Anda di halaman 1dari 4

Contoh LK 1.

1 Identifikasi Masalah

Guna membantu kamu dalam membuat LK 1.1 identifikasi masalah, berikut ada
contoh hasil identifikasi masalah yang bisa menjadi referensi.

Search

Jenis
No Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
Permasalahan

Pedagogik: - Terjadi karena Copy Paste,


tanpa Memperhatikan unsur-unsur yang
Pedagogik: Kegiatan terdapat dalam RPP dan karakteristik siswa
Pedagogik, pembelajaran tidak sesuai dengan di sekolah. - Guru belum siap dalam
1 literasi, dan rancangan yang tertuang dalam memulai pembelajaran - Media pembelajaran
numerasi RPP dan media pembelajaran masih menggunakan power point/pdf/word -
yang masih kurang bervariasi. Media pembelajaran masih menggunakan
pdf - Guru belum sempat membuat media
pembelajaran yang baru

Literasi: - Sekolah kurang menyisihkan


waktu secara berkala untuk pembiasaan
Literasi: Sulitnya melaksanakan membaca sebagai bagian dari penumbuhan
pembiasaan literasi siswa ketika budi pekerti siswa. (Permendikbud No. 23
belajar di rumah Tahun 2015) - Orang tua siswa kurang
pengawal pembiasaan literasi anak (siswa) di
rumah

Numerasi: - Sangat susah untuk menerapkan


konsep numerasi dalam kehidupan sehari-
hari karena pada dasarnya tidak semua murid
memiliki bakat dan minat pada penerapan
Numerasi: Tidak semua siswa
numerasi - Kurangnya siswa mendapat
memiliki minat di bidang
latihan soal berkenaan dengan numerasi
numerasi
untuk menumbuhkan minat - Kurangnya
guru memberikan latihan soal berkenaan
dengan numerasi untuk menumbuhkan minat
siswa

2 Kesulitan belajar Berkebutuhan khusus: Banyak Berkebutuhan khusus: -Siswa belum bisa
siswa termasuk Siswa berkebutuhan khusus membaca dengan baik - Siswa kurang
siswa mengalami masalah di ruang memahami pembelajaran dan diskusi - Siswa
berkebutuhan kelas. tidak mudah mengonseptualisasi simbol,
khusus dan konsep, atau teori abstrak. - Siswa kesulitan
masalah mengaitkan pengetahuan baru dengan apa
pembelajaran yang sudah mereka ketahui.
(berdiferensiasi)
di kelas
Search

Jenis
No Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
Permasalahan

berdasarkan
pengalaman
mahasiswa saat
menjadi guru.

Pembelajaran berdiferensiasi: - Guru kurang


memahami konsep pembelajaran
Pembelajaran berdiferensiasi: berdiferensiasi, sehingga kurang bisa
Guru (Sekolah) belum bisa memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.
memfasilitasi kebutuhan semua - Kurangnya pelatihan bagi guru berkenaan
murid. den0gan pembelajaran berdiferensiasi. -
Guru masih lebih memaksakan kehendaknya
sendiri.

- Orang tua siswa sudah fokus bekerja


membangun terkadang perhatian/ komunikasi ke anak
relasi/hubungan Relasi/ hubungan sekolah dengan (siswa) kurang - Guru (Sekolah) belum bisa
3
dengan siswa dan siswa kurang intens dan efektif jadi circle siswa - Wali Kelas, BK, maupun
orang tua siswa. Guru tidak semua menjadi tempat yang
nyaman untuk siswa berdiskusi.

- Kurangnya kegiatan bersama sekolah


Relasi/ hubungan sekolah dengan dengan orang tua. - Wali kelas kurang
orang tua siswa kurang intens responsif ketika orang tua yang bertanya. -
dan efektif Kurangnya Wali Kelas mengawali
komunikasi dengan orang tua siswa.

pemahaman/
pemanfaatan
- Guru kurang memahami konsep
model-model
Kurang maksimalnya pembelajaran inovatif - Siswa kurang
pembelajaran
4 implementasi model mendapat kesempatan pembelajaran inovatif
inovatif
pembelajaran inovatif di kelas - Siswa kurang bisa berperan aktif saat
berdasarkan
implementasi pembelajaran inovatif
karakteristik
materi dan siswa.

- Siswa kurang aktif dalam proses


Kurangnya kolaborasi peserta
pembelajaran inovatif - Guru masih lebih
didik dan guru dalam
memaksakan kehendaknya sendiri - Siswa
pembelajaran
kurang diberi kesempatan belajar kelompok

- Guru belum semua memiliki perangkat


Kurangnya pembelajaran yang
laptop yang memadai. - Siswa belum semua
mengintegrasikan Teknologi
memiliki paket internet dan perangkat laptop
Informasi dan Komunikasi (ICT)
yang memadai.
Search

Jenis
No Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
Permasalahan

- Kurangnya semangat belajar Guru maupun


Siswa terhadap ICT. - Guru kurang
memahami keterampilan abad 21 terutama
Belum semua guru menjalankan
4C (Creativity, Collaboration, Critical
pembelajaran berorientasi pada
Thingking, dan Communication). - Belum
keterampilan belajar dan
semua guru memasukkan unsur keterampilan
mengembangkan Keterampilan
abad 21 ke dalam RPP. - Guru yang sudah
Abad 21 (4C)
memasukkan unsur keterampilan abad 21 ke
dalam RPP, belum semua bisa menjalankan
RPP dengan maksimal.

- Kurangnya sarana pendukung literasi


siswa. - Guru kurang menjadi figur literasi
bagi siswa. - Guru kurang memahami konsep
Kurang berkembangnya kemampuan literasi (literasi baca tulis,
kemampuan literasi siswa numerasi, sains, digital, finansial, dan
budaya dan kewargaan (Kemdikbud, 2017). -
Belum semua guru memasukkan konsep
literasi ke dalam RPP.

- Guru kurang memahami konsep Penguatan


Pendidikan Karakter (religiusitas,
nasionalisme, integritas (kejujuran),
Kurangnya konsep Penguatan
kemandiian, dan gotong royong). - Belum
Pendidikan Karakter (PPK)
semua guru memasukkan konsep PPK ke
dalam RPP. - Kurangnya sosialisasi konsep
PPK kepada Guru

Materi terkait
- Daya tahan baca siswa kurang kuat. - Guru
Literasi numerasi,
kurang memahami cara meningkatkan
Advanced Tingkat literasi numerasi siswa
5 kemampuan literasi numerasi siswa. -
material, masih sangat rendah
Sekolah kurang memiliki sumber belajar
miskonsepsi,
literasi numerasi.
HOTS.

- Guru kurang memahami konsep


pembelajaran berorientasi HOTS. - Guru
kurang mengikuti pelatihan berkenaan
Kurangnya pembelajaran yang
dengan pembelajaran HOTS. - Siswa kurang
berorientasi HOTS
memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi. - Perangkat pembelajaran belum
berorientasi dengan HOTS

6 pemanfaatan Teknologi kurang dimaksimalkan - kenaan dengan teknis penggunaan LMS. -


teknologi/inovasi dalam pembuatan media Guru dan siswa kurang familiar dengan
dalam pembelajaran penggunaan LMS. - Guru kurang
Search

Jenis
No Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah
Permasalahan

pembelajaran. memberikan tampilan yang menarik di LMS.

Guru jarang menggunakan LMS sebagai


Masih ada baik siswa maupun
sarana komunikasi dengan siswa
guru yang terkendala internet.
(penyampaian materi, evaluasi, dan diskusi).

Optimalisasi penggunaan LMS


Sekolah sebagai salah satu sarana
pendidikan kurang

Anda mungkin juga menyukai