Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM

GERAKAN LITERASI SEKOLAH


SDIT MENTARI ILMU JATISARI

Kp. Sukamaju Dusun 2 RT. 01 RW. 04 Desa. Jatisari Kecamatan. Jatisari


Kabupaten Karawang 41374
PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH

A. Pendahuluan

Literasi secara sederhana adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan


membaca. Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti
oleh sebuah proses membaca dan menulis. Pada akhirnya hal yang dilakukan dalam proses
kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Membudayakan atau membiasakan untuk
membaca dan menulis itu proses dan aktifitas. Secara sederhana, literasi juga didefinisikan
sebagai kemampuan dalam mengakses, memahami dan menggunakan informasi secara
cerdas.

Hal paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca. Melalui
membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang
bermanfaat bagi kehidupannya. Membaca memberikan pengaruh budaya sangat kuat terhadap
perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya, sampai saat ini prestasi literasi membaca
peserta didik di Indonesia masih rendah.

Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa
dalam persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca
sangat penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, karena memiliki tujuan yang sangat
luas dan mendasar, yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa cinta
membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca diluar sekolah; d) menambah
pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f) meningkatkan kreativitas; g)
meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuan dari Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) yaitu harapannya siswa gemar membaca dan memiliki wawasan yang luas.
Melalui membaca siswa dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat
bagi kehidupannya. Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap
perkembangan literasi. Untuk itu, sekolah berupaya mengemas kegiatan siswa yang
menunjang aktivitas literasi siswa.

B. TUJUAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH


Gerakan Literasi Sekolah bertujuan :
1. Menumbuhkan minat baca peserta didik.
2. Meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai dengan
secara lebih baik dan memiliki wawasan yang luas.
3. Merangsang tumbuhnya budaya membaca di luar sekolah.

C. PELAKSANAAN GLS DI SDIT MENTARI ILMU JATISARI


Pelaksanaan GLS di SDIT Mentari Ilmu Jatisari mempertimbangkan 3 tahap literasi,
yakni : pembiasaan (belum ada tagihan), pembelajaran (tagihan akademik) dan
pengembangan (tagihan nonakademik)
1. Tahapan Pembiasaan
a) Bimbingan Membaca
Bimbingan membaca merupakan upaya agar peserta didik bisa membaca buku dengan
lancar, bimbingan diperuntukan bagi siswa level rendah (kelas 1, 2 dan 3) dan siswa
yang membutuhkan bimbingan khusus. Berikut ini salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk pelaksanaan bimbingan membaca.
1) Guru kelas membuat jadwal peserta didik yang akan melakukan bimbingan membaca.
2) Bimbingan membaca dilakukan setelah pembelajaran berakhir sesuai jadwal yang
telah disepakati.
3) Peserta didik yang mengikuti bimbingan membaca, membaca buku latihan membaca
dan mengisi lembar literasi siswa.
4) Guru membuat famplet reward, sebagai sarana refleksi bagi peserta bimbingan
membaca.
b) Gerakan Membaca Bersama (GEMAS)
Kegiatan GEMAS merupakan upaya dalam mendekatkan peserta didik pada buku.
GEMAS dilaksanakan oleh seluruh siswa SDIT Mentari Ilmu Jatisari. Berikut salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk kegiatan GEMAS.
1) Guru mengumpulkan seluruh siswa dalam satu tempat, sebelum berkumpul siswa
sudah membawa buku bacaan yang mereka sukai yang disimpan di pojok literasi kelas
2) kelas menambahkan literasi pagi kedalam agenda Pembiasaan Baik sebelum
pembelajaran.
3) Guru kelas memberikan referensi bacaan pada siswa.
4) Siswa memilih sendiri tema apa yang ingin dibaca pada hari tersebut sesuai minat dan
kesenangannya.
c) Membaca Mandiri
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan budaya membaca. Kegiatan
ini bisa di lakukan di rumah masing-masing peserta didik atau bisa dilakukan di kelas
masing-masing, dimana setiap kelas ini memiliki Pojok Literasi. Di Pojok lietrasi ini
siswa dapat membaca mandiri di luar jam pembelajaran. Berikut salah satu alternatif
yang dapat dilakukan untuk membaca mandiri.
1) Guru membuat pojok literasi di kelas
2) Guru menginformasikan kepada siswa agar membawa 1 buku bacaan yang mereka
sukai untuk dibaca dan disimpan di sekolah
3) Membaca mandiri ini dapat dilakukan ketika jam pembelajaran literasi ataupun di
waktu istrirahat, untuk mengisi kegiatan peserta didik.

2. Tahapan Pengembangan dan Pembelajaran


a) Kunjungan Perpustakaan
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran
membaca dan menumbuhkan budaya membaca diluar mapun didalam pembelajaran. Berikut
salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk kunjungan perpustakaan.
1. Pengelola perpustakaan membuat jadwal petugas perpustakaan dari kelas 5 dan
memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru literasi. (jadwal
kunjungan perpustakaan terlampir)
2. Sesuai dengan jadwal literasi, setiap guru membawa peserta didik satu kelas untuk
berkunjung ke perpustakaan.
3. Di pekan pertama literasi, materi yang disampaikan berkaitan dengan kesehatan, 3
pekan berikutnya disesuaikan dengan ketentuan target pencapaian setiap level.
- Kelas 1 & 2: Pemahaman cerita
- Kelas 3 & 4: Literasi numerasi
- Kelas 5 & 6: Pemahaman membaca dan literasi numerasi

b) Mading Sekolah dan Kelas


Majalah dinding (Mading) ini bertujuan bukan sekedar media komunikasi antara siswa
dengan siswa dan siswa dengan sekolah/penyelenggara. Mading memiliki fungsi sebagai
media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Berikut salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk kunjungan perpustakaan.
1. Petugas perpustakaan membuat jadwal pengisi mading yang sudah ditentukan
2. Setiap level akan bergiliran menghias mading sekolah, untuk mading di kelas
disesuaikan dengan kreativitas anak dan guru dalam kelas tersebut.

c) Konten Sosial Media


Dengan memanfaatkan ketertarikan peserta didik pada gadget, kegiatan ini diharapkan dapat
membiasakan peserta didik untuk menulis, bercerita, mempublikasi, dan membaca karya secara
berkala dengan kreatif dan menyenangkan. Berikut ini beberapa kegiatan dalam konten sosial
media.
1) Review / menceritakan kembali bacaan atau video dengan bahasa sendiri dalam sebuah video
2) Membuat slogan atau poster menggunakan aplikasi edit pada gadget
3) Membuat video kreatif terkait tema tertentu

D. KESIMPULAN
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah upaya alternatif yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk menumbuhkan budaya membaca, memiliki wawasan
luas serta menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat. Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah membaca.
Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya.
Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Keberhasilan program
ini sangat tergantung dari komitmen seluruh warga SDIT Mentari Ilmu Jatisari dan pihak
terkait secara kolaboratif.
Oleh karena itu diharapkan semua pihak dapat ikut secara proaktif berperan dalam
kegiatan ini sesuai dengan tupoksi masing-masing.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

1. Bimbingan membaca

2. Membaca Mandiri/Pojok Literasi

3. Gerakan Membaca Bersama (GEMAS)


4. Kunjungan Perpustakaan
5. Mading
Kegiatan keikutsertaan lomba karya tulis
 https://youtu.be/crlY9RJZraI

 https://youtu.be/eEqYbZU_G1o

Anda mungkin juga menyukai