Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV A SD N KOTAGEDE 3


YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

Yunita Dwi Parmawati


PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan
syzyshima@gmail.com

Abstract

This research aims at improving the reading comprehension skill using SQ3R
method on fourth grade of Kotagede 3 Elementary School. The type of this
research was collaborative classroom action research. The subjects in this
research were 32 fourth grade students of Kotagede 3 Elementary School.
The design used Kemmis dan Mc. Taggarts’s. the data collection in this
research was through the test and observation. The analysis data used in this
reseach were quantitative descriptive and qualitative descriptive. The
research shows that the SQ3R method can improve the reading
comprehension skill of fourth grade students at Kotagede 3 Elementary
School. It can be seen from the improvement of learning process and the
improvement of the reading comprehension test results. The result of the test
shows that the pretest average score is 62,6% with student’s pretest
completeness percentage is 15,6% increases to 68,78 with completeness
precentage 59,4% in the end of cycle I. the students’ average score in cycle II
is 76,8 with completeness percentage 100%.

Keywords: reading comprehension skills, SQ3R method, elementary school

1
Yunita Dwi Parmawati

1. PENDAHULUAN (BAB I: Latar bangsa. Adapun tujuan pembelajaran


Belakang dan Tujuan Penulisan)
Bahasa Indonesia di sekolah dasar
menurut Zulela (2013:4) adalah agar
Pendidikan sekolah dasar (SD) di peserta didik dapat (1) berkomunikasi
Indonesia merupakan pendidikan yang secara efektif dan efisien sesuai dengan
memberikan bekal kemampuan dasar bagi etika yang berlaku, baik secara lisan
siswa. Kemampuan dasar tersebut maupun tulisan, (2) menghargai dan
meliputi kemampuan membaca, menulis, bangga menggunakan bahasa Indonesia
berhitung, serta pengetahuan dan sebagai bahasa persatuan dan bahasa
keterampilan dasar yang sesuai dengan negara, (3) memahami bahasa Indonesia
tingkat perkembangan siswa. Hal tersebut dan dapat menggunakan dengan tepat dan
diberikan dengan tujuan membekali siswa efektif dalam berbagai tujuan, (4)
untuk mempelajari berbagai mata menggunakan bahasa Indonesia untuk
pelajaran, mempersiapkan pendidikan meningkatkan kemampuan intelektual,
kejenjang yang lebih tinggi, serta serta kematangan emosional dan sosial,
memberi bekal bagi kehidupan siswa. (5) menikmati dan memanfaatkan karya
Kemampuan dasar di sekolah dasar sastra untuk memperluas wawasan,
diajarkan melalui berbagai mata pelajaran menghaluskan budi pekerti, serta
yaitu, bahasa Indonesia, matematika, ilmu meningkatkan pengetahuan dan
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan kemampuan berbahasa, (6) menghargai
sosial, pendidikan kewarganegaraan, dan membanggakan sastra Indonesia
agama, seni, dan pendidikan jasmani. sebagai khasanah budaya dan intelektual
Salah satu mata pelajaran yang manusia Indonesia. Menginat fungi dan
diajarkan di sekolah dasar adalah mata tujuan tersebut pembelajaran bahasa
pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Indonesia penting untuk diajarkan di
Bahasa Indonesia mengajarkan sekolah dasar.
kemampuan dasar terkait membaca dan Keterampilan yang diajarkan melalui
menulis. Fungsi mata pelajaran Bahasa mata pelajaran bahasa di sekolah dasar
Indonesia menurut Ahmad Rofi’uddin mencakup empat jenis yaitu keterampilan
(2001:30) adalah untuk mengembangkan menyimak, berbicara, membaca, dan
kemampuan bernalar, berkomunikasi, menulis. Keterampilan tersebut tidak
mengembangkan pikiran dan perasaan, hanya berguna untuk mata pelajaran
serta membina persatuan dan kesatuan Bahasa Indonesia saja, namun juga

1
Yunita Dwi Parmawati

berguna untuk mata pelajaran lain dan berpendapat bahwa pembelajaran


juga berguna dalam kehidupan. Keempat membaca pemahaman yang dirancang dan
keterampilan tersebut berkaitan antara dilaksanakan dengan baik menjadikan
satu keterampilan dengan keterampilan siswa tidak hanya memperoleh
yang lain. Pembelajaran satu keterampilan peningkatan dalam kemampuan
dapat meningkatkan keterampilan lain. bahasanya, tetapi juga dalam kemampuan
Sebagai contoh pada saat pembelajaran bernalar, berkreativitas, dan penghayatan
membaca, selain meningkatkan tentang nilai-nilai moral.
keterampilan membaca, dapat juga Keterampilan membaca pemahaman
meningkatkan keterampilan menulis. tidak dimiliki secara langsung oleh siswa.
Membaca merupakan salah satu Siswa dapat memiliki keterampilan
keterampilan yang diajarkan dalam membaca pemahaman dengan baik
bahasa. Keterampilan membaca menjadi melalui pembelajaran dan banyak berlatih
keterampilan yang sangat penting, karena serta adanya pembiasaan. Dalam
keterampilan membaca mempengaruhi pembelajaran membaca pemahaman
keberhasilan siswa dalam belajar. pendidik atau guru memiliki peran yang
Keterampilan membaca di sekolah sangat penting. Guru dalam pembelajaran
dasar dibagi kedalam beberapa jenis, membaca mempunyai banyak tugas,
salah satunya adalah membaca lanjut. diataranya adalah membantu siswa
Membaca lanjut dilaksanakan di kelas IV, memahami, menafsirkan, menilai, serta
V dan VI. Tujuan membaca lanjut adalah menikmati tulisan. Selain itu guru juga
agar siswa mampu memahami, harus dapat menumbuhkan minat dan
menafsirkan dan menghayati isi bacaan. perhatian siswa dalam pembelajaran
Membaca lanjut menekankan siswa untuk membaca. Dalman (2013:5) menyatakan
memahami makna atau isi bacaan yang bahwa guru sebaiknya mengajarkan
dibacanya. Membaca lanjut sering kali kepada siswa tentang strategi, metode,
dikaitkan dengan membaca pemahaman. dan teknik membaca yang baik sehingga
Pembelajaran membaca pemahaman siswa mampu memahami isi bacaan
merupakan pembelajaran yang penting, dengan baik pula. Guru perlu memilih
karena apabila pembelajaran ini metode pembelajaran yang tepat agar
diselenggarkan dengan baik akan dapat materi yang disampaikan menarik dan
memberi manfaat terhadap keberhasilan mudah dipahami oleh siswa.
belajar siswa. Sabarti Akhadiah (1993:37)

2
Yunita Dwi Parmawati

Dalam pembelajaran membaca digunakan guru dalam membaca


tingkat lanjut siswa dituntut untuk pemahaman adalah membaca teks bacaan
memahami isi bacaan bukan hanya yang ada dibuku paket kemudian meminta
sekedar membaca. Namun sayangnya, siswa untuk membaca halaman tertentu
banyak siswa tidak memahami isi bacaan dan menjawab pertanyaan yang telah
yang sedang dibaca. Hal tersebut disediakan.
ditunjukkan ketika siswa diberi Dari pengamatan dan wawancara
pertanyaan dari bacaan masih banyak juga dapat diketahui karakteristik yang
siswa yang salah dalam menjawabnya. dimiliki oleh siswa kelas IVA SD N
Kesulitan siswa dalam membaca Kotagede 3. Karakteristik yang dimiliki
pemahaman juga dialami oleh siswa di oleh siswa kelas IVA SD N Kotagede 3
SD N Kotagede 3 Yogyakarta. Tingkat diantaranya adalah siswa lamban dalam
intelegensi yang dimiliki siswa sangat menerima pelajaran maupun pada saat
beragam, sehingga menyebabkan menyelesaikan tugas yang diberikan,
keterampilan membaca pemahaman siswa siswa mudah lupa dengan materi yang
pun beragam. Berdasarkan pengamatan diberikan mauapun dengan bahan bacaan
dan wawancara guru di kelas IVA SD N yang mereka baca, siswa pasif dan kurang
Kotagede 3 mendapatkan hasil bahwa antusias, selain itu siswa juga cenderung
keterampilan membaca pemahaman siswa membuat kegaduhan dan mengganggu
masih rendah. Siswa mengalami kesulitan temannya.
dalam memahami isi bacaan, siswa Berdasarkan permasalahan yang
mengalami kesulitan dalam menjawab terjadi di lapangan, maka perlu dicari
pertanyaan yang berasal dari bacaan, serta solusi untuk permasalahan tersebut.
kesulitan ketika diminta untuk Solusi tersebut diharapkan mampu
menceritakan kembali bacaan yang telah meningkatkan keterampilan membaca
mereka baca. Selain hal tersebut siswa pemahaman siswa. Salah satu solusi dari
juga kesulitan dalam menentukan kalimat masalah tersebut adalah menggunakan
utama dan ide pokok dari suatu paragraf. metode pembelajaran yang tepat. Metode
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembelajaran adalah suatu cara yang
wawancara juga diketahui metode yang dapat berfungsi sebagai alat untuk
digunakan oleh guru dalam pembelajaran mencapai suatu tujuan. Begitu juga
membaca pemahaman yaitu dengan dengan metode dalam pembelajaran
metode konvensional. Metode yang membaca pemahaman yang berfungsi

3
Yunita Dwi Parmawati

untuk membantu siswa mengatasi guna mendapatkan gagasan umum tentang


kesulitan-kesulitan membaca pemahaman bacaan, kemudian mengajukan berbagai
yang dialami. pertanyaan berdasarkan bacaan, dan
Salah satu metode membaca kemudian jawabannya diperoleh ketika
pemahaman yang dapat dijadikan solusi membaca keseluruhan bahan bacaan,
dalam permasalahan di atas adalah dengan cara tersebut siswa akan lebih
metode SQ3R (survey, question, read, mudah memahami bacaan, dan
recite, review). Metode SQ3R adalah selanjutnya dengan langkah terakhir yaitu
metode yang terdiri dari lima langkah, mengutarakan dengan kata-kata sendiri
yaitu dimulai dari kegiatan survey pokok penting dari bacaan siswa dapat
terhadap bacaan, membuat pertanyaan mengingat lebih lama.
tentang bacaan, dilanjutkan dengan Dari pemaparan di atas maka perlu
membaca secara keseluruhan bacaan, diadakan tindakan penelitian untuk
kemudian menceritakan kembali bacaan, meningkatkan keterampilan membaca
dan yang terakhir adalah meninjau pemahaman dengan menggunakan
kembali bacaan tersebut. metode SQ3R pada siswa kelas IVA SD
Metode SQ3R dapat digunakan N Kotagede 3. Tindakan penelitian
sebagai solusi dalam penelitian ini karena menggunakan metode membaca SQ3R
memiliki banyak kelebihan. Kelebihan diharapkan dapat membantu mengatasi
metode SQ3R menurut Soedarso kesulitan membaca pemahaman yang
(2002:59) diantaranya adalah menjadikan dialami oleh siswa kelas IVA SD N
siswa aktif dalam kegiatan membaca, Kotagede 3.
siswa menjadi mudah memahami dan
menguasai isi bacaan, serta siswa dapat
mengingat isi atau hal penting dalam
bacaan lebih lama. Siswa menjadi aktif
dalam kegiatan membaca karena dengan 2. PEMBAHASAN (BAB II)
menggunakan langkah-langkah metode
Penelitian ini dilakukan mulai dari
SQ3R siswa terlibat langsung dalam
pratindakan, siklus I dan siklus II.
bacaan. Siswa menjadi mudah dan
Penelitian ini dilakukan untuk
memahami isi bacaan dikarenakan dalam
meningkatkan keterampilan membaca
metode SQ3R sebelum kegiatan membaca
pemahaman dengan menggunakan
siswa melakukan survei terhadap bacaan
metode SQ3R pada siswa kelas IV A SD
4
Yunita Dwi Parmawati

N Kotagede 3. Berdasarkan hasil pembelajaran dan kurang antusias dalam


penelitian dapat diketahui bahwa mengikuti pembelajaran. Siswa ramai
penelitian ini sudah mencapai kriteria sendiri dan menganggu temannya.
keberhasilan. Berikut adalah pembahasan suasana kelas menjadi sedikit gaduh dan
pelaksanaan metode SQ3R pada kurang terkondisikan dengan baik
pembelajaran membaca pemahaman dan sehingga menganggu konsentrasi siswa.
hasil tes membaca pemahaman dengan Siswa kelas IV A SD N Kotagede 3
menggunakan SQ3R. memiliki kamampuan membaca
Sebelum dilaksankan metode SQ3R pemahaman yang berbeda-beda, ada
pada pembelajaran membaca pemahaman siswa yang memiliki keterampilan
di kelas IV A SD N Kotagede 3 terlebih membaca pemahaman dengan baik
dahulu dilakukan pratindakan. sehingga dapat mencapai ketuntasan
Pratindakan dialakukan untuk mengetahui belajar dan ada pula siswa yang memiliki
kondisi awal siswa sebelum dilakukannya keterampilan membaca pemahaman
tindakan. Pada pratindakan ini guru dengan kurang baik sehingga belum dapat
mengajar dengan cara konvensional mencapai ketuntasan belajar.
seperti biasa tanpa menggunakan metode Berdasarkan data yang diperoleh dari
SQ3R. pratindakan, maka dilakukanlah penelitian
Hasil dari pratindakan menunjukkan tindakan membaca pemahaman dengan
bahwa keterampilan membaca metode SQ3R yang diyakini dapat
pemahaman siswa masih kurang. Siswa meningkatkan keterampilan membaca
mengalami kesulitan dalam memahami isi pemahaman siswa dan meningkatkan
bacaan, hal ini ditunjukkan dengan siswa keaktifan serta antusias siswa selama
kesulitan dalam menentukan kalimat proses pembelajaran. Penggunaan metode
utama dari suatu paragraf, siswa kesulitan dalam pembelajaran membaca sesuai
dalam menjawab pertanyaan yang berasal dengan pendapat Dalman (2013:5) yang
dari bacaan, dan juga siswa mengalami menyatakan bahwa guru sebaiknya
kesulitan ketika diminta untuk mengajarkan kepada siswa tentang
menceritakan kembali bacaan yang telah strategi, metode, dan teknik membaca
mereka baca. yang baik sehingga siswa mampu
Hasil lain yang ditunjukkan dari memahami isi bacaan dengan baik pula.
pratindakan adalah siswa belum Penelitian ini dilakukan dalam dua
berpartisipasi aktif dalam proses siklus. Setiap siklus dilakukan dalam dua

5
Yunita Dwi Parmawati

pertemuan. Tindakan siklus I adalah awal agar siswa lebih mengerti langkah-
penggunan metode SQ3R dalam langkah yang harus dilakukan.
membaca pemahaman siswa kelas IV A Setelah tahap pengenalan terhadap
SD N Kotagede 3. Metode ini belum metode SQ3R, tahapan selanjutnya adalah
pernah diterapkan di kelas ini pembelajaran menggunakan metode
sebelumnya, sehingga ini merupakan SQ3R. Metode tersebut dimulai dari tahap
metode yang baru dan asing bagi siswa. survey. Pada siklus I tahap survey siswa
Pada siklus I metode SQ3R sudah telah dilakukan dengan baik. Siswa
dilaksanakan dengan runtut dan baik, membaca secara sekilas teks bacaan yang
namun kurang maksimal. Oleh karena itu telah didapat. Membaca sekilas tersebut
dalam tahap refleksi dilakukan diskusi meliputi membaca judul bacaan,
untuk menentukan tindakan perbaikan menghitung jumlah paragraf, serta
kekurangan yang terjadi pada siklus I membaca kalimat pertama dan terakhir
sehingga pada siklus II penggunaan setiap paragraf. Pada tahap survey juga
metode SQ3R dapat dilaksakan dengan dilakukan tanya jawab antara guru dan
lebih baik dan optimal. siswa mengenai hal-hal tersebut. Siswa
Kegiatan awal yang dilakukan guru mengikuti kegiatan survey sesuai arahan
adalah mengenalkan serta menjelaskan guru. Siswa antusias mengikuti kegiatan
metode SQ3R yang masih baru bagi survey ditunjukkan dengan banyak siswa
siswa. Namun, sayangnya pada siklus I yang mau menjawab pertanyaan guru
guru hanya menjelaskan secara sekilas namun tidak dengan tunjuk jari, apabila
tentang metode ini pada siswa. Guru diminta tunjuk jari tidak ada siswa yang
hanya menyebutkan langkah-langkah mau. Pada siklus II tahap survey juga
SQ3R kemudian langsung telah dilakukan dengan baik. Siswa lebih
mempraktekkannya bersama siswa. Hal terarah dalam menjawab pertanyaan,
tersebut membuat siswa masih siswa sudah aktif dan berani menjawab
kebingungan dengan metode SQ3R. dengan tunjuk jari.
Sehingga pada tahap refleksi siklus I Kegiatan survey yang dilakukan
diputuskan agar guru menjelaskan siswa meliputi membaca judul,
kembali metode SQ3R. Hasil refleksi menghitung jumlah paragraf, membaca
tersebut dilakukan pada siklus II, guru kalimat pertama dan terakhir setiap
telah menjelaskan kembali metode SQ3R paragraf, serta membaca kalimat secara
acak. Hal ini sesuai dengan yang

6
Yunita Dwi Parmawati

disampaikan oleh Ngalimun (2014:62) siswa yang berani. Pemberian reward ini
yang menyatakan bahwa kegiatan survey dapat mengatifkan siswa sesuai dengan
dapat dilakukan dengan melihat judul, pendapat Brunner yang menyatakan
subjudul, paragraf dan lain sebagainya. bahwa reinforcement dan reward penting
Melalui tahap survey siswa menjadi untuk meningkatkan perbuatan tertentu
tertarik dengan bacaan serta untuk membantu siswa mau mengulangi
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Hal apa yang sudah dipelajari.
ini sesuai dengan pendapat Aris Shoimin Tahap ketiga yaitu tahap read. Pada
(2014:194) yang menyatakan bahwa tahap siklus I tahap read banyak siswa yang
survei pada awal pembelajaran dapat membaca dengan bergumam dan kurang
membangkitkan rasa ingin tahu siswa sungguh-sungguh, beberapa siswa juga
tentang materi yang akan dipelajari terlihat menganggu teman lainnya,
sehingga dapat meningkatkan motivasi bahkan ada siswa yang tidak membaca
siswa dalam belajar. namun langsung melakukan tahap recite,
Tahap kedua dalam metode SQ3R yaitu mencari jawaban atas pertanyaan
adalah tahap question. Pada siklus I tahap yang telah dibuat. Sehingga pada refleksi
question siswa belum berani diputuskan untuk kegiatan membaca
mangacungkan tangan untuk mengajukan dilakukan dua kali, pertama melakukan
pertanyaan. Hanya ada tiga siswa yang kegiatan membaca secara bergantian
berani mengacungkan tangan secara dengan ditunjuk kemudian dilanjutkan
mandiri untuk bertanya, dan sisanya guru dengan membaca dalam hati. Pada siklus
harus menunjuk siswa untuk membuat II Tahap read, siswa membaca dengan
pertanyaan. Siswa belum dapat membuat sungguh-sungguh, semua sudah
pertanyaan dengan baik sehingga guru memperhatikan teks bacan, tidak ada yang
memberi contoh dan membantu dengan ramai sendiri maupun mengganggu
kata tanya sebagai pancingan. Karena temannya.
siswa tidak berani untuk bertanya pada Tahap selanjutnya adalah tahap
tahap refleksi diputuskan bahawa pada recite. Pada siklus I tahap recite siswa
silus II siswa yang mau menjawab akan dapat menemukan kalimat utama dan
diberikan reward. Pemberian reward menjawab pertanyaan yang telah
dimaksudkan agar siswa lebih aktif dan dibuatnya. Tahapan yang terakhir adalah
berani. Pada silus II banyak siswa yg tahap review. Pada silklus I tahap review
bertanya, siswa menjadi aktif, banyak siswa melakukan tanya jawab dengan

7
Yunita Dwi Parmawati

guru mengenai garis besar isi teks. Hasil Sementara itu, keberhasilan produk dalam
pekerjaan LKS belum dibahas dan siswa penelitian ini ditunjukkan dengan
belum diberi kesempatan untuk meninjau peningkatan skor rata-rata siswa dan
ulang teks bacaan secara mandiri. Pada peningkatan jumlah siswa yang mencapai
refleksi diputuskan pada saat review nilai ≥70. Berikut adalah tabel hasil tes
dilakukan pembahasan LKS dengan cara membaca pemahaman.
presentasi siswa, guru memberi Pratindakan Siklus I Siklus II
Pertemuan1 Pertemuan2 Pertemuan1 Pertemuan2
kesempatan kepada siswa untuk meninjau Kriteria

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase

Persentase
Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah
siswa
(%)

(%)

(%)

(%)

(%)
ulang teks bacaan secara mandiri, dan
bertanya jawab mengenai garis besar isi
Siswa
teks. Pada silus II tahap review hal yang 5 15,6 11 34,4 19 59,4 27 84,4 31 96,9
tuntas
Siswa
dilakukan siswa meninjau ulang teks belum 27 71,9 21 65,6 13 40,6 5 15,6 1 3,1
tuntas
bacaan dengan presentasi siswa Nilai 67,32 70,25 74,8 78,8
62,6
membahas LKS dan membacakan hasil rata-rata 68,78 76,8

ringkasan di depan teman-temannya, Tabel 1. Hasil Tes Membaca Pemahaman


meninjau ulang teks bacaan secara
Pada pratindakan yang diikuti oleh
mandiri, serta bertanya jawab mengenai
seluruh siswa kelas IV A sebanyak 32
garis besar isi teks.
siswa dilakukan tes pratindakan untuk
Pada siklus I siswa masih kesulitan
mengetahui keterampilan membaca
dalam membuat ringkasan atau kesulitan
pemahaman siswa sebelum dilakukannya
dalam menceritakan kembali teks bacaan
tindakan. Hasil tes pratindakan tersebut
yang telah dibacanya. Siswa hanya
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 62,6.
mampu menuliskan beberpa kalimat dari
Siswa yang dinyatakan tuntas belajar
paragraf pertama. Sehingga pada tahap
sebanyak 5 siswa atau sebesar 15,6% dan
refleksi diputuskan untuk guru
siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak
memberikan penjelasan mengenai cara
27 atau sebesar 71,9%. Berdasarkan hasil
menuliskan kembali secara ringkas teks
tes pratindakan tersebut keterampilan
bacaan yang telah dibaca. Pada siklus II
membaca pemahaman siswa kelas IV A
siswa sudah dapat membuat ringkasan
SD N Kotagede 3 perlu ditingkatkan.
atau menceritakan kembali teks bacaan
Kemudian dilakukan tindakan yang
yang telah dibacanya.
berupa penerapan penggunaan metode
Hal di atas menunjukkan adanya
SQ3R yang dapat meningkatkan
peningkatan proses pembelajaran.

8
Yunita Dwi Parmawati

keberhasilan produk. Hal tersebut dapat dilihat adanya peningkatan


dibuktikan dengan peningkatan rata-rata keterampilan membaca pemahaman dari
tes membaca pemahaman sebesar 5,78 sebelum dilakukannya tindakan sampai
dari pratindakan menjadi 68,78. Siswa setelah dilakukannya tindakan siklus II.
yang tuntas belajar mengalami Hasil tes membaca pemahaman
peningkatan sebesar 31,3 % menjadi setelah dilaksanakannya pembelajaran
59,4%. membaca pemahaman dengan metode
Hasil tes membaca pemahaman pada SQ3R terus mengalami peningkatan dan
siklus I menunjukkan bahwa kriteria menunjukkan bahwa metode SQ3R
keberhasilan produk belum tercapai. efektif untuk meningkatkan keterampilan
Kriteria keberhasilan produk dalam membaca pemahaman siswa kelas IV A
penelitian ini adalah apabila 80% atau SD N Kotagede 3. Hal ini sejalan dengan
lebih dari jumlah siswa dapat mencapai pendapat Dalman (2013:189) menyatakan
atau melebihi nilai yang ditentukan yaitu bahwa metode SQ3R merupakan cara
70. Sedangkan pada siklus ini baru 43,8% yang sangat efektif untuk memahami isi
siswa yang nilainya ≥70. Oleh karena itu bacaan, sehingga teknik ini sangat baik
dilakukan siklus II dengan perbaikan yang digunakan untuk membaca pemahaman.
dihasilkan dari tahap refleksi. Keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan
Dari perbaikan-perbaikan tersebut peningkatan nilai siswa.
memberikan dampak bagi siswa. Pada tes
membaca pemahaman siklus II nilai siswa
3. PENUTUP/ KESIMPULAN
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian dan
siswa pada siklus II mengalami
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan sebesar 13,8 dibandingkan
keterampilan membaca pemahaman siswa
dengan nilai rata-rata pratindakan menjadi
kelas IV A SD N Kotagede 3 meningkat
76,8. Selain itu siswa yang mencapai nilai
dengan menggunakan metode SQ3R.
70 juga meningkat menjadi 96,9%.
Peningkatan keterampilan membaca
Dari data yang diperoleh pada siklus
pemahaman siswa kelas IV A SD N
II, penelitian ini dikatakan berhasil karena
Kotagede 3 ditunjukkan dengan adanya
telah mencapai kriteria keberhasilan yang
peningkatan kualitas proses pembelajaran
ditentukan, yaitu 80% dari jumlah siswa
dan peningkatan hasil pembelajaran.
yang mengikuti pembelajaran mendapat
Peningkatan proses pembelajaran
nilai ≥70. Berdasarkan pembahasan diatas

9
Yunita Dwi Parmawati

ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan sekilas tersebut meliputi membaca judul
antusias mengikuti proses pembelajaran bacaan, menghitung jumlah paragraf,
menggunakan metode SQ3R. membaca kalimat pertama dan terakhir
setiap paragraf, serta membaca kalimat
Peningkatan hasil pembelajaran
secara acak. Dengan membaca sekilas
keterampilan membaca pemahaman siswa
tersebut siswa telah mendapat gambaran
kelas IV A SD N Kotagede 3 adalah
umum dari teks bacaan dan memancing
sebagai berikut. Nilai rata-rata hasil tes
rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya tahap
membaca pemahaman pada pratindakan
kedua yang dilakukan siswa adalah tahap
mencapai 62,6, pada siklus I nilai rata-
question, yaitu membuat pertanyaan
rata mencapai 68,78; dan pada siklus II
terkait dengan isi bacaan. Dengan
nilai rata-rata mencapai 76,8. Presentase
membuat pertanyaan siswa lebih fokus
siswa yang mencapai indikator yang
dalam membaca untuk menemukan
ditentukan atau presentase siswa yang
jawaban dari pertanyaan yang telah
mencapai nilai ≥70 pada pratindakan
dibuat. Tahap ketiga adalah tahap read,
sebesar 15,6%, pada siklus I sebesar
siswa membaca secara keseluruhan teks
59,4% dan pada siklus II sebesar 96,9%.
bacaan untuk memahami dan menemukan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
jawaban. Tahap keempat adalah tahap
pembelajaran keterampilan membaca
recite, siswa menjawab pertanyaan yang
pemahaman menggunakan metode SQ3R
telah dibuat, serta membuat ringkasan
telah memenuhi indikator keberhasilan
teks bacaan. Tahap kelima adalah tahap
proses dan produk dalam penelitian ini.
review, yaitu peninjauan kembali teks
Sehingga penelitian ini dapat dikatakan
bacaan, peninjuan kembali dilakukan
berhasil.
dengan membahas ulang garis besar isi
Peningkatan yang terjadi dikarenakan
teks bacaan. Melalui tahap- tahap yang
dalam proses pembelajaran telah
telah dilakukan tersebut siswa dapat lebih
menggunakan metode SQ3R. Adapun
mudah memahami bacaan dan mengingat
langkah-langkah pembelajaran membaca
isi bacaan lebih lama.
pemahaman dengan menggunakan
metode SQ3R pada penelitian ini adalah
sebagai berikut. Tahap pertama yang 4. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofi’udin & Darmiyati Zuchdi.
dilakukan siswa adalah tahap survey,
(2001). Pendidikan Bahasa dan
yaitu siswa membaca secara sekilas teks Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
bacaan yang telah diterima. Membaca
10
Yunita Dwi Parmawati

Surabaya : Universitas Negeri


Malang.
Aris Shoimin. (2014). 68 Model
Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-
ruzz Media.
Dalman. (2013). Keterampilan Membaca.
Jakarta : Rajawali Pers.
Nglimun & Noor Alfulaiala.(2014).
Pembelajran Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Yogyakarta :
Aswaja Pressindo.
Sabarti Akhadiah. (1993). Bahasa
Indonesia 1. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi.
Soedarso. (2002). Speed Reading Sistem
Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.
Zulela. (2013). Pembelajaran Bahasa
Indonesia Apresiasi Sastra di
Sekolah Dasar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai