Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Papeda: Vol 2, No 1, Januari 2020

ISSN 2715 - 5110

Pengaruh Literasi terhadap Keterampilan Membaca pada Siswa


Kelas IV SD Inpres 12 Kabupaten Sorong

Rizal Hermawan1 , Nouval Rumaf2 & Solehun3

Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Indonesia



E-mail: hermawanrizal124@gmail.com

Abstrak

Membaca merupakan kemampuan yang paling mendasar sebagai bekal untuk mempelajari segala
sesuatu, dalam literasi membaca merupakan bentuk pembelajaran yang sangat menarik dan penting
bagi guru dan peserta didik agar suatu pembelajaran mudah dipahami atau dimengerti saat melakukan
kegiatan membaca, menulis maupun berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah pendekatan literasi dapat berpengaruh terhadap keterampilan membaca pada siswa kelas IV
SD Inpres 12 Kabupaten Sorong. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi
experimental design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Inpres Kabupaten
Sorong yang berjumlah 67 siswa, dimana kelas IV A sebanyak 20 siswa, kelas IV B sebanyak 27
siswa dan kelas IV C sebanyak 20 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling
yaitu random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pre test dan post test.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh literasi terhadap keterampilan membaca pada siswa kelas
IV SD Inpres 12 Kabupaten Sorong. Hal ini ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 13.220 dengan dk=n-
2 (40-2=38) diperoleh ttabel 2.024. Berdasarkan hasil analisis data nilai yaitu thitung > ttabel (13.220 >
2.024) maka hipotesis diterima.

Kata Kunci: Literasi; Keterampilan Membaca; Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Abstract

Reading is the most basic ability as a provision to learn everything, in literacy reading is a form of
learning that is very interesting and important for teachers and students so that a learning is easily
understood or understood when reading, writing or communicating. This study aims to determine
whether the literacy approach can affect reading skills in fourth grade students of SD Inpres 12,
Sorong Regency. This research approach is quantitative with a quasi experimental design. The
population of this research is all students of class IV SD Inpres Sorong Regency, amounting to 67
students, where class IV A is 20 students, class IV B is 27 students and class IV C is 20
students. Sampling is done by sampling technique that is nonprobability sampling . Data collection
techniques used were pre test and post test . Data analysis techniques used were normality test,
homogeneity test and t test. The results of this study indicate that there is an influence of literacy on
reading skills in fourth grade students of SD Inpres 12, Sorong Regency. This is indicated by the
value of t arithmetic amounted to 13,220 with dk = n-2 (40-2 = 38) obtained t table 2,024. Based on the
results of data analysis values, namely t arithmetic > t table (13,220> 2,024), the hypothesis is accepted.

Keywords: Literacy; Reading Skills; Indonesian Language Learning.

56
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

PENDAHULUAN beberapa masih kurang memahami


Membaca merupakan mengungkapkan pentingnya membaca dan menulis karena hal
suatu imajinasi terhadap suatu pembaca yang tersebut merupakan awal dari kegiatan
disukai khalayak ramai dan juga dimengerti pembelajaran maupun komunikasi harus
oleh seseorang. Membaca dapat juga memahami apa yang dibahas maupun
diartikan sebagai proses menerima informasi ucapan.
melalui sebuah tulisan yang umum. Keterampilan dalam menggunakan
Berkaitan dengan membaca sangat erat bahasa biasanya mencantumkan empat
kaitannya dengan Literasi. keterampilan yang harus dikuasai oleh
Literasi menjadi sangat penting hal ini peserta didik, yakni keterampilan menyimak,
sesuai dengan amanat pendidikan di keterampilan membaca, keterampilan
indonesia bahwa pendidikan saat ini berbicara dan keterampilan menulis.
terutama di tingkat SD dalam pembelajaran Keempat keterampilan tersebut saling
diarahkan pada penguatan literasi. Literasi berhubungan satu sama lain dan memiliki
merupakan sebuah konsep yang memiliki perannya masing-masing.
makna kompleks, dinamis, yang terus Gerakan literasi di sekolah adalah upaya
ditafsirkan dan didefinisikan dengan dalam melakukan perubahan secara
beragam cara dan sudut pandang (Rumaf, menyeluruh untuk kegiatan sekolah sebagai
2019). Konsep tersebut perlu dimaknai organisasi pembelajaran literasi sepanjang
maksud dari literasi yang di harapkan. hayat. Upaya yang harus ditempuh dalam
Selnjutnya menurut (Santoso, 2016) Literasi mewujud literasi berupa pembiasan
dapat diartikan sebagai kemampuan membaca oleh peserta didik. Pembiasaan ini
membaca dan kemampuan menulis atau harus dilakukan dengan kegiatan membaca
dapat disebut dengan melek aksara atau selama 15 menit dengan membaca buku non
keberaksaraan. pembelajaran sebelum waktu pembelajaran
Seseorang dapat dibilang literat jika dimulai. Materi baca berisi nilai-nilai budi
mereka sudah dapat memahami suatu hal pekerti berupa kearifan lokal, nasional dan
karena telah memahami informasi sebagai global yang disampaikan sesuai tahap
hasil dari membaca yang tepat dan perkembangan peserta didik.
melaksanakan pemahamannya sesuai Dalam kemampuan membaca peserta
dengan apa yang dia serap. Penguasaan didik dapat memiliki peran dan menjadi
literasi dalam segala bentuk ilmu salah satu kunci kesuksesan dikehidupan
pengetahuan sangat diperlukan karena seseorang, karena setiap informasi dan
dengan begitu akan ikut serta mendorong pengetahuan dapat diperoleh tidak terlepas
kemajuan suatu bangsa. Literasi sebagai dari kegiatan membaca. Bahwa semakin
sebuah kegiatan dalam menafsirkan atau sering seseorang membaca buku maka
menginterpretasikan segala bentuk ilmu semakin luas pengetahuan yang dimiliki, dan
pengetahuan akan membangun manusia sebaliknya semakin jarang membaca buku
yang memiliki pengetahuan yang luas. maka pengetahuan yang dimiliki seseorang
Membaca merupakan kemampuan yang semakin terbatas. Tidak terkecuali bagi
paling mendasar sebagai bekal untuk sebuah bangsa. Kemajuan peradaban sebuah
mempelajari segala sesuatu, dalam literasi bangsa juga ditentukan dari seberapa banyak
merupakan bentuk pembelajaranan yang masyarakatnya membaca (Ahmadi 2010).
sangat menarik dan penting bagi guru dan Tidak berbeda dengan membaca pun
peserta didik agar suatu pembelajaran mudah memiliki peran tersendiri bagi kehidupan
dipahami atau dimengerti saat melakukan seseorang. Menurut Cakiroglu (2012)
kegiatan membaca, menulis maupun writing skill is more than a kinesthetic
berkomunikasi. Tetapi dalam pembelajaran activity which is a more complex and higher
di Sekolah Dasar Inpres 12 Kabupaten level of cognitive activity that should be
Sorong dari banyaknya peserta didik considered together with the reading skill.

57
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

Dari pendapat yang diatas menyebutkan minat peserta didik dalam membaca,
diketahui bahwa kegiatan menulis selain memiliki dampak yang besar dalam
memiliki tingkatan yang sama dengan perkembangan minat peserta didik dalam
kegiatan membaca, dikarenakan ketika membaca, dan agar peserta didik paham
seseorang mampu untuk menulis maka dengan apa yang dia baca buku bergambar
secara tidak langsung seseorang tersebut merupakan alternatif dan efektif.
juga mampu untuk membaca. Kegiatan Pada perkembangan zaman yang begitu
menulis bukanlah kemampuan yang dapat pesat setiap orang dituntut harus memiliki
dikuasai dengan sendirinya, melainkan kegemaran dalam membaca maupun menulis
proses pembelajaran panjang untuk guna memperoleh pengetahuan dalam
menumbuh kembangkan tradisi menulis. Hal wawasan yang sangat luas untuk
ini dapat mendorong seseorang sejak lahir meningkatkan kecerdasannya. Kemampuan
didunia dapat belajar membaca maupun membaca seseorang juga digunakan sebagai
menulis dari orang tua atau lingkungan tolak ukur dalam tingkat keberhasilan
disekitarnya. dikehidupan bermasyarakat mereka. Di
Selain itu proses pembelajaran dan hasil sekolah dasar kemampuan membaca menjadi
pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor hal yang memegang peranan penting, karena
guru. Guru memiliki peran penting dalam tanpa hal tersebut peserta didik akan
menciptakan proses pembelajaran yang mengalami sebuah kesulitan belajar pada
efektif guna mencapai tujuan pembelajaran saat itu dan pada masa yang akan datang.
yang telah ditetapkan. Peran penting guru Di Era sekarang ini tidak sedikit orang
diharapkan mampu menerapkan strategi yang malas untuk membaca terlebih
yang baik dalam rangka menciptkan sumber minimnya budaya membaca di lingkungan
daya manusia yang berkualitas melalui sekitar tempat kita tinggal, penyebab
pemahaman ketika membaca. seseorang malas membaca sebenarnya tidak
Upaya yang dilakukan guru di SD hanya datang dari faktor diri sendiri,
Inpres 12 Kabupaten Sorong dalam proses melainkan ada faktor pendukung yaitu faktor
belajar mengajar telah maksimal tetapi pertama yang membuat rakyat indonesia
dalam pendidikan literasi sudah tidak pernah malas membaca harga buku bacaan yang
melaksankan kegiatan literasi di sekolah dan tergolong mahal akibatnya hanya sebagian
juga daya serap pemahaman peserta didik kecil dari rakyat indonesia yang menyisihkan
berbeda-beda. Saat guru menjelaskan tidak sebagian uangnya untuk membeli buku.
sedikit peserta didik yang tidak Faktor kedua minat baca orang tua dan guru
memperhatikan dengan baik, ada yang cerita yang tergolong rendah banyak orang tua
dengan teman, ada yang sibuk meruncing yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan
pensilnya, dan sebagainya. Hal inilah yang literasi baca kepihak sekolah namun
membuat pemahaman siswa tidak terfokus sebenarnya anak lebih lama berada dirumah.
dengan pelajaran. Begitu juga di sekolah seorang guru dituntut
Oleh karena itu sebisa mungkin kita menyelesaikan materi pembelajaran sesuai
tanamkan kebiasaan membaca kepada siswa kurikulum akibatnya banyak guru yang lupa
yang sebelumnya tidak mengetahui untuk memperkenalkan buku dan membaca
pentingnya membaca mulai paham dan sadar kepada muridnya. Faktor ketiga yaitu kita
akan pentingnya membaca dan jangan terus- masyarakat indonesia terbiasa membaca
menerus bergantung kepada seorang guru artikel yang instan di internet mungkin ini
disekolah saja namun juga bisa belajar sudah menjadi hukum alam dengan
dimana saja. Agar peserta didik tertarik kemajuan teknologi.
untuk membaca dan kenalkanlah pada Berdasarkan wawancara dengan guru
peserta didik buku yang memiliki banyak pada tanggal 20 Maret 2019, guru
warna, dan juga gambar- gambar yang menjelaskan bahwa kegiatan literasi ini
menarik dan imajinatif untuk menarik belum maksimal dalam pembelajaran literasi

58
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

di setiap kelasnya. Karena gerakan literasi pe ne l i t i an e ks pe r i m e n d en ga n


ini telah berjalan sekitar 2 tahun yang m en ggu n ak a n pendekatan kuantitatif
dilaksanakan di SD Inpres 12 Kabupaten sedangkan desain penelitian yang digunakan
sorong tetapi telah hilang atau tidak pernah adalah kuasi eksperimen (Quasi
dilaksanakan kembali pembelajaran dengan Experimental Design) desain eksperimen
literasi. Pembiasaan membaca dilaksanakan mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
pada pagi hari sebelum melaksanakan sepenuhnya dapat mengkontrol variabel-
kegiatan pembelajaran ketika siang waktu variabel luar yang mempengaruhi
istirahat dengan menjadwal setiap kelas pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2017).
secara bergantian setiap harinya. Pihak Populasi dalam penelitian ini berjumlah
perpustakaan telah menyiapkan buku bacaan 67 siswa yang tersebar ke dalam tiga kelas.
sesuai jadwal kelas yang akan melakukan Sampel yang digunakan adalah berjumlah 20
sebuah kegiatan membaca di perpustakaan siswa dari teknik pengambilan sampel yang
dengan memperhatikan kesesuaian atau digunakan yakni teknik random sampling.
tingkatan bacaan dan isi bacaannya. Selanjutnya Teknik pengumpulan data yang
Dengan adanya gerakan literasi sekolah digunakan peneliti dalam pengumpulan data
yang berfokus pada pembiasaan membaca yaitu Observasi, Tes, dan Dokumentasi.
ini diharapkan dapat berperan dalam Dalam hal ini tes yang dimaksud adalah
meningkatkan minat membaca siswa seiring menggunakan pre test dan post test.
keterlibatan guru yang sangat penting dalam Teknik analisis data yang digunakan
upaya keberhasilan kegiatan tersebut. pada penelitian ini menggunakan teknik
Oleh karena itu sebisa mungkin kita analisis inferensial. Namun sebelum
tanamkan kebiasaan membaca kepada dilakukan pengujian hipotesis perlu
peserta didik yang sebelumnya tidak dilakukan uji awal atau biasa disebut dengan
mengetahui pentingnya membaca melalui uji klasik yang terdiri atas berikut Uji
kegiatan pengaruh literasi dalam Normalitas Data, Uji Homogenitas dan
pembelajaran bahasa Indonesia. Agar peserta berakhir pada Uji Hipotesis.
didik tertarik dalam membaca maka kita
kenalkan pada buku yang menarik, penuh HASIL DAN PEMBAHASAN
warna dan juga gambar- gambar yang Uji normalitas dalam penelitian ini
menarik, imajinatif dan memiliki kearifan digunakan sebagai prasyarat untuk uji T
lokal dalam buku bacaan. dalam penelitian ini, data harus berdistribusi
Jadi “Pengaruh Literasi Terhadap normal. Jika data tidak berdistribusi norm al
Keterampilan Membaca Dalam maka uji T tidak dapat dilanjutkan. Suatu
Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa distribusi dikatakan normal jika taraf
Kelas IV SD Inpres 12 Kabupaten Sorong” signifikannya >0,05, sedangkan jika
maka peneliti mengambil penelitian di signifikannya <0,05 maka distribusinya
sekolah tersebut karena permasalahan yang dikatakan tidak normal. Untuk menguji
ditemukan dalam pembelajaran selama ini normalitas data digunakan uji Tests of
adalah lemahnya guru pada proses kegiatan Normality. Dalam penelitian ini data yang
pembelajaran literasi pada mata terkumpul berupa data post test peserta didik
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah yang kemudian di analisis oleh peneliti.
tersebut, dan masih kurang maksimal Adapun data yang akan digunakan dalam
menggunakan literasi sebelum pembelajaran menghitung uji normalitas, sebagai
dimulai, oleh karena ini peserta didik masih terlampir.
belum mampu membaca maupun menulis Hasil perhitungan uji normalitas data
dengan lancar atau berkomunikasi. post test diperoleh jumlah (N) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 20
METODE PENELITIAN peserta didik. Rata-rata (Mean) dari kelas
Jenis penelitian ini yaitu j en i s eksperimen adalah 68.15 dan kelas kontrol

59
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

adalah 47.00. Standar deviasi dari kelas


ekasperimen adalah 6.09 dan kelas kontrol Tabel 2. Uji homogenitas
3.74. Difference positive dari kelas
eksperimen 0.131 dan kelas kontrol 0.105.
Difference negative untuk kelas eksperimen
-0.155 dan kelas kontrol - 0.111.
Kolmogorof-smirnov kelas eksperimen 0.695
dan kelas kontrol 0.498. kemudian
berdasarkan perhitungan di atas dengan
menggunakan kolmogorof-smirnov dapat Uji t yang digunakan untuk mengetahui
disimpulkan bahwa rata-rata berdistribusi pengaruh literasi dalam pembelajaran bahasa
normal karena memiliki Asymp,Sig > 0.05 Indonesia diketahui nilai t hitung sebesar
hasil belajar kelas eksperimen memiliki sig 13.220 dengan dk=n-2 (40-2=38)
sebesar 0.719 dan kelas kontrol sebesar diperoleh ttabel 2.024. Berdasarkan
0.965 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data nilai yaitu thitung > ttabel
data tersebut berdistribusi normal. lebih jelas (13.220 > 2.024), ini berarti bahwa thitung
dapat dilihat pada tabel 1. lebih besar dari pada ttabel pada taraf 5%
sehingga hipotesis dalam penelitian ini
Tabel 1. Uji normalitas diterima dan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh literasi dalam
pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa
kelas IV SD Inpres 12 Kabupaten Sorong.

Tabel 3. Independent sample t test

Hasil uji test of homogeneity of


variances dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis independent sampel t test. Suatu
data dikatakan homogeny jika taraf
signifikansinya > 0.05, sedangakan jika taraf Paered samples test digunakan untuk
sigifikansinya < 0.05 maka distribusinya mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-
dikatakan tidak homogen. Dalam penelitian rata dua sampel yang berpasangan. Dua
ini data yang terkumpul berupa post test sempel yang dimaksud adalah sampel yang
yang kemudian akan dianalisis oleh peneliti, yang sama namun mempunyai dua data. Uji
adapun dari hasil analisis homogenitas data paired semples t test merupakan bagian dari
post test diketahui bahwa nilai statistic parametric oleh karena itu, sebagian
signifikansinya adalah 0.080. Karena nilai aturan dalam statistic parametrik data
signifikansinya lebih besar dari 0.05 yakni penelitian harus normal.
0.080 > 0.05 sehingga data hasil post test Hasil uji paired menunjukkan bahwa
tersebut dapat dikatakan homogen. niali sig (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05,
Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang nyata antara hasil
pengaruh literasi dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.

60
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

kontrol di peroleh thitung sebesar 13.220


Tabel 4. Hasil uji paired dengan dk=n-2 (40-2=38) diperoleh ttabel
2.024. Berdasarkan hasil analisis data nilai
yaitu thitung > ttabel (13.220 > 2.024) maka
hipotesis diterima.
Uji Paered samples test dimana data
yang diuji yaitu hasil data hunbungan literasi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
kelas eksperimen pre test dan post test
Dari hasil analisis dan diperoleh diperoleh sebesar niali sg (2-tailed) sebesar
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh literasi 0.000 < 0.05, maka kita dapat disimpulkan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara
siswa kelas IV SD Inpres12 Kabupaten hasil pengaruh literasi dalam pembelajaran
Sorong. Hal ini dapat dilihat dalam hasil bahasa Indonesia pada data pre test dan post
analisis data yang diawali dengan test bahasa Indonesia dari kelas eksperimen
pengolahan data dengan melakukan uji dan kelas kontrol di peroleh thitung sebesar
prasyarat , yaitu uji normalitas dan uji 13.220 dengan dk=n-2 (40-2=38) diperoleh
homogenitas data. ttabel 2.024. Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan pengolahan data uji nilai yaitu thitung > ttabel (13.220 > 2.024)
normalitas diperoleh dari perhitungan maka hipotesis diterima.
menggunakan SPSS V16.0 Statistic For
Windows, eksperimen dan kelas kontrol KESIMPULAN
adalah 40 peserta didik. Rata-rata (Mean) Berdasarkan rumusan masalah dari
dari kelas eksperimen adalah 68.15 dan kelas hipotesis yang diajukan, serta hasil
kontrol adalah 47.00. Standar deviasi dari penelitian yang didasarkan pada analisis data
kelas ekasperimen adalah 6.09 dan kelas dan pengujian hipotesis, maka kesimpulan
kontrol 3.74. Difference positive dari kelas yang dapat dikemukakan dalam penelitian
eksperimen 0.131 dan kelas kontrol 0.105. ini yaitu terdapat pengaruh literasi dalam
Difference negative untuk kelas eksperimen pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa
-0.155 dan kelas kontrol - 0.111. kelas IV SD Inpres 12 Kabupaten sorong
diketahui hasil belajar post test yaitu data pada tahun ajaran 2018/2019. berdasarkan
post test kelas eksperimen memiliki sig hasil analisis data nilai yaitu thitung > ttabel
sebesar 0.719 kelas kontrol 0.965 dimana (13.220 > 2.024), ini berarti bahwa thitung
Asymp, sig >0.05 sehingga dapat lebih besar dari pada ttabel pada taraf 5%
disimpulkan bahwa kelas IV berdistribusi sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
normal dan layak digunakan untuk uji
selanjutnya, yaitu uji homogenitas. DAFTAR RUJUKAN
Pada uji homogenitas diketahui data Ariani, E. E. (2018). Pemanfaatan Literasi
post test kelas eksperimen dan kelas kontrol Dalam Pembelajaran Sejarah
nilai signifikansinya adalah 0.080. Karena Indonesia Di SMA Negeri 1 Kasihan.
nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 Skripsi.
yaitu 0.080 > 0.05 maka data tersebut dapat
Dhea Anatasya, D. (2019). Pembelajaran
dikatakan homogen dan dapat digunakan
bahasa indonesia di sekolah dasar.
untuk uji selanjutnya, yaitu uji hipotesis
Jurnal Pembelajaran Bahasa
menggunakan uji independent semples test
Indonesia Di Sekolah Dasar,
dan uji paired semples tes.
(pembelajaran bahasa indonesia di
Uji independent semples test dimana
sekolah dasar), 1–9.
data yang diuji yaitu hasil data hubungan
literasi dalam pembelajaran bahasa Kharizmi, M., & Almuslim, U. (2015).
Indonesia dari kelas eksperimen dan kelas Kesulitan siswa sekolah dasar dalam

61
Rizal Hermawan, Nouval Rumaf & Solehun / JPAPEDA (2) (1) (2020) : 56 - 63

meningkatkan kemampuan literasi. Indonesia, 1(budaya literasi dalam


Kesulitan Siswa Sekolah Dalam pembelajaran bahasa), 12–16.
Meningkatkan Kemampuan Literasi,
Sugiyono. (2017). Penelitian Kuantitatif.
2(2), 11–21.
Pemaparan Metode penelitian
Matondang, Z., & Pendahuluan, A. (2009). Kuantitatif, 2, 16. Retrieved
Validitas dan reliabilitas suatu http://repository.uin-
instrumen penelitian, 6(1), 87–97. malang.ac.id/1985/2/1985.pdf
Rumaf, N., & Wahyuningsih, A. (2020). Triyono, T., & Dharma, U. W. (2018).
PENERAPAN GAYA LITERASI Teknik sampling dalam penelitian,
READ AND WRITING BAGI (March).
SISWA DI SD LABSCHOOL STKIP ttps://doi.org/10.13140/RG.2.2.1967
MUHAMMADIYAH SORONG 4.24003
WARMON KOKODA Ummul Khair. (2018). Pembelajaran
KABUPATEN SORONG. Jurnal Bahasa Indonesia dan Sastra
Abdimasa, 3(1), 21-27. (BASASTRA) di SD dan MI. Jurnal
Santoso, H. (2016). Jurnal Pendidikan Bahasa Pendidikan Dasar, 2(1), 81–99
dan Sastra Indonesia. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra

62

Anda mungkin juga menyukai