Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA

KONSEP DASAR DALAM KETERAMPILAN MEMBACA

Dosen Pengempu:

Dr.Erlina,M.PD

Di Susun Oleh Kelompok:

Ayu Rahmadani:2110013411202

Messy Marlisa:2110013411163

Ella:

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA 2022


BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Menurut Soedarso (2002: 14) membaca didefinisikan secara singkat sebagai interaksi pembaca
terhadap pesan tulis. Dipihak lain, Spobek dan Sarasco (Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuchdi, 1999:
31) mengatakan bahwa membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak. Sedangkan
Iskandar Wassid dan  Dadang Sunendar (2008: 246) mengatakan bahwa membaca merupakan
kegiatan  untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain
perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses
mental dalam sistem kognisinya. Lebih lanjut Puji Santosa (2009: 6.3) berpendapat, membaca
merupakan kegiatan memahami bahasa tulis. Pesan dari sebuah teks atau barang cetak lainnya dapat
diterima apabila  pembaca dapat membacanya dengan tepat, akan tetapi terkadang pembaca juga
salah  dalam menerima pesan dari teks atau barang cetak manakala pembaca salah
dalam  membacanya.

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,  tidak hanya
sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif (Farida Rahim, 2008: 2). Menurut  pandangan tersebut, membaca sebagai aktivitas visual
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam bunyi. Sebagai suatu aktivitas berpikir,
membaca mencakup pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis  (crtical reading),
dan membaca kreatif (creative reading). Membaca sebagai proses linguistik, skemata pembaca
membantunya membangun makna, sedangkan fonologis, semantik, dan fitur sintaksis membantunya
mengkomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan
perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap
ini  mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi membaca yang sesuai, memonitor
pemahamannya, dan menilai hasilnya. 

B.Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada Membaca Permulaan dan Membaca lanjutan yaitu :

1. Apakah yang dimaksud membaca permulaan dan membaca lanjutan?


2. Pembahasan apa saja yang ada didalam membaca permulaan?
3. Tujuan dan metode apakah yang berada dalam membaca permulaan?
4. Pembahasan apa saja yang ada didalam membaca lanjutan?
5. Tujuan dan metode apakah yang berada dalam membaca lanjutan?
6. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan membaca?
C.Tujuan Penulis

1.Untuk menjabarkan materi yang sudah di jabarkan melalui persentasi dihadapan rekan – rekan

2.Untuk  menambah wawasan dan pengetahuan si pembaca terhadap makalah ini

3.Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen


BAB IV PEMBAHASAN

A.Keterampilan Membaca

1.Pengertian keterampilan membaca

Keterampilan adalah suatu keahlian untuk melaksanakan suatu hal yang sedang berlangsung.
Menurut KBBI  (2007: 1180) keterampilan merupakan kapabilitas untuk membereskan task atau
tugas.Sedangkan Membaca adalah suatu teknik yang dilaksanakan oleh seorang pembaca agar bisa
mendapatkan informasi dan pesan pada sebuah teks yang ditulis oleh seorang penulis, ini terungkap
pada karya Hodgson (Tarigan, 2008: 7).Keterampilan membaca adalah kapasitas seseorang dalam
memahami, menafsirkan, membaca dan memecahkan kode bahasa pada teks tertulis.Dengan
kemampuan membaca yang baik, seseorang bisa menyesuaikan dan menanggapi sebuah komunikasi
tertulis seperti pesan, email, surat dsb dengan lebih mudah.Penggunaan keterampilan membaca pada
pembelajaran sangat penting, karena bisa menunjang siswa dalam hal pemahaman materi dan
menghindarkan kesalahpahaman.Dengan adanya keahlian membaca ini peserta didik juga akan mampu
menelaah berbagai informasi yang nantinya akan memberikan output berupa pengalaman, wawasan,
pengetahuan dan perilaku yang baru.

Menurut H.G.Tarigan (2008: 7) mendefinisikan pengertian membaca adalah  sebagai suatu proses


yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk  memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata – kata  atau bahasa tulis. Menurut Munawir Yusuf (2003: 69) membaca
merupakan aktivitas audiovisual untuk memperoleh makna dari simbol yang berupa huruf atau kata.

2.Hakikat Membaca

Kridalaksana (1982:105) mengemukakan bahwa dalam kegiatan membaca melibatkan dua hal, yaitu
(1) pembaca yang berimplikasi adanya pemahaman dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis.

Syafi’ie (1994:6-7) menyebutkan hakikat membaca adalah:

 Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat,


paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif
keseluruhan isi bacaan. 
 Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan,
pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata dan kelompok kata
untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan. 
 Kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang tertulis dan memberikan makna terhadap
kata-kata tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai. 
 Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi dan memahami informasi serta
memberikan makna terhadap bacaan. 
 Proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan informasi dalam bacaan dan
pengetahuan serta pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi
tersebut. 
 Proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. 
 Kemampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam tulisan. Kegatan membaca
bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan merupakan kegiatan menangkap maksud dari
kelompok-kelompok kata yang membawa makna.

3. Jenis-jenis Membaca 

Sukirno (2009: 6) mengatakan bahwa secara umum jenis membaca ada dua macam yaitu:

1. Membaca permulaan diberikan kepada siswa semenjak di Taman Kanak-kanak, kelas 1, dan
kelas 2 Sekolah Dasar. Membaca permulaan disajikan malalui dua cara yaitu membaca
permulaan tanpa buku dan membaca permulaan dengan buku. Membaca permulaan tanpa
buku, artinya seseorang saat membaca tidak menggunakan buku, akan tetapi
menggunakan  media lain. Hal tersebut berbeda dengan membaca permulaan dengan
menggunakan buku, artinya seseorang saat membaca sudah dengan menggunakan buku  
2. sedangkan untuk membaca lanjut diberikan kepada siswa kelas 3 Sekolah Dasar sampai di
Perguruan Tinggi.

Anderson, dkk. (Sabarti Akhadiah, dkk., 1992/1993: 23-24) mengemukakan ciri- ciri membaca
permulaan bahwa membaca, sebagai berikut :

a. Merupakan proses konstruktif. 

b. Harus lancar. 

c. Harus dilakukan dengan strategi yang tepat. 

d. Memerlukan motivasi. 

e. Merupakan keterampilan yang harus dikembangkan secara berkesinambungan. 

Menurut Supriyadi, dkk. (1992: 127) pada membaca permulaan terdapat satu jenis membaca, yaitu
membaca teknis (membaca nyaring). Di Sekolah Dasar jenis membaca dengan cara menyaringkan atau
menyuarakan apa yang dibaca sebagian besar atau bahkan sepenuhnya dilakukan pada kelas I dan II,
sedangkan pada kelas yang lebih tinggi frekuensi kegiatan membaca teknis semakin dikurangi karena
pada kelas tinggi mengutamakan aspek pemahaman. Membaca teknis ini juga bertujuan  untuk melatih
siswa dalam menyuarakan lambang-lambang tertulis (Sabarti Akhadiah, dkk., 1992/1993:
30).  Pelaksanaan membaca teknis (membaca nyaring) dilakukan dengan vokalisasi. 
Kegiatan membaca teknis (membaca nyaring) di samping berfungsi untuk pemahaman diri sendiri
juga untuk orang lain. Dengan demikian, pelaksanaan pengajarannya menekankan pada segi
penguasaan, sebagai berikut. 

a. Lafal bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 

b. Jeda, lagu, dan intonasi yang tepat. 

c. Penggunaan tanda-tanda baca. 

d. Mengelompokan kata / frase ke dalam satuan-satuan ide. 

e. Menggerakan mata dan memlihara kontak mata. 

f. Berekspresi (membaca dengan perasaan). 

(Supriyadi, dkk., 1992: 137)

B.Kemampuan Membaca Permulaan 

1.pengertain membaca permulaan

Pembelajaran membaca permulaan erat kaitannya dengan pembelajaran menulis  permulaan.


Sebelum mengajarkan menulis, guru terlebih dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan atau huruf yang
terdapat pada kata-kata dalam kalimat. Pengenalan tulisan beserta bunyi ini melalui pembelajaran
membaca.  Supriyadi, dkk. (1992: 133) mengatakan sebagai berikut. Pengajaran membaca di sekolah
dasar dapat dikelompokan ke dalam dua bagian yaitu membaca permulaan dan membaca lanjutan.
membaca permulaan diberikan di  kelas I dan II dengan mengutamakan pada keterampilan segi
mekanisnya. Oleh karena itu, jenis membaca permulaan yang dikembangkan adalah “membaca teknis”.

Menurut Supriyadi, dkk. (1992: 129) dalam mengajarkan membaca permulaan seorang guru dalam
mengajarkannya adalah sebagai berikut. 

a. Latihan lafal, baik vocal maupun konsonan. 

b. Latihan nada / lagu ucapan. 

c. Latihan penguasaan tanda-tanda baca. 

d. Latihan pengelompokan kata / frase ke dalam satuan-satuan ide (pemahaman). 

e. Latihan kecepatan mata. 

f. Latihan ekspresi (membaca dengan perasaan). 


Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 50) pembelajaran membaca di kelas I dan kelas
II itu merupakan pembelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang diperoleh siswa
dikelas I dan kelas II tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas berikutnya. Hal yang
sama juga disampaikan oleh Puji Santosa (2009: 3.19) yang menyatakan bahwa pembelajaran membaca
di SD terdiri dua bagian yakni: (a) membaca permulaan di kelas I dan II. Melalui membaca permulaan ini,
diharapkan siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kalimat, dan mampu membaca dalam berbagai
konteks, dan (b) membaca lanjut mulai dari kelas III dan seterusnya. Menurut Darmiyati dan Budiasih
(1996/1997: 50-51) membaca permulaan diberikan secara bertahap yakni sebagai berikut. 

a.Pramembaca, pada tahap ini siswa diajarkan:

(1) sikap duduk yang baik,

(2) cara  meletakan / menempatkan buku di meja,

(3) cara memegang buku,

(4) cara  membalik halaman buku yang tepat, dan

(5) melihat / memperhatikan gambar atau  tulisan. 

b. Membaca, pada tahap ini siswa diajarkan:

(1) lafal dan intonasi kata dan kalimat  sederhana (menirukan guru),

(2) huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata dan kalimat sederhana yang sudah dikenal
siswa (huruf-huruf diperkenalkan secara bertahap sampai pada 14 huruf). 

Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca permulaan adalah
kesanggupan siswa dalam mengenal dan memahami huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan yang
kemudian diucapkan dengan menitikberatkan aspek ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi
yang wajar, kelancaran dan  kejelasan suara. Selain itu, di dalam kemampuan membaca permulaan juga
terdapat  aspek keberanian. 

2. Tujuan Membaca Permulaan

1. Tujuan membaca pada kelas 1 & 2 yaitu agar siswa dapat membaca kata – kata dan kalimat
sederhana dengan lancar dan tepat, atau bias sebagai berikut :
2. Mengenali & memahami sitem lambang tulisan
3. Mengenali kata dan kalimat
4. Menemukan ide pokok & kata kunci
5. Menceritakan kembali isi bacaan pendek

3.Implementasi Keterampilan Membaca permulaan dalam pembelajaran


Ada beberapa metode dalam implementasi membaca dalam pembelajaran:

 Metode Eja.Untuk level pertama keterampilan membaca, siswa dapat dikenalkan dengan
bentuk huruf sesuai dengan urutan alfabet. Selanjutnya siswa diberi pengetahuan tentang kata-
kata untuk merangkainya. Aktivitas selanjutnya siswa bisa diperkenalkan dengan kalimat yang
simpel dan efisien.
 Metode Bunyi.Pada metode ini siswa akan di ajarkan mengenai bunyi kata, selanjutnya siswa
ditugaskan untuk membunyikan kata. Siswa harus bisa melafalkan kata atau huruf dengan
artikulasi yang jelas.
 Metode Suku Kata.Pada metode ini siswa akan dikenalkan pada baris suku kata berupa da, di, du
,de, do sesuai dengan urutan alfabet. Selanjutnya suku kata disusun secara urut menjadi bentuk
kata sampai menjadi kalimat.
 Metode Kata.Pada bagian ini kata dalam kalimat akan dikenalkan kepada siswa. Bagaimana kata
bisa dirangkai hingga menjadi sebuah kalimat utuh.
 Metode Global.Metode ini mengharuskan siswa untuk mempresentasikan suatu bahasa dan
imajinasi. Ini bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah gambar, patung dan objek lain yang
bukan tulisan. Siswa harus menerangkan objek yang di tunjuk dan kemudian menerangkannya
tanpa bantuan teks.

C.Kemampuan membaca lanjutan

1.Pengerian membaca lanjutan

Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan
yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut sebagai membaca untuk belajar (reading to learn).
Membaca lanjut adalah ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila si pembaca telah dapat
membaca teknik atau membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut maka
dari itu membaca lanjutan ini dimulai pada kelas tinggi di dalam sekolah dasar.

2.Tujuan membaca lanjutan

 Mampu membaca dengan lancar & dpt menceritakan kembali dengan kata – kata sendiri
 Mampu membaca dengan lancar & memahami isinya
 Mampu mencari kata – kata yg sukar dengan menggunakan kamus atau sumber – sumber lain
 Mampu memahami dan menyerap cerita, puisi & drama yg berkesan dan dapat memberi
tanggapan
 Mampu membaca teks bacaan & menyimpulkan isinya dengan kata – kata sendiri
 Mampu membaca teks bacaan  secara cepat & dapat memncatat gagasan – gagasan utama
 Mampu membaca teks bacaan serta dapat mengutarak pendapat & tanggapan mengenai isinya
 Mampu membaca sekaligus suatu teks bacaan & menemukan garis besar isinya

3.Jenis jenis membaca tingkat lanjut.


1. Membaca pemahaman.Membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah satu
bentuk dari kegiatan membaca dengan tujuan utamanya untuk memahami isi pesan yang
terdapat dalam bacaan, membaca pemahaman lebih menekankan pada penguasaan isi  bacaan
bukan pada indah, cepat atau lambatnya membaca.Pembelajaran membaca pemahaman
menurut Akhadiah (1933:37) dimulai di kelas III  SD yaitu setelah siswa telah memiliki
pengetahuan dasar membaca yang diperolehnya di kelas  I dan II yang diberikan melalui sub-sub
pokok bahasan membaca pemahaman dengan tujuan agar siswa mampu memahami ,
menafsirkan serta menghayati isi bacaan.
2. Membaca memindai.Membaca memindai atau disebut juga membaca tatap atau (scanning)
merupakan kegiatan membaca yang sangat cepa untuk memperoleh informasi tertentu dari
bacaannya, ketika seorang siswa membaca dengan teknik memindai maka dia akan melampaui
banyak kata. Menurut mikulecky dan Jeffries (Rahim 2005 :52) membaca memindau penting
untuk meningkatkan kemampuan membaca. Siswa yang menggunakan teknik Membaca
memindai akan mencari informasi secepat mungkin.
3. Membaca layap.Membaca layap atau membaca sekilas (skimming) adalah membaca yang
membuat mata kita bergerak cepat melihat , memperhatikan bahan tertulis untuk mengetahui
isi umum atau bagian dalam suatu bacaan. Membaca dengan cepat sering dibutuhkan ketika
sedang membaca. Menurut mikulecky dan Jeffries (Rahim 2005 :61) teknik membaca sekilas
dibutuhkan pada saat kita ingin mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu,
menemukan pola organisasi paragraf atau menemukan gagasan umum dengan cepat .
4. Membaca intensif.Membaca intensive atau intensive reading adalah proses membaca yang
dilakukan secara seksama, cermat , dan teliti dalam penangan terperinci yang dilakukan pada
saat membacakarena kegiatan membaca intensif ini tidak semata – mata merupakan kegiatan
membaca saja tetapi lebih menekankan pada pemahaman isi bacaan dalam kegiatan membaca
intensif ini teks yang dibaca biasanya disajikan teks yang pendek pendek. Tarigan (1992 : 36)
mengatakan bahwa, Hubungan dengan tingkat pemahaman ini adalah  kecepatan membaca.
Jelas sekali terlihat bahwa kecepatan akan menurun kalau kedalaman serta keterperincian
pemahaman semakin bertambah, semakin meningkat.namun ada factor factor lain yang turut
campur dalam hal ini, salah satu diantaranya adalah kejelasan isi teks itu sendirim factor lain
adalah pengenalan pembaca terhadap isi bacaan.
5. Membaca nyaring.Membaca nyaring atau membaca bersuara keras merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menyimak. Dengan
kata lain seluruh siswa yang ada di dalam kelas akan memperhatikan bahan bacaan sehingga
ketika seseorang membaca akan tahu kesalahannya. Kegiatan yang paling penting untuk
membangun pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa memerlukan membaca nyaring.
Program yang kaya dengan membaca nyaring dibutuhkan untuk semua siswa karena membantu
siswa memperoleh fasilitas menyimak, memperhatikan sesuatu secara lebih baik, memahami
suatu cerita, mengingat secara terus menerus mengungkapkan kata-kata, serta menilai kata –
kata baru yang muncul dalam konteks lain (Crowley dan Mountain,Rubin dalam Rahim
2005:123)
6. Membaca dalam hati.Membaca dalam hati merupakan jenis kegiatan yang berbeda dengan
membacanyaring tetapi memiliki kesamaan tujuan dalam memahami materi yang terdapat di
dlam bacaan. Membaca dalam hati memberi kesempatan pada siswa untuk memahami teks
yang dibacanya secara lebih mendalam. Membaca dalam hati juga memberi kesempatan guru
untuk mengamati reaksi dan kebiasaan membaca siswa, tujuan membaca dalam hati ialah untuk
melatih siswa menangkap arti bacaan itu dalam waktu singkat dan melatih kesanggupan siswa
untuk memusatkan perhatian dan pemikiran terhadap suatu soal, serta melatih siswa untuk
dapat mengambil kesimpulan dari apa yang dibacannya.

3.Metode membaca lanjutan Teknik Membaca

Dalam melakukan kegiatan membaca, kita perlu mengetahui berbagai teknik membaca agar dapat
membaca secara efisien. Efisiensi membaca akan lebih baik, jika informasi yang dibutuhkan sudah dapat
ditentukan lebih dahulu.Ada beberapa teknik membaca untuk dapat menemukan informasi fokus
dengan efisien, di antaranya: (Tampubolon dalam Farida Rahim, 2005)

 Teknik baca-layap (skimming) : Teknik skimming merupakan keterampilan membaca yang diatur
secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. Dalam menggunakan teknik skimming
diharapkan dapat  mengambil intisari dari suatu bacaan yang berupa ide pokok atau hal-hal yang
penting (Soedarso, 2004). Teknik membaca skimming juga termasuk membaca cepat dan
digunakan dengan lima tujuan, yaitu mengenal topik bacaan, opini, bagian penting organisasi
bacaan, penyegaran dan memperoleh kesan umum dari sebuah buku yang dibaca.
 Teknik baca tatap (scanning) : digunakan untuk menemukan kata tertentu dalam kamus atau
mencari nomor telepon.
 Teknik Baca-pilih (selecting) : dilakukan dengan cara memilih bahan/bagian bacaan yang
dianggap relevan dengan kebutuhan pembacanya.
 Teknik Baca-lompat (skipping) : dipakai untuk menemukan bagian bacaan relevan dengan
kebutuhan pembacanya, dilakukan dengan cara melompati bagian-bagian yang tidak diperlukan.

4.Metode pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam membaca lanjutan:

 Pendekatan  Komunikatif , yaitu membaca bacaan dan menyatakan pendapat/ perasaannya.


 Pendekatan Integratif  yaitu membaca dialog antara dua orang atau lebih secara perorangan,
berpasangan atau kelompok.
 Pendekatan keterampilan proses yaitu membaca teks bacaan, menemukan gagasan utama dan
menjawab pertanyaan yang diajukan.
 Pendekatan tematis, yaitu membaca novel anak-anak dan membicarakan isinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Terdapat banyak cara untuk bisa membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Apabila siswa
bisa memahami salah satu keterampilan membaca, maka mereka akan lebih mudah dalam memahami
bacaan.Guru harus bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan siswa agar mereka bisa cepat menangkap
esensi atau inti suatu bacaan.Cari tahu juga apa saja yang menimbulkan masalah bacaan pada siswa.
Perlu diingat bahwa siswa yang mengalami kesulitan membaca bukan berarti mereka bukan siswa yang
pintar. Namun beberapa siswa memerlukan dukungan dan dorongan ekstra untuk mendapatkan
kemajuan.

    Pembelajaran membaca permulaan erat kaitannya dengan pembelajaran menulis  permulaan.


Sebelum mengajarkan menulis, guru terlebih dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan atau huruf yang
terdapat pada kata-kata dalam kalimat.Tujuan membaca pada kelas 1 & 2 yaitu agar siswa dapat
membaca kata – kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Membaca lanjut adalah
ketrampilan membaca yang baru dapat di lakukan bila si pembaca telah dapat membaca teknik atau
membaca permulaan sebab membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut maka dari itu membaca
lanjutan ini dimulai pada kelas tinggi di dalam sekolah dasar.

B.Saran

1.Guru diharapkan menjelaskan keseluruhan dalam satu persatu bab dalam semua materi dalam sebuah
buku yang digunakan.

2.Lebih diperbanyak bimbingan terhadap suatu pembelajaran terhadap siswa dalam pembelajaran
membaca terutama untuk siswa membaca tingjat permulaan

DAFTAR PUSTAKA
https://www.tripven.com/keterampilan-membaca/#:~:text=Keterampilan%20membaca%20adalah
%20kapasitas%20seseorang,surat%20dsb%20dengan%20lebih%20mudah.

https://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-membaca.html

http://ajengilla.blogspot.com/2018/07/membaca-permulaan-dan-membaca-lanjutan.html

http://putrybulan17.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membaca.html

pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi – UPI PRESS, edisi kesatu

http://susilwatiisah.blogspot.com/2012/11/pertemuan-6-membaca-permulaan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai