A. Latar Belakang
Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat
partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta didik),
akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat
merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.) dan pemangku kepentingan di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Membaca merupakan hal yang sering ditekankan orangtua dan guru kepada anak-
anak sejak usia dini. Minat dan kebiasaan membaca ini merupakan embrio dari
terbentuknya masyarakat membaca (reading society) yang merupakan ciri dari
masyarakat belajar (learning society) yang diperlukan dalam masyarakat berpengetahuan
(knowledgesociety).
Namun di tengah gencarnya budaya elektronik, anak-anak di era sekarang ini
mempunyai “pilihan” objek lain yang masing-masing menawarkan daya tariknya, seperti
televisi dan alat permainan elektronik. Seperti klasiknya kemajuan teknologi lainnya
yang ada, selalu mempunyai negative side effect yang sering “dituduh” sebagai satu-
satunya tersangka utama oleh para guru dan orang tua menjadi penyebab memudarnya
minat baca dan belajar anak-anak.
Salah satu penyebab kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih belum bisa
berkompetisi adalah karena minat baca para siswa masih rendah, karena sarana baca di
sekolah sangatkurang.Begitu pula di SMPN 4 Kelapa Kampit saat ini menunjukkan bahwa
minat baca siswa, guru, tenaga kependidikan masih rendah. Ini terbukti dari data
pengunjung perpustakaan sangat minim, ketersediaan buku untuk tenaga pendidik dan
kependidikan juga masih kurang, disamping itu kondisi di sekolah secara umum, pendidik
dan tenaga kependidikan lebih dekat dengan android daripada denganbuku.
Melihat dari kondisi yang ada saat ini maka harapan ke depan untuk SMP Negeri
4 Kelapa Kampit setidaknya ada peningkatan minat baca siswa yang ditandai dengan
meningkatnya kunjungan siswa ke Perpustakaan, terlihat adanya siswa membaca di
berbagai sudut sekolah, banyak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang membaca
buku disela-sela kesibukannnya. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu
menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-
sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam
kehidupan.
B. LandasanHukum
Permendikbud No. 23 tahun 2015
C. Tujuan
Program Gemar Membaca ini bertujuan untuk :
1 Menawarkan, mengajak siswa, guru, manajemen sekolah agar dapat melaksanakan
kegiatan gerakan literasi sekolah yang merupakan bentuk aksi/kegiatan.
2 Mengadakan sosialisasi tentang pemahaman kepada siswa dan orang tua siswa
tentang apa dan bagaimana gerakan literasi sekolah.
3 Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka
menjadi pembelajar sepanjanghayat.
4 Menumbuhkan minat baca siswa bagi siswa SMPN 4 Kelapa Kampit lewat
program budaya baca berupa penyediaan ruangan dan buku bacaan, sebagai bagian
dari menumbuhkembangkan budaya literasi disekolah
5 Menumbuhkan gemar membaca dikalangan siswa untuk menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah
mampu mengelola pengetahuan
6 Menumbuhkan gemar membaca dikalangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai bagian dari meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah agarliterasi.
7 Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
D. Sasaran
Sasaran utama program literasi ini adalah:
1. Siswa SMP Negeri 4 Kelapa Kampit
2. Guru dan staff SMP Negeri 4 Kelapa Kampit
BAB II
RENCANA KEGIATAN
3 Gerakan membacaserentak
Gerakan membaca serentak ini dilaksanakan pada setiap bulan di hari sabtu dengan
sasaran seluruh peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dimulai
minggu kedua, sifat kegiatan Gerakan membaca serentak adalah membaca senyap,
hening tanpasuara.
5 MadingSekolah.
Mading sekolah dibuat tim mading sekolah dengan rubrik Fiksi, Artikel, Puisi, Info
Teknologi, Tips yang bermanfaat bagi kalangan pelajar SMP, dan lain-lain. Setiap
kelas membentuk tim mading kelas yang bertugas membuat, mengumpulkan,
menyeleksi tulisan yang diserahkan dan menempelkan pada madingkelas.
Mading Sekolah diharapkan setiap bulan diganti dengan isi yang terbaru, dan
paling lama satu setengah bulan tiap tulisan (artikel) diganti, oleh karena itu
setiap tulisan (artikel) harus diberi tanggal, bulan dan tahun pembuatan atau
penerbitan.
Dimasa pandemi covid-19 tulisan (artikel) dikirim melalui WhatsApp atau ditulis
di kertas difoto kemudian dikirim. Selanjutnya hasil karya ditayangkan melalui
media Web.Tim mading sekolah bekerja sama dengan kaur sarpras untuk
pengadaan mading sekolah dan mading kelas.Pembentukan tim mading sekolah
direncanakan terbentuk minggu ketiga atau keempat bulan Januari 2020 dan
sudah terbit edisi pertama.
8 Pembuatan tamanbaca
Taman baca merupakan sarana untuk kenyamanan dalam proses pembiasaan
membaca, terlebih difungsikan untuk gerakan membaca serentak 30 menit di area
bebas terbatas yang ada di lingkungan SMPN 4 Kelapa Kampit.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah.
1. Pembentukan Tim Literasi Sekolah
Kepala sekolah, berdasarkan masukan dari para staf, menyusun Tim
Pengembangan Budaya Literasi Sekolah. Untuk itu, perlu dibuat Surat
Keputusan dan Surat Tugas yang berkaitan dengan kegiatan tersebut, disertai
dengan diskripsi tugas.
2. Pelaksanaan Koordinasi
Tim Pengembangan Budaya Literasi mengadakan koordinasi awal untuk
menyusun draf perencanaan program budaya literasi. Hasil perencanaan
program tersebut kemudian didiskusikan untuk proses pematangan program.
3. Penyusunan Program
Penyusunan program disusun oleh tim yang ditunjuk oleh kepala sekolah
4. Sosialisasi Program
Sosialisasi program literasi siswa dilakukan melalui penjadwalan kegiatan.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yakni
sebagai berikut;
3. Majalah Dinding
Guru membimbing dan mensosialisasikan kepada siswa tentang tahapan
pembuatan mading sekolah, apa itu mading, unsur apa saja yang terdapat
dalam pembuatan mading.
4. Dinding Motivasi
Pembuatan poster quotes yang berisi kata motivasi yang ditempel pada
dinding-dinding kelas
5. Sudut-Sudut Baca
Wali kelas bersama siswa menyiapkan pojok baca di bagian belakang
ruangan kelas masing-masing
7. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dalam forum diskusi dewan guru berdasarkan
catatan, dokumentasi, dan kendala-kendala yang dihadapi selama program
berlangsung. Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan untuk menentukan
rencana tindak lanjut. Oleh sebab itu, kegiatan pada tahap evaluasi ini
meliputi dua hal berikut;
a. Monitoring
Kepala sekolah bersama tim inti melakukan monitoring pelaksanaan
program budaya literasi sekolah.
b. Koordinasi Rutin
Koordinasi terjadwal dilakukan setiap satu bulan sekali untuk
mengevaluasi keseluruhan dari kegitaan program sekolah yang sudah
berjalan dalam bulan tersebut. Koordinasi tidak terjadwal dilakukan
secara kondisional oleh pihak terkait apabila diperlukan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Demikian program literasi sekolah SMP Negeri 4 Kelapa Kampit yang telah kami susun
sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Program literasi sekolah sangat
penting untuk dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Program literasi diperlukan
terutama untuk menyambut era digital. Adanya Program literasi di sekolah akan
meningkatkan mutu literasi dikalangan siswa yang pada saatnya akan meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan di SMP Negeri 4 Kelapa Kampit.
2. Saran
Hendaknya untuk warga sekolah (khusunya peserta didik dan pendidik) berpartisipasi
aktif untuk melaksanakan program literasi sekolah / gemarmembaca.
Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur hendaknya
melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap programini.