Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MEMBACA DALAM HATI

Nama : Miftahul Jannah


Npm : 2121021
Kelas A.2.1

Mata Kuliah : Pengembangan Keterampilan Menulis

Dosen pengampu : Lasmiatun, M.Pd

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Baturaja
Tahun Ajaran 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Membaca merupakan suatu aktivitas penting. Melalui kegiatan itu


gagasan kita dapat memperoleh suatu simpulan suatu pengetahuan
dan berbagai pandangan dari pengarang melalui bukti tertulis.
Membaca sangat berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari,
itulah mengapa seseorang mengetahui pengetahuannya secara luas
dan aktual selalu membaca dan membaca.

Pada era modern saat ini membaca sangatlah sulit dilakukan oleh
sebagian besar masyarakat, bukan tidak adanya fasilitas yang
memadai tetapi kesadaran dari masyarakat itu sendiri yang kurang.
Padahal perlu kita ketahui bahwa membaca adalah salah satu
keterampilan yang sangat baik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dengan menumbuhkan minat baca sejak dini sangat
diperlukan untuk generasi penerus kita pada era modern ini. membaca
juga mempunyai peranan penting pada aspek kehidupan manusia.
Dengan membaca kita dapat berkomonikasi melalui tulisan-tulisan
serta bacaan yang dihasilkan sebagian besar dipengaruhi oleh latar
belakang social tempatnya berkembang.

Dalam kehidupan yang sebenarnya di tengah-tengah masyarakat,


setiap anggota masyarakat akan membaca bahan-bahan yang sesuai
dengan selera/pilihannya masing-masing, tanpa paksaan dari pihak
lain. Kebanyakan, masyarakat menggunakan teknik Membaca dalam
hati. yaitu, membaca dengan tidak mengeluarkan kata atau suara.
dengan membaca dalam hati masyarakat dapat lebih berkonsentrasi,
sehingga lebih dapat memahami isi yang terkandung dalam sebuah
bacaan.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian membaca?


2. Bagaimanakah membaca dalam hati?
3. Apa saja macam-macam membaca dalam hati?
4. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan membaca dalam hati?

C. Tujuan

Untuk memnuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan


Menulis Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh


pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Henry Guntur Tarigan, 2008:
7).Pendapat tersebut didukung oleh Sabarti Akhadiah, dkk (1992/1993:
22), membaca adalah suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan.

Menurut Miles A Tingker dan Contasc dalam (Darmiyati, Zuchdi, 2007: 22)
membaca adalah kegiatan melibatkan proses identifikasi dan proses
mengingat suatu bahan bacaan yang disajikan sebagai rangsangan untuk
membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru melalui
konsep-konsep yang relevan yang telah dimiliki oleh pembaca.Dengan
membaca, kemampuan berpikir manusia akan semakin terasah dan
berkembang, ilmu pengetahuanpun akan bertambah dan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan membaca adalah suatu


proses yang kompleks dan rumit dalam memahami makna tulisan yang
mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya, serta menarik
kesimpulan dengan tujuan memperoleh pesan yang disampaikan oleh
penulis.
B. Pengertian membaca dalam hati

Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara jenis
membaca ini lebih menekankan terhadap pemahaman isi bacaan (Tarigan,
1987). Sesuai dengan pendapat Finocchiaro dalam Tarigan (1987)
mengemukakan bahwa pelajar harus dapat menemukan dari bahan
bacaan jawaban terhadap beberapa pertanyaan, atau beberapa kata atau
sesuatu ide, pendapat, atau pikiran utama/ pikiran pokok, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca dalam


hati adalah teknik membaca dengan tanpa bersuara agar lebih
berkonsentrasi untuk memahami isi bahan bacaan. sehingga dapat
menemukan jawaban terhadap beberapa pertanyaan, kata, ide, dan
pendapat.

Dalam garis besarnya membaca dalam hati dibagi atas : Membaca


ekstensif, dan Membaca instensif

1. Membaca ekstebsif

Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara


luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang
digunakan cepat dan singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah sekadar
memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang
singkat dan cepat. Broughton (dalam Tarigan, 1985:31) menyebutkan
bahwa yang termasuk membaca ekstensif adalah; 1) membaca survey, 2)
membaca sekilas, dan 3) membaca dangkal. Berikut ini yang termasuk
membaca ekstensif akan diuraikan satu persatu.
1. Membaca Survei
Membaca survey merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan.
Kegiatan membaca survey ini misalnya melihat judul, pengarang, daftar isi,
dan lain- lain. Bacaan yang dipelajari yang akan ditelaah, dengan jalan:

a. Memeriksa, dan meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata


yang terdapat dalam buku-buku;
b. Memeriksa dan meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam
buku- buku yang bersangkutan.
c. Memeriksa dan meneliti bagan, skema, outline buku yang
bersangkutan.

2. Membaca Sekilas

Membaca sekilas atau skimming adalah membaca dengan cepat untuk


mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Dalam hal ini pembaca
melakukan kegiatan membaca secara cepat untuk mengetahui isi umum
suatu bacaan atau bagian-bagiannya. Membaca sekilas merupakan salah
satu teknik dalam membaca cepat. Soedarso (2001:88-89) menyatakan
bahwa skimming adalah suatu keterampilan membaca yang diatur secara
sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dengan tujuan:

a. topik bacaan
b. pendapat orang
c. bagian penting tanpa membca seluruhnya
d. Organisasi tulisan
e. Menyegarkan apa yang pernah dibaca.

3. Membaca Dangkal
membaca dangkal merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan ringan yang kita baca.
Tujuan membaca dangkal adalah untuk mencari kesenangan. Membaca
dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh pemahaman yang dangkal bersifat luaran, yang tidak
mendalam dari suatu bahan bacaan.

2. MEMBACA INTENSIF

Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan


seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif
merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah
kemampuan membaca secara kritis. Tarigan (1990:35) mengutip
pendapat Brook menyatakan bahwa, membaca intensif merupakan studi
seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu
bacaan.Yang termasuk membaca intensif ini adalah membaca
pemahaman. Berikut ini akan diuraikan tentang membaca pemahaman.

Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1990: 37) ada tiga jenis keterampilan membaca
pemahaman, yaitu: membaca literal, membaca kritis, dan membaca kreatif.
Masing- masing jenis keterampilan membaca tersebut mempunyai ciri-ciri
tersendiri. Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan pengajaran
membaca, tiga keterampilan membaca pemahaman ini perlu diajarkan
secara terus-menerus. Setiap pertanyaan bacaan dalam buku teks harus
selalu mencerminkan keterampilan membaca tersebut.

1. Kemampuan membaca literal

Kemampuan membaca lateral adalah kemampuan pembaca untuk


mengenal dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat
(eksplisit).

Artinya, pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara


literal (tampak jelas) dalam bacaan. Informasi tersebut ada dalam baris-
baris bacaan (Reading The Lines). Pembaca tidak menangkap makna
yang lebih dalam lagi, yaitu makna di balik baris-baris. Yang termasuk
dalam keterampilan membaca literal antara lain keterampilan:

a. mengenal kata, kalimat, dan paragraf;


b. mengenal unsur detail, unsur perbandingan, dan unsur utama;
c. mengenal unsur hubungan sebab akibat;
d. menjawab pertanyaan (apa, siapa, kapan, dan di mana);
e. menyatakan kembali unsur perbandingan, unsur urutan, dan unsur
sebab akibat.

2).Kemampuan membaca kritis

Kemampuan membaca kritis merupakan kemampuan pembaca untuk


mengolah bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan
makna bahan bacaan, baik makna tersurat, maupun makna tersirat.
Mengolah bahan bacaan secara kritis artinya, dalam proses membaca
seorang pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat (makna
baris-baris bacaan, (Reading The Lines), tetapi juga menemukan makna
antarbaris (Reading Between The Lines), dan makna di balik baris
(Reading Beyond The Lines). Yang perlu diajarkan dalam membaca kritis
antara lain keterampilan:

a. Menemukan informasi faktual (detail bacaan);


b. Menemukan ide pokok yang tersirat;
c. Menemukan unsur urutan, perbandingan, sebab akibat yang
tersirat;
d. Menemukan suasana (mood);
e. Membuat kesimpulan;
f. Menemukan tujuan pengarang;
g. Memprediksi (menduga) dampak;
h. Membedakan opini dan fakta;
i. Membedakan realitas dan fantasi;
j. Mengikuti petunjuk;
k. Menemukan unsur propaganda;
l. Menilai keutuhan dan keruntutan gagasan;
m. Menilai kelengkapan dan kesesuaian antargagasan;
n. Menilai kesesuaian antara judul dan isi bacaan;
o. Membuat kerangka bahan bacaan;
p. Menemukan tema karya sastra.

3). Kemampuan membaca kreatif

Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari


kemampuan membaca seseorang. Artinya, pembaca tidak hanya
menangkap makna tersurat (Reading The Lines), makna antarbaris
(Reading Between The Lines), dan makna di balik baris (Reading Beyond
The Lines), tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil
membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Beberapa keterampilan
membaca kreatif yang perlu dilatihkan antara lain keterampilan:

a. Mengikuti petunjuk dalam bacaan kemudian menerapkannya;


b. Membuat resensi buku;
c. Memecahkan masalah sehari-hari melalui teori yang
disajikan dalam buku;
d. Mengubah buku cerita (cerpen atau novel) menjadi bentuk
naskah drama dan sandiwara radio;
e. Mengubah puisi menjadi prosa;
f. Mementaskan naskah drama yang telah dibaca;
g. Membuat kritik balikan dalam bentuk esai atau artikel
populer.
C. KETERAMPILAN YANG DITUNTUT PADA MEMBACA DALAM HATI

Ada beberapa hal dalam keterampilan yang dituntut pada


membaca dalam hati yaitu:
Kelas I
1. Membaca tanpa bersuara;
2. Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala;

Kelas II
1. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala;
2. Membaca lebih cepat secara dalam hati;

Kelas III
1. Membaca dalam hati tanpa menunjuk jari-jari, tanpa gerakan
bibir;
2. Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau
secara dalam hati;
3. Lebih cepat membaca dalam hati;

Kelas IV
1. Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat
dasar;
2. Kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik;

Kelas V
1. Membaca dengan pemahaman yang baik;
2. Membaca dalam hati jauh lebih baik dari pada membaca
bersuara;
3. Membaca tanpa gerakan bibir atau kepala;
4. Menikmati bahan bacaan yang dibaca
Kelas VI
1. Membaca gerakan tanpa gerakan bibir;
2. Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan
tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan;
3. Dapat membaca dalam 180 patah kata dalam satu menit
bahan bacaan fiksi pada tingkat dasar.
BAB III
PENUTUP
Simpulan

Jadi, Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak mengeluarkan


kata atau suara agar dapat lebih berkonsentrasi. Sehingga lebih dapat
memahami isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Membaca dalam
hati dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : membaca ekstensif dan
membaca intensif. Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang
dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam
dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Membaca ekstensif
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : membaca survei, membaca sekilas,
dan membaca dangkal. Sedangkan,.Membaca intensif merupakan
kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan
memahaminya secara rinci. Membaca intensif terdiri dari dua yaitu :
membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.

Saran

Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan. Maka
dari kesalahan itu, kami harapkan kritikan yang dapat menjadikan
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Sehingga dapat bermanfat bagi orang
yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah Sabarti.dkk. (1992/1993). Bahasa Indonesia. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Broughton, G. et al. (1978) Teaching English as a Foreign Language. MA:


Routlege Education Book

Soedarso. 2001. Speed Reading:Sistem Membaca Cepat dan Efektif.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa.Bandung: Penerbit Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai