Penulisan
Cerita Praktik
Diperbarui 3 Maret 2023
HALO! Selamat Datang!
Saat ini Bapak dan Ibu sedang membaca Panduan Langkah Penulisan Cerita Praktik.
Cerita Praktik merupakan tulisan inspiratif mengenai cara guru menerapkan pembelajaran yang berfokus pada anak.
Tulisan ini dirancang khusus untuk guru yang ingin menemukan metode praktik dan tips yang mudah direplikasi dalam
kelas yang mereka lakukan.
Cerita Praktik ditulis oleh guru yang terbukti berhasil dalam melakukan Implementasi Kurikulum Merdeka. Bagaimana
caranya Bapak dan Ibu agar bisa menjadi kreator Cerita Praktik?
Simak 3 langkah yang wajib dibaca sebelum Bapak dan Ibu menulis Cerita Praktik.
Sudah siap untuk menulis Cerita Praktik? Mari kita bahas langkahnya satu per satu!
Contoh 1 - Cerita Praktik dari Bu Dina
Contoh 2 - Cerita Praktik dari Bu Armalina
Contoh 3 - Cerita Praktik dari Bu Meidian
Baca Cerita Praktik Lainnya Melalui Ide Praktik
Setelah membaca contoh Cerita Praktik, kami yakin Bapak dan Ibu tidak sabar untuk menuangkan berbagai
pengalaman menarik selama mengajar! Namun sebelum mulai, mari simak dulu 3 hal yang harus diperhatikan ketika
menulis Cerita Praktik.
Apabila jawaban ke dua pertanyaan tersebut adalah “Iya”, artinya Bapak dan Ibu sudah siap untuk mengunggah Cerita
Praktik melalui tautan berikut ini: https://bit.ly/UnggahCP2023
Bapak dan Ibu sudah membaca langkah wajib yang harus dilakukan apabila ingin membuat Cerita Praktik. Selain itu
melalui panduan ini Bapak dan Ibu dapat meningkatkan kemampuan menulis Cerita Praktik dengan membaca tips
tambahan pada halaman berikutnya.
Selamat menikmati.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tips Tambahan
● Tips Menulis Kalimat Efektif
● Tips Menulis Situasi/Tantangan
● Tips Menulis Aksi/Langkah
● Tips Menulis Refleksi
● Tips Menulis Judul
● Tips Menulis Paragraf Pengait
Dokumen Rahasia I 2022 - Kemendikbudristek. Informasi ini bersifat pribadi dan rahasia. Konten apa pun hanya milik Kemendikbudristek.
Tips Menulis Kalimat Efektif
Bagaimana cara Menulis kalimat efektif?
1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat
struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat.
Contoh: Siswa belajar di kelas. Subjek kalimat tersebut adalah ‘Siswa’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’
2. Memiliki Kata yang Hemat
Dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.
● Hindari pengulangan kata
Contoh kalimat tidak efektif: Karena dia rajin belajar, dia menjadi juara satu
Contoh kalimat efektif: Karena rajin belajar, dia juara satu.
● Hindari sinonim kata
Contoh kalimat tidak efektif: Ikhsan rajin membaca agar supaya berwawasan luas
Contoh kalimat efektif: Ikhsan rajin membaca agar berwawasan luas
● Hindari kata yang tidak perlu
Contoh kalimat tidak efektif: Kepala Sekolah membaca laporan kehadiran yang dikirim oleh guru yang merupakan pengajar
Contoh kalimat efektif: Kepala Sekolah mendapatkan laporan kehadiran yang dikirim oleh guru pengajar
● Perhatikan bentuk kata jamak
Contoh kalimat tidak efektif: Para hadirin dimohon berdiri
Contoh kalimat efektif: Hadirin dimohon berdiri
3. Bermakna Tunggal
Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau
diksinya.
4. Kelogisan Bahasa
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh pembaca
Contoh kalimat tidak logis: Waktu dan tempat kami persilakan.
Tips Menulis Situasi/Tantangan
Situasi/Tantangan
Situasi/Tantangan adalah bagian awal Cerita Praktik yang memuat latar belakang isu/ide utama tulisan. Bagian ini menjelaskan
gambaran kondisi yang Ibu Bapak Guru hadapi dan membutuhkan aksi atau praktik penyelesaian.
Aksi adalah jantung dari Cerita Praktik. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang Ibu Bapak Guru lakukan untuk menyelesaikan
situasi/tantangan yang dihadapi.
Tips menulis Aksi:
● Tuliskan Aksi atau langkah praktik dalam poin-poin.
● Berikan judul berupa kata atau kalimat ide utama di setiap poin, kemudian sertakan penjelasan singkat.
Contoh:
Saya memberikan kesempatan untuk semua murid menyampaikan masukan mengenai keyakinan kelas yang perlu
disepakati. Jika murid belum terbiasa dengan istilah keyakinan, maka bisa diajak dulu untuk mengusulkan peraturan.
Refleksi merupakan bagian akhir Cerita Praktik yang berisi penilaian atau evaluasi terhadap praktik/upaya pemecahan masalah yang
Ibu Bapak Lakukan. Refleksi ini bisa Ibu Bapak tulis berdasarkan penilaian dari murid dan/atau penilaian Ibu Bapak sendiri, sebagai
pelaku utama dan penulis Cerita Praktik.
● Ibu Bapak Guru juga bisa menuliskan dampak lain yang dirasakan sebagai hasil tambahan dari Aksi yang dilakukan.
Contoh: Keyakinan kelas telah membimbing murid saya untuk memiliki motivasi level 3 yaitu untuk menjadi orang yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan. Dengan begitu motivasi yang terbentuk adalah motivasi internal berjangka waktu
panjang, bukan motivasi eksternal yang berjangka waktu pendek.