PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan
membaca
pada
umumnya
diperoleh
dengan
cara
orang
tersebut
mampu
mempertinggi
daya
pikirannya,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Membaca Menurut Para Ahli
Membaca merupakan satu di antara keterampilan berbahasa. Manfaat dari
membaca adalah kita akan memperoleh ilmu pengetahuan yang pastinya ilmu
tersebut sangat berguna bagi kita. Sebelum kita mengenal jauh tentang
membaca, ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
membaca.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta
memahami isi dari apa yang
dalam hati).
2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan
akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara
individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang
tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses
membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis.
4. Lado (1976: 132), membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari
gambaran tertulisnya.
5. Gorys Keraf (1996: 24), membaca adalah suatu proses yang kompleks
meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat
diartikan sebagai proses pemberian makna simbol-simbol visual.
6. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan
rangkaian yang respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon
kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi,
pengalaman,
berpikir, belajar,
Menurutnya,
aktivitas
asosiasi,
membaca
dapat
afektif,
terjadi
dan
jika
konstruktif.
beberapa
pada
perasaan,
perilaku
kognitif
mengacu
pada
atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat
dalam bacaan.
Dari beberapa pengertian membaca di atas dapat disimpulkan, bahwa
membaca adalah suatu proses memahami serta memetik makna dari kata-kata, ide,
gagasan, konsep, dan informasi yang dikemukakan oleh pengarang dalam bentuk
tulisan.
B. Hakikat Membaca
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman
sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak
untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga
merangsang otak untuk melakukan olah fikir memahami makna yang terkandung
dalam rangkaian simbol-simbol tersebut.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis.(H.G Taringan, 1985:7).
Dengan demikian membaca merupakan kegiatan yang penting bagi
seseorang yang ingin meningkatkan diri untuk memperluas wawasannya.
C. Jenis-jenis Membaca
Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif
Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibca membaca, dapat kita
golongkan kedalam dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensive reading) dan
membaca intensif (intesive reading). Untuk memberikan kejelasan pada kedua
jenis membaca ini, mari ikuti penjelasan berikut.
1. Membaca ekstensif
Dalam Dictionary of Reading (1983:112) disebutkan membaca ekstensif
merupakan program membaca yang dilakukan secara luas. Para siswa diberikan
kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahanbahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ekstensif ini sangat besar
5
manfatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para
siswa yang mengikutinya. Karena membaca ekstensif merupakan program
membaca secara luas, maka implikasinya antara lain, pertama, bahan-bahan
bacaan, baik jenis teks maupun ragamnya haruslah luas dan beraneka. Dengan
demikian, siswa akan banyak memiliki kekuasaan dalam melakukan pilihan
terhadap bahan bacaan tersebut. Meskipun demikian, yang harus diperehatikan
oleh guru adalah faktor kesulitan dari bahan bacaan tersebut. Jangan sampai bahan
bacaan terlalu sulit untuk dicerna. Kedua, waktu yang dipergunakan untuk
membaca pun harus sesingkat mungkin. Pada membaca ekstensif pengertianatau
pemahaman yang bertaraf relatif rendah sudah memadai. Mengapa demikian?
Karena dalam program membaca ekstensif tuntutan dan tujuannya pun memang
hanya sekedar untuk memahami isi yang penting saja dari bahan bacaan yang
dibaca tersebut dengan menggunakan waktu secepat mungkin. Menurut
Broughton (1978) sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1979:31) membaca
ekstensif meliputitiga jens membaca, yakni membaca survey (survey reading),
membaca sekilas (skimming), membaca dangkal (superficial reading). Secara
skematis hal tersebut digambarkan sebagai berikut:
Untuk memberikan perspektif kepada anda, mari kita bahas ketiga jenis
membaca tersebut.
a. Membaca Survey
Membaca survey ialah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk
mengetahui gambaran umum ihwal isi (content) serta ruang lingkup (scope) dari
bahan bacaan yang hendak kita baca. Oleh karena itu, dalam prktiknya pembaca
hanya sekedar melihat, meneliti atau menelaah bagian bacaan yang dianggap
penting saja. Misalnya judul, nama pengarang beserta biodatanya, daftar isi, judul-
judul bab beserta sub-bab, daftar indeks, atau daftar buku-buku rujukan yang
dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey pada dasarnya bukanlah
kegiatan membaca yang sesungguhnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan
prabaca. Dalam konteks jenis bacaan ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi,
laporan penelitian atau artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah, bagian yang
penting juga perlu disurvey untuk mendapatkan gambaran umum serta serta ruang
lingkup tersebut yakni bagian abstraksiini atau sebagian orang menyebutnya
ringkasan (summary) terletak dibagian awal karya tersebut, sedangkan untuk
buku, kita dapat membacanya lewat keterangan atau semacam pengantar
singkatyang terletak pada sampul bagian belakang dari buku tersebut.
Biasanya keterangan singkat tersebutdibuat oleh pihak penerbit atau
seorang pakar yang memiliki otoritas dibidangnya. Kemampuan membaca survey
ini penting dimiliki oleh setiap pelajar, khususnya para mahasiswa agar dapat
membaca secara efektif dan efisien. Meskipun demikian, untuk memiliki jenis
keterampilan membaca jenis keterampilan jenis ini bukan hal mudah. Faktor
pengalaman, latar belakang, penguasaan bidang ilmu sertakesungguhan
merupakan hal-hal yang turut mempengaruhi keberhasilan seseorang memiliki
kemampuan membaca survey ini.
b. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang
membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari
dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32). Tampubolon
menyebut membaca skimming ini sebagai membaca layap, yakni membaca
dengan cepat untuk mengetahui isi umum dari suatu bacaan atau bagianbagiannya (1989:49), sedangkan dalam Dictionary of Reading (1983:298)
garis besar intensif reading terbagi dua, yakni membaca telaah isi (content study
reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading). Membaca telaah
isi dibagi lagi menjadi membaca teliti (close reading), membaca pemahaman
(reading for understanding), membaca kritis (critical reading), dan membaca ide
(reading for ideas). Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca bahasa
asing (foreign language reading) dan membaca telaah sastra (literary reading).
Secara skematis pembagian tersebut sebagai berikut:
baik dengan menggunakan ballpoint, pena atau dengan membuat blok dengan
menggunakan stabillo berwarna terang
2) Untuk memberi penekanan pada suatu pernyataan yang telah digaris bawahi,
kita dapat
membuat garis-garis tegak lurus pada setiap pinggir halaman buku tersebut.
3) Untuk memberi penekanan pada butir-butir penting dalam bacaan tersebut,
kita dapat
membuat tanda-tanda bintangatau arterik atau tanda-tanda lainnya yang
diletakkan pada
pinggir halaman.
4) Untuk menandai urutan butir penting yang dibuat oleh sang pengarang dalam
mengembangkan argumen, uraian atau penjelasan, kita dapat memberikan
angka-angka pada pinggir halaman.
5) Untuk menandai dimana saja dalam buku tersebut sang pengarang
mengutarakan butir-butir gagasan yang relevandengan butir yang sedang kita
baca sekaligus untuk membantu merangkaikan kembali ide-ide yang
terpencardalam buku tersebut, kita dapat membubuhkan nomo-nomor
halaman pada pinggir halaman buku tersebut.
6) Melingkari kata-kata ataupun frasa-frasa yang dianggap penting.
7) Menuliskan atau membuat semacam catatan kecil pada pinggir, atas, atau
bawah halaman buku tersebut, jika kita bermaksud merekam pertanyaanpertanyaan (dan barangkali juga jawaban-jawaban) yang timbul dari dalam
hati kita pada saat membaca bagian tersebut, atau jika kita bermaksud ingin
merangkum atau mengurutkan kembali gagasan yang diutarakan oleh
sipengarang secara singkat dan sederhana menurut versi kita sebagai
pembaca.
b. Membaca pemahaman
Membaca pemahaman menurut H.G. Tarigan (1986:56) merupakan sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis
(printed drama) serta pola-pola fiksi (pattrens of fiction).
10
c. Membaca Kritis
Menurut Albert [et al] sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1986:89)
membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara
bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan
hanya mencari kesalahan. Pembahasan secara lebih luas ihwal jenis ini akan
kita lakukan pada pembelajaran 3 nanti. Kemampuan berfikir dan bersikap
kritis meliputi :
a. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.,kemampuan
mengenali tokoh, bisa mengenali opini dan fakta, bisa membedakan antara
fakta dan opini.
b. Kemampuan menginterpretasi
makna
yang
tersirat,
mengenali,
11
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan
untuk memperbesar daya kata (increasing word power) dan untuk
mengembangkan kosakata (developing vocabulary), sedangkan dalam tataran
yang lebih tinggitentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan (fluency).
f. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya-karya sastra, baik
dalam
hubungannya
dengan
kepentingan
apresiasi
maupun
dalam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman
sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak
untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga
merangsang otak untuk melakukan olah fikir memahami makna yang terkandung
dalam rangkaian simbol-simbol tersebut.
Adapun tujuan dari membaca secara umum adalah pembaca akan dapat
mengarahkan sasaran daya pikir kritisnya dalam mengolah bahan bacaan sehingga
memperoleh kepuasan dalam membaca.
12
pengalaman,
memindai,membaca
mengembangkan
membaca
wawasan,
nyaring,membaca
intensif,membaca
telaah
dan
dalam
isi,membaca
13