Kegiatan literasi sekolah adalah pembiasaan warga sekolah untuk membaca dan
menulis. Kemudian lebih jauh mampu memahami isi bacaan dan menuliskan kembali apa
yang sudah dibacanya. Dengan banyak membaca maka secara otomatis kemampuan
menulis akan tumbuh.
Seiring dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Nomor 23 Tahun 2015, bahwa gerakan literasi harus digalakkan di semua sekolah.
Kegiatan literasi melalui kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai sudah
biasa dilakukan di sekolah. Disamping itu program wajib kunjung ke perpustakaan dan
pemberdayaan mading sekolah sudah digalakkan, akan tetapi nampaknya tingkat kesadaran
membaca di kalangan warga sekolah dan siswa khususnya belum juga optimal.
Kondisi belum optimalnya budaya literasi juga terjadi di SMP Negeri 2 Pemalang.
Hal ini terlihat dari data perpustakaan SMP Negeri 2 Pemalang, setiap bulan rerata
kunjungan siswa ke perpustakaan hanya 38%. Sedangkan siswa yang meminjam buku
hanya mencapai 29%. Dari jumlah siswa yang meminjam buku tersebut, yang meminjam
buku Ipteks hanya 6%, selebihnya meminjam buku cerita fiksi. (Data Perpustakaaan SMP
Negeri 2 Pemalang, Januari 2020). Kemudian berdasarkan analisis data yang didapat pada
jurnal membaca, nampak juga kemampuan siswa menuliskan resume buku yang dibaca
masih belum bagus. Secara umum tingkat bahasanya rendah dan isinya juga tidak
maksimal.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan melaksanakan gerakan budaya
literasi sekolah dengan mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah melalui program
“Gema Sensasi” (Gerakan Membaca Senin Sampai Sabtu).
Dengan dibentuknya program Gema Sensasi pada masing-masing kelas diharapkan
akan terjadi proses pengkaderan siswa yang akan menjadi teladan dalam kegiatan literasi
sekolah. Siswa yang paling aktif diperpustakaan dibekali pengetahuan tentang peran
perpustakaan sekolah dan diharapkan mampu memberi inspirasi dan sebagai motivator
kepada siswa lainnya. Sedangkan melalui kompetisi karya literasi sekolah ini akan mampu
menggugah semangat siswa untuk berkarya terkait bidang literasi. Apabila siswa rajin
berkarya dalam bidang literasi maka secara otomatis akan terlatih kemampuan membaca
dan menulis ataupun mampu melakukan presentasi untuk mempertahankan dan
mempertanggungjawabkan hasil karyanya dihadapan orang lain. Melalui pemilihan duta
literasi dan kegiatan kompetisi karya literasi sekolah maka akan mampu mendorong minat
baca tulis siswa sehingga literasi akan menjadi sebuah budaya di sekolah. Selanjutya juga
akan mampu berkembang pada kegiatan literasi yang lain yaitu literasi berhitung, sains,
teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, dan budaya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam best
practice ini adalah: (a) Bagaimana pelaksananan program Gema Sensasi dengan
pengoptimalkan peran perpustakaan sekolah untuk mengembangkan budaya literasi di SMP
Negeri 2 Pemalang? ; (b) Apakah dampak positif dari pelaksanaaan program Gema Sensasi
terhadap peningkatan prestasi siswa di SMP Negeri 2 Pemalang?
Tujuan dan manfaat yang diharapkan adalah dapat meningkatkan motivasi bagi warga
sekolah untuk melaksanakan gerakan literasi sekolah secara lebih baik dan efektif. Begitu
juga bagi sekolah, khususnya para pengelola perpustakaan dapat menumbuhkan inspirasi,
inovasi, dan motivasi untuk mengelola perpustakaan sekolah secara lebih optimal dalam
upaya mengembangkan budaya literasi di sekolah.
Hasil analisis jurnal baca juga disesuaikan dengan rekapitulasi kunjungan dan
pinjaman buku siswa. Akhirnya ditetapkan nominasi empat orang setiap kelas
kemudian dilanjutkan dengan wawancara oleh petugas perpusakaaan untuk dipilih dua
orang setiap kelas. Wawancara dilakukan secara mendalam untuk menggali
kemampuan siswa terhadap isi buku yang dibaca, juga terkait tentang pendapat dan
wawasan tentang pepustakaan.
Hasil dari wawancara ditetapkan satu siswa yang paling aktif untuk masing-
masing kelas. Dari masing-masing kelas ini kembali diseleksi untuk dipilih dua orang
siswa yang dinobatkan menjadi siswa yang paling baik di sekolah.
Siswa yang terpilih ini menjadi teladan bagi siswa lainnya. Mereka bertugas
untuk mempromosikan kepada semua siswa akan manfaat dan pentingnya berliterasi.
Mereka juga bertugas memotivasi temannya untuk selalu melaksanakan kegiatan
literasi.
Selanjutnya lomba karya literasi sekolah juga menjadi salah satu program
ungulan untuk menggerakan budaya literasi sekolah. Melalui lomba karya literasi
sekolah siswa akan tergugah untuk selalu membaca dan menulis. Melalui berbagai
macam karya literasi yang dibuat, siswa akan termotivasi untuk mencari ide dan
gagasan kreatif. Hal itu tentu akan banyak didapat melalui kegiatan membaca dan
menulis. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan dengan pengurus peguyuban kelas
untuk menyampaikan program lomba karya literasi antar kelas. Kemudian dilanjutkan
dengan sosialisasi kepada perangkat kelas disetiap kelas untuk mempersiapkan
komponen-komponen yang diperlukan dari berbagai macam kompetisi karya litersi
sekolah.
Akhir dari pertemuan adalah terwujudnya komitmen bersama dengan orangtua
siswa melalui pengurus peguyuban kelas dan siswa melalui perangkat kelas. Langkah
selanjutnya adalah menyiapkan program lomba dan keperluan teknis lainnya. Adapaun
berbagai kompetisi yang dilakukan cukup banyak yakni : lomba lingkungan kelas kaya
teks, lomba pojok baca, lomba mading kelas, lomba menulis esay, lomba karya tulis
ilmiah, lomba melukis, lomba membuat poster, lomba pidato bahasa Indonesia, pidato
dalam bahasa inggris. Puncak lomba ini dilaksanakan serangkaian memperingati hari
sumpah pemuda 28 Oktober 2020.
Semua jenis lomba ini disiapkan secara mandiri oleh siswa dengan pengawasan
dan pembinaan wali kelas. Semua jenis lomba memiliki kriteria masing-masing.
Misalnya komponen yang dinilai dalam lingkungan kaya teks adalah penataan kelas,
penataan slogan dan maknanya, penataan hasil karya siswa/pajangan dan kebersihan
kelas. Begitu juga bidang lomba yang lainnya ada beberapa indikator penilaian, yang
semuanya akan menuntut siswa rajin membaca, menulis, presentasi, dan literasi
lainnya.
Salah satu wujud kebehasilan program adalah mampu meningkatkan prestasi,
baik prestasi sekolah maupun prestasi siswa. Seperti pada pelaksanaan program literasi
sekolah di SMP Negeri 2 Pemalang telah mampu memberikan dampak positif, yaitu:
a. Pemanfaatan perpustakaan menjadi lebih optimal, dimana hampir setiap
kegiatan sekolah memfaatkan perpustakaan sekolah. Bukti dari optimalnya
pemanfaatan perpustakaan untuk mengembangkan budaya literasi
b. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan setiap bulannya mengalami
peningkatan secara drastis. Sejak bulan Agustus sampai Oktober 2019 terus meningkat
secara rerata 8-10% setiap bulannya. Sesuai rekapitulasi data pada akhir bulan Oktober
2019 jumlah siswa yang berkunjung ke perpustakaan sekolah sebesar 78,16%.
c. Jumlah siswa yang meminjam buku dari berbagai jenis klasifikasi buku juga
setiap bulannya mengalami peningkatan. Sesuai rekapitulasi data pada akhir bulan
Oktober 2019 jumlah siswa yang meminjam buku ke perpustakaan sekolah sebesar
75,85%.
Pada tahun ini pula tim literasi SMP Negeri 2 Pemalang diundang untuk
mengikuti kegiatan festival literasi yang diadakan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah
melalui program GSMB. Hal yang membanggakan adalah pada kegiatan tersebut
kepala sekolah SMP Negeri 2 Pemalang, Tri Doyo Basuki dianugerahi penghargaan
sebagai juara I kepala sekolah se-Jawa Tengah inspiratif karena berhasil
mengembangkan program literasi di sekolahnya. Literasi tersebut kemudian
berkembang bukan hanya literasi dasar (bata-tulis), namun semua kegiatan yang
menambah informasi dan pengetahuan siswa melalui pembelajaran di luar kelas yaitu
kunjungan ke beberapa tempat dan kegiatan pengembangan diri lainnya.
Juara I kepala sekolah inspiratif literasi tingkat Jawa Tengah tahun 2018
Penutup
Program Gema Sensasi sangat efektif untuk mengembangakan gerakan literasi
sekolah SMP Negeri 2 Pemalang. Prosedur pelaksanaan program Gema Sensasi yang
dilakukan oleh perpustakaan SMP Negeri 2 Pemalang adalah dengan menyebarkan angket
kepuasan pelanggan, penyusunan program Gema Sensasi, sosialisasi kepada pengurus kelas
dan perangkat kelas, penetapan komitemen bersama, pelaksanaan pemilihan dan penobatan
siswa yang paling aktif dalam pemanfaatan perpustakaan, pelaksanaan lomba antar kelas
terkait karya literasi sekolah.
Dampak positif pelaksanaan program Gema Sensasi adalah optimalnya
pemanfaatan perpustakaan yang dilihat dari meningkatnya jumlah pengunjung dan
peminjam buku di perpustakaan sekolah, serta meningkatnya kualitas prestasi siswa.
Selain itu, program ini pula yang menjadi pijakan terlaksananya berbagai program
literasi yang membuahkan prestasi. Prestasi-prestasi tersebut antara lain terbitnya
berbagai antologi puisi dan cerpen karya siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang
selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2018, 2019, dan 2020. Setidaknya, ada dua
prestasi terbaik SMP Negeri 2 Pemalang melalui program penulisan antologi puisi dan
cerpen ini, yaitu juara I kepala sekolah inspiratif literasi tahun 2018 tingkat Jawa
Tengah dan masuknya nominasi 50 besar antologi cerpen tingkat nasional.
Pengembangan GLS berbasis budaya sekolah sebagai dampak positif program
Gema Sensasi telah menghasilkan 5 produk buku antologi puisi dan cerpen karya
siswa dan guru SMP Negeri 2 Pemalang. Semua buku tersebut telah ber-ISBN.
Prestasi lomba yang telah dicapai sekolah melalui kegiatan GLS yaitu juara I kepala
sekolah inspiratif bidang literasi tingkat Jawa Tengah, masuknya karya siswa dalam
nominasi 50 besar cerpen terbaik tingkat nasional lomba Nyala Kreatif GMB, serta
juara harapan 1 tingkat nasional festival pertunjukan seni daring Nyala Kreatif yang
diselenggarakan GMB-Indonesia. Tidak hanya itu, tiga guru SMP Negeri 2 Pemalang
juga ikut serta dalam penulisan esai tingkat nasional dan berhasil mendapatkan piagam
sebagai penulis nasional. Pada tahun-tahun berikutnya, tim literasi SMP Negeri 2
Pemalang berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan literasi. Tidak hanya
pada literasi baca tulis, terapi juga akan bergerak aktif pada bidang literasi lainnya
seperti literasi digital.
Daftar Pustaka