar peserta didik kurang terlihat; kurangannya ketekunan, pembelajaran
keuletan, dan semangat seorang guru dalam memberikan motivasi tidak variatif;
belajar kepada peserta didik. Yang di sebebkan oleh unsur-unsur 3. Tidak adanya
yang formal dalam proses pembelajaran. ketertarikan
Menurut Hardianty M (2017)faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik
siswa pasif dalam pembelajaran matematika yaitu: dalam
1. Cara mengajar guru yang monoton dan kurang inovatif pembelajaran;
2. Siswa yang malu atau takut untuk bertanya karena takut akan 4. Guru mengajar
dimarahi oleh guru ataupun akan direndahkan oleh teman dengan model
yang lain. pembelajaran
3. Malas untuk mengerjakan soal-soal karena kurang paham konvensional
ataupun memang karena tidak mau berusaha.
4. Siswa yang kurang paham materi membuat mereka
kebingungan dan akhirnya hanya akan melakukan hal-hal
yang lain di luar pembelajaran.
5. Tidak adanya ketertarikan siswa dalam pembelajaran
matematika membuat mereka tidak akan berusaha untuk
memahami materi.
6. Ketika melihat teman yang lebih aktif, membuat siswa yang lain
akan kurang percaya diri.
Menurut Feni Farida dkk (2021) Faktor-faktor yang memengaruhi
keaktifan belajar peserta didik adalah keadaan fisik (panca indra),
fasilitas belajar, guru, teman sebaya.
Menurut Triono (2018)Proses pembelajaran dengan model
konvensional ceramah masih belum cukup memberikan kesan
yang mendalam pada siswa, karena peran guru dalam
menyampaikan materi lebih dominan dibandingkan keaktifan
siswa sendiri. Guru lebih banyak memberikan penjelasan dari
pada memperhatian respon siswa terhadap materi yag
disampaikan.
Menurut Eman Nataliano Busa / Jurnal Sosial Humaniora dan
Pendidikan Vol 2. No. 2 (2023) 114 - 122
Faktor-faktor internal yang memengaruhi keaktifan belajar peserta
didik kelas IX SMP Negeri 2 Waigete adalah faktor fisiologis dan
psikologis. Faktor fisiologis meliputi keadaan fisik (panca indra).
Sedangkan faktor psikologis meliputi perhatian, tanggapan, dan
ingatan menjadi faktor pendukung keaktifan belajar peserta didik.
Kedua faktor tersebut secara umum telah mendukung keaktifan
peserta didik. Peserta didik hanya perlu menjaga kondisi, agar
fisiknya siap untuk belajar, sehigga tidak kelelahan saat belajar.
Faktor-faktor eksternal yang memengaruhi keaktifan belajar peserta
peserta didik kelas IX SMP Negeri 2 Waigete adalah faktor non
sosial yaitu tempat dan fasilitas serta faktor sosial yaitu guru dan
teman sebaya. Tempat, fasilitas, dan guru menjadi faktor
pendukung keaktifan belajar peserta didik. Sedangkan teman
sebaya dapat menjadi faktor pendukung sekaligus penghambat
keaktifan belajar peserta didik
https://ejurnal.stie-
trianandra.ac.id/index.php/inovasi/article/download/764/1110/)
Guru (Marlina,S.Pd,M.Pd.)
- Siswa kurang paham dengan materi
- Merasa minder dengan temannya yang lebih aktif
Teman Sejawat (Hasnawiyah,S.Pd.)
- Faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta
didik seperti kemandirian belajar peserta didik yang
rendah
- Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri peserta
didik seperti suasana belajar yang tidak
memberikan ruang bagi peserta didik untuk terlibat
aktif dalam proses oembelajaran
Guru penggerak (syamsul alam,S.Pd.)
- Terlalu menotonnya guru dalam menyampaikan materi
- Guru kurang memberi ruang kepada peserta didik untuk
berbicara
Menurut Uno (2011 : 140). Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling berkaitan dan memiliki daya pengaruh yang kuat satu
dengan yang lain. Motivasi belajar muncul karena adanya faktor
intrinsik, yaitu berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil serta
dorongan kebutuhan belajar. Faktor ekstrinsiknya yaitu adanya
pengakuan terhadap lingkungan belajar yang kondusif, nyaman dan
menarik. Motivasi belajar pada hakikatnya adalah dorongan internal
dan eksternal pada siswa dengan indikator-indikator yang
mendukung. Dorongan semacam inilah yang memiliki peran besar
untuk keberhasilan seseorang dalam belajar.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2685
Guru(Marlina,S.Pd,M.Pd)
- Kurangnya dukungan baik dari orang tua maupun guru
- Suasana dalam kelas tidak mendukung
Teman Sejawat (Hasnawiyah,S.Pd.)
Peserta didik merasa bosan dalam kelas karena
model pembelajaran yang digunakan tidak sesuai
dengan materi
Guru Penggerak ?(Syamsul Alam,S.Pd.)
-metode guru dalam mengajar kurang bervariasi
- Peserta didik kurang memahami akan pentingnya
Ilmu pengetahuan
Guru(Marlina,S.Pd,M.Pd.)
- Karena kurangnya Latihan untuk menyelesaikan
soal-soal HOTS
Pengawas Bina(Drs.H.Muh.Jalil Fattah,MM)
- Penyebabnya in ikan soal memerlukan jawaban penerapan
dan menyimpulkan sedangkan kebiasaan guru memberikan
soal pengertian bahkan memahami saja kurang tapi peserta
didik kita usahakan pembiasaan saja.
Teman Sejawat(Hasnawiyah,S.Pd.)
Pembelajarab di kelas masih kurang berbasis HOTS karena
guru masih mengajar paradigma lama sehinggu guru dan siswa
sama sama pengetahuannya kurang
Guru Penggerak (Syamsul Alam,S.Pd.)
-Peserta didik kurang membaca
- salah satu efek dari kemajuan teknologi adalah
peserta didik berpikir secara instan
Teman Sejawat(Hasnawiyah,S.Pd)
- Jarak rumah yang jauh
- Ketidakdisiplinan
- Membantu orang tua sebelum berangkat kesekolah
Guru Penggerak (Syamsul Alam)
- Pengaruh dunia game
- Factor pekerjaan