Anda di halaman 1dari 11

OPTIMALISASI KEGIATAN LITERASI MELALUI PROGRAM GEMA SENSASI

DI SMP NEGERI 2 PEMALANG

Tri Doyo Basuki, S.Pd. M.A


Kepala SMP Negeri 2 Pemalang
tribasuki87@gmail.com

Pentingnya Kegiatan Literasi Sekolah (GLS)

Kegiatan literasi sekolah adalah pembiasaan warga sekolah untuk membaca dan
menulis. Kemudian lebih jauh mampu memahami isi bacaan dan menuliskan kembali apa
yang sudah dibacanya. Dengan banyak membaca maka secara otomatis kemampuan
menulis akan tumbuh.
Seiring dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Nomor 23 Tahun 2015, bahwa gerakan literasi harus digalakkan di semua sekolah.
Kegiatan literasi melalui kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai sudah
biasa dilakukan di sekolah. Disamping itu program wajib kunjung ke perpustakaan dan
pemberdayaan mading sekolah sudah digalakkan, akan tetapi nampaknya tingkat kesadaran
membaca di kalangan warga sekolah dan siswa khususnya belum juga optimal.
Kondisi belum optimalnya budaya literasi juga terjadi di SMP Negeri 2 Pemalang.
Hal ini terlihat dari data perpustakaan SMP Negeri 2 Pemalang, setiap bulan rerata
kunjungan siswa ke perpustakaan hanya 38%. Sedangkan siswa yang meminjam buku
hanya mencapai 29%. Dari jumlah siswa yang meminjam buku tersebut, yang meminjam
buku Ipteks hanya 6%, selebihnya meminjam buku cerita fiksi. (Data Perpustakaaan SMP
Negeri 2 Pemalang, Januari 2020). Kemudian berdasarkan analisis data yang didapat pada
jurnal membaca, nampak juga kemampuan siswa menuliskan resume buku yang dibaca
masih belum bagus. Secara umum tingkat bahasanya rendah dan isinya juga tidak
maksimal.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan melaksanakan gerakan budaya
literasi sekolah dengan mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah melalui program
“Gema Sensasi” (Gerakan Membaca Senin Sampai Sabtu).
Dengan dibentuknya program Gema Sensasi pada masing-masing kelas diharapkan
akan terjadi proses pengkaderan siswa yang akan menjadi teladan dalam kegiatan literasi
sekolah. Siswa yang paling aktif diperpustakaan dibekali pengetahuan tentang peran
perpustakaan sekolah dan diharapkan mampu memberi inspirasi dan sebagai motivator
kepada siswa lainnya. Sedangkan melalui kompetisi karya literasi sekolah ini akan mampu
menggugah semangat siswa untuk berkarya terkait bidang literasi. Apabila siswa rajin
berkarya dalam bidang literasi maka secara otomatis akan terlatih kemampuan membaca
dan menulis ataupun mampu melakukan presentasi untuk mempertahankan dan
mempertanggungjawabkan hasil karyanya dihadapan orang lain. Melalui pemilihan duta
literasi dan kegiatan kompetisi karya literasi sekolah maka akan mampu mendorong minat
baca tulis siswa sehingga literasi akan menjadi sebuah budaya di sekolah. Selanjutya juga
akan mampu berkembang pada kegiatan literasi yang lain yaitu literasi berhitung, sains,
teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, dan budaya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam best
practice ini adalah: (a) Bagaimana pelaksananan program Gema Sensasi dengan
pengoptimalkan peran perpustakaan sekolah untuk mengembangkan budaya literasi di SMP
Negeri 2 Pemalang? ; (b) Apakah dampak positif dari pelaksanaaan program Gema Sensasi
terhadap peningkatan prestasi siswa di SMP Negeri 2 Pemalang?
Tujuan dan manfaat yang diharapkan adalah dapat meningkatkan motivasi bagi warga
sekolah untuk melaksanakan gerakan literasi sekolah secara lebih baik dan efektif. Begitu
juga bagi sekolah, khususnya para pengelola perpustakaan dapat menumbuhkan inspirasi,
inovasi, dan motivasi untuk mengelola perpustakaan sekolah secara lebih optimal dalam
upaya mengembangkan budaya literasi di sekolah.

Hakikat Optimalisasi dan Literasi


Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2012) optimalisasi berasal dari kata dasar
optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik,
menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan
(menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah suatu
tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem,
atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.
Sementara itu, Literasi yang dalam bahasa inggrisnya literacy berasal dari bahasa
Latin yaitu litera (huruf) sering diartikan sebagai keaksaraan. Jika dilihat dari makna
hurufiah literasi berarti kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Seringkali
orang yang bisa membaca dan menulis disebut literat, sedangkan orang yang tidak bisa
membaca dan menulis disebut iliterat atau buta aksara. Kern (2000: 3) menjelaskan literasi
sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Selain itu literasi juga memiliki
kesamaan arti dengan belajar dan memahami sumber bacaan. Romdhoni (2013: 90)
menyatakan bahwa literasi merupakan peristiwa sosial yang melibatkan keterampilan-
keterampilan tertentu, yang diperlukan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi
dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas pada dasarnya dapat dijelaskan bahwa literasi
merupakan peristiwa sosial yang dilengkapi keterampilan-keterampilan untuk menciptakan
dan menginterprestasikan makna melalui teks. Literasi memerlukan serangkaian
kemampuan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.
Gerakan Literasi memiliki banyak manfaat. Menurut Defi (2018 : 1) manfaat gerakan
literasi yaitu : 1) Menambah kosa-kata kita 2) Mengoptimalkan kerja otak. 3) Menambah
wawasan dan informasi baru. 4) Meningkatkan kemampuan interpersonal. 5) Mempertajam
diri dalam menangkap makna dari suatu informasi yang sedang dibaca. 6) Mengembangkan
kemampuan verbal. 7) Melatih kemampuan berfikir dan menganalisa. 8) Meningkatkan
fokus dan konsentrasi seseorang. 9) Melatih dalam hal menulis dan merangkai kata-kata
yang bermakna.

Implementasi Kegiatan Gema Sensasi di SMP Negeri 2 Pemalang


Perpustakaan SMP Negeri 2 Pemalang memilki peran optimal dalam upaya
mengembangkan budaya literasi sekolah. Semangat siswa untuk berkunjung ke
perpustakaan sekolah sangat tinggi. Hal ini tidak lepas dari program-program yang
inovatif. Salah satu program inovasi yang dilaksankan adalaha program Gema Sensasi
(Gerakan Membaca Senin Sampai Sabtu). Gema Sensasi sekolah merupakan salah satu
program alternatif untuk memotivasi anak dalam be-literasi. Pemilihan Gema Sensasi
diawali dengan langkah persiapan yaitu pembuatan jurnal baca siswa. Pengelola
perpustakaan mempersiapkan jurnal baca siswa yang selanjutnya diperbanyak untuk
dibagikan kepada seluruh siswa. Pengisian jurnal baca siswa dilakukan oleh siswa setiap
selesai membaca buku. Jurnal baca siswa yang sudah diisi oleh siswa dan dievalusi setiap
minggu oleh wali kelas. Pada akhir bulan jurnal baca dikumpulkan pada petugas
perpustakaan untuk direkap dan dianalisis sehingga menjadi salah satu pedoman untuk
pemilihan siswa yang paling aktif. Selain itu rekap absen kehadiran dan jumlah pinjaman
buku yang dibuktikan dengan kartu anggota perpustakaan juga menjadi persyaratan
menentukan siswa yang paling aktif dalam pinjam dan hadir di Perpustakaan.

Jurnal buku yg terbaca dan terpinjam bulan Oktober 2021


No Jenis Buku Terbaca Terpinjam Jumlah
1 Fiksi 23 120 143
2 Non Fiksi 67 79 146
3 Ilmiah 123 59 182
4 Surat Kabar 10 0 10
5 Lainnya 120 80 200

Hasil analisis jurnal baca juga disesuaikan dengan rekapitulasi kunjungan dan
pinjaman buku siswa. Akhirnya ditetapkan nominasi empat orang setiap kelas
kemudian dilanjutkan dengan wawancara oleh petugas perpusakaaan untuk dipilih dua
orang setiap kelas. Wawancara dilakukan secara mendalam untuk menggali
kemampuan siswa terhadap isi buku yang dibaca, juga terkait tentang pendapat dan
wawasan tentang pepustakaan.
Hasil dari wawancara ditetapkan satu siswa yang paling aktif untuk masing-
masing kelas. Dari masing-masing kelas ini kembali diseleksi untuk dipilih dua orang
siswa yang dinobatkan menjadi siswa yang paling baik di sekolah.
Siswa yang terpilih ini menjadi teladan bagi siswa lainnya. Mereka bertugas
untuk mempromosikan kepada semua siswa akan manfaat dan pentingnya berliterasi.
Mereka juga bertugas memotivasi temannya untuk selalu melaksanakan kegiatan
literasi.
Selanjutnya lomba karya literasi sekolah juga menjadi salah satu program
ungulan untuk menggerakan budaya literasi sekolah. Melalui lomba karya literasi
sekolah siswa akan tergugah untuk selalu membaca dan menulis. Melalui berbagai
macam karya literasi yang dibuat, siswa akan termotivasi untuk mencari ide dan
gagasan kreatif. Hal itu tentu akan banyak didapat melalui kegiatan membaca dan
menulis. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan dengan pengurus peguyuban kelas
untuk menyampaikan program lomba karya literasi antar kelas. Kemudian dilanjutkan
dengan sosialisasi kepada perangkat kelas disetiap kelas untuk mempersiapkan
komponen-komponen yang diperlukan dari berbagai macam kompetisi karya litersi
sekolah.
Akhir dari pertemuan adalah terwujudnya komitmen bersama dengan orangtua
siswa melalui pengurus peguyuban kelas dan siswa melalui perangkat kelas. Langkah
selanjutnya adalah menyiapkan program lomba dan keperluan teknis lainnya. Adapaun
berbagai kompetisi yang dilakukan cukup banyak yakni : lomba lingkungan kelas kaya
teks, lomba pojok baca, lomba mading kelas, lomba menulis esay, lomba karya tulis
ilmiah, lomba melukis, lomba membuat poster, lomba pidato bahasa Indonesia, pidato
dalam bahasa inggris. Puncak lomba ini dilaksanakan serangkaian memperingati hari
sumpah pemuda 28 Oktober 2020.
Semua jenis lomba ini disiapkan secara mandiri oleh siswa dengan pengawasan
dan pembinaan wali kelas. Semua jenis lomba memiliki kriteria masing-masing.
Misalnya komponen yang dinilai dalam lingkungan kaya teks adalah penataan kelas,
penataan slogan dan maknanya, penataan hasil karya siswa/pajangan dan kebersihan
kelas. Begitu juga bidang lomba yang lainnya ada beberapa indikator penilaian, yang
semuanya akan menuntut siswa rajin membaca, menulis, presentasi, dan literasi
lainnya.
Salah satu wujud kebehasilan program adalah mampu meningkatkan prestasi,
baik prestasi sekolah maupun prestasi siswa. Seperti pada pelaksanaan program literasi
sekolah di SMP Negeri 2 Pemalang telah mampu memberikan dampak positif, yaitu:
a. Pemanfaatan perpustakaan menjadi lebih optimal, dimana hampir setiap
kegiatan sekolah memfaatkan perpustakaan sekolah. Bukti dari optimalnya
pemanfaatan perpustakaan untuk mengembangkan budaya literasi
b. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan setiap bulannya mengalami
peningkatan secara drastis. Sejak bulan Agustus sampai Oktober 2019 terus meningkat
secara rerata 8-10% setiap bulannya. Sesuai rekapitulasi data pada akhir bulan Oktober
2019 jumlah siswa yang berkunjung ke perpustakaan sekolah sebesar 78,16%.
c. Jumlah siswa yang meminjam buku dari berbagai jenis klasifikasi buku juga
setiap bulannya mengalami peningkatan. Sesuai rekapitulasi data pada akhir bulan
Oktober 2019 jumlah siswa yang meminjam buku ke perpustakaan sekolah sebesar
75,85%.

Dampak Positif Program Gema Sensasi terhadap Prestasi Siswa


Penerapan program Gema Sensasi di SMP Negeri 2 Pemalang sangat berperan
positif dan membantu terlaksananya program kegiatan literasi sekolah. Kegiatan sekolah
yang telah direncanakan bisa terlaksana dengan baik dan membuahkan hasil yang
maksimal. Selain prestasi dan kemampuan literasi siswa yang meningkat, terdapat pula
program-program lanjutan literasi sekolah sebagai dampak dari suksesnya pelaksanaan
program Gema Sensasi. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penulisan Antologi Puisi (Tahun 2018)


Program pertama dalam literasi lanjutan adalah keikutsertaan SMP Negeri 2
Pemalang dalam program GSMB (Gerakan Sekolah Menulis Buku) pada tahun 2018.
penulisan puisi ini berhasil dibukukan dalam sebuah antologi puisi berjudul Perawat
Bentuk Hati. Buku yang telah ber-ISBN ini diterbitkan oleh CV Kekata Grub ,
Surakarta berisi lebih dari seratus puisi dengan berbagai tema. Puisi-puisi tersebut
merupakan ungkapan, gagasan, dan kreativitas siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang.
Dorongan dan motivasi kepala sekolah sangat berperan besar dalam terwujudnya buku
antologi puisi ini. Kehadiran buku ini juga sekaligus sebagai penanda keberhasilan
kepala sekolah dalam membina kegiatan literasi di sekolahnya. Dalam lingkup regional,
SMP Negeri 2 Pemalang menjadi sekolah rujukan literasi di Kabupaten Pemalang. Hal
ini karena selain meningkatnya literasi juga meningkatnya prestasi sekolah.

cover antologi puisi Perawat Bentuk Hati

Pada tahun ini pula tim literasi SMP Negeri 2 Pemalang diundang untuk
mengikuti kegiatan festival literasi yang diadakan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah
melalui program GSMB. Hal yang membanggakan adalah pada kegiatan tersebut
kepala sekolah SMP Negeri 2 Pemalang, Tri Doyo Basuki dianugerahi penghargaan
sebagai juara I kepala sekolah se-Jawa Tengah inspiratif karena berhasil
mengembangkan program literasi di sekolahnya. Literasi tersebut kemudian
berkembang bukan hanya literasi dasar (bata-tulis), namun semua kegiatan yang
menambah informasi dan pengetahuan siswa melalui pembelajaran di luar kelas yaitu
kunjungan ke beberapa tempat dan kegiatan pengembangan diri lainnya.
Juara I kepala sekolah inspiratif literasi tingkat Jawa Tengah tahun 2018

2. Penulisan Antologi Puisi (tahun 2019)


Sukses menerbitkan karya pada tahun 2018, tim literasi SMP Negeri 2
Pemalang tak berhenti berkarya. Semangat dan kreatifitas siswa dan guru kembali
terasah dengan terbitnya kembali antologi puisi berjudul Hujan di Batas Negeri. Hal
ini sekaligus sebagai pembuktian nyata bahwa SMP Negeri 2 Pemalang sangat
mendukung peserta didiknya untuk terus mengasah dan mengembangkan gagasan
kreatifnya melalui program penulisan antologi puisi ini. Jumlah siswa yang
berpartisipasi dalam penulisan puisi yang dibukukan ini meningkat hampir dua kali
lipat dari antologi puisi tahun 2018. Terdapat dua jilid buku yang semuanya karya
siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang. Hal ini sekaligus membuktikan
keberhasilan program Gema Sensasi dalam meningkatkan kemampuan dan semangat
literasi siswa, terutama dalam literasi baca-tulis.

Cover antologi puisi Hujan di Batas Negeri


3. Penulisan Antologi Cerpen (tahun 2020)
Terbitnya dua antologi cerpen pada tahun 2018 dan 2019 semakin menambah
semangat tim literasi SMP Negeri 2 Pemalang untuk terus mendukung terbitnya karya-
karya inspiratif lainnya. Pada tahun 2020, meskipun dalam situasi pandemi yang kala itu
parah melanda negeri ini, semangat untuk terus berkreatifitas tak surut. Melalui perjuangan
yang tak mudah dalam kepungan pandemi, terbitlah sebuah buku antologi cerpen berjudul
Diary Merah Jingga. Buku ini merupakan antologi puisi karya siswa dan guru SMP Negeri
2 Pemalang yang terbagi dalam dua jilid, yaitu jilid 1 dan jilid 2. Ada lebih dari 50 cerpen
bermuatan nilai-nilai positif yang terangkum dalam buku yang juga diikutkan dalam lomba
literasi nasional melelui program GSMB (Gerakan Sekolah Menulis Buku) oleh GMB-
Indonesia. Bahkan, dalam lomba ini SMP Negeri 2 Pemalang SMP masuk dalam 50 besar
nominasi lomba literasi tingkat nasional.

cover antologi cerpen Diary Merah Jingga

Penutup
Program Gema Sensasi sangat efektif untuk mengembangakan gerakan literasi
sekolah SMP Negeri 2 Pemalang. Prosedur pelaksanaan program Gema Sensasi yang
dilakukan oleh perpustakaan SMP Negeri 2 Pemalang adalah dengan menyebarkan angket
kepuasan pelanggan, penyusunan program Gema Sensasi, sosialisasi kepada pengurus kelas
dan perangkat kelas, penetapan komitemen bersama, pelaksanaan pemilihan dan penobatan
siswa yang paling aktif dalam pemanfaatan perpustakaan, pelaksanaan lomba antar kelas
terkait karya literasi sekolah.
Dampak positif pelaksanaan program Gema Sensasi adalah optimalnya
pemanfaatan perpustakaan yang dilihat dari meningkatnya jumlah pengunjung dan
peminjam buku di perpustakaan sekolah, serta meningkatnya kualitas prestasi siswa.
Selain itu, program ini pula yang menjadi pijakan terlaksananya berbagai program
literasi yang membuahkan prestasi. Prestasi-prestasi tersebut antara lain terbitnya
berbagai antologi puisi dan cerpen karya siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang
selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2018, 2019, dan 2020. Setidaknya, ada dua
prestasi terbaik SMP Negeri 2 Pemalang melalui program penulisan antologi puisi dan
cerpen ini, yaitu juara I kepala sekolah inspiratif literasi tahun 2018 tingkat Jawa
Tengah dan masuknya nominasi 50 besar antologi cerpen tingkat nasional.
Pengembangan GLS berbasis budaya sekolah sebagai dampak positif program
Gema Sensasi telah menghasilkan 5 produk buku antologi puisi dan cerpen karya
siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang. Semua buku tersebut telah ber-ISBN.
Prestasi lomba yang telah dicapai sekolah melalui kegiatan GLS yaitu juara I kepala
sekolah inspiratif bidang literasi tingkat Jawa Tengah, masuknya karya siswa dalam
nominasi 50 besar cerpen terbaik tingkat nasional lomba Nyala Kreatif GMB, serta
juara harapan 1 tingkat nasional festival pertunjukan seni daring Nyala Kreatif yang
diselenggarakan GMB-Indonesia. Tidak hanya itu, tiga guru SMP Negeri 2 Pemalang
juga ikut serta dalam penulisan esai tingkat nasional dan berhasil mendapatkan piagam
sebagai penulis nasional. Pada tahun-tahun berikutnya, tim literasi SMP Negeri 2
Pemalang berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan literasi. Tidak hanya
pada literasi baca tulis, terapi juga akan bergerak aktif pada bidang literasi lainnya
seperti literasi digital.
Daftar Pustaka

Agustin, S., & Cahyono, B. E. H. 2017. Gerakan Literasi Sekolah untuk


Meningkatkan Budaya Baca di SMA Negeri 1 Geger. Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa,
Sastra, Dan Pembelajarannya, 1(2), 55.
Ardian, R. 2017. Gerajan Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca
Peserta Didik di SMAN 1 Banyuasin I. Prosiding Seminar Nasional 20 Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, (November), 188–192.
https://gurudigital.id/contoh_program_gerakan_literasi_ di sekolah. Post Januari
2, 2019.
Majalah Visi Pusaka, Vol 9, No 3. http://www.perpusnas.go.id. 3 desember 2017.
Mitasari, L. S. 2017. Peran Kegiatan Literasi dalam Meningkatkan Minat
Membaca dan Menulis Siswa Kelas Atas di SDN Gumpang 1. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Novarina, Gheanurma Ekahasta, dkk. 2019. Model Pelaksanaan Gerakan Literasi
Sekolah di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
PengembanganVolume: 4 Nomor: 11.
Permendikbud No 23 Tahun 2005 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Pratiwi Ratnaningdyah, dkk, 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah
Mengengah, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud.
Rohman, S. 2017. Membangun Budaya Membaca pada Anak Melalui Program
Gerakan Literasi Sekolah. TERAMPIL (Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar),
4, 151– 174. Undang-Undang No 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Wilantara, Eka. 2018. Wujudkan Perpustakaan Sekolah terbaik di Indonesia
dengan “Tangan Bima”. Best Practice. SMA Negeri 1 Singaraja.
Yunianika dan Suratinah. 2019. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di
Sekolah Dasar
Dharma Karya Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Sekolah DasarVolume 3,
Number 4

Anda mungkin juga menyukai