Anda di halaman 1dari 8

[COVER LAPORAN]

JUDUL KEGIATAN

Disusun oleh :
KELOMPOK … (Nama Kelompok)
ANGGOTA :
1. Nama Lengkap (NIM)
2. …
3. Dst.

[LOGO KAMPUS]

Nama Kampus
Program Studi dan Konsentrasi
Kota
2023
LAPORAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH

I. PENDAHULUAN
Literasi bukan sekedar kegiatan tulis baca, namun mencakup keterampilan berpikir
memanfaatkan sumber pengetahuan. Sumber-sumber tersebut bisa didapatkan  dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi merupakan suatu bentuk keterampilan yang
diperlukan dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan
kesadaran literasi. Kebiasaan berliterasi yang sudah lekat dalam diri peserta didik memengaruhi
tingkat keberhasilannya.  Baik keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan.  Menjadikan sekolah sebagai tempat organisasi
pembelajaran untuk menjadikan warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Upaya yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah menitik beratkan pada kegiatan


membaca. Kemampuan dalam membaca menjadi fondasi yang kuat untuk mempelajari berbagai
hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui
membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaat
bagi kehidupannya. Budaya membaca memberikan pengaruh yang amat kuat terhadap
perkembangan literasi peserta didik. Sayangnya sampai saat ini kemampuan literasi membaca
peserta didik di Indonesia masih rendah, berada di bawah rata-rata skor internasional. Dari
laporkan hasil studi yang dilakukan Central Connecticut State University di New Britain,
diperoleh informasi bahwa kemampuan literasi Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61
negara yang disurvei (Jakarta Post, 2016).

Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa dalam
persaingan global. Hal ini memberikan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca sangat penting
diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Disebabkan karena wajib baca mempunyai tujuan
yang sangat luas dan mendasar yakni : a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan
rasa cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah
pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f) meningkatkan kreativitas; g)
meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Gerakan Literasi Sekolah sangat diperlukan terutama untuk menyambut era digital. Adanya
Program GLS akan meningkatkan mutu literasi dikalangan Pendidikan. Keberadaan pusat dan
kantong literasi yang bermutu dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran pendidikan di sekolah.
Beranjak dari permasahan yang ditemukan di lapangan Tim Kelompok …. mencoba
merumuskan Program GLS. Sebuah program sederhana yang ditekuni tidak hanya sesaat.
Namun Tim Kelompok … ingin  mencoba menerapkannya secara kontiniu tanpa terputus-putus
yang dimulai dari dalam kelas.

II. TUJUAN
Kegiatan literasi di  … (nama sekolah) ini mempunyai beberapa tujuan untuk menciptakan iklim
literasi yang meliputi:
1. Lingkungan fisik sekolah ketersediaan fasilitas, saran prasarana literasi.
2. Lingkungan sosial dan afektif dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah dalam
melaksanakan kegiatan literasi sekolah.
3. Lingkungan akademik adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh
seluruh warga sekolah.
 III. MANFAAT
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari  kegiatan kaya literasi di sekolah …. yaitu :
1. Pemahaman seputar kegiatan literasi sekolah yang bisa dilakukan oleh semua lingkungan.
2. Menumbuhkan semangat berkarya bagi pendidik yang bermuara kedalam hal literasi.
3. Memotifsi siswa dalam upaya membiasakan kegiatan litersi sekolah.
4. Mempererat tali silaturahmi  dan bisa saling tukar informasi.
 IV. DASAR  HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/Kota.
4. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2014 tentang perubahanatas atas Peraturan
pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintah Antara pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/ Kota.
5. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
6. Pendidikan No.19 tahun 2019 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
8. Permendikbud No. 21 tahun 2016 Tentang Standar Isi. Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan
kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni Sikap,
Pengetahuan dan Keterampilan.
 
V. VISI dan MISI
VISI
Menciptakan suasana literasi bagi siswa dalam mengakses, memahami dan menggunakan
informasi yang berada di sekitarnya untuk mengatasi permasalahan hidup.
MISI
 Menumbuhkan semangat literasi untuk berkembang sesuai tahap perkembangan yang dapat
diprediksi.
 Program literasi yang baik bersifat berimbang.
 Program literasi berlangsung di semua area kurikulum.
 Tidak ada istilah terlalu  banyak untuk membaca dan menulis yang bermakna.
 Diskusi dan strategi bahasa lisan sangat penting.
 Keberagaman dan prestasi perlu dirayakan di kelas dan sekolah.

VI. KONSEP
Program literasi sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangan kesiapan
sekolah. Adapun tahap berikut adalah:
1. Pembiasaan yang menyenangkan di ekosistem sekolah
Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan
membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan inat baca merupakan hal fundamental bagi
pengembangan kemampuan literasi.
2. Pengembangan minat dan kemampuan literasi
Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampaun mengembangkan bacaan
dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis dan mengolah kemampuan
komunikasi secara kreatif.
3. Pelaksanaan Pembelajaran berbasis literasi.
Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan
mengembangkan teks dan mengaitkannya ke dalam pengalaman pribadi, berfikir kritis dan
mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui tanggapan terhadap teks yang terkait
dengan materi pelajaran.

VII.  BENTUK KEGIATAN
Banyak cara yang mungkin dapat dilakukan dalam melaksanakan suatu kegiatan, sekolah literasi.
Namun secara bertahap bentuk kegiatan yang akan dilakukan dikemas sedemikian rupa untuk
dapat disesuaikan dengan visi dan misi yang diemban. Adapun bentuk kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut:

1.Tahap Pembiasaan
a)  Membaca lima belas menit setiap hari sebelum belajar.
Kegiatan ini merupakan upaya membiasakan membaca pada peserta didik.
1)    Guru memandu peserta didik untuk membaca selama lima belas menit.
2)    Guru dan peserta didik membaca selama lima belas menit.
3)    Guru memotivasi peserta didik untuk gemar membaca.
b)  Mengelola sudut baca.
Sudut baca ini merupakan upaya mendekatkan peserta didik pada buku. Berikut ini salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola sudut baca.
1) Guru kelas memandu peserta didik untuk membuat sudut baca.  
2) Peserta didik wajib melaporkan buku untuk dibaca.
c) Menambah koleksi buku
Program ini bertujuan untuk menambah jumlah koleksi di kelas.
1) Siswa membuat buku cerita bergambar sederhana.
2) Siswa membuat kliping lalu dibundel menjadi buku.
d)  Berkunjung ke perpustakaan  sekolah atau tempat lain
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan perpustakaan untuk menumbuhkan kegemaran membaca
1) Berkunjung ke perpustakaan sekolah sesuai dengan jadwal.
2) Mendampingi  siswa  membaca pada  perpustakaan keliling yang datang ke sekolah.
e) Membacakan cerita.  
Program ini bertujuan memotivasi peserta didik untuk membaca lebih banyak lagi.
1) Guru memilih buku/cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibacakan di depan peserta
didik.
2) Guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat.
 
2. Tahap Pengembangan
a.  Membaca lima belas menit setiap hari .
1) Membaca buku yang disukai.
2) Menceritakan kembali buku yang dibaca dengan lancar dan intonasi yang tepat. 
b.  Tutor teman sebaya
1) Tutor sebaya bertugas membacakan buku untuk temannya yang belum lancar membaca.  
2) Tutor sebaya bertugas mengajak teman sekelas merapikan sudut baca.
d.   Penghargaan Membaca  
1)  Mengikut sertakan siswa yang lancar bercerita untuk  lomba bercerita.
2)  Memampang foto siswa dengan pialanya pada mading kelas.
3)  Memuat berita keberhasilan siswa ke dalam  media masa dan mengklipingnya.
e. Menulis Jurnal Literasi
1) Jurnal Literasi dibuat berbetuk cerita sederhana.
2) Membuat catatan harian melalui cerita bergambar.
 
3. Tahap Pembelajaran
1) Latihan bercerita.
2) Membuat gambar berseri (Mind Mapping, Pohon Literasi, Fish bone dll).
3) Cipta dan Baca Puisi.
 
VIII. Jadwal Kegiatan (silahkan modifikasi sesuai kebutuhan)
No Hari Kegiatan Siswa Penanggun Pendamping
g Jawab
 1 Senin Berkunjung ke perpustakaan Kelas I,II.III Guru Guru Kelas
sekolah Pustaka
 2 Senin   Kelas IV,V,VI Guru Guru Kelas
Pustaka
 3 Minggu Mendampingi  siswa Semua Siswa TIM GLS Guru Kelas
ke dua membaca pada  perpustakaan
Setiap keliling yang datang ke
bulan sekolah.
 
 4 Senin Latihan bercerita Siswa TIM GLS (Terlampir)
  (Terlampir)
 5 Senin Membuat gambar berseri Siswa TIM GLS (Terlampir)
  (Terlampir)
 6 Senin Cipta baca puisi Siswa TIM GLS (Terlampir)
  (Terlampir)
 
IX. PESERTA
Peserta Kegiatan Sekolah kaya Literasi adalah semua element yang ada di Sekolah ….serta
partisipan yang peduli.
 
X. Susunan Pengurus GLS
Penanggung jawab : …
Ketua GLS : …
Bendahara  : …
Sekretaris : …  
Pengelola Literasi Sekolah : ...

Pengelola Litersi  Orang Tua : …

XI. SUMBER DANA
Untuk pembiayaan kegiatan GLS Sekolah ...  periode  … (yang sudah pernah ada) diperoleh dari:
Dana Bantuan Belajar … dan sponsorship dari …. (jika ada).
 
XII. Penggunaan  Dana
Penggunaan dana untuk kegiatan ini dilakukan sesuai Rencana Anggaran Biaya tahun …. (kalau
ada)
 
XIII. Hasil GLS Sekolah ….. (catat yang sudah ada dan boleh nanti diusulkan program
lainnya)
 
1. Pojok Literasi Sekolah
Merupakan bentuk sarana  agar  mudah diakses untuk mendapatkan informasi. Tempat yang
akan dipergunakan.
Ruang majelis guru telah tersedia  lemari kaca sebagai tempat menyimpan dan menata  buku-
buku karya guru atau buku-buku yang diperlukan berkaitan dengan Pengembangan Diri dan
Publikasi Ilmiah guru serta buku-buku penunjang pembelajaran siswa. Sebagian buku-buku
penunjang merupakan hasil karya guru siswa diberi kesempat untuk membaca buku-buku
tersebut.
 
2. Pojok Literasi Kelas
Terciptanya pojok literasi disetiap kelas yang merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan guru
dan siswa  sebagai sasaran kegiatan dengan menata pojok Literasi di kelas. Guru dan siswa
berkreasi menghias pojok literasi kelas dan memajang bukunya sedemikian rupa sehingga
memudahkan siswa dalam membaca. Guru telah mendata seluruh buku yang ada serta mencatat
buku yang dibaca oleh siswa hari itu. Pemberian hadiah untuk pojok literasi kepada kelas yang
baik.
 
3. Mading (Majalah Dinding)
Merupakan bentuk kegiatan internal yang melibatkan seluruh elemen yang ada di Sekolah ...
Telah ditempatkan tiga buah mading dilorong sekolah. Satu buah di ruang tunggu orang tua. Satu
lagi di ruang majelis guru yang dikelola oleh pengurus GLS. Juga disediakan mading tempat
memampangkan karya-karya guru dan kepala sekolah.

Pada ruang tunggu orang tua murid juga telah tersedia mading untuk memuat karya orang tua
sehingga ruang tunggu menjadi tempat yang mengasyikan. Ada sebagian orang tua yang telah
mengisi mading tersebut dengan karya-karyanya.
 
4. Memanfaatkan teknologi dan media sosial
Telah dimanfaatkannya media sosial seperti Face Book, Whatsapp, Telegram (atau lainnya)
sebagai bentuk wadah tempat meninformasikan dan tempat membuat karya sastra (cerpen, puisi,
dan Pantun serta foto-foto kegiatan literasi di Sekolah .... Hasil  karya yang dibuat dipajang di
mading sekolah dan diterbitkan di … (kalau ada).

5. Menerbitkan Karya guru-guru (kalau ada)


Untuk menambah minat membaca dan menulis guru maka GLS sekolah … telah mengantar
tulisan kepala sekolah dan guru kepenerbit untuk di terbitkan.
Karya yang sudah diterbitkan diantaranya :
1. Artikel Ilmiah  …
2. Karya Sastra dalam bentuk :
a. Puisi
b. Cerpen
c. Artikel
d. Pantun

XIV. PENUTUP
Demikian  laporan kegiatan GLS Sekolah ... yang kaya Literasi  kami susun berdasarkan
program kegiatan Literasi Sekolah ... yang dimusyawarahkan dalam rapat pengurus GLS. Terima
kasih atas bantuan moral dan  material serta kerja sama yang baik sehingga terlaksananya
program kegiatan Literasi di Sekolah ....

LAMPIRAN
1. Foto-foto kegiatan
2. SS Video Liputan di YT dan Link-nya.

Anda mungkin juga menyukai