AGUS BUDIONO
15141.086
2018
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang yang literat adalah bagi mereka yang mampu mambaca dan
menulis atau bebas buta huruf. Dengan seiring perkembangan jaman yang
semakin maju dan pesat pengertian literasi tidak hanya sebagai kemampuan
tersebut definisi literasi telah berubah dari pengartian yang sempit menjadi
yang lebih luas cangkupannya dan meliputi dari berbagai aspek bidang. Pada
menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk
kemampuan yang kita miliki tersebut dapat memungkinkan kita untuk saling
berbagi dan bertukar informasi yang kita dapat kepada orang lain.
Oleh sebab itu pada era globalisasi seperti sekarang ini keterampilan
kaitan erat antara satu dengan yang lain serta mempunyai peran masing-
masing. Kemampuan membaca memiliki peran yaitu sebagai salah satu kunci
yang dimilikinya tidak terlepas dari kegiatan membaca. Semakin sering orang
tersebut membaca maka semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang akan
Menulis adalah kegiatan sosial tempat ide didialogkan oleh penulis kepada
itu sangat dianjurkan,,di antaranya menulis dapat mendorong kita agar dapat
berfikir secara, sistematis. Selain itu, kegiatan menulis juga dapat menuangkan
dengan baik.
memiliki fungsi dan manfaat sama halnya dengan membaca, karena ketika
seseorang tersebut juga mampu untuk membaca hasil dari tulisannya tersebut.
Hal inilah yang mendorong seseorang dari sejak lahir untuk melakukan
kegiatan belajar membaca dan menulis dari orang tua bahkan dari lingkungn
4
orang harus memiliki kegemaran untuk membaca dan menulis, hal ini
memperoleh informasi baik dari segi pengetahuan dan wawasan yang luas
pengetahuan sangat menjadi tuntutan bahkan tidak dapat dihindari. karena hal
mengikuti arus globalisasi dan perkembangan zaman. Oleh karena itu penting
tersendiri di dalam dunia pendidikan. Maka dari itu bangsa Indonesia harus
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agar tercipta generasi muda yang
cerdas serta memiliki budi pekerti luhur yang baik sebagai generasi penerus
bangsa. Di era zaman seperti sekarang ini keterampilan akan literasi sangat
kualitas diri sendiri, kualitas diri seseorang dapat ditingkatkan melalui cara
proses penulis untuk mengumpulkan ide yang dia miliki hingga mampu
menuangkan ide dan gagasan tersebut ke dalam sebuah paragraf tulisan yang
sesuai dengan pokok ide dan gagasan yang telah mereka kembangkan. Cara
ini dilakukan agar penulis dapat menemukan cara yang paling tepat dalam
menulis. Karena menurut penulis, hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan
tulisan yang sesuai dengan tujuan penulisan tersebut. Oleh karena itu upaya
pembaca tulisan tersebut, tujuan dari penulisan tersebut, dan topik yang
penulis adalah makna isi dari tulisan tersebut yang ingin disampaikan kepada
pembaca.
juga sebagai salah satu strategi yang paling tepat dalam proses belajar.
bahwa literasi dapat menjadikan diri seseorang menjadi cerdas, di samping itu
pula literasi juga dapat menjadikan diri seseorang menjadi penulis yang hebat,
6
selain itu menulis adalah kegiatan yang positif untuk mengasah kemampuan
otak seseorang di dalam menuangkan ide dan gagasan yang mereka miliki
karena setiap orang memiliki bakat menulis, maka dari itu kemampuan
menulis seseorang haruslah sering diasah agar sebuah karya tulisan yang
untuk orang lain dan juga untuk masyarakat, karena masyarakat sangat
Dalam beberapa kasus di dalam dunia pendidikan yang terjadi pada era
pada siswa sekolah dasar yang masih menjadi tugas pemerintah untuk dapat
pemerintah untuk segera dapat mengatasinya. Maka dari itu sesuai dengan
latar permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi
B. Fokus Penelitian
Literasi Sekolah.
7
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi Guru
Yaitu sebagai pedoman dan referensi guru dalam hal melatih dan
tinggi.
d. Bagi Penulis
untuk mengatasinya.
E. Definisi Istilah
Literasi dan menulis sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
ide-ide dan gagasan yang mereka peroleh melalui literasi, oleh sebab itu
Kecakapan seseorang dalam hal menulis bukan hanya milik para penulis
yang konon terlahir dengan bakat tersebut, akan tetapi bakat dan potensi
9
dalam diri seseorang dalam hal menulis dapat diasah agar dapat
2. Keterampilan Menulis
jenisnya. Namun yang paling utama adalah bahasa, baik melalui lisan
empat unsur yang wajib terpenuhi, yakni pelaku dalam komunikasi atau
penulis, tulisan (media), isi tulisan (maksud dan tujuan yang akan
apapun pengetahuan dan wawasan yang kita miliki tentang teori menulis,
jika tidak pernah mencobanya untuk menulis maka sia-sia dan tidak akan
pernah bisa. Maka dari itu ilmu yang sudah kita peroleh wajib diimbangi
saat kita melakukan kegiatan menulis daya dan nalar kita berjalan, selain
ini sama saja dengan kita melatih ketajaman daya tangkap otak.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Literasi
kegiatan literasi yakni pada berada setiap jenjang lembaga pendidikan, mulai dari
mendalam terkait dengan literasi itu sendiri (Malawi dkk, 2017: 6).
untuk menumbuhkan budi pekerti perseta didik melalui budaya literasi yang
diwujudkan dengan gerakan literasi sekolah agar dapat menjadikan peserta didik
bahwa secara khusus ada beberapa tujuan utama diadakannya gerakan literasi
antara lain adalah (1). Menumbuh kembangkan budaya literasi membaca dan
lingkungan sekolah sebagai teman belajar yang menyenangkan bagi anak agar
strategi membaca.
11
literasi tidak hanya sekedar kemampuan seseorang membaca dan menulis saja
media informasi yang akan disampaikan oleh pembacanya untuk dipahami dan di
sebuah bentuk tulisan, yang sesuai dengan ide dan gagasan-gagasan yang telah
menulis juga menjadi suatu alat dimana seseorang dapat mengungkapakan ide
intelektual, informasi verbal, ataupun motivasi yang tepat (Suandi dkk, 2018:
195)
tahapan yang sama dengan menulis pada umumnya. Hal ini sangat sesuai dengan
fakta yang membenarkan bahwa produk tulisan yang dihasilkan dari seorang
mengolah idenya.
Dalam konteks literasi menulis hal- hal yang perlu dilakukan adalah
tersebut yang dimaksud adalah harus memiliki hubungan yang eratidengan hal
1. Tahap Pramenulis
argumentasi, dan persuasi. Selain itu penentuan topik juga menjadi hal utama
yang harus dimiliki penulis sebelum memulai sebuah penulisan. Topik adalah
bagian inti segala hal yang akan dibahas dalam tulisan nantinya.
membuat membuat konsep awal sebuah tulisan. konsep awal tulisan ini berupa
13
garis-garis besar setiap informasi yang akan dimuat ke dalam tulisan dan
cenderung menggambarkan isis dari tulisan yang akan ditulis. Sering dijumpai
terkadang banyak para penulis yang pemula secara langsung menulis inti tanpa
membuat konsep terlebih dahulu, hal inilah yang mentbabkan tulisan merekan
tidak terarah dan akhirnya menyimpang dari tujuan penulisan karena penulis
3. Tahap menulis
ditulis secara rinci pada tahap ini. Banyak penulis pemula terkadang kesulitan
4. Tahap Revisi
mengecek kosa kata, ejaan, tanda baca yang telah dipilihnya dalam proses
menulis. Karena melalui kegiatan ini, kosa kata yang telah disusun oleh
penulis dapat menjadi lebih tepat baik dari segi perbakuan maupun dari segi
informasi tertentu.
5. Publikasi
karya tulisan yang telah dibuat kapada khalayak umum. Publikasi diperlukan
agar orang lain tahu informasi yang akan disampaikan oleh penulis, di sinilah
pembaca.
b. Menyusun Paragraf
1. Pengertian paragraf
kesatuan ide, pikiran serta gagasan (Damayanti & Indrayanti, 2015: 118).
paratone atau padu. Sehingga paratone memiliki keterkaitan yang erat dengan
paragraf, dan merujuk pada hal yang sama, yakni menjadi kesatuan dalam
tulisan. setiap paragraf dan paratone dikenalikan oleh satu ide pokok, yang
beberapat syarat penting agar kalimat yang dihasilkan oleh para penulis dapat
a. Penggunaan pengulangan kata atau kata kunci. Kata kunci atau yang
sebuah paragraf.
15
b. Penggunaan kata ganti. Kata ganti dapat diartikan sebagai kata yang
ada di dalam paragraf. Dan memahami maksud dari isi paragraf yang
sedang dibacanya.
Unsur paragraf lahiriah juga berupa kalimat, frasa, kata, dan lain-lain
berupa makna atau maksud yang terkandung di dalam seluh isi paragraf
tersebut..Di dalam unsur paragraf naratif, ide pokok paragraf tersebar merata
Keterampilan menulis ialah keterampilan proses, karena hampir semua orang yang
membuat tulisn, baik karya ilmiah, nonilmiah, maupun hanya catatn pribadi
sesederhana pun pasti memiliki rancangan dan perencanaan yang matang sebelum
nonilmiah, menulis bukan hanya sekedar menuangkan gagasan ide, akan tetapi ada
beberapa proses dan tahapan-tahapan yang harus dilalui, yakni persiapan (proses
mengungkapkan gagasan dan ide-ide yang akan dituangkan kedalam tulisan), dan
menulis adalah kegiatan yang identik dengan kemampuan khusus atau bahkan bakat.
Artinya setiap orang adalah penulis, sebagian besar orang lebih mudah menulis atau
memerlukan waktu yang relatif sangat singkat untuk dapat mengungkapkan ide-ide
yang dimiliki kedalam bentuk tulisan. hal ini umumnya berlaku pada seseorang yang
akan tetapi juga untuk menyampaikan pesan untuk dipahami. Manusia melakukan
sama halnya dengan berbicara. Keterampilan menulis tidak hanya milik para penulis
yang terlahir dengan bakat tersebut, namun setiap manusia perlu berlatih agar dapat
4. Tujuan Menulis
Kegiatan menulis adalah hasil kerja dari pemikiran (Deni Damayanti, 2017:
15). Seperti yang telah disampaikan sebelumnya menulis merupakan ungkapan dari
apa yang telah dipikirkan. Kegiatan menulis memilki tujuan yang hendak dicapai,
Untuk dapat mengetahui secara jelas dan rinciidari tujuan menulis berikut adalah
a. Menginformasikan Sesuatu
berupa fakta, peristiwa, pendapat, pandangan maupun data. Informasi yang telah
b. Membujuk
17
agar mau menuruti apa yang diinginkan oleh penulisnya. Selain itu menulis juga
dapat menarik simpati seseorang dan dapat menyentuh perasaan seseorang yang
membacanya.
c. Hiburan
Novel dan cerpen adalah salah satu hasil dari bentuk tulisan yang
kepada pembacanya.
d. Mendidik Bangsa
hal inilah yang merupakan tujuan dari kegiatan menulis selain itu juga kegiatan
orang lain dan lebih cenderung pada sesuatu hal yang sifatnya rasional.
ide dan gagasan. Gagasan adalan pesan yang berada dalam batin seseorang berupa
2018:43). Semua tadi diperoleh melalui pengalaman, pengamatan yang muncul dari
Terdapat beberapa jenis-jenis karangan yang mungkin sering kita baca, akan
tetapi Akan tetapi kita mungkin belum mengetahui karakteristik sehingga tidak
18
terpikirkan di dalam benak kita jenis karangan apakah yang sedang anda baca. Bisa
jadi karangan yang telah dibaca tadi termasuk kedalam karangan yang berjenis
persuasi. Karena setiap jenis karangan yang mungkin di baca tentunya memiliki
tujuan masing- masing,.sesuai dengan isi yang telah dikembangkan oleh penulisnya
(Jauhari, 2018: 44). Untuk mengetahui lebih jelas dari berbagai jenis karangan
a. Karangan Deskripsi
tertentu yang dimana sustu obyek tersebut dijelaskan kembali melalui sebuah
benda, bahkan hingga sampai lukisan dan patung secara cara mengidentail
b. Karangan Narasi.
sangat berkaitan erat dengan waktu kejadian, tempat dan peristiwa yang telah
terjadi kepada para pembacanya. Karangan narasi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu karangan narasi ekspositoris dan karangan narasi sugestif. Karangan narasi
19
disampaikan kepada pembaca harus berdasarkan realita dan fakta yang ada serta
masuk akal. Ciri utama karangan narasi eksplorasi maupun narasi sugestif
c. Karangan Eksposisi
d. Karangan Argumentasi
yaitu bentuk deduktif dan induktif. Jenis karangan argumentasi deduktif dimuali
kedalam bentuk karangan dengan data-data yang valid dan rasional. Sedangkan
e. Karangan Persuasi
yang membacanya. jenis dari karangan ini mempunyai sifat untuk membujuk,
memperdaya, merayu sehingga dapat menuruti semua apa yang diinginkan oleh
pemilihan kosa kata yang tepat sangat memiliki kaitan yang sangat penting
dalam penyusunan dari karangan ini, selain itu topik dan isi dari karangan juga
Agar dapat menghasilkan tulisan yang apik dan berkualitas, maka pula
rambu-rambu dalam menulis (Kurniasih & Sani 2018: 41). Dalam menyusun tulisan
terdapat enam asas menulis untuk menyempurnakan sebuah tulisan yang akan kita
a. Kejelasan (Clarity)
Tulisan yang dihasilkan harus jelas serta penggunaan kata dan istilah
yang jelas dan tidak ambigu, terlebih lagi jika penulis akan memberikan
b. Keringkasan Tulisan
kata-kataa yang singkat, hanya saja menggunakan bahasa yang tidak berlebihan
21
c. Ketepatan...
d. Kesatupaduan
Kesatupaduan ide pokok dari setiap paragraf yang sedang ditulis harus
e. Pertautan
suatu peristiwa.
f. Penegasan
yang menjadi penyusun dalam sebuah tulisan, yang berfungsi sebagai pemberi
kemudahan pada pembaca untuk memahami ide-ide yang dimuat oleh penulis
ke dalam tulisan.
22
konsumennya terlebih dahulu sebelum nantiny hasil dari tulisan yang ia buat
pembacanya, status sosial, pendidikan serta profesi lainya. Tujuannya adalah agar
dapat tepat sasaran sesuai dengan rencana awal penulisan. Kalau dirasa sudah
diketahui calon pembacanya, langkah selanjutnya kita dapat menentukan isi dan
bahasa yang akan digunakan dalam penulisan selain itu juga tingkat pendidikan dari
masyarakat pembacanya pun juga harus diperhatikan agar nantinya tulisan yang
yang akan kita produksi dapat diterima dan dipahami dengan baik. Menurut Wardani
dkk, (dlm Heri Jauhari, 2018:73) menyampaikan bahwa di dalam menentukan calon
dana. Dari berbagai masyarakat tersebut pastinya memiliki ciri khas dan
keempat kelompok pembaca tersebut. Untuk lebih jelas terkait hal-hal diatas mari
a. Masyarakat Umum
para ilmiah dan juga para penyandang dana. Melainkan masyarakat umum
lainya. Sealin hal tersebut juga mempertimbangkan dari segi usia, tingkatan
b. Segi Usia
sebelum kita melakukan penulisan, kita harus mengetahui usia dan target
pembaca tulisan kita, dengan demikian dalam proses menulis pun kita juga
harus memikirkan apakan nantinya tulisan yang kita tulis mudah dipahami
c. Tingkat Peendidikan
masyarakat pembaca bagi para penulis, jadi selama kita dalam proses
d. Profesi
berupa koran, namun belum tentu semua bacaan yang ada pada koran
tersebut kita baca semuanya. Bahkan kita sebelum membacanya kita sudah
terlebih dahulu memilih topik bacaan yang nantinya akan kita baca sesuai
dengan pengetahuan yang kita ketahui sebelum berpinda ke topik yang lain.
24
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa jika kita hendak melakukan
e. Status Sosial
tidak hanya dapat dimiliki oleh orang yang memiliki perekonomian yang
tinggi saja akan tetapi merata dari semua tingkatan status masyarakat. Oleh
karena itu tata bahasa dan isi dari topik berita yang dimuat di dalam koran
tugas tersebut target dari pembacanya terutama kepada pemberi tugas atau
guru dan juga teman-teman kita. Selama kita dalam proses menulis pastinya
mudah dipahami atau tidak. Oleh karena itu wajib bagi kita untuk
f. Penyandang Dana
25
lembaga itu sendiri.. Dari semua peserta yang proposalnya telah diterima
maka penelitian yang akan dilakukan oleh peserta tersebut akan dibiayai
tersebut.
kesimpulan bahwa penting bagi kita untuk dapat mengetahui terlebih dahulu
menentukan isi tulisan yang hendak kita sampaikan dan yang terpenting adalah
susunan tata bahasa dan pokok bahasan yang sesuai dengan target pembacanya.
Dengan demikian, tulisan yang jelas dan mudah dipahami akan dapat diterima
dengan baik kepada pembacanya dan tulisan yang kita buat tidak akan sia-sia.
8. Manfaat Menulis.
kegiatan posistif dan menguntungkan, menulis juga dapat membawa manfaat bagi
kita para penulisnya di antara lain manfaatrdari menulis adalah sebagai berikut:
Pada saat menulis seorang penulis dan sekaligus berperan sebagai editor
akan membaca secara terus berulang-ulang hingga bahasa dan susunan subtansi
karangan dapat mudah dipahami oleh pembaca. Artinya, bila ada ketidak
jelasan arti maupun makna dalam tulisan pembaca tidak akan bisa
26
bertatap muka secara langsung, maka dari itu menulis jauh lebih sulit dari pada
sikap seseorang dengan hanya melihat dari hasil tulisannya. Pengetahuan dan
dengan orang lain, yang bila diungkapkankke dalam bentuk tulisan pasti akan
bermanfaat bagi orang lain. Sebagai ahli dan memiliki pengalaman yang elbih di
dan mewariskan ilmu yang sudah kita dapat agarrbermanfaat kepada orang lain
dalam bentuk tulisan karena jika tidak dengan bentuk tulisan, kita hanya bisa
berbagi ilmu kepada orang lain melalui bertatap muka saja dan melakukan
stres, kekecewaan dan kemurungan dalam hidup. Maka dari itu dengan
melalui bentuk sebuah tulisan. sebagai contoh,.jika anda sedang marah kepada
seseorang atau pada suatu situasi, anda dapat mengungkapkan perasaan yang
sedang anda alami tersebut kedalam buku harian anda, dengan menulis dalam
buku tersebut setidaknya dapat mengurangi rasa kekecewaan yang sedang anda
alami karena dengan menulis dapat mengeluarkan energi negatif dari dalam
tubuh anda. Jadi, marilah kita cegah stees,yang dapat menimbulkan berbagai
menimpulkan dan mengungkapkan kembali hasil dari apa yang sudah mereka
kedalam bentuk tulisan sangatlah menyita waktu dan bahkan jika seorang
penulis yang ide-idenya sedang mengalir deras mereka dapat keasyikan hingga
sampai lupa dengan waktu, akan tetapi tidak melupakan kewajibannya. Jadi,
dapat dipahami jika kehidupan dari seorang penulis tidak akan pernah
waktu untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat seperti menulis, membacaddan
sebuah topik yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam lagi,nnamun tidak
memiliki kesamaan yang persis dengan hasil dari para peneliti yang lain sehingga
menuangkannya dalam bentuk gagasan paragraf tulisan. selain itu siswa juga
lebih dapat berpikir secara kritis dalam setiap menerima materi pelajaran di
28
kelas. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada metode dan pendekatan yang
dilakukannya.
Siswa Kelas V SDN Tempelan Kab Blora. Penelitian ini sama-sama membahas
tentang keterampilan menulis pada siswa, namun perbedaan dari penelitian ini
adalah pada media yang digunakan yaitu menggunakan media komik sebagai
meningkat setelah siswa banyak membaca komik yang artinya siswa itu juga
jika penelitian ini berfokus pada menumbuhakan minat membaca siswanya agar
yang diterapkan oleh pihak sekolah hal ini menunjukan bahwa seoarang yang
banyaknya dengan cara membaca, karena dengan membaca maka kita akan
memiliki pengetahuan yang luas serta dapat mengasak otak kita untuk dapat
Berdasarkan dari berbagai sumber yang relevan diatas maka kita ketahui
macam cara, salah satunya yaitu dengan cara membaca atau yang sering kita sebut
dengan literasi selain banyak memiliki manfaat yang menguntungkan bagi kita
literasi juga dapat mengasah kemampuan dan keterampilan kita khususnya dalam
bidang menulis hal inilah yang mengdorong kita agar kita dapat,merubah kebiasaan
C. Kerangka Berpikir.
lebih terampil dalam hal menulis. Tanpa adanya proses latihan, keterampilan serta
kemampuan siswa tidak akan dapat dilakukan. Agar dapat mewujudkan tujuan dari
gerakan literasi tersebut, maka adanya pihak-pihak terkait agar dapat merealisasikan
wujud dari kegiatan tersebut. Salah satunya adalah kegiatan budaya literasi yang
diadakan oleh pihak sekolah-sekolah. Kegiatan ini adalah wujud dari implementasi
dari gerakan literasi sekolah yang telah direncanakan olehepemerintah, upaya ini
kegiatan ini adalah menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang literat dengan
warganya yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, selain itu juga
lingkungan sekolah yang literasi dapat melatih keterampilan siswa dalam bidang
menulis. Sering kita ketahui bahwa tujuan awal dari gerakan literasi sekolah adalah
luas. Dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki dapat mereka dapat
peneliti untuk dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang keterampilan dalam bidang
Rendahnya minat
Kurang terampilnya siswa Siswa kurang terlatih
siswa dalam bidang
saatsmenulis karangan dalam bidang menulis
menulis.
Siswa terlatih
mengungkapkan.gagasan
Hasil akhir
dengan bentuk tulisan
Dari gambar tabel di atas diketahui bahwa minat siswa dalam bidang menulis
buruk bagi siswa. Pada saat peneliti melakukan penelitian peran gerakan literasi
melatih kecerdasan serta keterampilan siswa dalam bidang menulis, sebagai contoh
kegiatan ‘’Capari’’ yang dilaksanakan pagi hariddi sekolah. Melalui kegiatan tersebut
siswa dituntut untuk dapat mebawakan sebuah karangan cerita kepada semua teman-
temannya setiap hari secara bergiliran, hal inilah yang mendorong dan memotivasi
31
siswa agar dapat menulis karangan, Secara tidak langsung juga melatih keterampilan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keterampilan siswa kelas III di SDN 02 Pandean Madiun. Dalam metode penelitian
ini peneliti menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Yang artinya yaitu data yang
dikumpulkan tertuang ke dalam bentuk kalimatddan paragraf dari berbagai suku kata
kata atau gambaran-gambaran yang terjadi secara langsung di lokasi penelitian. Pada
implementasi gerakan literasi sekolah terhadap keterampilan siswa kelas III SDN 02
Panden kota Madiun. Selain itu juga dalam penelitian ini peneliti memaparkan dan
metode kualitatif, metode yang digunakan ini adalah untuk meneliti suatu keadaan
atau obyeklyang nyata dan alamiah. Yang mana penelitian ini berlandaskan kepada
kualitatif yang masih perlu diberi interprestasi sehingga maknanya dapat dipahami
Sugiyono, (2018:1).
1. Tempat Penelitian
Timur No. 14 Kota Madiun. Subjek yang dijadikan sumber penelitian adalah
siswa-siswi kelas III, alasannya, adalah karena peneliti ingin mengetahui sejauh
33
mana keterampilan siswa kelas III dalam bidang menulis, dikarenakan masih
menulis,oleh sebab itu perlu adanya motivasi dan pelatihan lagi terhadap siswa-
sekolah agar keterampilan siswa di bidang menulis dapat terasah dengan baik.
2. Waktu Penelitian
Dimulai dari bulan maret hingga bulan juli. Adapun jadwal pelaksanaan
C. Sumber Data
Dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilakukan dalam
data primer adalah sumber data yang langsung data kepada pengumpul data dan
pengumpul data. Data-data yang dibutuhkan oleh pengumpul data yaitu berkaitan
sekolah yang berfokus pada gerakan literasi sekolah. Adapun data yang didapat dari
informan sebagai data pendukung dalam penelitian ini adalah,.Guru kelas III dan
Siswa-siswi kelas III SD. sedangkan data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari
dokumentasi kegiatan capari, pojok baca kelas dan data-data yang bersifat umum
lainnya..
D. Instrumen Penelitian
data yang akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut meliputi :
1. Lembar Observasi
dilakukan pada saat siswa kelas III menyusun materi cerita yang akan
2. Pedoman Wawancara
untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang apa yang menjadi bahan penelitian.
agar peneliti mendapatkan data yang benar-benar valid dari informan maka
peneliti melakukan wawancara yang ditujukan kepada,.guru kelas III, dan siswa
3. Dokumentasi
Sebagai pendukung dalam penelitian ini, maka perlu adanya bukti-bukti untuk
memperkuat hasil dari penelitian ini. Selain menjadi bahan pelengkap dalam
pengumpulan data, data yang diperoleh pun dapat memiliki tingkat keaslian dan
keakuratan yang tidak diragukan lagi. Pada teknik dokumentasi di sini, yang
dimaksud yaitu berupa hasil karya yang telah dibuat,oleh siswa dalam kegiatan
4. Angket siswa
Angket siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap
karangan.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
dalam bidang menulis. Observasi juga dilakukan secara langsung dan pengamatan
kepada objek atau siswa yang akan menjadi bahan penelitian ini.
2. Dokumentasi
diperoleh, adapun dokumentasi yang diambil oleh peneliti adalah hasil dari
karangan sebagai karya tulis yang telah dibuat oleh siswa-siswi kelas 3 SDN 02
36
pandean pada saat kegiatan capari berlangsung. dokumen tadi dilakukan untuk
mendapatkan data atau bukti secara langsung tentang keterampilan menulis siswa
3. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara kedua pihak atau lebih dengan maksud dan
tujuan tertentu. Yang tediri dari penanya atau interviewer dan penjawab yang
penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari pihak sekolah
yang lansung ditujukan kepada, guru kelas III dan siswa-siswi kelas III yang
4. Angket siswa
pertanyaan yang mengarah pada respon minat siswa dalam bedaya literasi yang
ada disekolah mereka sekaligus untuk mengetahui sejauh mana antusiasme siswa
Angket ini nantinya akan diisi oleh siswa-siswa kelas 3 SDN 02 Pandean untuk
mengetahui seberapa tinggi antusisme serta minat siswa dalam mengikuti kegiatan
Analisis data yaitu suatu proses untuk mencari data dari catatan-catatan yang
penampungan data sehingga dapat memberikan hasil dari apa yang telah ditemukan
data dilakukan pada saat pengumpulan data dilapangan, dan setelah selesai pada
37
jangka waktu yang telah ditentukan. Adapun cara yang digunakan oleh peneliti untuk
jumlahnya dan berbagai macam jenisnya, dari data yang diperoleh di lapangan
pastinya memiliki jumlah yang tidak sedikit seperti halnya hasil dari observasi,
wawancara, dan juga dokumentasi, maka dari itu perlu adanya pencatatan secara
rinci dan setelah itu dilakukan analisis data melalui reduksi data melalui
perangkuman dan memilih data-data yang pokok dan fokus terhadap hal-hal yang
reduksi data akan memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah
antar kategori dan lainnya. Dalam penelitian kualitatif untuk penyajian data
yang paling digunakan adalah lampiran teks berbentuk paragraf narasi agar
3. Penarikan kesimpulan
jadi dapat berubah-ubah jika tidak disertai penemuan bukti-bukti yang otentik
Akan tetapi jika di tahap awal pengumpulan data sudah didukung dengan
adanya bukti-bukti yang kuat dan valid maka kesimpulan yang dikemukankan
Proses
pengumpulan,data,
Proses reduksi
data (pemilihan
datayyang Penyajian data
diperoleh)
Penarikan
kesimpulan dari
data-data yang
diperoleh
G. Prosedur Penelitian
Dalam posedur penelitian ini ada beberapa langkah yang harus peneliti
lakukan. Dan dari langkah-langkah tersebut sangat memiliki kaitan erat dengan
program kerja untuk selanjutnya yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya.yaitu.
Tahap awal penelitian, pada tahap awal penelitian peneliti sudah mulai melakukan
pengamatan dan observasi sekolah dan menemukan suatu permasalahan yang ada
pada sekolah tersebut, selanjutnya dengan suatu permasalah yang ditemukan oleh
untuk penelitian. Selanjutnya masuk ke dalam tahap persiapan, disini peneliti kembali
sekolah sebagai tempat dijadikan lokasi penelitian. Setelah tahap persiapan penelitian
terjun langsung ke lapangan guna meneliti dari permaslahan yang telah ditemukannya
data yang diperoleh dan menarik kesimpulan dari semua data-data yang telah peneliti
berikut.
40
1. Observasi sekolah
Tahap Awal 2. Memukan masalah
3. Mengajukanrmasalah
Penelitian..
4. Menyusun pedoman penelitian
Melakukan observasi,
Tahap Pelaksanaan wawancara dan,dokumentasi
dengan narasumber dan
Penelitian informan.penelitian
Tahap Akhir
Penyusunan laporan penelitian
Penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data.,,
menggalakkan kegiatan yang berfokus pada gerakan literasi sekolah yang salah
satunya sebagai upaya untuk melatih keterampilan siswa dalam hal menulis.
Adapun subjek yang akan dijadikan bahan penelitian adalah siswa/siswi kelas III.
Alasannya adalah peneliti ingin mengetahui sejauh mana keterampilan siswa kelas
isswa khususnya dalam hal menulis, oleh sebab itu dengan adanya kegiatan-
dengan baik
Serayu timur No. 14 kota Madiun. Karenattata letak yang strategis sehingga cukup
mudah untuk kita dalam menjangkaunya, karena letaknya yang berada di kota dan
di pinggir jalan raya. Serta fasilitas sekolah yang memadai menjadikan penunjang
untuk menambah wawasan dan sebagai sumber refrensi siswa pada saat
dibutuhkan. Dengan koleksi dari berbagai macam-macam buku, tidak hanya buku
42
pelajaran namun juga tersedia buku-buku cerita anak, sampai pada jenis-jenis
membaca ataupun mencari buku cerita yang mereka inginkan. Tidak hanya
perpustakaan sekolah saja masih terdapat juga perpustakaan kelas hal ini
inginkan. Biasanya siswa lebih senang pada perpustakaan yang berada di ruang
kelas, sebagian besar siswa menggunakan falsilitas tersebut untuk mencari buku-
buku cerita ataupun karangan bebas, pada saat kegiatan capari pagi biasanya para
siswa-siswa akan memenuhi ruangan tersebut untuk menulis cerita yang nantinya
1. Visi Sekolah :
2. Misi Sekolah :
mencapai prestasi.
berbasis lingkungan.
b. Siswa kreatif dan terampil untuk mengembangkan diri secara terus menerus.
e. Warga sekolah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
beraklak mulia.
Disekolah tersebut memiliki jumlah guru yang sesuai dengan jumlah siswa
yang ada di sekolah tersebut yang terbilang lumayan banyak, tenaga pendidik yang
dimiliki SDN 02 Pandean yakni berjumlah 19 orang yang diantaranya sudah menjadi
pegawai negeri sipil namun juga ada beberapa orang yang masih honorer. Hubungan
Yakni terjalinnya komunikasi yang baik antara siswa dengan tenaga pendidik/guru.
Selain itu kedisiplinan guru dalam bekerja sangatlah baik. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan rutinitas pagi hari sebelum dimulainya pembelajaran di kelas yaitu adanya
pembiasaan capari pagi yang dilakukan oleh pihak sekolah sebagai wujud dari
tetapi dari sekian jumlah yang ada siswa-siswi SDN 02 Pandean juga memiliki
banyak prestasi yang telah diraih hal ini terlihat dari berbagai piala yang sudah
mereka peroleh. Hal ini membuktikan bahwa sekolah tersebut layak dikatakan
sebagai sekolah unggulan di kota madiun. Selain itu kemampuan siswa dalam hal
keterampilan tidak diragukan lagi hal ini terbukti ketika siswa-siswa tersebut pada
kegiatan capari pagi, siswa-siswa yang telah mendapatkan tugas dari kegiatan
tersebut tanpa disuruh siswa tersebut sudah sadar akan sendirinya. Mereka segera
bergegas untuk mengambil tempat dan memimpin atas mulainya kegiatan tersebut.
3. Deskripsi Data
keterampilan siswa kelas 3 khususnya dalam bidang menulis, sealin itu dengn
adanya kegiatan tersebut siswa sangatlah antusias sekali dalam mengikuti kegiatan
tersebut karena pada saat kegiatan capari siswa lebih senang untuk bercerita atau
menyampaikan karangan cerita yang sebelumnya mereka buat. Di samping itu guru
juga menjelaskan dengan adanya kegiatan capari sebagai wujud dari implementasi
gerakan literasi sekolah siswa-siswa lebih terampil dalam hal membuat karangan
cerita dan dalam menulis pastinya, selain itu prestasi siswa didalam kelas juga
miliki dalam hal menulis. Berikut hasil dari observasi yang dilakukan oleh peneliti
45
a. Lembar Observasi
Tidak
No Aspek Ada Keterangan
ada
1. Sekolah mengadakan √ Kegiatan capari adalah
kegiatan capari sebagai kegiatan rutin yang
wujud dari gerakan literasi dilakukan oleh pihak
sekolah sekolah sebagai wujud dari
implementasi (Gerakan
Literasi Sekolah)
2. Adanya tempat atau ruang √ Kegiatan capari dilakukan
untuk diadakannya kegiatan di halam sekolah dan diikuti
tersebut. oleh semua siswa-siswi
sekolah tanpa terkecuali
para ibu dan bapak guru.
3. Adanya teks cerita yang √ Teks cerita yang dibuat oleh
dibuat siswa sebagai siswa adalah salah satu hasil
penunjang untuk kegiatan dari karangan yang telah
capari dibuat sebelumnya oleh
siswa untuk disampaikan
kepada seluruh teman-
temannya
4. Buku-buku penunjang sebagai √ adanya pojok baca atau
refrensi siswa untuk membuat perpus kelas sebagai sarana
teks cerita yang disitu berisi banyak
sumber dan refrensi tentang
buku-buku non fiksi yang
nantinya dapat digunakan
oleh siswa untuk dapat
menulis karangan yang
kemudian disampaikan pada
kegiatan capari
5. Respon siswa saat mengikuti √ Siswa sangatlah antusias
kegiatan capari sekali dalam mengikuti
kegiatan capari apalagi
ketika siswa tersebut
mendapat giliran untuk
membacakan hasil dari
karangan cerita yang telah
mereka buat mereka akan
jauh lebih semangat lagi.
Dari gambar observasi 4.4 dapat diketahui bahwa kegiatan capari merupakan
kegiatan yang dapat mendorong siswa untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan
kemampuan yang mereka meiliki khususnya dalam keterampilan menulis. Selain itu
46
siswa juga dapat bebas menuangkan ide-ide yanga mereka miliki kedalam bentuk
tulisan paragraf ide-ide tersebut bisa diperoleh dari buku-buku sumber dan juga
adanya kegiatan tersebut sebagai ajang bagi para siswa untuk dapat mengembangkan
kemempuan yang ada dalam dirinya khususnya dalam hal menulis karangan.
b. Hasil Wawancara
Pandean untuk mengetahui sejauh mana keterampilan siswa dalam bidang menulis
karangan. Adapun hasil dari wawancara peneliti kepada guru kelas 3 SDN 02 Pandean
1. Apakah yang anda ketahui Gerakan literasi..sekolah adalah salah satu upaya
tentang gerakan literasi pemerintah yang dicanangkan oleh pemkot madiun
sekolah ? untuk membudayakan anak agar suka menulis dan
membaca sejak dini apalagi di lingkungan sekolah
dasar.
2. Kegiatan apa sajakah yang Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah antara lain
dilakukan sekolah sebagai adalah kegiatan capari atau kegiatan pagi hari dan
implementasi gerakan literasi mengadakan pojok baca/ pojok literasi kelas dan
sekolah ? bersifat wajib bagi setiap kelas.,
3. Apa tujuan dari diadakannya Untuk menambah kesadaran anak terhadap budaya
kegiatan tersebut ? literasi sejak dini.
4. Apakah kegiatan tersebut Tentunya iya, dari siswa yang semula tidak gemar
juga mengandung unsur membaca, setelah anak itu gemar membacara
untuk melatih keterampilan otomatis mereka akan dapat mengembangkan
menulis siswa ? keterampilan menulis dan lebih mudah untuk
menulis cerita ataupu meringkas cerita
5. Bagaimanakah perkembangan Siswa lebih mudah memahami alur cerita sehingga
keterampilan siswa dalam ketika siswa itu menulis karanga mereka tau isi dari
bidang menulis setelah cerita karangan telah mereka tulis tersebut, selain
47
diadakannya kegiatan tersebut itu siswa juga faham unsur-unsur dari cerita dan
? mudah untuk.mengungkapkan ide-ide yang mereka
miliki.
6. Apakah siswa sangat antusias Tergantung dari individu siswa, akan tetapi kembali
sekali dalam mengikuti lagi ke budaya literasi ketika kita membudayakan
kegiatan tersebut ? sejak dini dengan kebiasaan literasi maka mau tidak
mau kebiasaan tadi akan dapat membiasakan siswa
dengan budaya literasi.
7. Apa nama dari kegiatan CAPARI (Cerita Pagi Hari)
literasi yang di adakan oleh
pihak sekolah ?
8. Apa yang anda lakukan untuk Biasanya guru meminta siswa untuk mengunjungi
mengimplementasikan perpustakaan baik itu perpustakaan sekolah maupun
kegiatan tersebut kepada perpustakaan kelas setelah itu siswa memilih satu
siswa saat di dalam kelas? buku bacaan lalu kemudian siswa tersebut diminta
untuk menuliskan kembali dari apa yang telah
mereka baca sebelumnya.
9. Bagaimanakah peran anda Pada kurikulum k 13 ini guru hanyalah sebagai
sebagai guru dalam fasilitator saja dan menjembatani anatara siswa
melaksanakan kegiatan dengan materi.
tersebut ?
10. Apa saja hambatan yang anda Relatif, karena setiap anak memiliki karakter yang
dihadapi dalam melaksanakan berbeda-bedaada yang minat dalam membacanya
kegiatan tersebut ? kurang sehingga.akan berdampak pada kurangnya
keterampilan siswa dalam bidang menulis
11. Apa yang anda lakukan untuk Biasanya guru mencari sumber cerita leawat
mengatasi hambatan- internet yng berupa video dan gambar setelah itu
hambatan tersebut ? guru menampilkan pad layar proyektor dan siswa
menyimak video yang telah disampaikan oleh guru
setelah itu siswa diminta guru untuk menuliskan
kembali hasil dari video gambar.tadi
12. Apakah ada peningkatan Kalau dalam hal menulis siswa sudah bisa namun
terhadap siswa khususnya akan kerapian dari tulisan yang mereka buat masih
dalam keterampilan menulis relatif kurang.
siswa setelah diadakannya
kegiatan tersebut ?
13. Apakah masih ada siswa yang relatif sedikit jumlahnya
masih mengalami kesulitan
dalam hal menulis setelah di
adakannya kegiatan tersebut ?
14. Ada berapa siswa yang masih Anatara 2 sampai 3 orang siswa
mengalami kesulitan dalam
hal menulis ?
48
15. Bagaimana solusi yang bisa Biasanya guru memberikan jam tambahan kepada
ditawarkan bagi siswa yang siswa tersebut atas seizin orangtua dan guru
kesulitan dalam menulis? memberikan jam tambahan tentang keterampilan
menulis.
‘’capari yang diadakan oleh pihak sekolah sangatlah membawa dampak yang sangat
positif bagi siswa dalam hal keterampilan menulis, selain itu siswa juga lebih dapat
siswa dalam hal menulis sedikit demi sedikit dapat terasah dengan baik. Selain wujud
dari implementasi kegiatan yang diadakan pihak sekolah capari juga sebagai sarana
c. Angket Siswa
melatih keterampilan menulis siswa kelas 3 SDN 02 Pandean Kota Madiun. Dalam
kegiatan yaitu peneliti melakuakan pengambilan data melalui angket yang kemudian
1 A.A.R.P 3A 85 A
2 A.T.M 3A 85 A
3 A.P.S 3A 85 A
4 C.G.M 3A 85 A
5 D.R.P 3A 78,3333 B
6 D.V.R 3A 80 A
7 E.T.P 3A 78,3333 B
49
8 F.A.F 3A 88,3333 A
9 I.P.W 3A 90 A
10 M.S.A 3A 78,3333 B
11 M.Z.L 3A 78,3333 B
12 N.K.H 3A 83,3333 A
13 N.W.I 3A 86,6667 A
14 S.Y.A 3A 86,6667 A
15 T.B.W 3A 85 A
16 V.M.S 3A 85 A
17 Z.Z.P.A 3A 81,6667 A
18 M.E.D.P 3A 88.3333 A
19 N.A.P 3A 85 A
20 K.H.P.R 3A 85 A
21 I.A.A.P 3A 81,6667 A
22 C.A.P.C 3A 80 A
23 R.M.P.P 3A 81,6667 A
24 M.A 3A 78,3333 B
Konversi Frekuensi
Nilai
Predikat Klasifikasi
(Skala 0-
100) Jumlah Persen
4 (Sangat
81-100 A
baik) 22 0,956522
66-80 B 3 (baik) 1 0,043478
51-65 C 2 (cukup) 0 0
0-50 D 1 (kurang) 0 0
Dari tabel angket di atas dapat diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa
mendapatkan kategori nilai yang tinggi hal ini juga berdasarkan dari minat dan
antusisame siswa terhadap kegiatan pembiasan capari yang ada disekolah. dari
sebagian besar siswa yang mendapatkan nilai diatas rata memiliki keterampilan
cukup baik dalam hal menulis. Hal ini telah membuktikan bahwa dengan adanya
menulis siswa.
50
d. Dokumentasi
yang dibutuhkan selain itu ada juga hasil dari cerita karangan yang di buat oleh siswa
peneliti sebagai penguat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan juga sebagai
B. Validasi Data
mendapatkan sebuah data yang valid. Teknik untuk mnguraikan dan mendapatkan data
yang valid yaitu dengan menggunakan triangulasi data. Adapun triangulasi data adalah
sebagai berikut.
Sumber data
Aspek yang
dinilai Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
Observasi Wawancara angket
Kegiatan Menurut dari hasil Dengan Dari data Dari hasil semua
capari observasi yang adanya angket yang data yang telah
sebagai telah peneliti kegiatan capari telah diambil diambil oleh
upaya lakukan maka sebagai wujud menunjukan peneliti maka
melatih dapat di ambil dari bahwa respon peneliti
keterampilan kesimpulan implementasi siswa terhadap menyimpulkan
siswa kelas 3 bahwa. Kegiatan gerakan literasi adanya bahwa kegiatan
dalam hal capari yang sekolah maka kegiatan capari sebagai
menulis dilakukan oleh kemampuan capari sebagai wujud dari
karangan pihak sekolah siswa sedikit wujud dari implementasi
cerita. dapat membawa demi sedikit implementasi gerakan literasi
dampak yang dapat mulai kegiatan sekolah dapat
positif terhadap terasah dengan literasi membawa dampak
51
Dari gambar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan capari dapat
peran guru sangatlah penting dalam memotivasi siswa agar dapat terus berkambang
dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain itu juga dapat membiasakan diri
C. Analisis Data
memperoleh data dati observasi, wawancara, serta angket siswa. Dari semua hasil data
yang telah peneliti peroleh dapat menjawab dari berbagai permasalahan dalam
gerakan sekolah sebagai upaya melatih keterampilan menulis siswa kelas 3 SDN 02
kedepannya siswa dapat lebih terampil lagi dan dapat mengembangkan potensi yang
ada di dalam diri siswa khususnya dalam hal menulis sehingga dapat menjadikan
siswa yang kreatif, inovatif dan mandiri. Secara tidak langsung dengan berjalannya
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti telah dipaparkan
pada bab sebelumnya. Kemudian pada bab V ini peneliti menguraikan hasil dari
penemuan-penemuan tersebut berdasarkan teori yang ada. Hal tersebut sudah sesuai
dengan fokus masalah yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu mengenai analisis
siswa kelas 3 SDN 02 Pandean Kota Madiun. Dalam hal ini kemudian dijabarkan
kegiatan gerakan literasi sekolah sebagai upaya melatih keterampilan menulis siswa.
dan 3). Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam implementasi
Menulis Siswa
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh ( Jauhari Heri, 2018 : 16)
merupakan salah satu aspek keterampilan ketiga setelah menyimak dan berbicara
maupun karangan non ilmiah, menulis tidak sekedar hanya menuangkan ide atau
gagasan, akan tetapi ada fase-fase yang harus dilewati mulai dari tahap persiapan,
54
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa,
budaya literasi yang ada di sekolah tersebut, selain itu juga dengan adanya
kegiatan tersebut dapat melatih keterampilan siswa dalam hal menulis karangan,
literasi yang ada disekolah dan menanamkan kepada diri siswa tentang kebiasaan
literasi. Penerapan kegiatan tersebut juga mengacu kepada pemahaman siswa dan
sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan oleh guru, dengan adanya kegiatan
mempermudah siswa dalam menuangkan ide dan gagasan yang mereka miliki.
pembaca tahu mengenai segala sesuatu yang tengah disampaikan oleh penulis.
capari berlangsung, guru juga ikut mendampingi siswa dalam kegiatan menulis
karangan, baik secara langsung ataupun secara monitoring, hal ini bertujuan
memberikan masukan atau gambaran kepada siswa tentang segala sesuatu yang
terhadap siswa dan menuntunnya dalam hal menulis karangan selanjutnya guru
tidak hanya diam saja, melainkan juga meneliti dan mengoreksi lagi tentang apa
55
yang tengah ditulis oleh siswa hal ini menunjukan betapa sangat pedulinya
seorang guru dalam menanamkan budaya literasi kepada peserta didiknya. Selain
siswa juga dituntut untuk kreatif sedemikian rupa dalam menyampaikan isi dari
tulisan karangan yang mereka buat, mereka juga dituntut untuk dapat membuat
tulisan karangan yang baik sesuai tahapan-tahapan yang telah diajarkan oleh
mereka buat secara maksimal. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan
dan tujuan sekolah yang disusun oleh staf dan guru yang di sepakati oleh pihak
dan juga memperhatikan dari segi aspek kemampuan siswa yang mereka miliki.
Selain itu dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan kedepannya siswa dapat
mengerti dan paham akan budaya literasi yang ada di sekolah mereka disamping
dengan tujuan awal sekolah yakni menanamkan budaya literasi sekolah sejak dini
kepada siswa- siswi di sekolah tersebut, tujuan awal diadakannya kegiatan capari
tersebut karena pihak sekolah ingin mengajarkan kepada siswa tentang budaya
bacaan yang disediakan oleh pihak sekolah termasuk kedalam unsur keterampilan
yang ada di sekolah, mulai dari perpustakaan lengkap, pojok baca kelas dan lain
sebagainya, dari semua fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah tersebut siswa dapat
56
dikelola secara langsung oleh semua guru-guru yang ada di SDN 02 Pandean.
Tidak hanya kepla sekolah seluruh staf dan guru yang ada di sekolah tersebut juga
ikut memantau proses berlangsung kegiatan literasi yang ada di sekolah mereka.
Guru berperan sabagai pembimbing siswa dalam kegiatan tersebut, hal itulah yang
dapat memotivasi siswa dalam berkarya membuat tulisan karangan yang akan
hasil dari karya tulis yang telah dibuat oleh siswa menunjukan bahwa kemampuan
kegiatan capari yang tengah dilakukan oleh pihak sekolah. Kemampuan menulis
tersebut dapat dilihat dari hasil yang dibuat oleh siswa yang memperoleh hasil
kegitan capari yang dilakukan oleh pihak sekolah dapat menuntun siswa agar
57
dapat memperoleh hasil yang maksimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam hal keterampilan menulis yaitu tercapainya tujuan dari
Literasi Sekolah
penerapan gerakan literasi sekolah hal ini wajar terjadi, karena setiap suatu
rencana yang mungkin telah kita rencanakan secara matangpun akan menemui
berikut:
serta pojok baca kelas yang memuat beraneka ragam buku-buku sebagai
refrensi siswa
b. Kurangnyaaminat budaya literasi pada diri siswa, hal ini juga dapat
ide.
pesat dan maju dapat pula berpengaruh kepada gaya bahasa yang
Dari beberapa faktor penghambat yang telah dipaparkan diatas tentunya dapat
khusus yang berfokus’kepada budaya literasi kepada siswa, yang salah satunya adalah
dengan kegiatan literasi yang ada di sekolah. Dengan adanya kegiatan-kegiatan dan
dari hasil dokumentasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat
menjabarkannya sebagai berikut. terdapat beberapa hasil dari tulisan karangan yang
telah di buat oleh siswa yang dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu
dengan katergori nilai tinggi menunjukan bahwa dengan adanya pembiasaan kegiatan
capari oleh sekolah diketahui bahwa secara kriteria dalam penulisan, siswa hanya
melakukan sedikit sekali kesalahan, yaitu pada struktuk awal alinea yang kurang
59
menjorok kedalam sehingga kuraan terlihatnya awal paragraf. Kemudian dalam isi
karangan siswa sudah dapat memaparkan atau penjelasan secara rinci sehingga dapat
memudahkan pembaca untuk memahami dari apa yang disampaikan oleh siswa tersebut
serta topik yang diangkatpun sudah sesuai dengan tema yang mereka tentukan.
Berdasarkan dari kategori nilai sedang bahwa siswa sudah dapat menentukan
topik dan isi yang telaah mereka tentukan hanya saja ada beberapa yang kurang dari
hasil karang siswa pada gambar tersebut, diantaranya 1. Siswa tidak menuliskan judul
dari karangan yang sedang dibuatnya. 2. Dalam penulisan kalimat siswa kurang begitu
terampil dalam pemilihan kata dan penggunaan kosa kata yang tepat selain itu juga
belum begitu nampaknya alenia di wala paragraf sehingga pembaca tidak dapat
membedakan antara paragraf yang satu dengan yang lain dan penulisannya pun
Siswa masih kurang teliti karena masih kita temui banyak sekali kekurangan
pada tulisan tersebut yang diantaranya adalah seperti tidak disertakannya judul dalam
karangan tersebut, penyusunan paragraf yang masih kurang, kurang jelasnya tanda baca
pada akhir kalimat, penulisan huruf kapital yang masih kurang rapi dan kata
penghubung antar kalimat yang masih belum sesuai. Sedangkan karangan yang baik
adalah karangan mencangkup dari semua aspek yang menjadi unsur penentu di dalam
penulisan karangan.
Dari semua yang telah dibahas di atas dapat di ketahui bahwa, setelah adanya
pembiasaan kegiatan capari sebagai wujud dari gerakan literasi sekolah dapat melatih
keterampilan siswa dalam hal menulis karangan baik dari berbagai aspek dan hampir
dari keseluruhan siswa sudah mampu untuk membuat sebuah karangan sesuai dengan
ide-ide atau gagasan yang mereka miliki. Meskipun masih terdapat beberapa siswa
yang memiliki kekurangan di dalam penulisan. Hal ini wajar terjadi pada siswa sd
60
khususnya pada kelas rendah, namun dengan seiring berjalannya waktu kekurangan-
kekurangan yang ada di dalam diri siswa lambat laun sedikit demi sedikit pasti akan
terasah dengan baik. Karena menulis adalah suatu proses dimana siswa sedang
berupa pesan dalam tulisan yang mengungkapkan apa yang telah mereka alami maupun
pengetahuan yang dimilikinya. Seperti yang telah dimuat dalam beberapa gambar hasil
dari karangan siswa diatas, dari semua contoh gambar-gambar tersebut dapat diketahui
bahwa dari berbagai siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda hal ini terlihat dari
hal menulis yang di dapat dari observasi peserta didik, wawancra dengan guru kelas,
serta dokumentasi dan pengisian angket siswa didapat temuan yaitu : kemaumpuan
terhadap adanya pembiasaan kegiatan capari yang diadakan oleh pihak sekolah, selain
itu siswa juga diberi kebebasan untuk dapat mengungkapkan ide-ide yang dimiliki ke
dalam bentuk tulisan sehingga dapat mengasah keterampilan siswa dalam menulis,
tidak hanya menulis siswa juga dapat mengembangkan ide dan gagasan yang telah
diperoleh baik dari pengalaman secara langsung atupun dari berbagai sumbber refrensi
buku-buku bacaan. Dalam hasil dari lembar observasi kegiatan dapat disimpulkan juga
minat dan antusiasme dari dalam diri peserta didik sangat tinggi hal ini dapat terlihat
pul dari hasil angket peserta didik yang menunjukkan bahwa minat siswa dan
pemahaman siswa pada kegiatan capari dapat digolongkan ke dalam kategori yang
sangat baik.
61
Dari berbagai teknik pengambilan data yang telah dilakukan oleh peneliti,
dapat melatih kemampuan siswa dalam hal menulis, selain itu juga melalui kegiatan
tersebut dapat membiasakan siswa paham dengan budaya literasi yang ada disekolah.
Serta dari beberapa kategori hasil karya tulis yang telah dibuat oleh siswa
saja masih terdapat kesalahan-kesalahan kecil dalam hal susunan penulisan. Maka
dari itu dengan adanya kegiatan yang berfokus pada gerakan literasi sekolah di SDN
teks dan merangkainya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis dan mengolah
keterampilan yang mereka miliki khususnya dalam bidang menulis melalui karangan-
karangan cerita yang telah mereka tulis. Selain itu peran guru juga sangat penting
demi tercapainya suatu cita-cita yang telah direncanakan. Guru tidak hanya sebagai
tenaga pendidik di sekolah akan tetapi guru juga memiliki peran penting terhadap
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang pemaparan simpulan berdasarkan dari semua
temuan-temuan dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Adapun isi dari
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan oleh penelititi dalah sebagai berikut.
A. Simpulan
gerakan literasi sekolah mampu melatih keterampilan siswa dalam hal menulis, selain
itu juga memberikan pemahaman terhadap siswa tentang budaya literasi karena
melalui kegiatan tersebut siswa diberi kebebasan untuk dapat menuangkan dan
menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada orang lain melalui bentuk tulisan
karangan yang dibuat melalui sebuah tulisan. keterampilan menulis juga termasuk
mengapersepsikan kedalam hal yang lebih komplek, menulis juga sebagai salah satu
upaya untuk dapat melatih keterampilan psikomotor yang dimiliki oleh siswa. Siswa
yang kreatif adalah siswa yang mampu menyalurkan hobi baik berupa ide-ide ataupun
gagasan yang dimilikinya ke dalam bentuk tulisan yang nantinya akan difahami oleh
pembacanya. Selain itu dengan menulis siswa juga terlatih sebagai penyampai
informasi secara tidak langsung kepada khalayak umum ataupun teman sebayanya.
Keterampilan menulis yang dimiliki oleh siswa tidak hanya didapat secara langsung
dimilikinya melainkan melalui proses latihan yang cukup panjang agar siswa dapat
B. Saran
literasi sekolah. Namun terdapat masukan-masukan kepada pihak terkait agar lebih
1. Bagi kepala sekolah hendanknya memaksimalkan lagi dan selalu memotivasi atas
oleh guru serta siswanya guna meunjang keberhasilan sebuah tujuan yang hendak
dicapai.
berkembang lebih baik lagi kedepan. Selain itu juga guru perlu memberi dorongn
motivasi terhadap peserta didiknya agar mereka lebih giat lagi dan bersemangat
dalam berlatih serta mampu menjadi anak yang mampu memiliki daya kreatifitas
yang tinggi dan mampu meenghasilkan ide-ide yang cemerlang khususnya dalam
hal menulis.