Abstract
This research aims at improving the reading comprehension skill using SQ3R
method on fourth grade of Kotagede 3 Elementary School. The type of this
research was collaborative classroom action research. The subjects in this
research were 32 fourth grade students of Kotagede 3 Elementary School.
The design used Kemmis dan Mc. Taggarts’s. the data collection in this
research was through the test and observation. The analysis data used in this
reseach were quantitative descriptive and qualitative descriptive. The
research shows that the SQ3R method can improve the reading
comprehension skill of fourth grade students at Kotagede 3 Elementary
School. It can be seen from the improvement of learning process and the
improvement of the reading comprehension test results. The result of the test
shows that the pretest average score is 62,6% with student’s pretest
completeness percentage is 15,6% increases to 68,78 with completeness
precentage 59,4% in the end of cycle I. the students’ average score in cycle II
is 76,8 with completeness percentage 100%.
1
Yunita Dwi Parmawati
1
Yunita Dwi Parmawati
2
Yunita Dwi Parmawati
3
Yunita Dwi Parmawati
5
Yunita Dwi Parmawati
pertemuan. Tindakan siklus I adalah awal agar siswa lebih mengerti langkah-
penggunan metode SQ3R dalam langkah yang harus dilakukan.
membaca pemahaman siswa kelas IV A Setelah tahap pengenalan terhadap
SD N Kotagede 3. Metode ini belum metode SQ3R, tahapan selanjutnya adalah
pernah diterapkan di kelas ini pembelajaran menggunakan metode
sebelumnya, sehingga ini merupakan SQ3R. Metode tersebut dimulai dari tahap
metode yang baru dan asing bagi siswa. survey. Pada siklus I tahap survey siswa
Pada siklus I metode SQ3R sudah telah dilakukan dengan baik. Siswa
dilaksanakan dengan runtut dan baik, membaca secara sekilas teks bacaan yang
namun kurang maksimal. Oleh karena itu telah didapat. Membaca sekilas tersebut
dalam tahap refleksi dilakukan diskusi meliputi membaca judul bacaan,
untuk menentukan tindakan perbaikan menghitung jumlah paragraf, serta
kekurangan yang terjadi pada siklus I membaca kalimat pertama dan terakhir
sehingga pada siklus II penggunaan setiap paragraf. Pada tahap survey juga
metode SQ3R dapat dilaksakan dengan dilakukan tanya jawab antara guru dan
lebih baik dan optimal. siswa mengenai hal-hal tersebut. Siswa
Kegiatan awal yang dilakukan guru mengikuti kegiatan survey sesuai arahan
adalah mengenalkan serta menjelaskan guru. Siswa antusias mengikuti kegiatan
metode SQ3R yang masih baru bagi survey ditunjukkan dengan banyak siswa
siswa. Namun, sayangnya pada siklus I yang mau menjawab pertanyaan guru
guru hanya menjelaskan secara sekilas namun tidak dengan tunjuk jari, apabila
tentang metode ini pada siswa. Guru diminta tunjuk jari tidak ada siswa yang
hanya menyebutkan langkah-langkah mau. Pada siklus II tahap survey juga
SQ3R kemudian langsung telah dilakukan dengan baik. Siswa lebih
mempraktekkannya bersama siswa. Hal terarah dalam menjawab pertanyaan,
tersebut membuat siswa masih siswa sudah aktif dan berani menjawab
kebingungan dengan metode SQ3R. dengan tunjuk jari.
Sehingga pada tahap refleksi siklus I Kegiatan survey yang dilakukan
diputuskan agar guru menjelaskan siswa meliputi membaca judul,
kembali metode SQ3R. Hasil refleksi menghitung jumlah paragraf, membaca
tersebut dilakukan pada siklus II, guru kalimat pertama dan terakhir setiap
telah menjelaskan kembali metode SQ3R paragraf, serta membaca kalimat secara
acak. Hal ini sesuai dengan yang
6
Yunita Dwi Parmawati
disampaikan oleh Ngalimun (2014:62) siswa yang berani. Pemberian reward ini
yang menyatakan bahwa kegiatan survey dapat mengatifkan siswa sesuai dengan
dapat dilakukan dengan melihat judul, pendapat Brunner yang menyatakan
subjudul, paragraf dan lain sebagainya. bahwa reinforcement dan reward penting
Melalui tahap survey siswa menjadi untuk meningkatkan perbuatan tertentu
tertarik dengan bacaan serta untuk membantu siswa mau mengulangi
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Hal apa yang sudah dipelajari.
ini sesuai dengan pendapat Aris Shoimin Tahap ketiga yaitu tahap read. Pada
(2014:194) yang menyatakan bahwa tahap siklus I tahap read banyak siswa yang
survei pada awal pembelajaran dapat membaca dengan bergumam dan kurang
membangkitkan rasa ingin tahu siswa sungguh-sungguh, beberapa siswa juga
tentang materi yang akan dipelajari terlihat menganggu teman lainnya,
sehingga dapat meningkatkan motivasi bahkan ada siswa yang tidak membaca
siswa dalam belajar. namun langsung melakukan tahap recite,
Tahap kedua dalam metode SQ3R yaitu mencari jawaban atas pertanyaan
adalah tahap question. Pada siklus I tahap yang telah dibuat. Sehingga pada refleksi
question siswa belum berani diputuskan untuk kegiatan membaca
mangacungkan tangan untuk mengajukan dilakukan dua kali, pertama melakukan
pertanyaan. Hanya ada tiga siswa yang kegiatan membaca secara bergantian
berani mengacungkan tangan secara dengan ditunjuk kemudian dilanjutkan
mandiri untuk bertanya, dan sisanya guru dengan membaca dalam hati. Pada siklus
harus menunjuk siswa untuk membuat II Tahap read, siswa membaca dengan
pertanyaan. Siswa belum dapat membuat sungguh-sungguh, semua sudah
pertanyaan dengan baik sehingga guru memperhatikan teks bacan, tidak ada yang
memberi contoh dan membantu dengan ramai sendiri maupun mengganggu
kata tanya sebagai pancingan. Karena temannya.
siswa tidak berani untuk bertanya pada Tahap selanjutnya adalah tahap
tahap refleksi diputuskan bahawa pada recite. Pada siklus I tahap recite siswa
silus II siswa yang mau menjawab akan dapat menemukan kalimat utama dan
diberikan reward. Pemberian reward menjawab pertanyaan yang telah
dimaksudkan agar siswa lebih aktif dan dibuatnya. Tahapan yang terakhir adalah
berani. Pada silus II banyak siswa yg tahap review. Pada silklus I tahap review
bertanya, siswa menjadi aktif, banyak siswa melakukan tanya jawab dengan
7
Yunita Dwi Parmawati
guru mengenai garis besar isi teks. Hasil Sementara itu, keberhasilan produk dalam
pekerjaan LKS belum dibahas dan siswa penelitian ini ditunjukkan dengan
belum diberi kesempatan untuk meninjau peningkatan skor rata-rata siswa dan
ulang teks bacaan secara mandiri. Pada peningkatan jumlah siswa yang mencapai
refleksi diputuskan pada saat review nilai ≥70. Berikut adalah tabel hasil tes
dilakukan pembahasan LKS dengan cara membaca pemahaman.
presentasi siswa, guru memberi Pratindakan Siklus I Siklus II
Pertemuan1 Pertemuan2 Pertemuan1 Pertemuan2
kesempatan kepada siswa untuk meninjau Kriteria
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
siswa
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
ulang teks bacaan secara mandiri, dan
bertanya jawab mengenai garis besar isi
Siswa
teks. Pada silus II tahap review hal yang 5 15,6 11 34,4 19 59,4 27 84,4 31 96,9
tuntas
Siswa
dilakukan siswa meninjau ulang teks belum 27 71,9 21 65,6 13 40,6 5 15,6 1 3,1
tuntas
bacaan dengan presentasi siswa Nilai 67,32 70,25 74,8 78,8
62,6
membahas LKS dan membacakan hasil rata-rata 68,78 76,8
8
Yunita Dwi Parmawati
9
Yunita Dwi Parmawati
ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan sekilas tersebut meliputi membaca judul
antusias mengikuti proses pembelajaran bacaan, menghitung jumlah paragraf,
menggunakan metode SQ3R. membaca kalimat pertama dan terakhir
setiap paragraf, serta membaca kalimat
Peningkatan hasil pembelajaran
secara acak. Dengan membaca sekilas
keterampilan membaca pemahaman siswa
tersebut siswa telah mendapat gambaran
kelas IV A SD N Kotagede 3 adalah
umum dari teks bacaan dan memancing
sebagai berikut. Nilai rata-rata hasil tes
rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya tahap
membaca pemahaman pada pratindakan
kedua yang dilakukan siswa adalah tahap
mencapai 62,6, pada siklus I nilai rata-
question, yaitu membuat pertanyaan
rata mencapai 68,78; dan pada siklus II
terkait dengan isi bacaan. Dengan
nilai rata-rata mencapai 76,8. Presentase
membuat pertanyaan siswa lebih fokus
siswa yang mencapai indikator yang
dalam membaca untuk menemukan
ditentukan atau presentase siswa yang
jawaban dari pertanyaan yang telah
mencapai nilai ≥70 pada pratindakan
dibuat. Tahap ketiga adalah tahap read,
sebesar 15,6%, pada siklus I sebesar
siswa membaca secara keseluruhan teks
59,4% dan pada siklus II sebesar 96,9%.
bacaan untuk memahami dan menemukan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
jawaban. Tahap keempat adalah tahap
pembelajaran keterampilan membaca
recite, siswa menjawab pertanyaan yang
pemahaman menggunakan metode SQ3R
telah dibuat, serta membuat ringkasan
telah memenuhi indikator keberhasilan
teks bacaan. Tahap kelima adalah tahap
proses dan produk dalam penelitian ini.
review, yaitu peninjauan kembali teks
Sehingga penelitian ini dapat dikatakan
bacaan, peninjuan kembali dilakukan
berhasil.
dengan membahas ulang garis besar isi
Peningkatan yang terjadi dikarenakan
teks bacaan. Melalui tahap- tahap yang
dalam proses pembelajaran telah
telah dilakukan tersebut siswa dapat lebih
menggunakan metode SQ3R. Adapun
mudah memahami bacaan dan mengingat
langkah-langkah pembelajaran membaca
isi bacaan lebih lama.
pemahaman dengan menggunakan
metode SQ3R pada penelitian ini adalah
sebagai berikut. Tahap pertama yang 4. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofi’udin & Darmiyati Zuchdi.
dilakukan siswa adalah tahap survey,
(2001). Pendidikan Bahasa dan
yaitu siswa membaca secara sekilas teks Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
bacaan yang telah diterima. Membaca
10
Yunita Dwi Parmawati
11