OLEH
ISTIQOMAH, S.Pd., M.Pd
NIP. 19700115 199702 2003
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya
inovasi pembelajaran yang berjudul Kenduri Karya untuk Meningkatkan
Budaya Baca dan Tulis dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Negeri
1 Batu.
Proposal karya ilmiah dapat penulis selesaikan berkat bantuan banyak pihak.
Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
pada
1.
Bapak Drs. Suprantiyo, MM selaku Kepala SMA Negeri 1 Batu yang selalu
memberi dukungan pada penulis untuk selalu berkarya dan berprestasi;
2.
Ibu Shofiatuz Zahro, Ibu Neni Sumarliana, Ibu Hayati Mudrikah, Bapak
Winarno, dan Bapak Distri Adi Setiawan selaku guru Bahasa Indonesia SMA
Negeri 1 Batu yang telah menyatakan kesediaannya untuk membantu kegitan
ini;
3.
4.
Penulis
A. Judul : Kenduri Karya untuk Meningkatkan Budaya Baca dan Tulis dalam
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Negeri 1 Batu
B. Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan positif yang sangat bermanfaat. Melalui
membaca seseorang dapat memperlus wawasannya, dapa memecahkan
persoalan yang dihadapi, bahkan menemukan inovasi baru. Pentingnya peran
membaca dalam dunia pendidikan direspon positif oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang mencanangkan gerakan literasi sekolah (GLS) sesuai
dengan
Permendikbud
no.
23
tahun
2016.
GLS
memperkuat
gerakan
pelajaran); (b)
semester; (c) Peserta didik memiliki jurnal membaca harian. (d) Guru, kepala
sekolah, dan/atau tenaga kependidikan menjadi model dalam kegiatan 15 menit
membaca dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung; ( e) Sekolah
berupaya melibatkan publik (orang tua, alumni, dan elemen masyarakat) untuk
mengembangkan kegiatan literasi sekolah; dan ( f) Kepala sekolah dan jajarannya
berkomitmen melaksanakan dan mendukung gerakan literasi sekolah. Sedangkan
ke 4 indikator keterlaksanaan GLS tahap pembiasaan yang belum tampak adalah
(a) Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area baca yang nyaman
dengan koleksi buku nonpelajaran; (b) Ada poster-poster kampanye membaca di
kelas, koridor, dan/atau area lain di sekolah; (c) Ada bahan kaya teks yang
terpampang di tiap kelas; dan (d) lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks.
Hal lain yang ditemukan oleh penulis adalah banyaknya siswa yang
mempunyai bakat dan minat untuk menulis, tetapi belum semua mendapatkan
kesempatan untuk mengembangkannya. Di sekolah memang sudah ada
kelompok ekstrakurikuler jurnalistik, tetapi tidak semua siswa bergabung di
dalamnya karena siswa hanya diperbolehkan mengambil dua ekstrakurikuler (satu
di antaranya adalah ekstrakurikuler wajib Pramuka). Dua tahun terakhir ini yakni
tahun 2014 dan 2015 penulis sebagai guru bahasa Indonesia sekaligus Pembina
ekstrakurikuler jurnalistik telah berhasil membimbing siswa menerbitkan cerpencerpen terbaik dari kelas yang penulis ajar dan kelompok ekstrakurikuler jurnalistik
dalam dua kumpulan cerpen ber-ISBN yaitu 17 Pena untuk Dunia dan Buket
Mawar Plastik. Keduanya diterbitkan oleh Nurul Haqqy Publishing. Sayangnya,
karya-karya siswa dari kelas lain masih belum mendapat kesempatan tersebut
karena keterbatasan penulis yang seringkali mendapatkan jam mengajar lebih dari
30 jam per minggu. Akibatnya, karya-karya siswa yang diperoleh melalui
pembelajaran di kelas (misalnya cerpen di kels XI) yang diajar guru lain masih
terbuang sia-sia karena hanya dikumpulkan untuk dinilai, dan selanjutnya menjadi
sampah. Padahal bila siswa mendapat bimbingan lebih intensif, karya-karya siswa
tersebut dapat didokumentasikan dan diterbitkan hingga menjadi bahan bacaan
yang menarik bagi siswa lainnya. Tak hanya akan memotivasi siswa untuk lebih
meningkatkan kemampuan menulisnya, buku-buku karya siswa juga akan
memotivasi siswa lain untuk menulis dan menambah koleksi bahan bacaan di
perpustakaan maupun di pojok baca kelas.
diakui telah
mempunyai kualitas yang baik. Setelah membaca cerpen, siswa membuat ulasan
berisi ringkasan isi cerpen, kelebihan dan kelemahn cerpen tersebut. Ulasan ini
kemudian didiskusikan dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk
saling berbagi pengalaman membaca dan pengalaman estetis yang diperoleh dari
cerpen yang dibacanya. Berdasarkan pengalaman membaca tersebut siswa
kemudian menulis cerpen dalam bimbingan guru. Karya cerpen tersebut
kemudian diterbitkan dan direncanakan untuk dilaunching pada saat Bulan
Bahasa tahun 2016. Selin diterbitkan dalam bentuk cetak, karya siswa juga akan
dipubliksikan dalam bentuk e-book ber-ISBN.
C.
2.
3.
4.
5.
D.
Tujuan
Tujuan gerkan Kenduri Sastra dalam inovasi pendidikan karakter bangsa ini
E.
Manfaat
Manfaat Kenduri Karya dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1.
Dalam jangka pendek gerakan Kenduri Karya dapat (a) menjadi sarana
bagi siswa untuk meningkatkan budaya baca dan tulis, (b) menjadi salah satu
alternatif positif dan produktif untuk menangani karya siswa yang sebelumnya
tidak bermakna menjadi karya tulis (buku cetak maupun e-book), dan (c)
menambah perbendaharaan bahan bacaan perpustakaan sekolah.
2.
3.
Ujian Cinta), dan tak terhitung puisi dan cerpen di berbagai media massa
memungkinkan penulis membimbing siswa untuk menulis dengan baik.
c.
f.
Orang tua siswa yang rata-rata berasal dari kelompok ekonomi menengah
ke atas yang memungkinkan siswa untuk swasembada dalam membiayai
penerbitan buku karya siswa.
2.
dan Buket
d. Hampir semua siswa mempunyai laptop. Hal ini memungkinkan siswa untuk
bisa menulis lebih produktif.
e. Tersedianya jaringan internet gratis di sekolah. Jaringan internet gratis yang
mudah diakses memungkinkan siswa untuk membaca karya sastra (puisi,
cerpen) dan e book.
G. Alur pikir dan Referensi
Alur pikir dalam pengembangan inovasi pendidikan karakter yang diusulkan adalah
bahwa dengan membaca banyak karya, keterampilan siswa dalam menulis akan
meningkat. Ketika keterampilan menulis siswa meningkat mereka akan mampu
menghasilkan karya. Karya-karya yang dibukukan akan menambah koleksi bahan bacaan.
Secara sederhana alur pikir di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Membaca
karya
Bertambah
wawasan
Menulis
ulasan karya
Menulis
karya
Kliping
ulasan karya
Menerbitkan
karya
Pertambahan
bahan bacaan
10
meningkatkan
kemampuan
menulis
siswanya
melakukannya
dengan
11
H. Rangkuman
Inovasi pendidikan karakter melalui Kenduri Karya dilakukan dengan meningkatkan
budaya membaca siswa, kemudian menuliskan ulasan terhadap karya tersebut dan
mendiskusikannya dalam kelompok baca di luar jam belajar. Kegiatan ini akan
meningkatkan pengetahuan siswa tentang karya yang akan ditulisnya serta meningkatkan
pengelaman estetisnya. Kedua hal tersebut merupakan modal besar dalam menulis.
Setelah itu siswa belajar menulis dalam bimbingan guru. Karya siswa kemudian
diterbitkan dan diserahkan ke perpustakaan sekolah. Melalui Kenduri Karya guru dapat
mengajarkan dan menanamkan pendidikan karakter bangsa terutama untuk nilai gemar
membaca, rasa ingin tahu, kreatif, kerja keras, tanggung jawab, dan komunikatif.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Gerakan Literasi
Sekolah di Sekolah Menengah Atas. Jakarya: Direktorat Pendidikan dasar
dan Menengah.
Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Citra Budaya
Indonesia.
Loban, Walter. 1963. The Language of Elementary School Children. California
(Oakland); Illinois (Champaign): National Council of Teachers of English,
Champaign, IL.
Smith. F. 1988. Joining The Literacy Club. Portsmouth. New Hampshire: Ile i tie
ma nn.
Stotsky, S. 1983. Research on Reading /Writing Relationships: A Synthesis and
Suggested Directions. Language Arts, 60(5), 627-642.
www.dikdasmen. kemdikbud.go.id . Desain Induk Program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS), Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud. Diakses tanggal 20 Juni
2016.
13
14
BIODATA PESERTA
LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
1.
Nama lengkap
2.
3.
Jenis kelamin
: Perempuan
4.
NIP
5.
Jabatan
: Guru SMA
6.
Pangkat/Golongan
: Penata Tk I/ Iv b
7.
Unit kerja
8.
NUPTK
: 0447748650300042
9.
DAPODIK
: Sudah Terdaftar
10.
12.
Alamat Email
: istiqomahalmaky@yahoo.co.id
: 2009
15
Pemanfaatan
Kartu
Soal
Sebagai
Media
Pembelajaran
dalam
3)
4)
5)
7)
16
8)
17