Anda di halaman 1dari 6

C.

Pengertian Minat Baca Pengertian minat pada pembahasan ini lebih diarahkan untuk memaknai pengertian minat membaca, yaitu minat yang melekat pada diri siswa untuk membaca dengan baik sebagai hasil dari suatu respon psikis. Jadi, minat yang dimaksud adalah minat untuk membaca sebagai respon yang diberikan dalam kapasitasnya sebagai siswa yang dituntut untuk senantiasa membaca. Sedangkan menurut Poerwadarminta (1996) menjelaskan bahwa minat adalah perhatian kesukaan, atau kecenderungan hati kepada sesuatu, atau suatu keinginan. Jadi pengertian yang umum adalah usaha kecil menuju pelaksanaan sesuatu keinginan. Dalam minat terdapat unsur aktif, seperti yang dikemukakan oleh Patty, (1982), yaitu: Minat merupakan usaha aktif menuju kepada pelaksanaan suatu tujuan, dimana tujuan itu pada umumnya merupakan titik akhir dari pada gerakan menuju ke suatu arah untuk melaksanakan tujuan itu sendiri sehingga merupakan usaha dari pelaksanaan suatu tujuan. Pengertian lain ditulis oleh Slameto (1995) bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau objek, atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dengan demikian, minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu atau objek tertentu. Seseorang akan berminat pada suatu hal, aktivitas atau objek, jika menyukai atau mempunyai kepentingan terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal membaca, siswa berminat untuk membaca jika merasa bahwa membaca adalah sesuatu yang penting dan bermanfaat bagi dirinya baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Adapun pandangan lain tentang minat dijelaskan oleh Sukardi (1988) bahwa Minat adalah perangkat mental yang dapat mengarahkan seseorang untuk sampai pada suatu pilihan. Keberadaan minat seseorang dan kekuatannya hanya dapat dideteksi apabila sudah terwujud dalam bentuk perasaan atau sikap. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Soemanto (1980), yaitu minat adalah sikap yang terus menerus menyertai perhatian seseorang dalam memilih objek yang menarik, perasaanlah yang menentukan aktifitas kegemaran bagi seseorang sehingga melakukan sesuatu dan motivasi tertentu yang mengarahkan perilaku ke arah sasaran atau arah tujuan yang diinginkan.

Dari berbagai pengertian minat yang telah disebutkan di atas, terdapat sifat-sifat yang tersirat dan tersurat dalam minat sebagai berikut: a. Diarahkan pada suatu tujuan yang berarti usaha untuk mendapatkan keharmonisan hidup. b. Kesesuaian dengan tujuan meskipun tujuan itu tidak diketahui dan tidak dapat dicapai dengan segera. c. Bersifat sejenis dan tidak bersifat individual. d. Bersifat pembawaan, namun tetap dapat dikembangkan. e. Tingkatan yang lebih tinggi dalam minat adalah kemauan, karena sudah mengarah kepada usaha menuju pelaksanaan. Berdasarkan sifat-sifat minat tersebut, minat siswa yang dimaksudkan di sini adalah minat pada derajat kemauan. Artinya, minat siswa harus sampai kepada tingkat pelaksanaan berdasarkan kemauannya sendiri. Seluruh pengertian-pengertian tentang minat yang telah dikemukakan, maka pengertian minat yang dibahas di sini adalah minat siswa dalam belajar khususnya minat dalam membaca baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Sesuai dengan pengertian minat yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa pada hakikatnya minat merupakan kecenderungan dan kemauan seseorang terhadap sesuatu yang menarik perhatiannya sehingga menimbulkan perasaan suka dan senang terhadap sesuatu, salah satu diantaranya adalah aktivitas membaca. Aktivitas membaca menurut Porwadarminta (1996) diartikan sebagai melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Berdasarkan pengertian minat dan membaca maka minat membaca dapat diartikan sebagai adanya kecenderungan, perhatian dan keinginan untuk melihat tulisan atau bacaan, lebih mengetahui atau mendalami apa yang dibaca dengan baik. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap membaca, karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut.

Menurut Meckel (Abd. Rahman, dkk., 1985) membedakan minat baca menjadi dua yaitu: 1. Minat baca spontan: Kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif pribadi sendiri tanpa terpengaruh dari pihak luar atau pihak lain. 2. Minat baca terpola ialah kegiatan membaca yang dilakukan sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian tindakan dan program yang terpola, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan pengertian minat baca yang disebutkan di atas, maka minat pada dasarnya adalah suatu kecenderungan, keinginan, kemauan dan motivasi yang tinggi untuk senantiasa melakukan kegiatan membaca, baik yang muncul dari minat baca spontan maupun minat baca terpola. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tentangga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca. Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan pada siswa, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: 1). Faktor sosiologis Lingkungan rumah tangga dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan tersedianya beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkungan rumah tangga akan merangsang daya visual dan motoris anak-anak untuk sekedar mengenali buku, dan untuk taraf selanjutnya akan tertarik untuk membacanya. Demikian halnya

pada lingkungan sekolah dan suasana lingkungan sekolah yang kondusif akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan akan mendorong timbulnya minat baca siswa. Lingkungan masyarakat juga dapat mendorong terciptanya siswa gemar membaca, apabila masyarakat tersebut sudah terbiasa memanfaatkan kesempatan untuk membaca, misalnya pada saat menunggu di stasiun, bus dan sebagainya. Jika siswa berada pada lingkungan sekelompok masyarakat yang gemar membaca, maka siswa tersebut juga akan tertarik dan terbiasa untuk selalu membaca. 2). Faktor psikologis Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan berpengaruhi pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu memiliki bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri. 1. Tujuan yang hendak dicapai Tujuan untuk membaca sangat diperlukan bagi siswa dalam rangka meningkatkan minat baca. Salah tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dari buku atau bahan-bahan yang tertulis lainnya. Untuk memahami suatu mata pelajaran tertentu, maka siswa dituntut untuk belajar. Informasi yang mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan yang tertulis yang mengharuskan kegiatan membaca sehingga apa yang dibutuhkan dapat tercapai. 2. Tersedianya sarana perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana yang mengantar siswa ke dunia yang lebih luas, sebagai media yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan dapat memberikan segala kebutuhan minat siswa, khususnya minat siswa dalam membaca koleksikoleksi perpustakaan tersebut.

3. Bentuk pelayanan Koleksi perpustakaan harus ditata rapi pada tempatnya agar lebih mudah dimanfaatkan oleh pembaca. Pelayanan yang baik akan berimplikasi pada meningkatnya minat baca siswa untuk melakukan kegiatan membaca. Pelayanan yang dimaksudkan di sini adalah sikap staf perpustakaan yang ramah, berpengetahuan luas dan mempunyai sikap informasi dari setiap jenis pustaka. Pelayanan dapat dikatakan baik jika apa yang ditargetkan dari sasaran pokok dari pelayanan tercapai yaitu meningkatnya minat baca siswa. 4. Kualitas koleksi perpustakaan Kualitas koleksi perpustakaan sangat mempengaruhi minat, kemauan dan kebiasaan siswa untuk selalu masuk perpustakaan. Jika suatu perpustakaan telah berhasil mengoleksi buku-buku bacaan berkualitas, membangun opini dan mempengaruhi siswa untuk masuk perpustakaan maka kemungkinan besar siswa akan terbiasa membaca dan pengetahuannya akan semakin bertambah. Minat membaca merupakan salah satu karakter yang harus dibentuk dalam diri siswa karena bagaimanapun kegiatan membaca merupakan bagian penting dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut maka guru harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para siswa untuk mencari bahan-bahan bacaan yang berkualitas guna mengembangkan penguasaan bahasa dan meningkatkan pengetahuan mereka. Keaktifan membaca akan membantu anak didik dalam cara dan metode belajar yang efektif dan efisien, baik dengan berkelompok maupun secara individu. http://makalah2009.wordpress.com/2009/02/19/hubungan-motivasi-belajar-dengan-minat-bacasiswa-smp/

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Hasil belajar siswa

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

Anda mungkin juga menyukai