Anda di halaman 1dari 15

Upaya Meningkatkan Kemampuan ….

(Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 161

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS


PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE HURUF UNTUK SISWA KELAS I
SEKOLAH DASAR

Oleh: Iva Kurnia Anisabani Pahlavi, pgsd/psd, iva.kurnia2016@student.uny.ac.id


Abstrak
Penelitian ini bertujuan meningkatkan proses pembelajaran dan hasil kemampuan membaca
dan menulis permulaan menggunakan media puzzle huruf pada siswa kelas I SD Negeri2 Blunyahan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif model Kemmis dan Mc Taggart,
dengan subjek penelitian siswa kelas I SD Negeri 2 Blunyahan. Penelitian dilaksanakan sebanyak
tiga siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan yang dilakukan secara tatap muka dengan
membagi siswa menjadi 2 kelompok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaanmedia puzzle huruf dapat
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil kemampuan membaca dan menulis permulaan pada
siswa. Nilai rata-rata kelas siklus I kemampuan membaca permulaan sebesar 68,32 dengan
persentase keberhasilan 26%, dan nilai rata-rata kemampuan menulis permulaan sebesar 69,11
dengan persentase keberhasilan 32%. Nilai rata-rata siklus II kemampuan membaca permulaan
meningkat sebesar 7,63 menjadi 75,95 dengan persentase keberhasilan 53%, dan kemampuan
menulis permulaan meningkat sebesar 6,89 menjadi 76,00 dengan presentase keberhasilan 53%.
Nilai rata-rata siklus III kemampuan membaca permulaan meningkat sebesar 3,89 menjadi 79,84
dengan persentase keberhasilan 79%, dan kemampuan menulis permulaan meningkat sebesar 5,05
menjadi 81,05 dengan persentase keberhasilan 84%.

Kata Kunci: Kemampuan Membaca Dan Menulis Permulaan, Media Puzzle Huruf

Abstract
This study aims to improve the learning process and the results of the students' initial reading
and writing ability using puzzle letter media for first grade students of elementary school. The type
of research is a collaborative classroom action research by Kemmis and Mc Taggart, with subject
first grade students of SD Negeri 2 Blunyahan. This research was conducted in threecycles, each
cycle consisted of three meetings conducted face-to-face by dividing students into 2 groups. The
research was conducted in August 2020. Data collection techniques using tests and observations.
Data analysis technique used qualitative and quantitative analysis. The results showed that the use
of puzzle letter media can improve the learning process and the results of the students' initial reading
and writing ability. The class average score in the first cycle of initial reading ability was 68.32 with
achieved percentage 26%, and on initial writing ability was 69.11 with achieved percentage 32%.
The class average score in the second cycle of initial reading abilityincreased by 7.63 to 75.95 with
achieved percentage 53%, and on initial writing ability increased by 6.89 to 76.00 with achieved
percentage 53%. The class average score in the third cycle of initialreading ability increased by 3.89
to 79.84 with achieved percentage 79%, and on initial writing ability increased by 5.05 to 81.05 with
achieved percentage 84%

Keywords: Initial Reading And Writing Ability, Puzzle Letter Media


162 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

PENDAHULUAN Kegiatan dalam membaca


Keterampilan mendengarkan atau permulaan masih lebih difokuskan pada
menyimak, keterampilan membaca, dasar-dasar pembelajaran membaca,berupa
keterampilan berbicara dan keterampilan pengenalan dan pengucapan lambang-
menulis merupakan empat keterampilan lambang bunyi seperti huruf, kata, dan
berbahasa. Keterampilan Membaca kalimat dalam bentuk sederhana (Zubaidah,
merupakan proses yang dilakukan untuk 2013: 9). Siswa yang memiliki kemampuan
memperoleh pesan yang hendak disampaikan membaca yang baik akan lebih mudah
oleh penulis melalui media tulisan (Tarigan, memahami pembelajaran. Kegiatan
2015: 7). Kemampuan membaca penting pembelajaran yang diikuti siswa tidak jauh
untuk dimiliki siswa. Membaca merupakan dengan kegiatan membaca, seperti
jendela dalam melihat dunia. Melalui membaca buku, membaca tulisan guru di
membaca, seseorang akan memperoleh papan tulis, dan mengerjakan soal.
pengetahuan dan wawasan baru yang akan Kemampuan membaca permulaan penting
meningkatkan kecerdasan sehingga mampu untuk dimiliki setiap orang, karena
menghadapi tantangan hidup di masa kemampuan membaca permulaan akan
mendatang (Rahim, 2007: 1). Membaca sangat berpengaruh terhadap keterampilan
merupakan kemampuan yang mendasar dan membaca selanjutnya (Slamet dalam
penting bagi siswa untuk menyerap Hasanudin, 2016).
informasi, ilmu dan teknologi pada masa Kemampuan membaca permulaan
mendatang (Muhyidin, Rosidin & yang diharapkan dimiliki siswa kelas I
Salpariansi, 2018). semester I adalah memahami teks pendek
Pembelajaran membaca di SD dapat dengan membaca nyaring, meliputi
dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu membaca suku kata, kata, dan kalimat
pembelajaran membaca permulaan dan sederhana dengan lafal dan intonasi yang
membaca lanjut. Pembelajaran membaca tepat (Depdiknas, 2009: 3). Kenyataannya
permulaan merupakan pembelajaran masih cukup banyak siswa SD kelas awal
membaca yang diperuntukkan bagi siswaSD yang belum lancar dalam membaca.Bahkan
kelas awal (kelas I dan II). Pembelajaran masih terdapat siswa yang belum bisa
membaca permulaanmemiliki peranan yang membaca. Tidak jarang terlihat siswa masih
penting, karena akan mempengaruhi kesulitan membedakan dan mengenali
pembelajaran membaca pada kelas-kelas huruf. Sering terbolak-balik antara huruf
selanjutnya (Sumardi, 2012: 2). Siswa yang satu dengan huruf lainnya.
tidak menguasai pembelajaran membaca Kemampuan membaca sering
permulaan dengan baik akan mengalami dikaitkan dengan kemampuan menulis.
kesulitan dalam memahami pembelajaran Pembelajaran menulis di SD kelas I dan II
maupun bidang studi lain. sering disebut dengan menulis permulaan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 163

Pembelajaran membaca dan menulis merupakan media visual dua dimensi yang
merupakan satu kesatuan. Pada prinsipnya dapat menyampaikan informasi untuk
belajar membaca tidak dipisahkan dengan mengembangkan kemampuan belajar siswa
belajar menulis (Mason dalam Zubaidah, (Elfawati, 2012: 201). Puzzle huruf
2013: 19). Membaca dan menulis pada merupakan puzzle yang apabila disusun
kelas awal seringkali disebut dengan dengan benar akan menunjukkan kata
Membaca Menulis Permulaan. kegiatan sesuai dengan gambar. Media
Pembelajaran menulis permulaan lebih Puzzle mengajak siswa belajar dan
difokuskan pada menuliskan lambang- bermain. Media ini juga ditampilkan
lambang tulis yang jika dirangkaikan akan dengan warna dan gambar yang menarik
menjadi bermakna (Mulyati, 2011: 6). bagi siswa.
Pembelajaran menulis tidak harus Siswa kelas I dan II masih senang
menggunakan alat tulis seperti pensil, bermain, siswa masih sulit memperhatikan
namun menyusun huruf juga merupakan guru jika dirasa kurang menarik. Mengatasi
pembelajaran menulis. hal tersebut dapat dilakukan dengan
Siswa kelas I semester I diharapkan menggunakan media pembelajaran. Media
memiliki kemampuan menulis permulaan pembelajaran merupakan perantara yang
berupa menjiplak, menebalkan, mencontoh membantu guru dalam menyampaikan
huruf, kata atau kalimat sederhana, materi pembelajaran. Media pembelajaran
melengkapi kalimat yang belum selesai, juga berperan dalam menambah minat dan
dan menyalin (Depdiknas, 2009: 3). perhatian siswa selama pembelajaran.
Membaca dan menulis permulaan Pembelajaran membaca dan
merupakan kemampuan dasar yang penting menulis permulaan hendaknya
dimiliki oleh siswa SD kelas awal. dilaksanakan dengan metode dan media
Kenyataannya masih cukup banyak siswa yang menyenangkan bagi siswa, sehingga
belum memiliki kemampuan membaca dan siswa tidak merasa terbebani dan tertekan
menulis permulaan yang baik. Kurangnya dalam belajar (Rahman & Haryanto, 2014:
kemampuan membaca dan menulis siswa 128). Media puzzle huruf diharap dapat
didasari oleh berbagai faktor. Menurut meningkatkan kemampuan membaca dan
Saputri & Nurhaidah (2017: 103) terdapat 2 menulis permulaan siswa. Siswa akan
faktor yang mempengaruhi, yaitu: faktor merasa tertantang untuk menyelesaikan
internal dan faktor eksternal. susunan kepingan puzzle sehingga menjadi
Salah satu strategi yang dapat utuh. Puzzle dapat menantang daya
dilakukan dalam upaya meningkatkan kreatifitas dan membuat suasana
kemampuan membaca dan menulis siswa menyenangkan (Pradana, 2014: 18). Saatini,
adalah dengan menggunakan media pembelajaran membaca dan menulis
pembelajaran Puzzle Huruf. Media puzzle permulaan menggunakan media puzzle
164 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

huruf di SD dirasa masih belum optimal. Siswa sulit ketika merangkai huruf
Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui menjadi kata. Huruf /b/, /e/, /n/, /i/ yang jika
pengaruh penggunaan media pembelajaran dirangkai seharusnya menjadi /beni/, tidak
puzzle huruf dalam upaya meningkatkan terbaca oleh siswa. Bahkan siswa masih
kemampuan membaca dan menulis kesulitan merangkai 2 huruf konsonan yang
permulaan pada siswa kelas I di SD. bertemu seperti huruf /n/ dan /g/. Terlebih
Berdasarkan hasil observasi yang untuk kata dengan susunan huruf yang lebih
dilakukan di kelas I SD Negeri 2 Blunyahan kompleks seperti /pergi/,
yang beralamat di Kaliputih,Pendowoharjo, /pulang/,/bermain/. Siswa masih terbata
Sewon, Bantul pada 20 Juli - 8 Agustus dalam membaca kata, ketika diminta
2020, ditemukan beberapa masalah yang membaca kata siswa memerlukan waktu
terkait dengan keterampilan yang dimiliki untuk mengeja huruf-huruf yang menyusun
siswa. Kemampuan membaca dan menulis kata. Ketika siswa diminta menuliskan kata,
siswa masih belum baik, siswa masih sulit huruf yang ditulis siswa masih kurang
dalam membaca dan menulis. Hal tersebut lengkap, salah, atau terbalik, sehingga
terlihat ketika guru menuliskan kata huruf dalam kata yang dituliskan siswa
sederhana di papan tulis, sebagian besar belum lengkap. Hal tersebut membuktikan
siswa belum dapat membaca kata sederhana bahwa kemampuan membaca dan menulis
tersebut. Siswa kurang mengenal huruf, permulaan siswa masih belum baik dan
sehingga masih salah menyebutkan dan optimal.
mengidentifikasi huruf. Ketika guru Masalah lain yang ditemukan
mengenalkan huruf a-z kemudian adalah ketika pembelajaran menyimak.
menunjuk salah satu huruf, siswa terkadang Siswa kurang memperhatikan guru ketika
masih salah menyebutkan huruf yang membacakan cerita. Siswa tidak fokus dan
dimaksud, seperti huruf /b/, /d/, /f/, /g/, /j/, lebih asyik bermain sendiri ataupun
/m/, /n/, /p/, /q/, /s/, /v/, /w/, /x/, /y/, dan /z/. menggangu teman. Ketika diberi
Hal tersebut juga terlihat ketika siswa pertanyaan oleh guru, siswa kurang tepat
diminta menuliskan huruf atau kata yang dalam menjawab pertanyaan terkait isi
dituliskan guru di papan tulis. Siswa masih cerita. Siswa kesulitan menjawab
salah dan terbalik dalam menuliskan huruf. pertanyaan terkait tokoh, latar, maupun
Siswa mengalami kesulitan dalam pesan moral dalam cerita.
membedakan huruf yang bentuknya mirip Guru telah menggunakan media
seperti huruf /a/ dengan /e/, huruf /h/ dalam proses pembelajaran, namun media
dengan /n/, huruf /b/ dengan /d/, huruf /a/ yang digunakan guru belum tepat dan
dengan /e/, huruf /g/ dengan /j/, huruf /m/ kurang bervariatif. Guru menggunakan
dengan /n/, huruf /p/ dengan /q/, dan huruf media buku selama proses pembelajaran.
/v/ dengan /w/. Buku yang digunakan guru berupa buku
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 165

cerita, dalam buku tersebut terdapat bagian Skenario Tindakan


di mana siswa diminta untuk merangkai 1. Tahap Perencanaan
huruf. Peneliti berkolaborasi dengan
Berkaitan dengan latar belakang guru untuk menyiapkan perangkat yang
yang telah diuraikan di atas, diketahui diperlukan dalam tindakan dan observasi.
bahwa tingkat kemampuan menyimak, Langkah-langkah yang diterapkan pada
membaca dan menulis permulaan siswa tahap ini adalah sebagai berikut.
kelas I di SD Negeri 2 Blunyahan belum a. Berdiskusi dengan guru kelas terkait
optimal. Dengan demikian, penelitian materi yang hendak digunakan dalam
tentang kemampuan membaca dan menulis penelitian.
permulaan menggunakan media puzzle b. Merencanakan penggunaan media
huruf untuk siswa kelas I SD layak puzzle huruf dalam pembelajaran
dilakukan. membaca danmenulis permulaan.
METODE c. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Desain Penelitian Pembelajaran (RPP) dengan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan media puzzle huruf dalam
penelitian tindakan kelas (classroom action pembelajaran membaca dan menulis
research) yang pada hakikatnya merupakan permulaan.
penelitian berupa sebuah tindakan yang d. Menyiapkan media puzzle huruf yang
sengaja dimunculkan di kelas, dan bertujuan akan digunakan dalam penelitian.
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran e. Menyiapkan dan mendiskusikan bersama
di kelas. Penelitian ini menggunakan model dengan guru terkait instrumen penelitian
Action Research Spiral yang dikembangkan berupa lembar observasi guru, lembar
oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri observasi aktivitas siswa, instrumen
dari tiga tahapan, yaitu: perencanaan, penilaian kemampuan membaca dan
tindakan dan observasi, dan refleksi. menulis permulaan.
Waktu dan Tempat Penelitian f. Merencanakan waktu dan pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun tindakan penelitian secara tatap muka,
ajaran 2020/2021 bulan Agustus hingga namun dikarenakan adanya pandemi
September 2020. Penelitian dilaksanakan di waktu pelaksanaan dibagi menjadi dua,
ruang kelas I SD Negeri 2 Blunyahan yang yaitu pukul 07.00–08.10 WIB dan 09.00-
beralamat di Kaliputih, Pendowoharjo, 10.10 WIB dengan materi pembelajaran yang
Sewon, Bantul. sama.

Subjek Penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I Observasi

SDNegeri 2 Blunyahan pada tahun ajaran Tahap pelaksanaan guru

2020/2021 yang berjumlah 19 siswa. melaksanakan proses pembelajaran


166 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

sesuai dengan RPP yang telah disusun. selama penelitian tindakan berlangsung dan
Observasi dilakukan bersamaan dengan digunakan untuk memperoleh data aktivitas
pelaksanaan tindakan, yaitu selama guru dan siswa dalam pembelajaran
proses pembelajaranberlangsung. membaca dan menulis permulaan

3. Tahap Refleksi menggunakan media puzzle huruf.

Refleksi dimaksudkan sebagai upaya 2. Tes

untuk mengkaji siklus yang telah Tes diberikan pada setiap akhir

dilaksanakan. Hasil refleksi digunakan siklus. Pemberian tes untuk mengetahui

untuk menentukan langkah selanjutnya peningkatan kemampuan membaca dan

sebagai upaya untuk menghasilkan menulis permulaan setelah menggunakan

perbaikan siklus selanjutnya. media puzzle huruf. Tes yang digunakan

Teknik dan Instrumen adalah tes unjuk kerja berupa tes membaca

PengumpulanData dan tes menulis.

Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data


1. Observasi Penelitian ini menggunakan
Observasi meliputi kegiatan analisis data kuantitatif dan kualitatif.
pencatatan perilaku ataupun hal lain yang Analisis ini digunakan untuk mengolah
diperlukan. Observasi bertujuan untuk data hasil tes danhasil observasi.
memperoleh data aktivitas guru dan siswa Indikator Keberhasilan
selama proses pembelajaran. Penelitian ini dikatakan berhasil
2. Tes apabila adanya peningkatan terhadap
Tes merupakan alat yang digunakan kemampuan dan hasil kemampuan
untuk mengukur tingkat kemampuan yang membaca dan menulis permulaan siswa
dimiliki siswa. Tes dilakukan untuk dari siklus pertama ke siklus berikutnya
mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan media puzzle huruf.
membaca dan menulis permulaan siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dinyatakan dalam bentuk angka. Tes
Hasil
dilakukan setiap akhir siklus setelah
Penelitian ini merupakan
dilaksanakannya pembelajaran membaca
penelitian yang berfokus pada upaya
dan menulis permulaan menggunakanmedia
peningkatan kemampuan membaca dan
puzzle huruf.
menulis permulaan menggunakan media
Instrumen Pengumpulan Data
puzzle huruf pada siswa kelas I SD
1. Observasi
Negeri 2 Blunyahan tahun ajaran
Observasi dilakukan menggunakan
2020/2021. Penelitian dilaksanakan
lembar observasi yang telah dibuat oleh
selama 3 siklus yang terdapat 3 kali
peneliti. Lembar observasi digunakan
pertemuan dengan pertemuan ketiga
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 167

yang digunakan untuk tes evaluasi Tabel 2. Data Hasil Observasi Aktivitas
Siswa Siklus I, II dan III membaca dan
kemampuan membaca dan menulis
menulis permulaan siswapada siklus I,
permulaan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II, dan siklus III
Siklus Siklus Siklus
membaca dan menulis I II III
permulaan menggunakan media puzzle Jumlah aspek 9,5 12 14
terlaksana
huruf telah berjalan dengan baik seperti Persentase 63,33% 80% 93,33%
pada hasil observasi aktivitas guru di Tabel 2 menunjukkan peningkatan
bawah ini. aktivitas siswa pada siklus I, siklus II dan
siklus III. Hasil terlihat bahwa persentase
Tabel 1. Data Hasil Observasi Aktivitas
skor aktivitas siswa pada siklus I mencapai
Guru Siklus I, II dan III
Siklus I Siklus Siklus 63,33%, pada siklus II meningkat menjadi
II III 80%, sementara pada siklus III meningkat
Jumlah aspek 10 11,5 14,5
Terlaksana menjadi 93,33%. Peningkatan aktivitas
Persentase 66,67% 76,67% 96,67% siswa dapat dilihat pada gambar di bawah.
Tabel 1 menunjukkan 93.33%
100.00% 80.00%
63.33%
peningkatanketerlaksanaan pembelajaran
50.00%
pada siklus I, siklus II dan siklus III.
Hasil terlihat bahwa persentase skor 0.00%

aktivitas guru pada siklus I mencapai Siklus I Siklus II Siklus III

66,67%, pada siklus II meningkat Gambar 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa


menjadi 76,67%, sementara pada siklus Siklus I, II, dan III
Penggunaan media puzzle huruf
III meningkat menjadi 96,67%.
dalam pembelajaran membaca dan menulis
Peningkatan keterlaksanaan
permulaan yang dilakukan oleh guru,
pembelajaran dapat dilihat pada gambar
kemampuan membaca dan menulis
di bawah.
permulaan siswa mengalami peningkatan
150.00% seperti pada hasil tes evaluasi kemampuan
96.67%
100.00% 66.67% 76.67% membaca dan menulis permulaan siswa
50.00% pada siklus I, siklus II, dan siklus III.
0.00% Tabel 3. Hasil Tes Kemampuan Membaca
Siklus I Siklus II Siklus III Permulaan Siklus I, II, dan III
Siklus Siklus Siklus
Gambar 1. Hasil Observasi Aktivitas Guru I II III
Siklus I, II, dan III Total Nilai 1298 1443 1517
Rata-rata 68,32 75,95 79,84
Siswa telah mengikuti pembelajaran Nilai Tertinggi 85 90 96
dengan baik, aktif menanggapi guru seperto Nilai Terendah 50 62 65
Siswa
pada hasil observasi aktivitas siswa di
Memperoleh Nilai 5 10 15
bawah ini. ≥75
168 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

Siklus Siklus Siklus Kemampuan menulis permulaan rata-rata


I II III
siswa adalah 69,11 pada siklus I, 76,00 pada
Siswa Tidak siklus II, dan 81,05 pada siklus III. Jumlah
Memperoleh Nilai 14 9 4
siswa yang memperoleh nilai ≥75
≥75
Persentase Siswa kemampuan membaca permulaan pada
Memperoleh Nilai 26% 53% 79%
siklus III adalah 15 siswa, jumlah tersebut
≥75
Persentase Siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 5
Tidak siswa, dan siklus II yaitu 10 siswa.
74% 47% 21%
Memperoleh Nilai
≥75 Kemampuan menulis permulaan jumlah
Tabel 4. Hasil Tes Kemampuan Menulis siswa yang memperoleh nilai ≥75 pada
Permulaan Siklus I, II, dan III
siklus III adalah 16 siswa, jumlah tersebut
Siklus Siklus Siklus
I II III mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 6
Total Nilai 1313 1444 1540 siswa, dan siklus II yaitu 10 siswa.
Rata-rata 69,11 76,00 81,05
Nilai Tertinggi 89 92 93
Nilai Terendah 49 65 72
Siswa
Memperoleh Nilai 6 10 16
≥75
Siswa Tidak
Memperoleh Nilai 13 9 3
≥75 Gambar 3. Diagram Perbandingan Hasil
Persentase Siswa KemampuanMembaca
Memperoleh Nilai 32% 53% 84% Permulaan Siklus I, II, dan III
≥75
Persentase Siswa
Tidak
68% 47% 16%
Memperoleh Nilai
≥75
Penggunaan media puzzle huruf
dalam pembelajaran membaca dan menulis
permulaan yang dilakukan oleh guru, Gambar 4. Diagram Perbandingan Hasil
kemampuan membaca dan menulis Kemampuan Menulis
Permulaan Siklus I, II, dan III
permulaan siswa mengalami peningkatan Dilihat dari aspek-aspek
seperti pada hasil tes evaluasi kemampuan kemampuan membaca dan menulis
Berdasarkan tabel di atas dapat permulaan siklus I sampai siklus III
diketahui rata-rata hasil kemampuan menunjukkan bahwa setiap aspek dalam
membaca dan menulis permulaan siswa kemampuan membaca dan menulis
kelas I SD Negeri 2 Blunyahan. permulaan juga mengalami peningkatan.
Kemampuan membaca permulaan rata-rata Berikut disajikan peningkatan skor rata-rata
siswa adalah 68,32 pada siklus I, 75,95 pada tiap aspek kemampuan membaca dan
siklus II, dan 79,84 pada siklus III. menulis permulaan siklus I, II, dan III.
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 169

30
20
10
Tabel 5. Peningkatan Skor Rata-rata Tiap 0
Aspek Kemampuan Membaca
Permulaan Siklus I, II, dan III
Siklus Siklus Siklus
Aspek
I II III Siklus I Siklus II siklus III
Ketepatan lafal 18,47 21,00 21,89
Kejelasan intonasi 16,79 18,63 20,37 Gambar 6. Diagram Perbandingan Hasil
Kelengkapan Kemampuan Menulis
12,89 14,11 14,74 Permulaan Siklus I, II, dan III
membaca
Kejelasan suara 12,32 12,84 13,11
Pembahasan
Kelancaran
7,84 9,37 9,74
membaca Observasi dilaksanakan pada
bulan Agustus 2020. Guru mengajar
Tabel 6. Peningkatan Skor Rata-rata Tiap
Aspek Kemampuan Menulis seperti biasa tanpa menggunakan langkah
Permulaan Siklus I, II, dan III
kerja media puzzle huruf. Siswa
Siklus Siklus Siklus
Aspek
I II III mendengarkan penjelasan guru tanpa
Ketepatan
21,42 23,37 25,05 terlibat aktif dalam proses
penulisan huruf
Kejelasan pembelajaran. Siswa belum dapat
14,47 15,42 17,21
penulisan huruf
membaca dan menulis dengan baik.
Kelengkapan
16,58 18,74 18,95 Belum adanya aktivitas yang
menulis kata
Kesesuaian memudahkan siswa dalam belajar
8,21 9,05 9,89
ukuran huruf
Kerapihan 8,42 9,42 9,95 membaca dan menulis sehingga
menyebabkan siswa cepat merasa bosan
Tabel diatas menunjukan
dan tidak merasa antusias mengikuti
peningkatan skor rata-rata tiap aspek
pembelajaran. Siswa masih sulit dalam
kemampuan membaca dan menulis
membaca dan menulis. Siswa sulit
permulaan Siklus I hingga Siklus III.
membedakan huruf, bahkan belum
Berdasarkan tabel di atas, dapat disajikan
mengenal huruf dengan benar. Siswa
diagram berikut.
sulit merangkai huruf menjadi kata, siswa
belum lengkap dalam menuliskan huruf
30
20 pada kata. Siklus I dilaksanakan pada
10
0 tanggal 18 Agustus 2020, 21 Agustus
2020, dan 24 Agustus 2020. Penelitian
menggunakan media puzzle huruf, yaitu
Siklus I Siklus II siklus
III media yang mengajak siswa untuk
Gambar 5. Diagram Peningkatan Skor menyusun huruf menjadi kata yang
Rata- rata Tiap Aspek
Kemampuan Membaca sesuai dengan gambar (Marta, 2017: 39).
Permulaan Siklus I, II, dan III Pembelajaran membaca dan menulis
170 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

permulaan menggunakan media puzzle dengan persentase siswa yang


huruf merupakan salah satu upaya guru memperoleh nilai ≥75 sebesar 32%.
dalam melatih siswa untuk berpartisipasi Siswa yang memperoleh nilai ≥75
aktif dalam proses pembelajaran. Siswa sebanyak 6 siswa dari 19 jumlah siswa.
diajak untuk menyusun urutan huruf Berdasarkan hasil tindakan siklus I,
yang telah diacak sehingga menjadi kata peneliti melakukan evaluasi melalui
sesuai dengan gambar. Media ini kegiatan refleksi. Hasil refleksi
meningkatkan siswa minat dan motivasi dilakukanuntuk peningkatan aspek-aspek
siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kemampuan membaca dan menulis
dapat membantu siswa belajar membaca permulaan sehingga terdapat perbaikan
dan menulis dengan lebih baik. pada siklus selanjutnya. Perbaikan pada
Guru telah melaksanakan siklus selanjutnya adalah dengan lebih
tindakan pembelajaran dengan baik, memfokuskan pada
meskipun masih terdapat beberapa peningkatan aspek-aspek yang masih
kekurangan. Masih terdapat siswa yang rendahdengan lebih mendalam terutama
belum bersungguh- sungguh dalam untuk siswa yang kurang aktif dan
mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa antusian dalam
masih belum menyelesaikantugas dengan mengikuti pembelajaran.
tepat waktu. Pengondisian kelas belum Siklus II dilaksanakan pada
terlaksana secara optimal. tanggal 28 Agustus 2020, 31 Agustus
Hasil tindakan siklus I 2020, dan 2 September 2020. Tindakan
menunjukkan bahwa proses dan hasil pada siklus II juga menerapkan langkah
pembelajaran kemampuan membaca dan kerja media puzzle huruf serta
menulis permulaan dengan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
menggunakan mediapuzzle huruf belum Beberapa hal harus ditingkatkan pada
berjalan secara optimal dan hasil tes pelaksanaan tindakan siklus II. Hal ini
masih rendah. Hal ini ditunjukkan dilakukan unruk mencapai proses dan
dengan nilai rata-rata kelas dan hasil pembelajaran yang lebih optimal
presentase ketuntasan siswa yang rendah. berdasarkan hasil refleksi.
Nilai rata-rata kelas siklus I kemampuan Hasil penelitian siklus II
membaca permulaan sebesar 68,32 menunjukkan adanya peningkatan
dengan persentase siswa yang meskipun masih belum optimal.
memperoleh nilai ≥75 sebesar 26%. Kegiatan guru dan siswa terlihat lebih
Siswa yang memperoleh nilai ≥75 interaktif jika dibandingkan dengan
sebanyak 5 siswa dari 19 jumlah siswa. tindakan pada siklus II. Siswa terlihat
Kemampuan menulis permulaan, nilai lebih antusias dalam mengikuti
rata- rata kelas siklus I sebesar 69,11 pembelajaran, meskipun masih terdapat
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 171

beberapa siswa yang tidak fokus Peningkatan hasil tindakan juga


mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa ditunjukkan pada nilai rata-rata kelas dan
telah menyelesaikan tugas dengan tepat persentase siswa yang memperoleh nilai ≥75
waktu. mengalami peningkatan dari siklus I.
Hasil tindakan siklus II Kemampuan membaca permulaan nilai rata-
menunjukkan bahwa proses dan hasil rata kelas siklus I sebesar 68,32 dengan
proses pembelajaran kemampuan persentase siswa yang memperoleh nilai ≥75
membaca dan menulis permulaan dengan sebesar 26%, nilai rata-rata kelas mengalami
menggunakan media puzzle huruf peningkatan pada siklus II menjadi 75,95
mengalami peningkatan meskipun belum dengan presentase siswa yang memperoleh
optimal. Dilihat dari hasil tes nilai ≥75 sebesar 53%. Kemampuan menulis
kemampuan membaca dan menulis permulaan nilai rata-rata kelas siklus I
permulaan rata-rata mengalami sebesar 69,11 dengan persentase siswa yang
peningkatan dari siklus I ke siklus II. memperoleh nilai ≥75 sebesar 32%, nilai
Nilai rata-rata aspek-aspek kemampuan rata-rata kelas mengalami peningkatan pada
membaca dan menulis permulaan juga siklus II menjadi 76,00 dengan presentase
telah mengalami peningkatan. Aspek siswa yang memperoleh nilai ≥75 sebesar
ketepatan lafal dan kejelasan intonasi 53%.
siswa telah mampu membaca dengan Nilai rata-rata kelas kemampuan
lafal yang tepat dan intonasi yang jelas. membaca permulaan terjadi peningkatan
Aspek kelengkapan membaca beberapa sebesar 7,63. Siswa yang memperoleh
siswa telah mampu membaca dengan nilai ≥75 siklus I sebanyak 5 siswa dari 19
lengkap, namun masih terdapat siswa jumlahsiswa dan pada siklus II sebanyak
yang membaca belum lengkap. Aspek 10 siswadari 19 jumlah siswa, sehingga
kejelasan suara, siswa telah mampu mengalami peningkatan sebanyak 5
membaca dengan suara yang terdengar siswa. Kemampuan menulis permulaan
jelas. Tetapi, pada aspek kelancaran terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas
membaca siswa belum mampu membaca sebesar 6,89. Siswa yang memperoleh
dengan lancar, beberapa siswa masih nilai ≥75 siklus I sebanyak 6siswa dari
terbata ketika membaca. 19 jumlah siswa dan pada siklus II
Aspek-aspek kemampuan menulis sebanyak 10 siswa dari 19 jumlah siswa,
permulaan siswa telah mampu menulishuruf sehingga mengalami peningkatan
dengan tepat, jelas, dan lengkap. Tetapi, sebanyak 4 siswa. Data tersebut
pada aspek kesesuaian ukuran huruf dan menunjukkan bahwa penggunaan media
kerapihan siswa belum mampu menulis puzzle huruf dapat meningkatkan
huruf dengan ukuran yang sesuai, serta kemampuan membaca dan menulis
siswa belum dapat menulis dengan rapi. permulaan.
172 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

Meskipun telah mengalami oleh guru telah berjalan lebih baik dan lebih
peningkatan, namun tindakanpada siklus optimal. Siswa lebih siap dalam menerima
II masih memerlukan perbaikan. pembelajaran, sehingga siswa tampak
Berdasarkan hasil tindakan siklus II, antusias dan aktif selama proses
peneliti melakukan pembelajaran.
evaluasi melalui kegiatan Hasil tindakan siklus III
refleksi. Hasil refleksi dilakukanuntuk menunjukkan bahwa proses dan hasil
peningkatan aspek-aspek kemampuan pembelajaran kemampuan membaca dan
membaca dan menulis permulaan menulis permulaan dengan menggunakan
sehinggaterdapat perbaikan pada siklus media puzzle huruf mengalami peningkatan.
selanjutnya. Perbaikan pada siklus Dilihat dari hasil tes kemampuan membaca
selanjutnya adalah lebih memberikan dan menulis permulaan rata-rata mengalami
pendalaman pada aspek- aspek yang peningkatan dari siklus II ke siklus III.
masih rendah terutama padasiswa yang Peningkatan pada siklus III telah mencapai
kurang aktif dalam mengikuti kriteria yang telah ditentukan. Hal ini
pembelajaran dan belum memperoleh ditunjukkan dengan peningkatan aspek-
nilai ≥75 pada hasil tes evaluasi aspek kemampuan membaca dan menulis
kemampuan membaca dan menulis permulaan. Tiap-tiap aspek kemampuan
permulaan. membaca dan menulis permulaan telah
Siklus III dilaksanakan pada mengalami peningkatan. Nilai rata-rata tiap
tanggal 7 September 2020, 9 September aspek telah meningkat. Siswa telah mampu
2020, dan 11 September 2020. Tindakan memperoleh nilai yang cukup baik pada tiap
siklus III jugamenerapkan langkah kerja aspek kemampuan membaca dan menulis
media puzzle huruf serta berdasarkan permulaan.
hasil refleksi siklus Peningkatan juga ditunjukkan
II. Beberapa hal harus ditingkatkan pada dengan nilai rata-rata kelas dan persentase
pelaksanaan tindakan siklus III. Hal ini siswa yang memperoleh nilai ≥75 yang telah
dilakukan unruk mencapai proses dan meningkat. Kemampuan membaca
hasil pembelajaran yang lebih optimal permulaan nilai rata-rata kelas siklus I
berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebesar 68,32 mengalami peningkatan pada
sebelumnya. siklus II menjadi 75,95, kemudian

Hasil penelitian siklus III meningkat kembali pada siklus III menjadi

menunjukkan adanya peningkatan yang 79,84. Presentase siswa yang memperoleh

lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan nilai ≥75 siklus I sebesar 26%, meningkat

guru yang siswa yang lebih interaktif dan pada siklus II sebesar 53%, kemudian

aktif dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas meningkat kembali pada siklus III sebesar
79%. kembali pada siklus III sebesar 84%.
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 173

Nilai rata-rata kelas kemampuan puzzle huruf dapat meningkatkan


membaca permulaan dari siklus II ke kemampuan membaca dan menulis
siklus III meningkat sebesar 3,89. Siswa permulaan siswa kelas I SD Negeri 2
yang memperoleh nilai ≥75 pada siklus II Blunyahan.
sebanyak 10 siswa dari 19 jumlah siswa Kemampuan menulis permulaan
danpada siklus III sebanyak 15 siswa dari nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 69,11
19 jumlah siswa, sehingga mengalami mengalami peningkatan pada siklus II
peningkatan sebanyak 5 siswa. menjadi 76,00, kemudian meningkat
Kemampuan menulis permulaan terjadi kembali pada siklus III menjadi 81,05.
peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar Presentase siswa yang memperoleh nilai
5,05. Siswa yang memperoleh nilai ≥75 ≥75 siklus I sebesar 32%, meningkat pada
pada siklus II sebanyak 10 siswa dari 19 siklus II sebesar 53%, kemudian meningkat
jumlah siswa danpada siklus III sebanyak
16 siswa dari 19 jumlah siswa, sehingga SIMPULAN DAN SARAN
mengalami peningkatan sebanyak 6 Simpulan
siswa. Data tersebutmenunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan
penelitian ini dikatakan berhasil karena pembahasan yang telah diuraikan di atas,
terjadinya peningkatan proses dan hasil dapat disimpulkan bahwa peningkatan
pembelajaran. Hasil tes evaluasi proses pembelajaran kemampuan
kemampuan membaca dan menulis membaca dan menulis permulaan pada
permulaan telah memenuhi kriteria siswa kelas I SD Negeri 2 Blunyahan,
keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu Kaliputih, Pendowoharjo, Sewon, Bantul
apabila hasil tes evaluasi kemampuan dapat dilihat dari keberhasilan
membaca dan menulis permulaan siswa peningkatan aspek-aspek kemampuan
mengalami peningkatan dari siklus I ke membaca dan menulis permulaan yang
siklus berikutnya. dilakukan dengan mengguanakan
Berdasarkan pembahasan di atas, langkah-langkah media puzzle huruf.
penggunaan media puzzle huruf dapat Aspek-aspek kemampuan membaca
membantu siswa dalam meningkatkan permulaan yaitu: ketepatan lafal,
kemampuan membaca dan menulis kejelasan intonasi, kelengkapan
permulaan serta menumbuhkan antusias membaca, kejelasan suara, dan
dan keaktifan siswa dalam mengikuti kelancaran membaca. Aspek-aspek
pembelajaran. Sehingga proses kemampuan menulis permulaan, yaitu:
pembelajaran dan hasil kemampuan ketepatan penulisan huruf, kejelasan
membaca dan menulis permulaan penulisan huruf, kelengkapan menulis
meningkat. Oleh karena itu, dapat kata, kesesuaian ukuran huruf, dan
disimpulkan bahwa penggunaan media kerapihan. Langkah- langkah
174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke-9 2021

penggunaan puzzle huruf, yaitu: memperoleh nilai ≥75. Pada siklus II rata-
(a) siswa dibagikan media puzzle huruf, (b) rata kelas meningkat menjadi 76,00 dengan
siswa mengamati gambar yang terdapat 53% siswa memperoleh nilai ≥75. Pada
dalam media puzzle huruf, (c) siswa siklus III rata- rata kelas kembali meningkat
menyebutkan nama gambar dalam media menjadi
puzzle huruf, (d) siswa mengeja huruf yang 81,05 dengan 84% siswa memperoleh nilai
ada pada kata sesuai gambar secara ≥75.
bersama-sama, (e) siswa menyusun huruf Saran
yang membentuk kata sesuai gambar, (f) Berdasarkan simpulan di atas, saran yang
siswa diminta mengamati huruf yang telah dapat berikan oleh peneliti adalah
di susun, dan (g) siswa diminta membaca sebagai berikut.
dan menyalin huruf yang telah disusun. 1. Siswa sebaiknya lebih fokus dan
Peningkatan hasil proses antusias dalam mengikuti
pembelajaran kemampuan membaca dan pembelajaran. Lebih teliti dan terus
menulis permulaan pada siswa kelas I melakukan latihan membaca dan
menggunakan media puzzle huruf di SD menulis.
Negeri 2 Blunyahan, dibuktikan dengan 2. Guru disarankan untuk menjadikan
peningkatan presentase siswa yang media puzzle huruf sebagai salah satu
memperoleh nilai ≥75 dan peningkatan nilai referensi untuk diterapkan dalam
rata-rata kelas pada siklus I, siklus II, dan kegiatan pembelajaran.
siklus III. Nilai rata-rata kelas kemampuan 3. Sekolah hendaknya menggunakan
membaca permulaan pada siklus I sebesar mediapuzzle huruf sebagai salah satu
68,32 dengan 26% siswa memperoleh nilai sarana yang mendukung
≥75. Pada siklus II rata- rata kelas pembelajaran.
meningkat menjadi 75,95 dengan 53% 4. Peneliti selanjutnya disarankan dapat
siswa memperoleh nilai ≥75. Pada siklus III memberikan inovasi baru dalam
rata-rata kelas kembali meningkat menjadi meningkatkan kemampuan membaca
79,84 dengan 79% siswa memperoleh nilai dan menulis permulaan salah satunya
≥75. Pada kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan media puzzle
siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata huruf
kelas sebesar 69,11 dengan 32% siswa
Upaya Meningkatkan Kemampuan …. (Iva Kurnia Anisabani Pahlavi) 175

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2009). Panduan untuk Belajar Akuntansi melaluiPenerapan
Guru: Membaca dan Menulis NHT dengan Media Software
Permulaan untuk Sekolah Dasar Jigsaw Puzzle. Jurnal Pendidikan
Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Akuntansi Indonesia, Vol XII, No.1.
Departemen PendidikanNasional. Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di
Elfawati. (2012). Meningkatkan Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Pengenalan Bangun Datar Aksara.
Sederhana melalui Media Puzzle Rahman, B., & Haryanto, H. (2014).
Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Peningkatan KeterampilanMembaca
Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus Permulaan melalui Media Flashcard
Volume 1 Nomor 3. Pada Siswa Kelas I SDN Bajayau
Hasanudin, C. (2016). Pembelajaran Tengah 2. Jurnal Prima Edukasia,
membaca permulaan dengan 2(2), 127-137.
menggunakan media aplikasi Saputri, K., & Nurhaidah, N. (2017).
bamboomedia bmgames apps Faktor- Faktor Yang
pintarmembaca sebagai upaya Mempengaruhi Literasi Anak
pembentukan karakter siswa SD Kelas 1 SD Negeri 20 Banda
menghadapi MEA. Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Pendidikan, 5(1), 1-12. 2(1).
Marta, R. (2017). Penanganan Kognitif Sumardi, H. B. (2012). Berbagai
Down Syndrome melalui Metode permasalahan pembelajaran
Puzzle pada Anak Usia Dini. membaca permulaan pada
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan sekolah dasar negeri di
AnakUsia Dini, 1(1), 32-41. kecamatan bantul. DIDAKTIKA,

Muhyidin, A., Rosidin, O., & Salpariansi, E. 3(1).

(2018). Metode Pembelajaran Tarigan, H.G. (2015). Membaca sebagai

Membaca dan Menulis Permulaan di Suatu Keterampilan Berbahasa.

Kelas Awal. JPsd (Jurnal Bandung: Angkasa.

Pendidikan Sekolah Dasar), 4(1), Zubaidah, E. (2013). Kesulitan Membaca

30-42. Permulaan Pada Anak Diagnosa

Mulyati, Y. (2011). PembelajaranMembaca dan Cara Mengatasinya. Diakses

dan Menulis Permulaan. Modul. dari http://staff.uny.ac.id.

Universitas PendidikanIndonesia.
Pradana, D. (2014). Peningkatan Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai