Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia telah memasuki era globalisasi yang erat kaitannya dengan moderenisasi
dan selalu membutuhkan teknologi dan informasi dalam pelaksanaanya, Era globalisasi dapat
diartikan sebagai jaman persaingan bebas yakni persaingan baik dari segi perekonomian.

Salah satu penyelesaiang yang efektif untuk bangsa Indonesia dalam memasuki era
globalisasi adalah meningkatkan mutu sumber daya manusia sehingga bangsa Indonesia dapat
disejajarkan dengan Negara Negara maju dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah upaya
untuk memerdekakan manusia dalam arti bahwa menjadi manusia yang siap untuk menghadapi Era
globalisasi

Untuk mendapatkan pendidikan yang dimaksud, peran sumber belajar sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran. Upaya yang ditempuh oleh warga Desa Babakan Asem pada khususnya
untuk meningkatkan mutu atau kualitas sumber daya manusia dari segi ilmu pengetahuan yaitu
dengan memperluas pengetahuan sumber daya manusia dari hal yang paling kecil dan sederhana yaitu
“MEMBACA “ dengan membaca adalah jembatan dunia dengan membaca membuka cakrawala akan
informasi yang belum didapatkan sebelumnya dan dengan membaca akan mengantarkan bangsa
Indonesia selangkah lebih maju dengan Negara maju lainnya.

Banyak hal yang dapat membuat warga kurang menyadari akan pentingnya budaya membaca
diantaranya adalah kemiskinan yang tidak memungkinkan seseorang tidak dapat menjangkau
pembelian buku . Atau masalah kurangnya informasi bahwa perpustakaan yang dimiliki pemerintah
selalu terbuka untuk dikunjungi atau jarak antara perpustakaan dengan domisili warga yang jauh.

Sebagai bentuk dari peroses perkembangan sumber daya manusia di Kampung Babakan
Asem Rt/Rw 005/004 Desa Babakan Asem Kecamatan Teluknaga kabupaten Tangerang Provinsi
Banten. Maka telah terbentuknya Taman bacaan Masyarakat sehingga diharapkan dengan beradanya
taman bacaan masyarakat ini mampu menjangkau masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah
maupun ekonomi menengah ke atas untuk mendapatkan fasilitas baca dan peminjaman gratis.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 1


B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti menemukan hasil identifikasi maslah yang terdapat
dilapangan yaitu:

1. Masyarakat masih belum memahami manfaat langsung dari adanya taman bacaan masyarakat
2. Masyarakat masih ragu untuk mengunjungi taman bacaan masyarakat karna memiliki anggapan
bahwa hanya orang yang berkepentingan saja yang dapat masuk ke tempat taman bacaan
3. Masyarakat lebig memilih memanfaatkan waktunya untuk mencari uang dari pada membaca
buku ditaman bacaan
4. Hubungan kemitraan yang cukup luas memberikan keuntungan bagi lembaga karena melalui
kemitraan tersebut Taman Bacaan Masyarakat desa Babakan Asem terpilih sebagai salah satu
penerima bantuan dari program ANGKASA PURA II yang berhak mendapat bantuan berupa
Buku dan audio visual

Sesuai dengan hasil identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti memberikan
batasan dalam rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini diantaranya:

1. Bagaimana minat baca masyarakat diTaman Bacaan ???


2. bagaimana Hasil setelah terpilihnya sebagai salah satu penerima bantuan buku dan audio visual
ditaman bacaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat
C. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya yaitu untuk mendeskripsikan:

1. minat Baca masyarakat ditaman bacaan masyrakat


2. pelaksanaan program perpuseru untuk meningkatkan minat baca yang berbasis information
tegnology
3. hasil kegiatan setelah diadakan program perpus untuk meningkatkan minat baca masyarakat
D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tentang Taman Bacaan Masyarakat ini adalah dapat meningkatkan
minat kecintaan dan kegemaran membaca, memperkaya pengalaman belajar dan
pengetahuan, membantu masyarakat dalam meningkatkan membaca.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 2


BAB II

LANDASAN TEORITIK

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Minat Baca


a. Pengertian Minat Baca

Minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan kegemaran dan kesenangan akan sesuatu. Adapun
menurut sardiman minat adalah kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cirri-ciri atau arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan
sendiri. Oleh karena itu, apa saja yang dilihat seseorang barang tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukan
bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap suatu objek, biasanya disertai
dengan perasaan senang, karena merasa ada kepentingan dengan objek tersebut.

Menurut Bernard, menyatakan bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan. Melainkan
timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja, jadi jelas
bahwa minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan keinginan-keinginan.

Minat seseorang dapat diperngaruhi oleh factor internal seperti pemusatan perhatian. Keinginan
motivasi , dan kebutuhan. Sampai saat ini dalam proses pembelajaran, minat dapat mempengaruhi
kualitas pencapain hasil belajar anak atau peserta didik dalam bidang studi tertentu.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menuyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau besar pula minat yang timbul. Suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki
minat terhadap obyek tertentu cenderung

Untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak
lahir. Melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi
penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan
merencanakan belajar selanjutnya.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya membantu siswa melihat bagaimana
hubungan anatara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu
proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 3


mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhan. Bila siswa
menyadari bahwa belajar itu merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang
dianggapnnya penting. Dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan
membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat dan (termotivasi) untuk
mempelajarinya.

B. Pengertian Membaca

Membaca adalah aktivitas yang sangat dianjurkan bagi semua orang, hal ini disebabkan oleh
besarnya manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan membaca. Lebih dari himbauan biasa. Allah SWt
mengawali firman-firmannya didalam Al-Quran dengan perintah membaca.

Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh
sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata,
kalimat,paragraph, dan wacana saja tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan
memahami dan menginterprestasikan lambang atau tanda tulisan yang bermakna sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Dikutip dari M.F patel anda Praveen M . Jain
(2008), dalam bukunya Reading is an important activity in life which can update the knowledge.
Membaca merupakan kegiatan penting dalam hidup yang dapat mempengaruhi pengetahuan

C. Pengertian minat membaca

Minat baca merupakan dorongan memahami kata demi kata dan isi yang terkadung dalam
teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal0hal yang dituangkan dalam bacaan itu
jadi, minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dalam rangka
membangun pola komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan
informasi untuk mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya. Menurut Mapiarre dalam prianto minat baca adalah
tingkat kesenangan yang kuat (excitement). Dalam kegiatan membaca yang dipilihnya karena
kegiatan tersebut menyenangkan dan member nilai padanya . membaca sebagai salah satu untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan, memperluas pandangan ,memperkaya informasi dan
merangsang munculnya ide-ide baru. Seperti yang dikemukakan oleh Gray dan Rogers dalam Mudjito
(200:6) bahwa dengan membaca seseorang dapat mengetahui hal-hal actual yang terjadi
dilingkungannya, memuaskan rasa ingin tahu dan meningkatkan minat pada sesuatu lebih intensif .

Indikator-indikator untuk mempengaruhi apakah seseorang memiliki minat baca yang tinggi atau
masih rendah adlah sebagai berikut:

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 4


1. Frekuensi dan kuantitas membaca

Frekuensi (keseringan) dan waktu yang digunakan seseorang untuk membaca, seseorang yang
mempunyai minat baca sering kali akan banyak melakukan kegiatan membaca dan sebaliknya.

2. Kuantitas sumber bacaan

Seseorang memiliki minat baca akan berusaha membaca bacaan yang variatif, mereka tidak
hanya membaca bacaan yang mereka butuhkan pada saat itu tapi juga membaca bacaan yang mereka
anggap penting.

3. keinginan mencari bahan bacaan

Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaanya
yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian
membacanya atas kesadarannya sendiri.

4. Hasil Belajar
a. pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya . Horward kingsley, membagi tiga macam hasil belajar,
yakni :
1. keterampilan dan hasil belajar
2. sikap dan cita-cita
3. pengetahuan dan pengertian

Hasil belajar dikatakan tuntas apabila telah memenuhi criteria ketuntasan minimum yang
ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran hasil belajar sering digunakan dalam arti yang
sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid misalnya
ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah , tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung
ulangan akhir semester dan sebagainya.

Secara global, factor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:

1. factor inernal ( faktor dari siswa) yakni keadaan jasmani dan rohani siswa ) faaktor internal terdari
dari:
a) faktor fisikologis, secara umum kondisi fisikologis seperti kesehatan yang prima tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya misalnya, siswa yang kekurangan gizi sebab mereka
yang kekurangan gizi pada umumnya. faktor psikologis, setiap anak pada dasarnya memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis,
terutama dalam hal jenis. Tentunya perbedan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 5


hasil belajar masing-masing. Bebrapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya
meliputi intelegensi perhatian, minat dan bakat, motivasi kognitif dan daya nalar.
b) Faktor eksternal (factor dari luar siswa.
yakni kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat
berupa lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa
lingkungan social.
c) Faktor instrumental, yaitu factor yang keberadaan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Factor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum saran dan fasilitas dan guru.
d) factor pendekatan belajar ( approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
2. Tipologi Belajar
a. Pengertian tipologi belajar
tipologi mengandung dua kata yakni “tipo” dan “logi” yang berasal dari “tipe” dan “ logos”tipe
adalah gaya atau model sedangkan logos adalah ilmu.

Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe belajar siswa yang artinya cara-cara
yang digunakan oleh siswa untuk mempermudah proses belajarnya sehingga dia merasa mudah
menerima dan mengolah informasi.

Bobbi Deporter & mike Harnacki mengemukakan, tipologi belajar siswa adalah cara yang
digunakan untuk mempermudah proses belajar dan bagaimana siswa menyerap, kemudian mengatur
serta mengolah informasi tersebut.

M. Joko Susilo juga mengemukakan tipe belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang
untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi dan lingkungan dan
memperoses informasi tersebut, tipe belajar juga sering didefinisikan sebagai cara-cara yang digunkan
untuk mempermudah proses belajar. Jadi seorang anak atau peserta didik akan menggunakan cara-
cara tertentu untuk membantunya menangkap dan mengerti suatu materi pelajaran.

Dari beberapa penjelasan di ata dapat dipahami bahwa ini tipe belajar adalah untuk
mendapatkan kemdudahan dan kesenangan dalam memahami pelajaran.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 6


BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Data Pengamatan
1. Deskripsi Pelaksanaan Jalannya Kegiatan TBM
Dengan adanaya kegiatan TBM diharapkan dapat mewujudkan masyarakat gemar
membaca meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan memerluas
wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, berkaj dan berusaha mandiri .
Langkah pertama dalam usaha penyusunan program kegiatan TBM ini
adalah penulis mencari informasi dari kepala desa atau perangkat untuk mencari
data tentang 7 warga belajar yang masih buta aksara, ataupun yang putus
sekolahsehingga mereka mengalami warga sehingga kemudian
mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran kegiatan
berdasarkan data yang diperoleh dari desa. langkah berikutnya menyusun daftar
calon peserta yang akan dijadikan sasaran kegiatan.
TBM CAHAYA ILMU diikuti oleh 7 warga belajar yang keseluruhannya
adalah perempuan, warga belajar yang masih buta aksara, ataupun yang putus
sekolahsehingga mereka mengalami warga sehingga kemudian
mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran kegiatan
berdasarkan data yang diperoleh dari desa. langkah berikutnya menyusun daftar
calon peserta yang akan dijadikan sasaran kegiatan.
Adapun nama-nama serta identitas dari calon peserta praktik TBM adalah
sebagai berikut:

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 7


FORMAT 1. CALON PESERTA PRAKTEK TBM

Nama Mahasiswa : AHMAD NURFA’I


NIM : 857171732
POKJAR : Kota Tangerang
UPBJJ UT : Serang

No Nama Warga Jenis Tempat dan Alamat


. Belajar Kelamin Tanggal Lahir
(L/P)
1 Kp. Rawa Rotan,
Siti Amalia P Tangerang, 21 juli 1990
Ds. Babakan Asem
2 Kp. Rawa Rotan,
Siti Masruroh P Tangerang, 02 September 1993
Ds. Babakan Asem
3 Kp. Rawa Rotan,
Muflihah P Tangerang, 20 Maret 1991
Ds. Babakan Asem
4 Kp. Rawa Rotan,
Maesaroh P Tangerang, 11 Agustus 1989
Ds. Babakan Asem
5 Kp. Rawa Rotan,
Sri Ayuni P Tangerang, 19 Mei 1994
Ds. Babakan Asem
6 Kp. Rawa Rotan,
Siti wahyuni P Tangerang, 20 Desember 1992
Ds. Babakan Asem
7 Kp. Rawa Rotan,
Fahmiatul P Tangerang, 30 Januari 1995
Ds. Babakan Asem

Mengetahui,
Kepala Desa Kasi Dikmas Kec.Teluk
Naga

Surya Wijaya, M.Pd. Devi Sungkawa, Sos.


NIP. ………………………

Pembimbing Mata kuliah

Sugianto, M Pd
Nip. 197112042012121001

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 8


2. Organisasi dan Manajemen TBM
Didalam instansi atau organisasi pasti memiliki struktur kepengurusan, maka didalam
TBM Angkasa Pura II ini memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
a. Kepala TBM : Ahmad Juaeni
b. Staf Bidang Administrasi : Alfiah
c. Staf Bidang Layanan Pembaca : Sumiati Rafika Dewi

Adapun tugas dari Deskripsi masing-masing bidang adalah sebagai berikut:


a. Kepala TBM
1. Memimpin TBM
2. Menyusun dan Menetapkan program
3. Mengembangkan dan Memajukan TBM
4. Melakukan kerja sama, baik antar TMB maupun Institusi lainnya
(Pemerintah/swasta)
5. Mengoordinasikan serta Mengawasi/Mengontrol Pelaksanaan tugas
Administrasi/pengolahan dan tugas-tugas layanan
b. Staff Bidang Administrasi
1. Mengurus kegiatan Administrasi dan Surat-Menyurat
2. Mengadakan Pemilihan dan Pengadaan bahan pustaka
3. Melasanakan Pengembangan Koleksi
4. Melasanakan Pengembangan bahan pustaka
5. Membuat laporan Administrasi dan Teknis
c. Staf Bidang Layanan Pembaca
1. Mempersipkan dan Mengatur tata tertip Layanan
2. Melakanakan/Menyelenggarakan Layanan
3. Melaksanankan Peminjaman bahan pustaka
4. Melaksanakan Administarasi keanggotaan
5. Membuat laporan Pelayanan dan pengunaan koleksi TBM
3. Biaya Penyelenggaraan
Biaya penyelenggaraan TBM terdiri atas sumber dana dan anggaran. Sumber dana
TBM diperoleh dari swadaya masyarakat, pemerintah dan sumbangan lain yang tidak
mengikat. Komposisi anggaran disesuaikan dengan kebutuhan TBM, komposisi
anggaran sebagai berikut :

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 9


Pengadaan bahan pustaka : 40%
Peralatan / sarana : 20%
Promosi, kerja sama, dan peningkatan minat baca : 15%
Biaya operasional TBM : 25%

4. Koleksi
Jumlah koleksi buku TBM berjumlah 1000 judul, terdiri atas buku cerita,
dongeng, pertanian, majalah, budaya, dll. Dalam rangka pengembangan dan
pembinaan minat baca masyarakat, maka diharapkan koleksi terbesar dari suatu minat
TBM adalah 40% bahan baca hiburan, 30% ilmu pengetahuan praktis, sementara
sisanya, 30% adalah ilmu-ilmu lainnya, seperti agama, politik, kesenian,hukum dan
pendidikan.
5. Perlengkapan
Salah satu pendukung suatu lembaga atau organisasi adalah perlengkapan atau
sarana dan prasarana, sebuah TBM minimal memiliki perlengkapan yang disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan setiap TBM, yakni :
1. Rak buku : 3 buah
2. Rak majalah : 1 buah
3. Meja kerja petugas : 1 buah
4. Fasilitas baca (meja, kursi, karpet, tikar,dll)
5. Lemari / kotak katalog : 1 buah
6. Ruang TBM
Ruang/gedung TBM dibangun diatas tanah desa atau pemerintah dengan dana
dari pemerintah dan masyarakat setempat. Ruang digunakan untuk menempatkan
perlengkapan / mebeler TBM dalam rangka penyelenggaraan layanan dan sekaligus
sebagai tempat untuk membaca dan belajar. Dalam ruangan ini juga disediakan tempat
untuk keperluan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan TBM “Angkasa Pura II” ini dilaksanakan di Kp. Rawa Rotan, Desa
Babakan Asem, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang – banten. Waktu pelaksanaan dari
bulan februari s/d april 2019 sebagai subjek praktek adalah warga belajar (WB) Kp.
Rawa Rotan, Desa Babakan Asem, Kec. Teluk Naga, Kab. Tangerang.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 10


B. Hasil Pembahasan
1. Tahapan Pelaksaan Program TBM
Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan program TBM, diantaranya :
a. Strategi dalam Pelaksanaan Kegiatan TMB

Strategi yang dilakukan dalam program kegiatan ini yaitu


membaca menyenangkan "Quantum reading". Dengan belajar menyenangkan warga
belajar akan dapat memahami dengan mudah dan cepat dan akan selalu nyangkut
diingatan. Ada beberapa cara agar dapat belajar dengan menyenangkan,
diantaranya: Mengkonsentrasikan lingkungan, Menyiapkan suasana yang kondusif dan
mencuri perhatian peserta belajar, Memainkan musik atau menyiapkan kegiatan yang
kreatif dan inovatif yang dapat
menarik minat peserta belajar agar lebih intensif dalam mengikuti kegiatan belajar
dan pembelajaran, Pencanangan tujuan pribadi dan hasil belajar

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap proses
belajar dan pembelajaran tentang setting kegiatan, suasana, kondisi lingkungan
pembelajaran melalui penjelajahan dan kesenangan yang kreatif, inovatif dan
dapat menarik minat peserta belajar beserta indikator yang memenuhinya sebagai
sebuah.
2. Jadwal Pelaksaan kegiatan TBM
Pelaksanaan Kegiatan program TBM dilaksanakan setiap seminggu 3 kali
pada hari senin, selasa, dan rabu. Dimulai dari bulai februari s/d april pada
jam (10.00 - 11.00), namun ternyata tidak seluruh peserta bisa hadir secara serentak.
Dikarenakan berbagai kesibukan masing-masing warga belajar.

JADWAL KEGIATAN TBM ANGKASA PURA II

NO Hari / Tanggal Materi pelajaran


1 Senin, 1 April 2019 Wacana tentang nama-nama tumbuhan
2 Selasa, 2 April 2019 Wacana tentang nama-nama provinsi
di Indonesia
3 Rabu, 3 April 2019 Wacana tentang budaya yang ada di
Indonesia
Dan seterusnya …

3. Skenario Dalam Proses Pembelajaran


Skenario dalam proses ini dilakukan beberapa tahap yaitu :

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 11


1. Memulai dengan materi awal yang menyenangkan berupa kegiatan Tanya jawab atau pun
yang berupa yang inovatif, motivatif, insfiratif.
2. Memberikan apersepsi dan apresiasi berupa betapa pentingnya membaca
3. Memperaktekkan masing-masing wacana baik secara perorangan maupun berpasangan
Ada pun Skenario yang di jalankan dalam proses TBM adalah sebagai berikut:
Format 2. Skenario kegiatan sosialisasi praktik TBM
Nama Mahasiswa : AHMAD NURFA’I
NIM : 857171732
POKJAR : Kota Tangerang
UPBJJ UT : Serang

No Materi sajian Deskripsi Sajian Waktu Metode yang di


gunakan
1. Apersepsi Memotivasi warga 10 Menit Tanya jawab
belajar betapa
pentingnyapenguasaan
akan ilmupengetahuan
dari akan pentingnya
membaca
2. Penyadaran pentingnya Dengan membaca 40 Menit Penjelasan dan tanya
kemampuan membaca akan menambah jawab
wawasan
danpengetahuan
sehingga akan
mampu
meningkatkan
polapiker dan cara
hidup yang lebih baik
3. Penutup Membaca 10 Menit Tanya jawab
berpengaruh kepada
warga belajar dengan
mengambil
sikap dalam
memecahkan masalah
Mengetahui,
Kepala Desa Intruktur Mata kuliah

Surya Wijaya, M.Pd. Sugianto, M Pd


NIP. 197110412121001

4. Kedala dan Upaya Penanggulangan masalah TBM


Dalam pelaksanaan praktik pembinaan di TBM ANGKASA PURA II ini
penulis menemui beberapa kendala. Dari diri penulis sendiri sekaligus sebagai
tutor pendidikan, kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu:
1) Pembelajaran kurang aktif sehingga pembelajaran merasa membosankan.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 12


2) Pada saat memberikan penjelasan dan contoh bacaan bahasa yang digunakan terlalu
tinggi sehingga sulit dipahami oleh warga belajar.
Untuk mengatasi hal tersebut, tutor mendiksusikan dengan peserta belajar dan
berkonsultasi kepada rekan-rekan yang melaksanakan TBM di tempat lain untuk menetukan
langkah perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan hasil diskusi diketahui bahwa kurangnya strategi dan model
pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran membosankan dan media yang kurang
relevan dengan materi sehingga proses pembelajaran tidak maksimal. Oleh karena itu, tutor
perlu membuat dan meningkatkan strategi dan model pembelajaran yang lebih bervariasi
sehingga pembelajaran menyenangkan dan pemilihan media yang relevan dan dikenal peserta
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menunjang prose pembelajaran.
Dalam hal ini penulis sekaligus tutor melaksnakan evaluasi yang dilakukan setelah
akhir pembelajaran. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil yang memuaskan dari keseluruhan
peserta belajar.
5. Tahapan Evaluasi Kegiatan TBM
Pada proses akhir kegiatan penulis melakukan evaluasi guna mengetahui perkembangan dan
kekurangan warga belajar pada saat proses kegiatan berlangsung di TBM ANGKASA PURA II.
Maka dari itu penulis mencatat beberapa hal penting, antara lain :

1) Dari ke tujuh warga belajar yang semula belum mengenal huruf sekarang sudah dapat
mengenal huruf dan bisa membaca walaupun belum lancar.
2) Buku bacaan yang tersedia masih terbatas.
3) Masih kurangnya kesadaran warga belajar terhadap pentingnya membaca.

Tabel 3. Format Evaluasi Praktik TBM

Nama Mahasiswa : AHMAD NURFA’I


NIM : 857171732
POKJAR : Kota Tangerang
Masa Ujian : 60 Menit

Alamat Warga Belaja : Kp. Rawa Rotan, Desa Babakan Asem, Kec. Teluk Naga
Nama Warga Jenis Nilai Kendala yang
No Komentar Umum
Belajar Kelamin 1 2 3 Dihadapi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Bisa membaca Sering melupakan
1 Siti Amalia P tapi masih belum tanda baca
lancar

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 13


Tidak terlalu Susah mengucapkan
2 Siti Masruroh P lancar membaca kata-kata yang sulit
di ucapkan
Tidak terlalu Sulit mengucapkan
3 Muflihah P
lancar membaca kata yang panjang
Tidak terlalu Sulit mengingat kata
4 Maesaroh P
lancar membaca yang panjang
Bisa membaca Susah mengucapkan
dengan baik tapi kata-kata yang sulit
5 Sri Ayuni P
intonasi kurang di ucapakan
jelas
Kurang bisa Susah mengucapkan
membaca, kata-kata yang sulit
6 Siti wahyuni P
intonasi sedikit di ucapakan
kurang jelas
Bisa membaca Susah mengingat
dengan baik tapi kata-kata yang susah
7 Fahmiatul P
intonasi kurang di ucapkan
jelas

Mengetahui,
Kepala UPBJJ-UT Intruktur Mata kuliah

Dr. Maman Rumanta, M Si Sugianto, M Pd


NIP: - NIP. 1971120412121001

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 14


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Minat Baca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan
membaca. Tinngginya minat membaca masyarakat akan berdampak besar pada peningkatan
belajar masyarakat , berdasarkan hasil bimbingan menunjukan bahwa minat baca
masyarakat menunjukan peningkatan dan pertumbuhan yang cukup baik yang terungkap
melalui pernyataan-pernyataan terhadap kesenangan serta aktivitas masyarakat dalam
mencapai objek minatnya tersebut. Dari yang tadinya kurang menyenangi hal-hal yang ada
kaitannya dengan membaca . hal ini sejalan dengan pengertian minat yang diartikan sebagai
rasa lebih suka seseorang kepada suatu aktivitas dalam hidupnya.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan lemabaga yang menyediakan bahan


bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi,
membangkitkan dan meningkatkan minat baca untuk lahirnya masyarakat gemar membaca
yang merupakan salah satu indicator terwujudnya masyarakat belajar. Layanan TBM yang
baik dapat menarik perhatian atau minat baca masyarakat.

Faktor pendukung upaya pengelola TBM Angkasa Pura II dalam meningkatkan layanan
TBM yaitu adanya dukungan dari masyarakat, aparat desa dan tokoh sekitar masyarakat,
semangat tinggi dari pengelola, serta kegiatan yang tinggi dari masyarakat memenuhi
kebutuhan informasi terutama berkaitan dengan bahan bacaan agama.

Kendala yang dihadapi pengelola dalam meningkatkan layanan TBM anatara lain
kondisi geografis yang berat yang harus dilalui oleh masyarakat untuk datang ke TBM
terlebih infrastruktur transfortasi yang masih sangat minim, kurangnya pengadaan buku-
buku baru sehingga koleksi yang ada di TBM kebanyakan koleksi lama saja.

Oleh karena itu , keberadaan TBM ditengah-tengah masyarakat mempunyai peranan yang
sangat penting yaitu sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan belajar bagi seluruh masyarakat, baik secara pribadi ataupun
secara kelompok.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 15


2. Memberikan dan memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat untuk bisa belajar
sepanjang hayatnya dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya.
3. membantu dan menunjang kegiatan masyarakat, baik yang berhubungan dengan
pekerjaan ataupun yang berhubungan keterampilannya.
B. SARAN

Berdasarkan Kesimpulan diatas. Saya mencermati dua pokok permasalahan yaitu sebagai
berikut:

1. Bagi pemerintah

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan mengeluarkan kebijakan yang jelas dalam


mencermati secara serius masalah masyarakat terkait minat membaca serta memeberikan
bantuan kepada TBM baik moril berupa dorongan atau motivasi kepada masyarakat maupun
bantuan secara materil. Dengan membangun infrastruktur yang layak digunakan sebagai
saran abaca bagi masyarakat agar masyarakat lebih tertarik membaca yang ahkirnya akan
terbentuk masyarakat gemar membaca (Lerning society).

2. Pihak pengelola TBM

Penglola yang berperan sebagi komponen dalam kegiatan TBM dimana


perkembangan dan pembinaan serta pemberdayaan TBM banyak ditentukan oleh kemampuan
tenaga pengelolanya. Maka pengelola harus melakukan hal-hal dibawah ini :

a. lebih sering mengadakan kegiatan-kegiatan banyak melibatkan masyarakat seperti


kegiatan bedah buku, perlombaan yang bersifat pendidikan menggencarkan promosi
pentingnya membaca supaya masyarakat lebih tertarik berkunjung ke TBM.
b. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan TBM yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.
c. lebih membangunkerjasama, aparat pemerintah, swasta dan tentunya dengan
masyarakat sekitar

Agar TBM dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sesuai yang diharapkan,
maka pengelola harus memiliki kemampuan yang professional dalam mengelola guna
meningkatkan mutu TBM yang lebih berkualitas agar lebih diminati oleh masyarkat. Upaya
pengelola TBM dalam meningkatkan layanan TBM yaitu dengan melakukan penambahan
sarana yang ada memberikan informasi atau jadwal yang jelas dalam waktu kunjungan TBM.

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 16


Penatan buku dan penataan ruang baca. Mulai dari pengadaan bahan koleksi klasifikasi bahan
bacaan, katalogasi, pemeliharaan bahan koleksi, layanan yang mencakup pelayanan sirkulasi
pelayanan informasi serta promosi

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan 17

Anda mungkin juga menyukai