Anda di halaman 1dari 9

PROPOSA

L
Dewan Pengurus Kecamatan
SPONSOR
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
HIP Cilegon
Kecamatan
Workshop
Literasi &
Peresmian
SKAKMAT

DIAJUAN UNTUK :
BAPAK HAJI JUDIN

Sekretariat Jl. Semeru Kav.Blok F No.101. Kelurahan Ciwaduk Kecamatan Cilegon


I. Latar Belakang

Kualitas sumberdaya manusia suatu bangsa merupakan cerminan dari kemajuan suatu

bangsa tersebut. Sumberdaya manusia yang maju dapat diartikan bangsa tersebut telah dapat

beradaptasi dengan perubahan zaman khususnya perubahan teknologi. Salah satu pengukuran

kualitas sumberdaya manusia adalah dengan dilihat HDI (human development indeks) atau IPM

(Indeks Pembangunan Manusia). Menurut UNDP pengukuran IPM menggunakan 3 macam

kriteria yaitu: kesehatan dan angka harapan hidup, akses ke pendidikan, dan standar tingkat

kehidupan. Angka IPM dihitung melalui indeks angka 0 sampai 1, suatu daerah atau negara yang

mempunyai angka IPM mendekati

1 berarti mempunyai kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, sedangkan semakin mendekati

angka 0 maka kualitas sumberdaya manusia semakin rendah.

Literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya

keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks dimana keterampilan

itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Pemahaman orang tentang makna literasi

sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan

juga pengalaman. Kamus online Merriam-Webster juga memaparkan pengertian Literasi adalah

kualitas atau kemampuan “melek aksara” yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan

menulis serta kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara

visual (video, gambar).

Kemampuan literasi sebenarnya merupakan kemampuan mendasar yang dimiliki semua

orang. Saat sekolah dasar budaya literasi sebenarnya sudah diajarkan, bahkan terus diasah

sehari-hari. Kemampuan literasi semakin hari semakin meningkat karena terus dipakai dan

dipelajari. Namun, hal tersebut masih belum merupakan suatu hal yang
dijadikan hobi atau kegemaran oleh banyak siswa. Hasil dari ajaran literasi di sekolah belum

mendarah daging di kalangan siswa sekolah. Padahal hasil dari budaya literasi tersebut dapat

mempunyai efek ganda dan berkelanjutan, salah satunya adalah menjadi wadah untuk

menuangkan ide dan gagasan yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan literasi tersebut

tentulah sangat dibutuhkan oleh negara ini, khususnya pada era ini kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik dan benar merupakan salah satu keahlian yang diperlukan.

Saat ini, penggunaan istilah Literasi mulai digunakan dalam arti yang lebih luas, namun

tetap merujuk kepada kompetensi atau kemampuan dasar literasi yaitu kemampuan membaca

dan menulis. Beberapa istilah yang ada seperti literasi informasi, literasi komputer, literasi sains

dan lain sebagainya. Hal yang terpenting dari literasi adalah seseorang harus bebas buta aksara

atau melek huruf agar mampu memahami semua konsep fungsionalnya. Seseorang dikatakan

memiliki kemampuan literasi apabila telah memperoleh kemampuan dasar ketrampilan bahasa

yaitu membaca dan menulis. Salah satu langkah untuk memperoleh kemampuan literasi adalah

melalui pendidikan.

Remaja pada dasarnya merupakan aset bangsa, dimana pada masa mendatang mereka

akan menjadi tulang punggung dari negara ini. Sayangnya akhir-akhir ini banyak terjadi

pemerosotan moral atau degradasi moral di kalangan remaja. Degradasi moral pada remaja

merupakan masalah yang berakibat pada menurunnya kualitas sumberdaya manusia khususnya

dalam hal moral. Penurunan moral tersebut berakibat pada perubahan perilaku pada anak

remaja, contohnya adalah sikap malas dan tidak berpikir panjang akan memandang suatu hal.

Permasalahan degradasi moral seolah masalah yang terabaikan dan tidak menjadi masalah

sosial yang dianggap penting untuk diselesaikan. Hal inilah yang


paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan, jika moral bangsa telah mengalami degradasi

maka masa depan dan visi Indonesia untuk menjadi negara maju dan mempunyai sumberdaya

manusia yang mampu bersaing dengan sumberdaya manusia negara lainnya tidak akan

terlaksana. Namun degrasai moral yang terjadi kini seakan telah mendarah daging dan menjadi

kebiasaan yang dianggap wajar terutama pada kelakuan remaja masa kini.

Melalui program pengenalan dan peningkatan budaya literasi di kalangan remaja dapat

menjadi salah satu solusi untuk memberikan pengarahan kepada remaja untuk menyalurkan

bakat dan hobi mereka ke arah yang lebih positif. Budaya literasi di kalangan remaja juga dapat

memberikan dampak berkelanjutan bagi kehidupan mereka selanjutnya seperti memberikan

bekal atau keahlian softskill pada diri remaja. Menurut Hurlock (1996) mengartikan minat

sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka

lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai

arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan

menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Sedangkan dengan mengutip pendapat Layton, Handoyo

mengartikan minat sebagai kesukaan atau ketidak- sukaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain,

minat dapat dilihat atas dasar perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau

suatu kegiatan.

Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri jadi mereka seringkali salah

menyalurkan potensi diri mereka, seringkali hal tersebut menyebabkan penurunan kualitas

sumberdaya manusia terutama dari segi moral pada generasi remaja. Program ini menawarkan

kesempatan dan dapat dijadikan wadah bagi remaja untuk menyalurkan minat dan bakatnya.

Selain itu program ini memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi


remaja. Program ini dirancang dengan memberikan workshop tentang pengenalan budaya

literasi di kalangan remaja. Setelah program dikenalkan, remaja diberikan bimbingan dan

arahan tentang minat ataupun genre buku maupun tulisan yang akan mereka baca dan

tulis. Selama program berlangsung peserta akan dibimbing dan dimonitoring langsung

oleh orang yang ahli dibidang literasi dan tata tulis. Kesempatan diberikan sebesar-

besarnya kepada peserta untuk bertanya dan menyalurkan bakatnya. Evaluasi program

dilaksanakan 3 kali selama program belangsung. Keberhasilan program ini dapat

terlaksana dengan baik apabila terjadi integrasi dan komunikasi yang baik dari kedua

belah pihak. Pengenalan dan pelatihan budaya literasi sangat dibutuhkan remaja pada era

digital sekarang ini, karena dapat mendukung daya saing sumberdaya manusia dalam

menghadapi era global. Oleh karena itu perlu adanya pengenalan dan pelatihan budaya

literasi dengan memberikan bimbingan serta praktek langsung di kalangan remaja

terutama dalam budaya membaca dan menulis.

Bagan 1. Alur Kegiatan Program


• Bertujuan untuk pengenalan program dan meningkatkan minat membaca dan menulis pada
remaja
Dilakukan 3 kali selama program berjalan (awal kegiatan, pertengahan kegiatan dan akhir kegiatan)
Workshop
Motivasi
• Dilakukan bimbingan dan pengarahan secara personal kepada remaja untuk mengetahui genre
minat membaca mereka
Peningkatan • Diberikan pengarahan tentang buku yang tepat sesuai kebutuhan mereka, sehingga
dan mereka tidak salah dalam menentukan tujuan
Pengarahan
• Diberikan bimbingan dan pengarahan mengenai cara menulis yang baik dan benar

• Peserta melakukan kegiatan membaca sesuai dengan minat buku yang mereka baca
• Peserta melakukan kegiatan praktek menulis sesuai dengan minat dan keinginan
Praktek mereka dengan bimbingan pembimbing
kegiatan

Evaluasi dilakukan setiap awal bulan selama kegiatan


berlangsung, kemudian evaluasi secara menyeluruh
dilakukan saat program selesai.
*Profil SKAKMAT
Saung Aspirasi Kepemudaan Modern dan Bermartabat (SKAKMAT) merupakan gagasan dari
KNPI Kec.Cilegon. SKAKMAT bergerak dalam bidang literasi dan perpustakaan.
SKAKMAT berada di Jl. Semeru Kav.Blok F No.101. Kelurahan Ciwaduk Kecamatan
Cilegon. Yang mempunyai visi dan misi dalam pengembangannya ke depan yakni :
 Visi :
Menjadi perpustakaaN yang mampu menyediakan layanan informasi dan pengetahuan yang
mudah, cepat dan efisien.
 Misi :
 Mengelola perpustakaan sesuai dengan standar perpustakaan yang baik dan benar.
 Menyediakan sumber-sumber referensi dan informasi yang lengkap dan dibutuhkan masyarakat
 Menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman, menyenangkan namun tetap tertib dan disiplin
 Peningkatan layanan untuk kecepatan dalam akses dan peningkatan fasilitas agar mudah dalam
pencarian koleksi bahan pustaka.

SKAKMAT menggunakan bangunan yang ada di kecamatan Cilegon yang sudah tidak
digunakan. Akan tetapi, agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya sebuah perpustakaan tidak hanya
membutuhkan bangunan saja tetapi juga sarana dan prasarana guna kelengkapan sebuah perpustakaan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan Workshop Literasi :
1. Mengenalkan dan menanamkan budaya literasi di kalangan pemuda.
2. Meningkatkan dan menghidupkan kembali budaya literasi di kalangan pemuda.
3. Meningkatnya ketertarikan pemuda pada budaya literasi.

III. DASAR PENYELENGGARAAN KEGIATAN


1. Program Kerja DPK KNPI Kecamatan Cilegon
2. Hasil Muscam DPK KNPI Kecamatan Cilegon
3. Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpusatakaan

IV. SASARAN KEGIATAN


Program kegiatan ini mempunyai pemuda yang ada di kecamatan cilegon yang dimana
pemuda merupakan generasi bangsa.

V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari/Tanggal : Kamis,12 Juli 2022
Waktu : 13.00 WIB- SELESAI
Tempat : Halaman Kecamatan
VI. RENCANA BIAYA
KESEKRETARIATAN
N KEBUTUHAN RINCIAN QTY HARGA Total
o
1 RIM Kertas 3 RIM 45.000 135.000

2 Pulpen 2 Pack 30.000 60.000

3 Rak Buku 4 Susun 3 Rak 350.000 1.050.000

4 Buku Penunjang Perpustakaan 30 buku 90.000 2.700.000

5 Meja Kantor 1 Buah 300.000 300.000

TOTAL ANGGARAN KESEKRETARIATAN 4.245.000

ACARA
N KEBUTUHAN RINCIAN QTY HARGA Total
o
1 Pembayaran MC 1 150.000 150.000

2 Pembayaran Pemateri 3 250.000 750.000

3 Plakat Akrilik 3 150.000 450.000

4 Snack Peserta 50 15.000 750.000

5 Snack VIP 8 35.000 280.000

6 Nasi box 50 35.000 1.750.000

7 Tenda 4x7 1 250.000 250.000

8 Transport Peserta 50 50.000 2.500.000

9 Nasi Tumpeng 1 300.000 300.000

10 Backdrop 4 m x 6 m 1 300.000 300.000

TOTAL ANGGARAN ACARA 7.480.000

DANA TAK TERDUGA


N KEBUTUHAN RINCIAN QTY HARGA Total
o
1 - - - - 2.500.000
TOTAL ANGGARAN DANA TAK TERDUGA 2.500.000

TOTAL KESELURUHAN
TOTAL ANGGARAN KESEKRETARIATAN 4.245.000
TOTAL ANGGARAN ACARA 7.480.000
TOTAL ANGGARAN DANA TAK TERDUGA 2.500.000
TOTAL KESELURUHAN 14.225.000
VII. SPONSORHIP
Adapun bentuk kerjasama sponsor yang kami tawarkan, antara lain :
DIAMOND 5.000.000
GOLD 2.500.000
SILVER 1.500.000
BRONZE 500.000

Adapun bentuk kontrapestasi yang di dapatkan sebagai berikut :


DIAMOND GOLD SILVER BRONZE
Logo Publikasi 50% 40% 25% 15%
Ad-Lips MC 120 s 120 s 60 s -

Tata Cara Sponsorhip


Semua calon sponsor yang hendak berpartisipasi, wajib memenuhi :
 Memahami hak dan kewajiban sebagai sponsor
 Mengirimkan logo dalam bentuk png (transparant background
 Melakukan pembayaran sesuai kategori sponsor yang dipilih paling lambat H-7 acara.

Contact Person dan Rekening


Semua calon sponsor yang hendak berpartisipasi, dapat mengkofirmasi dan menghubungi:
 0895320739664 (Ali Arfan – Ketua KNPI Kec.Cilegon)
 Rek BCA 2950457379 (an Ramadhanty Niken Wilangsih – Bendahara )
VIII. MEDIA PARTNER
 Kabar Banten
 Mandiri FM
 WILIP ONLINE
 METAMEDIA
 BANTENTOP.ID
 METROSINDO
 MEDIA NEWS.CO.ID
 MOI CILEGON
 BEWARA CILEGON
IX. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan. Besar harapan atas dukungan bapak/ibu agar
kegiatan yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan
kerjasama, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai