Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM

GERAKAN LITERASI SEKOLAH


SMP NEGERI 4 KELAPA KAMPIT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR


SMP NEGERI 4 KELAPA KAMPIT
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat
partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta didik),
akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat
merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.) dan pemangku kepentingan di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Membaca merupakan hal yang sering ditekankan orangtua dan guru kepada anak-
anak sejak usia dini. Minat dan kebiasaan membaca ini merupakan embrio dari
terbentuknya masyarakat membaca (reading society) yang merupakan ciri dari
masyarakat belajar (learning society) yang diperlukan dalam masyarakat berpengetahuan
(knowledgesociety).
Namun di tengah gencarnya budaya elektronik, anak-anak di era sekarang ini
mempunyai “pilihan” objek lain yang masing-masing menawarkan daya tariknya, seperti
televisi dan alat permainan elektronik. Seperti klasiknya kemajuan teknologi lainnya
yang ada, selalu mempunyai negative side effect yang sering “dituduh” sebagai satu-
satunya tersangka utama oleh para guru dan orang tua menjadi penyebab memudarnya
minat baca dan belajar anak-anak.
Salah satu penyebab kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih belum bisa
berkompetisi adalah karena minat baca para siswa masih rendah, karena sarana baca di
sekolah sangatkurang.Begitu pula di SMPN 4 Kelapa Kampit saat ini menunjukkan bahwa
minat baca siswa, guru, tenaga kependidikan masih rendah. Ini terbukti dari data
pengunjung perpustakaan sangat minim, ketersediaan buku untuk tenaga pendidik dan
kependidikan juga masih kurang, disamping itu kondisi di sekolah secara umum, pendidik
dan tenaga kependidikan lebih dekat dengan android daripada denganbuku.
Melihat dari kondisi yang ada saat ini maka harapan ke depan untuk SMP Negeri
4 Kelapa Kampit setidaknya ada peningkatan minat baca siswa yang ditandai dengan
meningkatnya kunjungan siswa ke Perpustakaan, terlihat adanya siswa membaca di
berbagai sudut sekolah, banyak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang membaca
buku disela-sela kesibukannnya. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu
menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-
sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam
kehidupan.

B. LandasanHukum
Permendikbud No. 23 tahun 2015
C. Tujuan
Program Gemar Membaca ini bertujuan untuk :
1 Menawarkan, mengajak siswa, guru, manajemen sekolah agar dapat melaksanakan
kegiatan gerakan literasi sekolah yang merupakan bentuk aksi/kegiatan.
2 Mengadakan sosialisasi tentang pemahaman kepada siswa dan orang tua siswa
tentang apa dan bagaimana gerakan literasi sekolah.
3 Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka
menjadi pembelajar sepanjanghayat.
4 Menumbuhkan minat baca siswa bagi siswa SMPN 4 Kelapa Kampit lewat
program budaya baca berupa penyediaan ruangan dan buku bacaan, sebagai bagian
dari menumbuhkembangkan budaya literasi disekolah
5 Menumbuhkan gemar membaca dikalangan siswa untuk menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan
6 Menumbuhkan gemar membaca dikalangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai bagian dari meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah agarliterasi.
7 Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

D. Sasaran
Sasaran utama program literasi ini adalah:
1. Siswa SMP Negeri 4 Kelapa Kampit
2. Guru dan staff SMP Negeri 4 Kelapa Kampit
BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. Bentuk, Waktu dan PelaksanaanKegiatan

1 Pembiasaan Membaca selama 15menit


Pembiasaan Membaca selama 15 menit dimaksudkan untuk menumbuhkan minat
baca siswa sebagai implementasi dari Permendikbud No. 23 Tahun 2015.
Pelaksanaannya dilakukan sebelum jam pertama dimulai dengan didampingi oleh
guru yang mengajar pada jam pertama.
Tahap berikutnya siswa diminta untuk menuliskan pada jurnal membaca yang
memuat tentang halaman yang dibaca (dari halaman berapa sampai halaman
berapa) diparaf oleh guru jam pertama yang mendampingi dan di akhir minggu di
paraf oleh wali kelas. Bentuk Jurnal dibuat dari buku siswa dengan format
ditentukan oleh sekolah.

2 Pembiasaan membaca danmenanggapi


Melalui guru mata pelajaran untuk melakukan membaca dan menanggapi bacaan
secara lisan dan/atau tulisan pada standar kompetensi yang diajarkan.
Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng, bermain drama,
menggambar, kerajinan tangan, dst) bagi setiap kelas.

3 Gerakan membacaserentak
Gerakan membaca serentak ini dilaksanakan pada setiap bulan di hari sabtu dengan
sasaran seluruh peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dimulai
minggu kedua, sifat kegiatan Gerakan membaca serentak adalah membaca senyap,
hening tanpasuara.

4 Mading/ Pojok Literasi di Kelas.


Mading Kelas dibuat masing-masing kelas dengan rubrik Fiksi, Artikel, Puisi, Info
Teknologi, Tips yang bermanfaat bagi kalangan pelajar SMP, dan lain-lain. Setiap
kelas membentuk tim mading kelas yang bertugas membuat, mengumpulkan,
menyeleksi tulisan yang diserahkan dan menempelkan pada mading kelas.
Selanjutnya tim juga menyeleksi tulisan yang terbaik di kelas itu untuk dikirim ke
tim mading sekolah.Mading kelas diharapkan setiap dua minggu sekali diganti
dengan isi yang terbaru, dan paling lama tiga minggu tiap tulisan (artikel) diganti,
oleh karena itu setiap tulisan (artikel) harus diberi tanggal, bulan dan tahun
pembuatan atau penerbitan.

5 MadingSekolah.
Mading sekolah dibuat tim mading sekolah dengan rubrik Fiksi, Artikel, Puisi, Info
Teknologi, Tips yang bermanfaat bagi kalangan pelajar SMP, dan lain-lain. Setiap
kelas membentuk tim mading kelas yang bertugas membuat, mengumpulkan,
menyeleksi tulisan yang diserahkan dan menempelkan pada madingkelas.
Mading Sekolah diharapkan setiap bulan diganti dengan isi yang terbaru, dan
paling lama satu setengah bulan tiap tulisan (artikel) diganti, oleh karena itu
setiap tulisan (artikel) harus diberi tanggal, bulan dan tahun pembuatan atau
penerbitan.
Dimasa pandemi covid-19 tulisan (artikel) dikirim melalui WhatsApp atau ditulis
di kertas difoto kemudian dikirim. Selanjutnya hasil karya ditayangkan melalui
media Web.Tim mading sekolah bekerja sama dengan kaur sarpras untuk
pengadaan mading sekolah dan mading kelas.Pembentukan tim mading sekolah
direncanakan terbentuk minggu ketiga atau keempat bulan Januari 2020 dan
sudah terbit edisi pertama.

6 Lomba Mading Kelas dan Karyaterbaik


Penilaian Lomba Mading Kelas dan Karya terbaik* (*Karya terbaik yang dimuat
di Mading Sekolah) dilaksanakan akhir semester jelang PAS/PAT dan
pengumuman hasil pemenang disampaikan jelang penerimaan Raport. Kriteria
penilaian disusun tersendiri oleh tim juri yang ditunjuk.

7 Pengadaan buku bacaan nonpelajaran


Pengadaan buku bacaan sangat dibutuhkan untuk menambah perbendaharaan
buku non pelajaran.

8 Pembuatan tamanbaca
Taman baca merupakan sarana untuk kenyamanan dalam proses pembiasaan
membaca, terlebih difungsikan untuk gerakan membaca serentak 30 menit di area
bebas terbatas yang ada di lingkungan SMPN 4 Kelapa Kampit.

B. Konsep Dasar Literasi


1. Literasi Dasar
Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan
Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di
perpustakaan.
3. Literasi Tekhnologi
Menggunakan kemajuan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan literasi.
4. Literasi Media
Menggunakan media sebagai media berbasis online (IG, FB, youtube dan zoom meet )
dalam kampanye literasi kepada siswa, orang tua dan masyarakat.
5. Literasi Visual
Kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks visual. Membuat poster pesan
moral.
No Program Kegiatan Penanggungjawab/pelaksana program
1. Program Gerakan Literasi Sekolah Kepala Sekolah
2. Pembiasaan Membaca selama 15 menit Waksek Kurikulum/Guru Jam Pertama
3. Pembiasaan membaca dan menanggapi Waksek Kurikulum/Guru Mata Pelajaran
3. Gerakan membaca serentak Waksek Kurikulum/Wakasek Kesiswaan
4. Mading Kelas. Waksek Kurikulum/Wakasek Kesiswaan
5. Mading Sekolah. Waksek Kurikulum/Wakasek Kesiswaan
6. Lomba Mading Kelas dan Karya terbaik Waksek Kurikulum/Wakasek Kesiswaan
7. Pengadaan buku bacaan non pelajaran Kepala Perpustakaan
C. Penanggung Jawab/ Pelaksana

Beers, dkk. (2009) dalam A Principal’s Guide to Literacy Instruction,


menyatakanbahwa strategi sangat diperlukan guna terciptanya budaya literasi sekolah
yang positif (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf). Tiga strategi tersebut adalah sebagai
berikut;
a. Mengondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi.
b. Mengupayakan lingkungan sosial sebagai model interaksi dan komunikasi yang
literat
c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang literat.
Untuk mewujudkan lingkungan fisik yang ramah literasi, perlu diciptakan lingkungan
sekolah yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik untuk kegiatan berliterasi,
misalnya dengan menata ruang perpustakaan yang menarik, representatif, dan nyaman
dengan melengkapinya dengan sarana yang memadai. Untuk mewujudkan lingkungan
sosial sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat, perlu diciptakan suatu jalinan
komunikasi yang harmonis di antara semua warga sekolah. Sementara itu, untuk
mewujudkan sekolah sebagai lingkungan belajar yang literat, perlu disediakan berbagai
bacaan yang bermanfaat dan menarik minat warga sekolah untuk membacanya.
Berkaca dari tiga strategi tersebut, budaya literasi di sekolah sudah saatnya dan
sewajarnya menjadi program prioritas. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di
sekolah harus memiliki kesepakatan untuk memasukkan program literasi dalam Rencana
Kegiatan danAnggaran Sekolah (RKAS).
Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa pedoman dalam melaksanakan
strategi tersebut. Ketiga pedoman yang dimaksud adalah rasa ingin tahu, dimotori guru,
dan banyak kompetisi literasi. Hal- hal tersebut dipaparkan secara singkat berikut
ini.Rasa ingin tahu. Gerakan ini mampu mewadahi keingintahuan peserta didik terhadap
segala hal yang ada di sekitar mereka. Gerakan ini mampu memotivasi peserta didik
untuk memiliki kebiasaan membaca sehingga akan menambah wawasan peserta didik
tentang berbagai hal. Selanjutnya, setelah kebiasaan membaca itu terbentuk, akan
dihasilkan pula tulisan-tulisan kreatif karya peserta didik, baik secara individu maupun
kelompok.Berdasarkan ketiga pedoman tersebut, dalam strategi pelaksanaannya, ada tiga
tahap kegiatan yang akan dilakukan, yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Ketiga tahap tersebut dipaparkan secara singkat pada bagian berikut ini.

a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah.
1. Pembentukan Tim Literasi Sekolah
Kepala sekolah, berdasarkan masukan dari para staf, menyusun Tim
Pengembangan Budaya Literasi Sekolah. Untuk itu, perlu dibuat Surat
Keputusan dan Surat Tugas yang berkaitan dengan kegiatan tersebut, disertai
dengan diskripsi tugas.

2. Pelaksanaan Koordinasi
Tim Pengembangan Budaya Literasi mengadakan koordinasi awal untuk
menyusun draf perencanaan program budaya literasi. Hasil perencanaan
program tersebut kemudian didiskusikan untuk proses pematangan program.

3. Penyusunan Program
Penyusunan program disusun oleh tim yang ditunjuk oleh kepala sekolah

4. Sosialisasi Program
Sosialisasi program literasi siswa dilakukan melalui penjadwalan kegiatan.

b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni
sebagai berikut;

1. Kegiatan Membaca buku- buku non pelajaran


Kegiatan ini diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal kegiatan
baca buku non pelajaran, fiksi dll yang menyatu dalam lembar jadwal
pelajaran.

2. Wajib Kunjung Perpustakaan


Kegiatan ini diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal kunjungan
ke perpustakaan sehingga setiap kelas memiliki kesempatan yang sama
mengunjungi perpustakaan. Bukan hanya sekedar berkunjung, melainkan
mewajibkan peserta didikmeminjam buku, menyusun ringkasan atas buku
yang telah dibacanya, kemudian peserta didik mengembalikan buku
tersebut dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

3. Majalah Dinding
Guru membimbing dan mensosialisasikan kepada siswa tentang tahapan
pembuatan mading sekolah, apa itu mading, unsur apa saja yang terdapat
dalam pembuatan mading.

4. Dinding Motivasi
Pembuatan poster quotes yang berisi kata motivasi yang ditempel pada
dinding-dinding kelas

5. Sudut-Sudut Baca
Wali kelas bersama siswa menyiapkan pojok baca di bagian belakang
ruangan kelas masing-masing

6. Lomba Karya Literasi


Disosisalisasikan kepada siswa per semester pada saat pelaksanaan class
meeting, dalam bentuk lomba membuat puisi, poster, quotes,video pesan
moral.

7. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dalam forum diskusi dewan guru berdasarkan
catatan, dokumentasi, dan kendala-kendala yang dihadapi selama program
berlangsung. Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan untuk menentukan
rencana tindak lanjut. Oleh sebab itu, kegiatan pada tahap evaluasi ini
meliputi dua hal berikut;

a. Monitoring
Kepala sekolah bersama tim inti melakukan monitoring pelaksanaan
program budaya literasi sekolah.

b. Koordinasi Rutin
Koordinasi terjadwal dilakukan setiap satu bulan sekali untuk
mengevaluasi keseluruhan dari kegitaan program sekolah yang sudah
berjalan dalam bulan tersebut. Koordinasi tidak terjadwal dilakukan
secara kondisional oleh pihak terkait apabila diperlukan.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Demikian program literasi sekolah SMP Negeri 4 Kelapa Kampit yang telah kami susun
sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Program literasi sekolah sangat
penting untuk dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Program literasi diperlukan
terutama untuk menyambut era digital. Adanya Program literasi di sekolah akan
meningkatkan mutu literasi dikalangan siswa yang pada saatnya akan meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan di SMP Negeri 4 Kelapa Kampit.

2. Saran
Hendaknya untuk warga sekolah (khusunya peserta didik dan pendidik) berpartisipasi
aktif untuk melaksanakan program literasi sekolah / gemarmembaca.
Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur hendaknya
melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap programini.

Mengetahui, Kelapa Kampit, Juli 2022


Kepala SMP Negeri 4 K. Kampit Wakasek Kurikulum

Asmadi, S.Pd Iriene, S.Pd


NIP. 196209121984111001 NIP.

Anda mungkin juga menyukai