SKRIPSI
Diajukan Oleh:
NETI KASMIJAR
NIM : 190209135
BANDA ACEH
2022 M / 1443
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Membaca
lain halnya dengan siswa permulaan, atau siswa kelas rendah bahwa membaca
bertujuan untuk dapat mengaitakan huruf menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.1
dimana pengubahan makna dari benda cetak yang dibaca, Yang dapat diubah
secara langsung dan tidak langsung. pengajaran membaca sangat tepat digunakan
untuk siswa sekolah dasar sebagai sarana untuk mengarahkan siswa agar bisa
menjadi pembaca mandiri dan juga dapat menumbuhkan minat membaca siswa
tersebut.2
huruf, dan tata Bahasa serta kemampuan memperoleh dan memahami suatu isi ide
atau gagasan baik berupa tersurat, tersirat maupun tersorot dalam suatu bacaan.3
proses pengalihan makna pesan yang disampaikan menulis melalui media tulisnya
1
Ramlan A, Gani, Mahmudah Fitriayah Z A, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta:
FITK Press, 2011), h. 149.
2
Rafi`udin,Ahmad, dkk, Pendidik Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi
(Cetakan ke II ), (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002), h.31
3
uhsyanur, Membaca (suatu keterampilan berbahasa reseptif), Yogyakarta: Buginese
Art, 2014, h.13
1
2
dengan makna lisan sehingga dapat menarik suatu pesan dari penulis buku
tersebut.
tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Jadi, seseorang dapat
melalukan sesuatu itu karena adanya kemampuan dan potensi yang di miliki
siswa dari sejak lahir, sehingga di permantap dengan adanya latihan sehingga dia
memahami isi dari apa yang ditulis atau mengeja dan menghafalkan apa yang
tertulis.
Kemampuan siswa dalam mebaca permulaan adalah salah satu dasar untuk
lanjut di tentukan seberapa tepat, dan cepat pemahaman siswa terhadap teks yang
dibacanya.5
membaca permulaan umunya dimulai sejak siswa kelas I sampai kelas II, SD/MI.
yaitu pada umur sekitaran enam tahun. Namun, ada anak yang yang sudah belajar
membaca lebih awal dan ada yang baru belajar membaca permulaan pada usia
4
Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa, Edisi Revisi,
(Bandug: Angkasa, 2008), h.9.
5
Rina Yuliana, “ Pembelajaran Membaca Pemulaan Dalam Tinjauan Teori Artikulasi
Penyerta”, (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA, 2017), H. 345
6
Apri Damai Sagita Krissandi, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD
(Pendekatan dan Teknis), (Jakarta: Penerbit Media Maxima, 2017), h. 65.
3
pada siswa kelas I dan kelas II yang bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan
dan penyuaraan tulisan dengan intonasi yang wajar supaya siswa mempunyi bakal
diberikan dikelas I dan II yang sesuai dengan perkembangan jiwa siswa supaya
kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Pada tingkat pembaca
dalam proses untuk memproleh keterampilan membaca. Membaca pada tingkat ini
merupakan suatu kegiatan untuk mengenal bahasa tulis. Dengan tulisan itu, siswa
memperoleh kemampuan membaca ada tiga syarat yang harus dikuasai yaitu:
bunyi yang sudah dikelan untuk memahami suatu makna kata atau kalimat.
yaitu kemampuan menyambung huruf demi huruf yang akan menjadi lambang
7
Mulyono, Abdurrahman, Siswa Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan Remediasi
nya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.159.
4
bunyi yang bermakna. Pengajaran membaca permulaan ini lebih ditekankan pada
dapat menyebutkan huruf, suku kata, kata, dan kalimat yang disajikan dalam
bunyinya. Salah satu hal yang diataur yang diataur dalam ejaan
konsonan. Huruf vokal disebut juga huruf yang hidup atau huruf bunyi
membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami
bacaannya dan dapat membaca dengan intonasi dan lafal yang sangat baik.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan terampil dalam memahami isi bacaan
yaitu:
relavan singkat.
a. Faktor fisiologis
Faktor fisologis ini adalah faktor yang mencakup kesehatan fisik siswa,
pertimbangan neurologis dan jenis kelamin siswa. Kelelahan terhadap anak juga
b. Faktor intelektual
10
Risah Arijani, 2013, Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemulaan
Mengunakan Media Snader Game Di Playgroup Dan Tpa Alam Uswatun Khasanah Gamping
Sleman Yogyakarta, Skripsi.
7
c. Faktor lingkungan
d. Faktor psikologis
permulaan anak yang mencakup motovasi, minat, kematangan sosial, emosi dan
teknik dalam pembelajaran. Hal ini dapat berguna bagi kemampuan membaca
kern ajika dasar itu tidak kuat maka pada taham membaca lanjut anak akan
harus melewati beberapa tahap untuk mencapai suatau proses pembelajaran yaitu
pada tahap pertama peserta didik akan membaca mengunakan buku, kemudian
pada tahap berikutnya peserta didik akan membaca tampa buku, dalam proses
tampa buku ini proses pembelajaran mengunakan media yang telah dipersiapkan
1. Pengertian media
Media berasal dari kata jamak medium yang secara umum artinya
materi ajarnya. Kata media ini juga di sebut berasal dari kata latin yaitu “medio”
yang di artikan sebagai antara. Jadi, secara khusus media dapat diartikan sebagai
alat komunikasi atau perantara yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi agar siswa lebih mudah memahami materi ajar
tersebut.12
11
Mohamad Syarif Sumatri, Sterategi Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo,2016), hal.
12
Kustiawati Usep, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini,(Malang:
Gunung Samudra),2016, h.5
9
dibaca seseorang. Apapun batasan yang diberikan, tetapi ada persamaan dari
batasan tersebut yakni media adalah segala sesuatu alat fisik yang digunakan
untuk menyajikan suatu pesan serta motivasi siswa untuk belajar. Misalnya seperti
suatu ide, gagasan atau pendapat kepada orang yang ditujui. Ciri-ciri umum
13
Komalasari,Kokom, Didin Saripudin, Pendidikan Karakter Konsep Dan Aplikasi Living
Values Education, (Bandung: PT Radika Aditama , 2017), h.208-209.
10
Dapat kita lihat dari alat pembuatan media, cara pembuatan media dan
menggunakan alat yang mudah didapatkan dan murah, bahkan cara pembuatan
mengunakan alat yang susah di dapat dan harganya juga mahal, sehingga dalam
14
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 6
11
tife recorder, televisi, VCD, DVD, video game, computer, laptop, dan
hp.15
mengajar yaitu:
15
Kustiawati Usep, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini,(Malang:
Gunung Samudra),2016, h.15
16
Hamdi Mustofa Abi,dkk, Media Pembelajaran, (Yayasan Kita Menulis ), 2020, h. 7-8
12
efektif.
situasi mengajar.
pembelajaran.
d. Media pengajaran bukan sebagai alat hibur, tetapi alat ini dijadikan
perhatian siwa.
belajar mengajar.
Buku besar adalah buku bacaan yang ukurannya besar dan bervariasi.
Buku besar ini memiliki ukuran A3, A4, A5. Buku besar tersebut memiliki
karakteristik yang khusus yaitu memperbesar bagian teks dan gambar sehingga
memicu terjadinya kegiatan memebaca bersama antara guru dan siswa. Buku ini
berisi kisah singkat dari kajian yang akan dibawakan oleh guru, memiliki 8-10
halaman, memiliki dua unsur yaitu teks dan gambar. Isi dalam buku ini harus di
13
sajikan secara sederhana dan singkat, tetapi bisa membuat keefektifan suatu
Pada dasarnya buku besar terdiri dari lembaran kertas yang berisi teks
dan gambar, tetapi dalam penelitian ini peneliti memakai buku besar berbasis
elektronik (E-Big Book), yang bersisi tentang informasi berjenis digital yang
E-Big Book adalah buku besar yang di ubah menjadi format digital, yang
elektronik ini bisa digunakan untuk memotivasi pesrta didik dan dapat
memberikan efek positif kepada siswa karena buku besar ini berisi teks dan
gambar warna -warni sehingga dapat membuat siswa tertarik dalam pembelajaran.
Buku besar berbasis elektronik ini digunakan di kelas rendah karena memiliki
karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas. E-Big Book ini
memiliki isi bacaan yang berulang sehingga mudah diingat siswa dan dapat
sebuah media yang disajikan dalam bentuk elektronik yang didalamnya terdapat
17
Ayu Mu`awwanah,” Pemanfaatan Big Book Sebagai Media Literasi Anak Usia Dini”,
jurnal pendidik, vol. 3 2018, h. 324
18
Cut Riza Maulina Jauhari, 2021, Pengembangan Buku Besar Berbasis Elektronik dalam
Meningkatkan Keterampilan Membaca Awal Siswa Kelas II MIN 3 Aceh Barat, Skripsi.
19
Lili Madyawati, Sterategi Penegmbangan Bahasa Pada Anak, (Jakrta ; Kencana,
2017), h. 174.
14
gambar yang berwarna -warni, memiliki kata-kata yang mudah dibapahami siswa,
dan didesai semenarik mungkin. sehingga dengan media ini siswa mudah
memahmi meteri yang diajarkan, dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan
Dalam hal lain guru di tuntut untuk memiliki pengetahuan yang baik
7. Keunggulan dan kelemahan media buku besar berbasis elektronik (e- big
book).
oleh penduduk Indonesia, dikarena E-Big Book ini bisa dikatakan murah dan
20
Lili Madyawati, Sterategi Penegmbangan Bahasa Pada Anak, (Jakrta ; Kencana,
2017), h. 176.
21
Hujair A.H Sanaky, Media Pembelajaran, (Yogyakarta:Safiria Insania Press. 2009),
h.27.
15
sangat mudah digunakan dan didapatkan. Namun, di samping itu E-Big Book
Tabel 2.1
Keunggulan dan kelemahan media buku besar berbasis elektronik
e-big book.22
No Kelebihan kekurangan
1. Sangat ringkas: E-Big Book ini telah Tidak dapat di sentuh: ada sebagain
dibuktikan lebih ringkas dari pada orang yang lebih suka membaca
penngunaan buku cetak, dan orang- buku dari pada gagjed dimana hal
2. Lebih awet: dikarenakan E-Big Book Ukuran font yang relatif kecil :
buku cetak yang mudah rusak. font nya lebih kecil dari pada ukuran
buku cetak.
3. Lebih murah: Pembuatan E-Big Book Cepat membuat mata lelah : Jika
murah dari pada buku cetak. smartphone dengan waktu yang lama
Berikut link media buku besar berbasis elektronik (E- Big book) bentuk
video :
https://www.canva.com/design/DAFEDpNUuJI/
ySK2GPhDa1m7eayKZBVzaA/watch?
utm_content=DAFEDpNUuJI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2
&utm_source=sharebutto
https://drive.google.com/file/d/
1lvngYacyEEOuHVcKAX5Az5T1AuJ0v3l9/view?usp=share_link