Gerakan Literasi merupakan gerakan yang bertujuan untuk
memupuk kebiasaan dan motivasi membaca siswa agar mampu menumbuhkan budi pekerti melalui bacaan. Pada era globalisasi ini, budaya literasi ini sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan, Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dengan baik akan memengaruhi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pendidikan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari manakah ilmu pengetahuan didapat? Dari melihat dan mendengar? Apakah cukup? Kamu pasti bersepakat bahwa sumber pengetahuan paling banyak dan mendalam adalah buku, baik buku cetak maupun buku elektronik. Oleh karena itu, ketrampilan membaca menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan menjadi budaya, bahkan kebutuhan setiap orang Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Melihat begitu rendahnya minat membaca siswa di Indonesia tentu ini akan berdampak pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia biasa kita mulai dari sekolah, yang mana sekolah itu merupakan tempat/lembaga yang dirancang untuk melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yang tentunya kegiatan itu tidak terlepas dari aktifitas membaca. Dalam hal ini sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan budaya literasi siswa. Oleh karena itu, sekolah harus memfasilitasi sarana dan prasarana yang mampu mengembangkan bakat dan kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan literasi. Melalui pengoptimalan fungsi perpustakaan mini sekolah dapat menjadi solusi untuk menumbuhkan minat siswa dalam melakukan kegiatan literasi tersebut.
2. Tujuan Pengembangan Pojok Baca
Pojok baca merupakan sebuah cara yang mempunyai tujuan untuk
menumbuhkan budaya literasi. Melalui pojok baca yang ada di kelas yang merupakan dukungan satuan pendidikan dalam program 15 menit berliterasi dan dapat menjadikan alternatif dalam mengisi waktu kosong peserta didik dengan hal yang bermanfaat yaitu dengan berliterasi.
3. Peran Wali Kelas dan Peserta Didik dalam Pengembangan Pojok
Baca
Setelah dukungan dari kepala sekolah , dalam pengembangan
pojok baca dilanjutkan dengan pendekorasian yang dikomandoi oleh para wali kelas memanfaatkan kreativitas para peserta didik di kelasnya masing-masing.