Anda di halaman 1dari 7

Program Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan

mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup


kesiapan kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana
literasi), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi
publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan).

Berikut ini tahapan Gerakan Literasi Sekolah


1. Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah
Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap
kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal
fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik.

2. Tahap ke-2: Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi


Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan
dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan
komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan (Anderson &
Krathwol, 2001).
3. Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap
pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara
kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran (cf.
Anderson & Krathwol, 2001). Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait
dengan mata pelajaran). Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran yang
dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks
multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi
siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan
kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang dengan pertolongannya kami dapat
menyelesaikan konsep proposal kegiatan ini. Yang dimana kami bermaksud mengadakan
acara Sharing “Gerakan Literasi Sekolah”
LATAR BELAKANG

Membaca bagi sebagian masyarakat sudah menjadi budaya. Bahkan sebagian kecil
masyarakat membaca merupakan kebutuhan. Jenis bacaanpun beragam mulai dari buku
pelajaran dan buku fiksi seperti novel dan dongeng. Dan untuk zaman digital sekarang ini
masyarakat sudah sangat dimudahkan dengan kecanggihan teknologi karna dapat
membaca buku melalui e-book yang disediakan oleh smartphone dengan cara mengunduh
baik yang gratis maupun berbayar.

Walaupun media untuk membaca sekarang ini sudah sangat beragam namun jika
masyarakat dari usia terkecil seperti siswa SD tidak ditanamkan untuk gemar membaca
maka kebiasaan membacapun dapat hilang dengan sendirinya. Sebagai negara yang
konsen mengenai pendidikan anak negerinya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dan diteruskan ke sekolah-sekolah, pemerintah menggalakan program “ Gerakan Literasi
Sekolah” untuk menumbuhkan minat baca siswa-siswinya yang melalui guru-gurunya.
SD Negeri Pandeglang 4 konsen mengenai minat kembang membaca bermaksud
mengadakan Workshop “Gerakan Literasi Sekolah” kepada jajaran guru-guru agar bisa
menumbuhkan minat baca siswa-siswinya

1. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan workshop “Gerakan Literasi Sekolah” adalah :

1. Menumbuhkan minat baca siswa


2. Meningkatkan kualitas pengetahuan siswa melalui sumber bacaan
3. Memupuk kedisiplinan kreativitas dan prestasi dari buku yang dibaca
4. Membangun sikap menghargai karya melalui buku bacaan
5. Menambah pengalaman, kecakapan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri
dan lingkungan sekitar.
6. Teknik membaca
7. Teknik menulis review
8. Teknik persentasi diskusi
9. Program literasi skolah
10. Pemanfaatan perpustakaan

GLS JABAR MELALUI WJLRC

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik.
Permendikbud No`28 tahun 2016 tentang Kemampuan dalam Mengakses, Memahami, dan
Menggunakan Informasi Secara Cerdas

Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

 Kegiatan wajib yang dilakukan membaca buku non-pelajaran setiap hari.


 Tahapan kegiatan pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran,
 Sasaran dalam gerakan ini adalah siswa, guru, dan tenaga kependidikan
 Tujuan menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter
positi

APA ITU LITERASI ?

Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis. Literasi juga mencankup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya”. (UNESCO, 2003).

MENGAPA PERLU LITERASI DI INDONESIA

2012: posisi ke-64 dari 65 negara peserta PISA.

2016: posisi ke-60 dari 61 negara, satu tingkat di atas Botswana.

Ayip Rosidi, 2006:

Anak-anak Indonesia membaca 27 halaman buku per tahun atau 1 halaman 15 hari.

Taufik Ismail, 2006:

Sejak Indonesia merdeka tidak ada 1 pun buku sastra yang wajib dibaca di sekolah. Telah
terjadi Tragedi Nol Buku di Indonesia

Ahmad Baedowi meneliti para wisudawan, terungkap bahwa para mahasiswa pada saat
menjalani pendidikan di perguruan tinggi rata-rata hanya mampu menamatkan buku satu
sampai dua judul saja (Republika, 7 April 2014)

Abdul Mu’ti, mengakui sikap malas membaca buku bukan hanya di tingkat kalangan
mahasiswa tingkat sarjana (S1), tapi juga pada kelompok mahasiswa pascasarjana (S2).
(Media Indonesia, 15 Januari 2011). DAN SEJUTA FAKTA LAINNYA

WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge)


Adalah suatu Program tantangan membaca untuk para guru dan siswa di sekolah dari para
pemimpin pemerintahan tertinggi dalam suatu wilayah.

DESKRIPSI KEGIATAN
TANTANGAN MEMBACA WJLRC

1. Membentuk komunitas siswa membaca di luar jam pelajaran secara berkelompok


2. Peserta adalah siswa kelas IV s.d. Kelas XII.
3. Kegiatan rutin bulanan:

Membaca buku yang sudah divalidasi serta menulis review

Presentasi dan diskusi buku dalam kelompok (minggu III)

Guru mengirim portofolio siswa ke website WJLRC (minggu IV)

4. Target membaca setiap siswa 24 buku dalam 10 bulan

5.Menyelenggarakan readathon (Membaca Massal 42 menit seluruh warga sekolah bersama-


sama)

 kegiatan membaca senyap massal dilakukan semua warga sekolah, selama 42 menit.
 Bisa membaca terjemah Qur’an, buku baru atau melanjutkan bacaan dari sebuah
buku.
 Peserta merekap jumlah halaman yang terbaca dan membuat riviu di kertas HVS
(Diagram Ishikawa)

MINGGU KE-1 DAN KE-2

Siswa membaca buku yang sudah tervalidasi oleh guru&ortu

MINGGU KE-3

Kegiatan presentasi buku & diskusi kelompok, Setiap peserta mempresentasikan buku selama
4 menit berdasarkan hasil reviu yang dibuatnya,

dipilih 2 buku yang paling menarik untuk didiskusikan selama10 menit (tanya jawab tentang
5W+1H+dll

MIMGGU KE-4

Merekap rekaman kegiatan dan portofolio peserta untuk siap dikirim ke web sesuai
jadwal)

GURU PERINTIS

1. Guru / Pustakawan sekolah harus terdaftar dalam jaringan West Java Leader’s
Reading Challenge,
2. Membimbing 2 s.d. 8 kelompok siswa @5 peserta perkelompoknya.
3. Menguasai IT
4. Memotivasi, menyeleksi buku pilihan siswa, mengevaluasi dan melaporkan data
karya peserta pada web WJLRC sesuai jadwal.
5. Membimbing kegiatan kelompok diskusi buku
6. Bertanggungjawab mendokumentasikan kegiatan dan portofolio para siswa peserta,
serta melaporkan ke Website WJLRC

PERAN PENGGERAK

1. MEMILIKI KEMAMPUAN DAN KOMITMEN UNTUK MELAKSANAKAN


TUGAS SEBAGAI PENGGERAK LITERASI DAN WJLRC
2. MEMILIKI PENGALAMAN ATAU TERLIBAT LANGSUNG DALAM
GERAKAN LITERASI , BUDAYA BACA, READING CHALLENGE, ATAU
AKTIVITAS LAIN YANG SEJENIS
3. MENDAMPINGI SEKOLAH BINAAN (SD-SMP) DALAM KEGIATAN
LITERASI DAN WJLRC, DIUTAMAKAN SEKOLAH YANG TERDEKAT.
4. MEMBIMBING PALING SEDIKIT 5 SISWA
5. MELAKUKAN MONEV, MENERIMA LAPORAN,MENJEMBATANI
KOMUNIKASI

PERAN KEPALA SEKOLAH

1. Diseminasi kepada para guru, siswa dan orang tua tentang penyelenggaraan
pengembangan pendidikan literasi di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat melalui program West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC)
2. Menunjuk guru-guru yang akan bertanggungjawab sebagai koordinator dan
pembimbing/PERINTIS dalam program Leader’s Reading Challenge.
3. MEMFASILITASI DAN MEMOTIVASI PELAKSANAAN KEGIATAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN WJLRC

PERAN ORANG TUA

1. Menyetujui surat pernyataan keikutsertaan peserta dan sangat mendukung


kegiatan siswa
2. Menyediakan 2 buku tulis untuk (1) buku reviu dan diskusi buku; (2) buku
harian
3. Turut menyeleksi buku bacaan siswa peserta.
4. Menjadi rekan diskusi siswa untuk 4 buah buku yang dibaca siswa
5. Berkomunikasi dengan guru pembimbing

Anda mungkin juga menyukai