Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun
sebuah bahasa.Berbagai jenis membaca mampu mempermudah keberlangsungan
hidup terutama dalam aspek komunikasi. Membaca dan mendengar adalah 2 cara
paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca
dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.
Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi, untuk
mendapatkan pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya
dengan berpasrah diri. Untuk memperoleh itu, kita secara aktif bekerja mengolah
teks bacaan menjadi bahan yang bermakna.
Bahkan bukan hanya pemahaman yang di tuntut dalam membaca,
melainkan juga pengolahan bahan bacaan secara kritis dan kreatif. Membaca bukan
hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan
aspek-aspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah disinggung di atas tadi.
Atau lebih berarti bila ia mampu menerapkanya dalam kehidupan secara nyata.
Membaca sangat berpengaruh basar pada kehidupan sehari-hari, itulah
makanya seseorang yang pengetahuannya luas dan aktual selalu membaca,
mambaca, dan membaca terus.

B. Rumasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa itu membaca?
2. Apa saja jenis-jenis membaca?
3. Bagaimana ciri-ciri masing-masing jenis teks bacaan?

C. Tujuan Masalah

1
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diambil tujuan masalahnya yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk mengatahui apa pengertian membaca.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis teks membaca.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri masing-masing jenis teks bacaan.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca
Menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca dapat pula dianggap
sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat
pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
Menurut Syafi’ie (dalam Taufina, 2016:155) menegaskan bahwa hakikat
membaca adalah proses pengolahan informasi yang dilaksanakan oleh pembaca
dengan menggunakan informasi dalam bacaan dan pengetahuan yang relevan
dengan informasi. Sedangkan menurut Saleh (2006), membaca merupakan salah
satu jenis kemampuan bahasa yang bersifa reseptif. Disebut reseptif karena dengan
membaca seseorang akan memperoleh informasi, ilmu, dan pengetahuan, serta
pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan
memungkinkan orang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam
pandangannya, dan memperluas wawasannya.
Crawley dan Mountain (dalam Rahim, 2007:2) mengatakan bahwa
membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan data kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan
kamus.
Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari
keterampilan mendengar dan berbicara. Tetapi, pada masyarakat yang memilki
tradisi lireasi yang telah berkembang, seringkali keterampilan membaca
dikembangkan secara terintergrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus
dimiliki oleh pembicara adalah:

3
1. Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
2. Mengenal kosakata.
3. Menentukan kata-kata kunci yang mengindentifikasikan topik dan gagasan
utama.
4. Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
5. Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
(Mulyati dan Isah, 2015)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah suatu proses interaksi memahami lambang bahasa melalui berbagai strategi
untuk memahami makna dari yang tertulis, melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Selain itu, membaca merupakan suatu proses
penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis
yang justru melibatkan penyandian.

B. Jenis-jenis Teks Bacaan


Dalam kehidupan ini terdapat anekaragam teks yang digunakan sebagai
sarana komunikasi. Dari aneka ragam teks teks itu, ada sejumlah jenis teks yang
telah ditentukan dalam Kurikulum 2013 untuk dipelajari peserta didik dalam setiap
satuan pendidikan. Karena memiliki perbedaan ciri umum, ada baiknya dibedakan
antara teks nonsastra dan teks sastra. Yang termasuk teks nonsastra antara lain teks
prosedur, teks deskripsi, teks eksposisi, teks eksplanasi, teks berita, teks
argumentasi, teks editorial, teks iklan, teks laporan hasil observasi, teks rekaman
hasil percobaan, teks ulasan, teks tanggapan kritis, teks diskusi, teks tantangan, teks
surat, teks pidato, teks persuasi, teks eksemplum, dan teks cerita inspirasi.Yang
tergolong teks sastra antara lain puisi, pantun, syair, gurindam, fabel, legenda,
ceritarakyat, cerita pendek, novel, drama, dan biografi. Jenis-jenis teks yang harus
dipelajari oleh peserta didik pada satuan pendidikan tertentu perlu diketahui oleh
guru agar guru benar-benar memahami jenis teks yang harus diajarkan kepada para
peserta didiknya. (Isodarus, 2017)

Adapun menurut Sahliyah (2015) ada lima belas ragam teks berdasarkan isi
dalam buku pelajaran SD, yaitu teks olahraga, teks sosial, teks ekonomi, teks

4
budaya, teks kesehatan, teks militer, teks politik, teks agama, teks lingkungan, teks
moral, teks kerajinan, teks sains, teks pahlawan, teks pertanian, dan teks
pendidikan. Kedua, ditemukan lima ragam teks dalam buku pelajaran SD
berdasarkan tujuan, yaitu teks narasi, teks deskripsi, teks argumentasi, teks
eksposisi, dan teks persuasi.
1. Teks Narasi
Narasi adalah cerita. Cerita ini berdasarkan pada urutan-urutan atau suatu
(serangkaian) kejadian atau peristiwa-peristiwa. Dalam kejadian itu ada tokoh atau
(beberapa tokoh), dan tokoh ini mengalami atau menghadapi suatu atau
(serangkaian) konflik atau tikaian. Kejadian, tokoh, dan konflik ini merupakan
unsur pokok sebuah narasi, dan ketiganya secara kesatuan bisa pula disebut alur
atau plot. Narasi bisa berisi fiksi bisa pula fakta atau rekaan, yang direka atau
dikhayalkan oleh pengarangnya saja. (Wahyudhi, 2016)
Narasi (berasal dari naration berarti bercerita) adalah suatu bentuk tulisan
yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk
perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlangsung
dalam suatu kesatuan waktu (Finoza, 2008:202).
Narasi bertujuan menyampaikan gagasan dalam urutan waktu dengan
maksud menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca serentetan peristiwa
yang biasanya memuncak pada kejadian utama.
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman maksud
manusia dari waktu ke waktu. Selanjutnya, Keraf (2010:136) mengatakan bahwa
karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang sasaran utamanya adalah
tindak tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi sebuah peristiwa yang terjadi
dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan cara lain; narasi
adalah suatu bentuk karangan yang berusaha mennggambarkan sejelas-jelasnya
kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi
merupakan cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaian
tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari
waktu ke waktu, juga didalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik

5
yang disusun secara sistematis. Dengan demikian, dapat diketahui ada beberapa hal
yang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1) berbentuk cerita atau
kisahan, 2) menonjolkan pelaku, 3) menurut perkembangan dari waktu ke waktu,
dan 4) disusun secara sistematis.
Tujuan Menulis Narasi:
Berdasarkan tujuannya, teks narasi memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau mengalami kejadian yang
diceritakan.
b. Berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi, serta menyampaikan amanat terselubung kepada
pembaca atau pendengar.
c. Untuk menggerakkan aspek emosi.
d. Membentuk citra/imajinasi para pembaca.
e. Menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar.
f. Memberi informasi kepada pembaca dan memperluas pengetahuan.
Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang
dimilikinya. (Riangsari, 2015)
Struktur Teks Narasi :
Stuktur teks Narasi dapat dibagi menjadi 4 yakni Orientasi, Komplikasi, Resolusi
dan Coda.
a) Orientasi : Menggambarkan tentang tokoh dan karakter, latar dan alur dari
cerita tersebut.
b) Komplikasi : Berisi tentang pengenalan konflik atau masalah yang terjadi
dalam cerita tersebut.
c) Resolusi : Berisi tentang bagaimana akhir atau ending dari cerita. Akhir cerita
sendiri dapat dibagi menjadi 2 yakni akhir bahagia dan akhir tidak bahagia
d) Coda : Coda adalah petuah atau nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks
narasi tersebut yang diharapkan dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.
(Riangsari, 2015)

Contoh teks narasi:

6
Di sebuah hutan belantara, hiduplah dua orang anak kembar yatim piatu yang
bernama Safa dan Marwa. Mereka berdua tinggal di sebuah gubuk dan keseharian
mereka selalu berburu hewan untuk dimakan. Setelah beberapa lama kemudian,
kedua anak tersebut ditemukan oleh saudagar yang sangat kaya yang kebetulan
sedang ingin berburu di dalam hutan. Safa dan Marwa pun dibawa oleh saudagar
itu ke rumahnya dan dijadikan sebagai anak angkatnya.
Note : Contoh diatas menceritakan tentang dua orang anak kembar yang hidup di
tengah hutan, saat mereka berburu dihutan, mereka bertemu dengan saudagar yang
sangat kaya yang kebetulan juga sedang berburu. Akhirnya Safa dan Marwa
dibawah kerumah saudagar dan dijadikan sebagai anak angkatnya.

2. Teks Deskriptif
Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya
disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa
yang sedang menjadi topik kepada pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah
merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
(Wahyudhi, 2016)
Tujuan teks deskripsi adalah membuat pembaca seakan-akan berada di
tempat kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat dan mendengar mengenai
satu peristiwa atau adegan. Pembaca memperoleh kesan atau citraan sesuai dengan
pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis sehingga seolah-olah pembaca
yang melihat, merasakan, dan mengalami sendiri obyek tersebut. Untuk mencapai
kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta, dan
citraan. (Riangsari, 2015)
Ciri-ciri teks deskripsi
Seperti teks yang lain untuk mengenali sebuah teks deskripsi dan juga bisa
membuat paragraf deskripsi maka langkah yang harus diketahui adalah ciri-ciri teks
tersebut.
Adapun ciri-ciri dari teks deskripsi secara umum adalah sebagai berikut:
a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
b. Penggambaran dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
c. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

7
d. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu
objek secara terperinci. (Kosasih, 2008)
Struktur teks deskripsi
Teks deskripsi tersusun atas beberapa struktur yaitu:
a. Deskripsi umum Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang
definisi/identitas objek yang dideskripsikan.
b. Deskripsi bagian Pada bagian deskripsi bagian dijelaskan pengklasifikasian
objek yang dideskripsikan. Pengklasifikasian dijelaskan secara lebih rinci
dengang memberikan gambaran-gambaran yang jelas.
c. Penutup Kesimpulan atau penegasan hal-hal yang penting.
Langkah-langkah Membuat Teks / Paragraf Deskripsi
1. Menentukan tema (objek yang akan dibahas).
2. Menentukan tujuan.
3. Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang
akan dibahas.
4. Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka
karangan.
5. Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan
topik.
(Riangsari, 2015)
Contoh Teks:
Tari Saman
(1) Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya
Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite
Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di
Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu
media untuk menyampaikan pesan (dakwah).Tari Saman mengandung pendidikan
keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
(2) Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu
berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalan Tari
Saman dibagi menjadi lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman.
Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Radet adalah lagu

8
singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian
tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara
panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.Saur yaitu lagu
yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Selain nyanyian, gerakan penari Saman iiringi alat musik berupa gendang, suara
teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari.
Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua
gerak ini adalah bahasa Gayo).
(3) Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala
dipakai bulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk,
yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang.Sunting kepies atau
tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju pokok,
celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu baju
bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijaun, dan merah. Pada
tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna pada kostum
penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung nilai-nilai yang
menunjukan identitas, kekompakan, kebijakan, keterpaksaan, keberanian, dan
keharmonisan para pemakainya.
Keterangan: paragraf 1 merupakan identifikasi, paragraf 2 klasifikasi atau
definisi, dan paragraf 3 merupakan deskripsi bagian.

3. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah bacaan yang memuat pengembangan paragraf
dengan isi bacaan bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar
memiliki pemikiran yang sama dengan penulis. Penulisan teks argumentasi dapat
berupa ide, gagasan, pendapat dengan disertai analogi, contoh, penjelasan argumen
yang kuat sehingga membuat pembaca terpengaruh dengan isi yang ada dalam
bacaan. (Wahyudhi, 2016)
Ciri-ciri Teks Argumentasi:
a. Berisikan pandangan, pendapat dan keyakinan sang penulis terhadap
permasalahan.
b. Memiliki data faktual yang digunakan untuk meyakinkan para pembaca.

9
c. Menguraikan suatu permasalahan dengan cara menganalisa dan memberi
sebuah analogi.
d. Diakhiri dengan kesimpulan yakni berupa pendapat yang lebih luas bukan
merupakan penegasan ulang topik utama.
(Anggi, 2019)
Struktur Teks Argumentasi
Teks argumentasi ini sendiri secraa garis besar memiliki 3 struktur utama
yang wajib ada di dalam teks ini, yaitu pendahuluan, tubuh argument dan
kesimpulan.
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini akan berisi mengenai argument yang akan disampaikan atau
ditunjukkan sebagai dasar dari sebuah argumentasi yang nantinya akan
disampaikan oleh penulis, maka bagian ini harus dibuat semenarik mungkin ya,
agar bisa memikat perhatian pembaca sejak awal.
2. Bagian Tubuh Argumen
Bagian ini berisi pada usaha untuk membuktikan mengenai ide, pendapat atau
gagasan yang sedang dibahas di dalam teks argumentasi ini, untuk lebih
meyakinkan pembaca maka harus ada bukti, fakta mau pun alasan yang logis
sehingga bisa mendukung pendapat yang dikemukakan di dalam teks argumentasi
ini. Maka untuk membuat teks argumentasi bukanlah hal yang mudah ya, karena
dibutuhkan observasi, ekspresimen dan juga cara menyusun kata yang tepat agar
dapat dipahami dan juga tepat sasaran.
3. Kesimpulan
Bagian ini merupakan ringkasan dan tujuan apa yang ingin diperoleh oleh
penulis dengan teks argumentasi yang dibuatnya, maka dibuatlah kesimpulan yang
disampaikan melalui penalaran yang bisa diterima dengan alasan yang logis dan
mencakup keseluruhan dari teks argumentasi yang dibuat.
(Anggi, 2019)
Contoh Teks Argumentasi : Pemerataan Pendidikan di Indonesia
Pendahuluan:
Pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia dapat dikatakan sangat tidak
merata. Pada umumnya, kualitas pendidikan di daerah kota lebih unggul dari

10
wilayah yang jauh dari perkotaan atau daerah pelosok. Kondisi ini didukung dengan
fasilitas kota yang lebih memadai daripada wilayah pelosok. Hal ini membuat
banyak wilayah pelosok yang susah berkembang.
Tubuh Argumen:
Seperti yang telah sedikit disinggung di atas bahwa fasilitas yang diberikan
di wilayah kota lebih memadai. Sebut saja beberapa universitas ternama di
Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Padjajaran.
Kelima universitas tersebut berada di wilayah perkotaan. Sehingga, rakyat kota
dengan mendapatkan akses yang mudah dalam mendapatkan pendidikan yang layak.
Sedangkan masyarakat di wilayah pelosok, mereka perlu merantau untuk
mendapatkan akses pendidikan yang layak seperti di kelima universitas tersebut.
Belum lagi ditambah fasilitas penujang lain yang sangat lengkap seperti adanya
perpustakaan, rekreasi edukatif, dan fasilitas penujang lain yang dimiliki daerah
perkotaan. Bahkan masyarakat kota juga didukung oleh akses pendukung lain,
misalnya jalan dan transportasi umum. Sebagian besar, fasilitas tersebut tidak
dimiliki oleh masyarakat di daerah pelosok.
Kesimpulan:
Kualitas pendidikan di Indonesia yang tidak merata dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Namun, penyebab utama dari kurang meratanya pendidikan
Indonesia disebabkan oleh fasilitas untuk mendapatkan pendidikan tersebut.
Wilayah kota memiliki banyak akses dan kemudahan untuk mendapatkan
pendidikan. Kondisi yang sebaliknya terjadi di wilayah pelosok. Perlu upaya yang
harus dilakukan untuk melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah membangun fasilitas dan akses yang mudah
untuk seluruh wilayah di Indonesia.

4. Teks Eksposisi
Eksposisi artinya paparan, dengan paparan penulis menyampaikan suatu
penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang akan mengerti dan
memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut. (Gani,
2014:104)

11
Pengertian Eksposisi menurut Keraf (2010:7) eksposisi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya
adalah memberitahuakan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu.
Wacana jenis ini sama sekali tidak mempengaruhi atau mengubah sikap dan
pendapat pembacanya.
Eksposisi menurut Alwasilah (2005:111) menyatakan bahwa eksposisi
adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau
mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau
memberi petunjuk kepada pembaca. Walaupun sedikit berbeda, kedua ahli tersebut
memiliki kesamaan yang terletak pada tujuan penulisan eksposisi.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disumpulkan bahwa teks
eksposisi adalah sebuah teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang dimuat
secara singkat dan padat. Tujuan teks eksposisi untuk menjelaskan informasi
tertentu agar bisa menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan
membaca teks ini maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari
suatu hal atau kejadian.
Ciri- ciri teks eksposisi:
a. Berusaha menjelaskan tentang sesuatu.
b. Gaya bersifat informatif.
c. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi
d. Fakta dipakai sebagai alat kontritasi
e. Paragraf eksposisi umumnya menjawab tentang askadimega. (Kosasih, 2008)
Struktur teks eksposisi:
a. Pendapat (tesis) berisi tentang pendapat yang dikemukakan oleh penulis teks.
b. Argumentasi atau isi berisi tentang argumen-argumen (alasan) yang
mendukung pernyataan penulis.
c. Penegasan ulang berisi tentang pengulangan pernyataan yang digunakan untuk
meyakinkan pembaca tentang kebenaran pernyataan (tesis).
(Gani, 2014:104)
Contoh teks eksposisi:
Remaja dan Pendidikan Karakter

12
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa.
Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun sampai dengan 21 tahun. Pada masa
itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat
pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan
positif. Pendidikan karakter yang dapat diberikan pada remaja, antara lain,
berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan peduli.
Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan
yang berpengaruh juga pada perkembangan psikisnya. Pada masa gejolak itu
merupakan masa sulit sehingga remaja memerluka pengendalian diri yang kuat
ketika berada di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan
seperti ini, remaja membutuhka orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. Untuk
itu, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif remaja harus mempunyai pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di
dalam pendidikan karakter mereka diajari nilai religious yang menguraikan
kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan social.
Di samping itu, mereka diajari juga nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai
nilai kemanusiaan yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih berbudi
pekerti, dan cinta damai. Dalam pendidikan karakter itu mereka diajari juga nilai
suka bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
yang dapat menjadikan remaja sebagai orang yang berprestasi.
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat
membentuk remaja yang unggul. Mereka akan bisa bersaing baik di tingkat nasional
maupun tingkat internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat
akan tumbuh sebagai remaja yang unggul dan dibanggakan karena sehat secara
fisik,stabil dala emosi, dan intelektualnya berkembang baik.
Keterangan: paragraf 1 merupakan tesis, paragraf 2 dan 3 argumentasi, dan
paragraf 4 merupakan penegasan.

5. Teks Persuasi

13
“Persuasi atau persuasif memiliki arti mengajak, membujuk, ataupun
menyuruh. Sesuai dengan arti kata, teks persuasi adalah sebuah teks yang memiliki
tujuan untuk mengajak, menyuruh, ataupun membujuk para pembacanya
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan”. (Angga, 2019)
Tulisan teks persuasi bersifat subjektif disebabkan karna isinya merupakan
pandangan pribadi si penulis mengenai suatu topik. Maka, tak jarang pada teks
persuasi ditemukan data pendukung lain untuk mendukung tulisan itu sendiri,
hingga pembaca tak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis. (Angga,
2019)
Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi
bujukan atau ajakan untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk
meyakinkan pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang
sama. Harapannya, pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah
dituliskan oleh penulis didalam teks persuasi. (Dewi, 2015)
Dapat disimpulkan, teks persuasi adalah bacaan atau teks yg isinya berupa
ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar melakukan atau mengikuti isi dalam
teks persuasi yang telah dibuat.
Ciri-Ciri Teks Persuasi
Sebuah paragraf biasanya disusun berdasarkan tujuan pembuatan teks dan
keinginan penulis. Sehingga, pembaca akan mengenali jenis teks yang sedang
dibaca melalui bacaan yang sedang dibaca. Begitu juga dengan teks pesuasi.
Terdapat ciri khusus yang membedakan teks persuasi dengan jenis teks lainnya. Hal
umum yang sering dikenali dari teks persuasi adalah adanya kalimat bujukan,
pengaruh, atau himbauan dalam paragraf yang disusun. Dalam paragraf persuai
terdapat kata yang sering muncul di dalamnya. Contoh kata yang sering digunakan
untuk menyusun paragraf persuasi adalah ayo, mari, lakukanlah, dan lain
sebagainya. Kata tersebut mengindikasikan ajakan untuk mengikuti apa yang
tercantum dalam bacaan.
Selain beberapa ciri-ciri umum yang telah diulas sedikit pada paragraf di
atas, ada ciri-ciri lain yang dapat digunakan untuk mengenali jenis teks persuasi.
Setidaknya ada 5 (ciri-ciri) teks persuasi yang dapat digunakan untuk

14
menggolongkan sebuah bacaan ke dalam teks persuasi. Berikut ini adalah ciri-ciri
teks persuasi.
a. Ada bujukan, pengaruh, atau himbauan kepada pembaca.
b. Paragraf disusun oleh kalimat yang mentertakan alasan yang kuat disertai data
dan fakta.
c. Isi paragraf digunakan untuk meyakinkan pembaca atau mempercayai yang
ditulis oleh penulis.
d. Banyak menggunakan kata-kata ajakan. Misalnya mari, ayo, lakukanlah, dan
sebagainya.
e. Biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembaca tidak hilang.
(Angga, 2019)
Syarat-syarat penyusun paragraf persuasi, antara lain:
a. Pilihan Kata
Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam
menulis teks persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus
menarik.
b. Kemampuan mengolah emosi
Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya,
pembaca dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca dari tulisan yang
kita buat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.
c. Bukti-bukti/ fakta
Menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kalian
tulis dalam teks persuasi.
(Dewi, 2015)

Contoh Teks Persuasi:


Hindarilah Rokok Meskipun Sebatang
Alinea Pembuka
Rokok mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem
pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang
ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia di
mana 200 diantaranya beracun.

15
Alinea Penjelas
Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, maka
semakin besar dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi
perokok aktif dan pasif diantaranya adalah penyakit jantung, kanker serta impoten.
Selain itu gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita
yang menjadi perokok aktif.
Alinea Penutup
Karena dampak negatifnya begitu besar maka hindarilah rokok, jika kita
telah menghindari diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan
mengurangi pencemaran polusi udara selain itu juga kita tidak merugikan orang
lain.

6. Teks Eksplanasi
Eksplanasi berasal dari bahasa Inggris yakni dari kata “Eksplanation” yang
artinya tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau
fakta yang menjelaskan. (Saleh, 2016)
Beberapa pengertian eksplanasi menurtu para ahli :
a) Restuti
Menurut Sedangkan Restuti, pengertian Teks Eksplanasi merupakan sebuah
teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena
alam maupun sosial.
b) The Contemporary English-Indonesian Dictionary
Menurut The Contemporary English-Indonesian Dictionary, pengertian
Explanation Teks adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang
berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan,
budaya, dan lainnya.
c) Mahsun
Menurut Mashun, Teks Eksplanasi adalah disusun dengan struktur yang terdiri
atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan),
deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks Eksplanasi adalah sebuah teks yang
menjelaskan tentang proses terjadinya suatu fenomena alam maupun sosial.

16
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi:
Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk
membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut akan
penjelasan ketiga ciri-ciri teks eksplanasi.
a. Semua informasi yang disampaikan di dalam teks adalah berdasarkan fakta
(faktual) tanpa adanya tambahan opini dari penulis.
b. Topik yang dibahas di dalamnya adalah fenomena yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan atau bersifat ilmiah.
c. Jenis teks ini bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi
pembaca untuk mempercayai hal-hal yang dibahas.
d. Struktur teksnya terdiri dari tiga jenis, yaitu; pernyataan umum, deretan
penjelas atau sebab-akibat, dan interpretasi.
e. Penjelasan di dalam teks ini menggunakan sequence markers, seperti; Pertama,
Kedua, Ketiga, dan lainnya.
Adapun tujuan penulisan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan proses
terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena
alam maupun sosial.
(Saleh, 2016)
Jenis-Jenis Teks Eksplanasi:
Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat empat
jenis explanatory text. Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:
a. Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan
suatu fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai makanan.
b. Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-
muasal atau penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap.
Misalnya; proses terjadinya tanah longsor.
c. Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan
yang bisa terjadi di balik suatu fenomena alam. Misalnya; letusan gunung
merapi mungkin memicu terjadinya bencana alam lain yang dahsyat.
d. Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek
serta hasil dari suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.
(Wahyudhi, 2016)

17
Struktur Teks Eksplanasi:
1. Pernyataan umum (pembukaan) berisi informasi singkat tentang apa yang
dibicarakan.
2. Deretan penjelasan (isi) berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa
yang terjadi.
3. Interpretasi/penutup (tidak harus ada) berisi pendapat singkat penulis tentang
peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang
boleh ada atau tidak ada.
(Wahyudhi, 2016)
Contoh Teks Eksplanasi:
Tsunami
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”)
dan gelombang (“nami”).Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat
air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar.
Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara
vertikal merubah posisi air yang datar.Gerakan vertikal yang besar dari patahan
bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang tejadi di dasar laut sangat berpotensi menimbulkan
tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu.
Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang
yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang
sangat berbahaya bagi manusia.
Kamu tidak perlu khawatir karena tidak semua gempa dan letusan gunung
berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami menimbulkan gelombang
besar.Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia.Kerusakan yang
terbesar disebabkan oleh gelombang besar yang membanjir daratan. Gelombang ini
ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya.
Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar
tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa
gelombang tsunami. Selain itu lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami
menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.

18
Keterangan: paragraf 1 pernyataan umum, paragraf 2 dan 3 penjelasan atau
ekplanasi, dan paragraf 4 interpretasi atau penutup.

7. Teks Berita
Menurut KBBI, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat. Beberapa pengertian teks berita menurut para ahli :
a. Dean M. Lyle Spencer
Menurut Dean M. Lyle Spencer, pengertian berita adalah kenyataan atau ide
yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembacanya.
b. Mickhel V. Charniey
Menurut Mickhel V. Charniey (Romli, 2009:35), pengertian berita adalah
laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan
menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
c. Willard C. Bleyer
Menurut Willard C. Bleyer (Romli, 2009:35), berita adalah informasi terkini
yang di pilih oleh wartawan untuk dimuat dalam suatu media sehingga menarik
minat bagi pembaca.
d. William S Maulsby
Menurut William S Maulsby, pengertian berita adalah suatu penuturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru
terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita
tersebut.
(Romli, 2009)
Jadi, dapat disimpulkan, Berita adalah suatu informasi atau laporan tentang
hal yang sedang/ telah terjadi dimana penyampaiannya dilakukan melalu media
cetak, siaran TV, radio, media online, maupun dari mulut ke mulut kepada khalayak
umum.
Ciri-Ciri Teks Berita
Informasi dalam bentuk berita memiliki ciri-ciri tersendiri yang
membedakannya dengan bentuk informasi lainnya. Adapun ciri-ciri berita adalah
sebagai berikut:

19
a) Suatu berita berisi informasi aktual dan terkini yang dianggap bermanfaat bagi
khalayak umum.
b) Isi berita dapat menarik perhatian masyarakat sehingga dalam penyajiannya
membutuhkan teknik penyampaian tersendiri.
c) Informasi yang disampaikan dalam berita sesuai fakta sehingga publik dapat
mempercayainya.
d) Isi berita disampaikan dengan jelas dan menggunakan kalimat yang sederhana
atau mudah dimengerti.
(Wahyudhi, 2016)
Syarat-Syarat Suatu Berita:
1. Sesuai Fakta, informasi yang disampaikan dalam berita harus sesuai dengan
fakta yang sebenarnya di lapangan.
2. Berita Aktual, informasi yang disampaikan merupakan fakta terkini dimana
jarak waktu antara kejadian dan penyiaran berdekatan.
3. Berimbang, informasi yang disampaikan harus sesuai dengan fakta yang
sebenarnya, tidak memihak atau memojokkan suatu pihak untuk
mempengaruhi masyarakat.
4. Lengkap, informasi di dalam berita yang disampaikan harus lengkap
sehingga tidak membuat masyarakat bingung.
5. Sistematis, penyampaian isi informasi berita disusun secara sistematis
sehingga masyarakat lebih mudah memahaminya.
6. Akurat, isi berita harus melalui proses konfirmasi dari pihak terkait sehingga
akurat dan tidak dibuat-buat untuk kepentingan tertentu.
7. Menarik, cara penyampaian berita harus dibuat semenarik mungkin tanpa
mengesampingkan tujuan utama dari berita tersebut, yaitu manfaatnya bagi
pembaca/ pendengar.
8. Mudah Dimengerti, penggunaan dan penyampaian kata di dalam berita
harus menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat
awam.
(Wahyudhi, 2016)

20
8. Teks Prosedur.
Beberapa pengertian teks prosedur menurt para ahli :
a. Ahli Ismail masya
Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang
merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk
melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.
b. Ahli Muhammad Ali
“Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”
c. Ahli Menurut Amin Widjaja
Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang,
jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah
pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses
tertentu.
Jadi dapat disimpulkan, teks prosedur merupakan teks yang berisi tujuan
dan langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan.
Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik, teks tersebut disebut
protokol.
Ciri-ciri teks prosedur:
1. Srukturnya terdiri atas tujuan dan langkah-langkah.
2. Memuat informasi tentang cara membuat, menggunakan, atau memakai
sesuatu. (Wahyudhi, 2016)
Struktur teks prosedur:
1. Tujuan, berisi maksud yang ingin dicapai.
2. Langkah-langkah, berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan kalimat imperatif
2. Penggunaan kata keterangan rangkaian seperti, pertama, kedua, selanjutnya,
dan seterusnya
3. Penggunaan terminologi khusus.
(Wahyudhi, 2016)

21
Contoh Teks Prosedur:
KARE TELUR SRI LANKA
(1)Kare Telur Sri Lanka yang akan kita buat ini berbahan dasar telur dan
santan. Dinamakan Kare Sri Lanka karena kare ini mengadaptasi cara orang Sri
Lanka dalam membuat kare yaitu dengan menggunakan kelapa untuk mengentalkan
kuahnya serta menambah lezat cita rasanya.
(2)Bahan kuahnya adalah santan tanpa gula yang mengandung minyak
kelapa alami.Santan jenis ini mudah dijumpai di supermarket-supermarket sekitar
kita. Selain telur dan santan, bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah bawang
merah, wortel, merica, jahe, seledri, garam, bawang putih, jeruk nipis, tepung,
turmeik, dan bubuk kare.
(3)Yang pertama kali dilakukan adalah merebus telur hingga masak. Telur
yang akan kita rebus kita masukkan ke dalam panci yang berisi air dingin. Angkat
panci yang berisi telur dan letakan di atas kompor. Rebus telur selama 7 menit.
Setelah itu angkat serta dinginkan telur dengan cara menyiramnya dengan air
dingin.
(4)Sambil menunggu telur menjadi dingin, panaskan mentega dan minyak
pada wajan kecil.Kemudian masukkan bawang merah, wortel, merica, dan seledri
yang telah diiris-iris sebelumnya. Aduk hingga merata. Setelah merata, tambahkan
bawang putih dan jahe dan lanjutkan lanjutkan masak sekitar lima menit. Setelah
itu masukkan turmeik, bubuk kare dan tepung. Aduk lagi hingga campuran tadi
menjadi rata.Lanjutkan dengan menambahkan air panas, kemudian aduk lagi agar
kuah menjadi encer dan merata sempurna.Tambahkan penyedap yaitu garam dan
merica kemudian masukkan pada santan.Aduk terus sekitar 20 menit dan bau harum
kare tercium.Tambahkan jeruk nipis untuk penguat rasanya.
(5)Terakhir, kupas telur dan potong telur-telur tersebut menjadi dua bagian.
Letakkan di piring secara teratur dan siram dengan kuah kari yang telah masak.
Pastikan telur-telur tersebut tertutup oleh kuah kare. Dinginkan selama satu menit
dan Kare Telur Sri Lanka pun siap untuk dinikmati bersama nasi.
Keterangan: paragraf 1 merupakan tujuan, paragraf 2 merupakan bahan-bahan
atau perlengkapan, dan paragraf 3,4, dan 5 merupakan langkah-langkah atau
metode.

22
9. Teks Ulasan
Berikut ini terdapat dua pendapat dari para ahli mengenai teks ulasan, yakni
sebagai berikut:
a. Menurut Gerot & Wignell
Menurut pendapat dari Gerot & Wignell, teks ulasan merupakan teks yang
berfungsi untuk mengukur, menilai dan memikirkan kritik mengenai karya atau
kejadian yang diulas tersebut.
b. Menurut Hyland & Diani
Menurut pendapat dari Hyland & Diani, teks ulasan merupakan teks yang
mengupas dan menilai sebuah karya sastra yang sebagian besar dijadikan tolak ukur
untuk meningkatkan sebuah karya kepada pembaca itu sendiri.
(Wati, 2016)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan
suatu karya baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui
kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan
untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai.
Tujuan dari teks ulasan adalah:
a. Menunjukan sudut pandang/ keberpihakan penulis pada suatu hal ataupun
karya sementara.
b. Memberikan informasi kepada khalayak ramai terkait standar kelayakan serta
kepatutan suatu karya.
c. Untuk membantu para pembaca mengetahui tentang gambaran serta kritikan
sebuah karya
d. Untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan karya yang diresensi
e. Memberi informasi yang komprehensif terkait sebuah karya.
f. Untuk mengajak para pembacanya merenungkan, mendiskusikan dan
memikirkan masalah yang hadir dalam pada sebuah karya.
g. Memberi pertimbangan kepada pembaca masalah nilai kepantasan sebuah
karya.
h. Memberi kemudahan para pembacanya untuk mengidentifikasi hubungan
antara karya satu dengan lainnya yang mirip.

23
i. Untuk memberi pertimbangan pembaca sebelum mereka memilih membeli
atau menikmati sebuah karya.
(Novitasari, dkk, 2015)
Ciri-Ciri Teks Ulasan
Ciri-ciri teks ulasan diantaranya:
a. Struktur teks ulasan terdiri dari orientasi, tafsiran, rangkuman dan evaluasi.
b. Didalamnya memuat informasi berdasarkan dengan pandangan atau opini dari
penulis tentang sebuah karya atau produk.
c. Opini teks ulasan berdasarkan dengan fakta yang telah di interpretasikan
d. Mempunyai nama lain yakni resensi.
(Wahyudhi, 2016)
Struktur Teks Ulasan:
Didalam teks ulasan terdiri dari struktur yang harus ada. Struktur teks
merupakan bagian yang membangun teks agar menjadi teks yang utuh. Dibawah
ini merupakan struktur teks ulasan:
1. Orientasi
Pada bagian orientasi, berisi tentang pengenalan gambaran umum suatu karya
film maupun drama yang hendak diulas. Gambara secara umum tersebut
menyiapkan latar belakang untuk pembaca mengenai apa yang mau diulas.
2. Tafsiran
Pada bagian tafsiran berisi tentang gambaran suatu karya baik itu film ataupun
drama yang diulas. Contohnya bagian-bagian dari keunikan, hasil karya,
keunggulan, kualitas atau lainnya.
3. Evaluasi
Selanjutnya adalah evluasi yang berisi tentang pandangan pengulas tentang hasil
karya yang telah diulas. Ini dilakukan sesudah melakukan tafsiran yang
mencukupi tentang hasil karya itu. Dibagin ini penulis menyebutkan bagian yang
sangat bernilai ataupun kelebihan pada karya tersebut atau bagian yang masih
kurang bernilai ataupun kekurangan pada karya yang diulas.
4. Rangkuman
Dalam rangkuman berisi tentang kesimpulan suatu ulasan tentang sebuah karya
baik karya film ataupun drama. Di bagian ini, memuat komentar penulis juga

24
apakah karya tersebut sangat bernilai/berkualitas ataupun justru tidak untuk
ditonton.
(Wahyudhi, 2016)
Contoh teks ulasan:
Harry Potter: Order of the Phoenix
(1)Saya benar-benar mencintai seri Harry Potter, dan semua buku akan
selalu mempunyai tempat khusus di hati saya.
(2) Saya harus mengatakan bahwa dari semua buku, episode ini bukan
favorit saya.
(3) Ketika seri dimulai semua "merasa baik" pengalaman sebagai cangkir
besar cokelat panas. Cerita-cerita yang terang, cepat, menarik, dan memuaskan.
(4) Orde Phoenix adalah salah satu episode dari buku harry potter. Anda
merasa mengerti dan tertarik membacanya pada saat Anda membaca sampai
akhir.Saya benar-benar tersentuh oleh halaman terakhir. Biasanya ceritanya
suram,ehingga terasa menyedihkan. Laju berderap dari buku-buku lain telah
melambat untuk berlari di sini, dan bagian-bagian itu tidak tampak panjang, seolah-
olah kita sedang membaca semua tentang Harry "hanya nongkrong" daripada harus
petualangan biasa.Membaca secara rinci tentang Harry membersihkan sebuah
rumah tua, misalnya - rumah tangga masih housekeeping, magis atau tidak, dan aku
tidak sangat tertarik untuk melakukannya atau membaca tentang orang lain
melakukannya.
(5) Beberapa perubahan lain dalam buku ini - dunia "nyata" datang jauh
lebih untuk bermain daripada alam semesta fantasi buku-buku sebelumnya, dan
Harry rupanya telah diambil dari obatnya. Aku tahu bahwa ia memiliki banyak
untuk menjadi pemarah dalam buku ini, terutama dengan menjadi seorang remaja
dan semua, tapi perubahan mendadak dalam karakternya tampak terlalu drastis. Dia
pergi dari menjadi hangat, orang perhatian kepada seseorang yang akan menggigit
kepala sahabatnya off atas apa-apa. Itu hanya tampak seperti itu tidak cocok dengan
karakternya, seperti dia berubah menjadi klise berjalan dari "remaja marah"
semalam.
(6)Kisah "nyata" tampaknya terjadi di babak 1/3 dari buku, dan bagian ini
saya cintai.Aku benar-benar menyukai ending (dan ya, aku menangis!)Sesedih

25
itu.Ini dikemas pukulan dan itu membuat saya peduli tentang cerita bahkan lebih.
Masih buku yang benar-benar baik, dengan beberapa revisi itu akan menjadi besar.
Keterangan: paragraf/kalimat 1 merupakan gambaran umum, nomor 2 dan 3
merupakan evaluasi, nomor 4 dan 5 merupakan interpretasi, dan nomor 6
merupakan simpulan.

10. Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu
berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan (report) ini juga disebut teks
klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu. Jenis teks ini mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri,
atau sifat umum (general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau
peristiwa yang terjadi di alam semesta kita. Teks laporan hasil observasi merupakan
teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu yang telah diamati. (Wahyudhi, 2016)
Ciri-ciri teks hasil observasi:
a. Bersifat objektif, global, universal.
b. Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
c. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti
kebenarannya.
f. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau
tidak tepat.
g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang
terdapat di dalamnya.
(Ahmad, 2019)
Struktur teks hasil observasi:
1. Definisi Umum: berisikan tentang penjelasan umum tentang sesuatu yang akan
dibahas (bagian pembukaan).
2. Deskripsi Bagian: deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu secara
terinci (bagian isi).

26
3. Deskripsi Manfaat: deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat
atau kegunaan (bagian penutup).
(Wahyudhi, 2016)
Contoh teks Laporan Hasil Observasi
CINTA LINGKUNGAN
(1) Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda
mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang,
dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika
terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang
sehat, aman, tentram, lahir dan batin.
(2) Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan
lebat yang memberikan banyak oksigen.Di Negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan
dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cenderawasih, orang
utang, dan komodo.
(3) Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah
kawasan Gunung Kidul.Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah.Di
gua dan sekitar sungai masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton.
Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan
baik. Hewan-hewan melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih
berkeliaran.Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok,
dan berbagai serangga hidup saling berpengaruh.
(4) Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan
pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia.Selain
itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi
paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari
masa ke masa.
Keterangan: paragraf (1) merupakan definisi umum, paragraf (2) merupakan
deskripsi bagian, paragraf 3 dan 4 merupakan deskripsi manfaat atau kegunaan.

11. Teks Diskusi

27
Teks diskusi merupakan sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana
tentang suatu permasalahan, permasalahannya berisi dua argumen yaitu argumen
pendukung dan argumen penentang. (Wahyudhi, 2016)
Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat
mengenai suatu hal (pro dan kontra) yang menimbulkan kedua belah pihak menjadi
saling membicarakan permasalahan yang sedang dipersoalkan (diskusi).
Menurut Barwic (dalam Wandira, 2015), teks diskusi adalah sebuah teks
yang membantu siswa untuk berpikir jernih dan kritis. Hal ini mendorong siswa
untuk mendengarkan dan menanggapi pendapat orang lain, untuk mengajukan
pertanyaan yang bersangkutan dan untuk menyajikan argumen dengan cara yang
jelas dan koheren.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa teks diskusi
adalah suatu tulisan yang membantu siswa untuk berpikir kritis. Teks diskusi
membahas tentang suatu masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang
mendukung maupun yang menentang.
Ciri – Ciri Teks Diskusi
Untuk dapat lebih mudah dalam membedakan antara teks ini dengan teks yang
lainnya, maka kita dapat mencermati karakteristik teks diskusi sebagai berikut ini.
1. Teks ini terdiri dari isu, argumen pendukung (pro), argumen penentang
(kontra), serta kesimpulan.
2. Teks ini juga berisi mengenai informasi yang cenderung memiliki sifat
informatif-argumentatif.
(Wahyudhi, 2016)
Struktur Teks Diskusi
Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh. Struktur
tersebut yaitu:
a. Isu; berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.
b. Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang menjadi
pokok masalah diskusi.
c. Argumen menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan argumen yang
mendukung.

28
d. Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas.
baiknya mengambil jalan tengah tentang suatu yang sedang didiskusikan.
(Wahyudhi, 2016)
Contoh teks diskusi:
Larangan Merokok di Tempat Umum
(1) Larangan merokok di tempat-tempat umum menjadi perdebatan yang
marak di masyarakat. Kalangan yang mendukung terus mengumandangkan agar
larangan it terus dijalankan.Sedangkan, bagi pihak yang kurang setuju
mengharapkan agar larangan itu segera dicabut.
(2) Larangan merokok di tempat-tempat umum,menurut kalangan
pendukung larangan, sangat efektif untuk mengurangi dampak buruk
merokok,terutama bagi para perokok pasif. Yang dimaksud perokok pasif adalah
orang-orang yang tidak merokok tetapi sempat menghirup asap rokok. Perlu
dipahami bahwa perokok aktif dan perokok pasif sama-sama memiliki resiko tinggi
atas ancaman bahaya merokok. Dengan larangan ini orang-orang non-perokok
memiliki hak untuk melindungi diri dari menghisap asap nikotin. Orang-orang non-
perokok tidak harus ikut sakit sebagai efek dari perbuatan orang lain (=perokok).
Yang pasti, larangan tidak merokok di tempat umum akan mampu menciptakan
tempat umum bebas dari asap rokok sekaligus meningkatkan kualitas udara.
(3) Sementara pihak yang berseberangan dengan larangan ini mengatakan
bahwa larangan merokok menyebabkan penurunan pendapatan bagi dunia
bisnis,seperti bar, restoran, dan sejenisnya. Argumen lain adalah larangan merokok
di tempat umum adalah menindas hak-hak asasi manusia, khususnya kaum
perokok.
(4) Berangkat dari hal-hal di atas, patut kiranya dikatakan bahwa larangan
merokok di tempat umum sebagai upaya menciptakan lingkungan udara yang
bersih sekaligus sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang bukan perokok.
Sementara itu, bagi para perokok tetap diberi hak untuk menikmati rokok di area
tertentu yang biasa disebut “smoking area”.
Keterangan: paragraf 1 merupakan isu, paragraf 2 merupakan argumen
pendukung, paragraf 3 merupakan argumen penentang, dan paragraf 4
merupakan simpulan

29
BAB III
PENUTUP

30
A. Kesimpulan
Menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Yang termasuk jenis-jenis teks non sastra antara lain teks prosedur, teks
deskripsi, teks eksposisi, teks eksplanasi, teks berita, teks argumentasi,
tekseditorial, teks iklan, teks laporan hasilobservasi, teks rekaman hasil percobaan,
teksulasan, teks tanggapan kritis, teks diskusi, tekstantangan, teks surat, teks pidato,
teks persuasi,teks eksemplum, dan teks cerita inspirasi. Yang tergolong teks sastra
antara lain puisi,pantun, syair, gurindam, fabel, legenda, ceritarakyat, cerita pendek,
novel, drama, dan biografi.
Adapun menurut Sahliyah (2015) ada lima belas ragam teks berdasarkan isi
dalam buku pelajaran SD, yaitu teks olahraga, teks sosial, teks ekonomi, teks
budaya, teks kesehatan, teks militer, teks politik, teks agama, teks lingkungan, teks
moral, teks kerajinan, teks sains, teks pahlawan, teks pertanian, dan teks
pendidikan. Kedua, ditemukan lima ragam teks dalam buku pelajaran SD
berdasarkan tujuan, yaitu teks narasi, teks deskripsi, teks argumentasi, teks
eksposisi, dan teks persuasi.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga mengenai jenis-jenis membaca. Penulis menyadari bahwa
pembuatan makalah ini tak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis sangat membuka apabila ada yang ingin menyampaikan saran demi
memperbaiki penulisan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2019. Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi. [Online].

31
Tersedia: https://www.yuksinau.id/teks-laporan-hasil-observasi/, diakses
Pada 5 Oktober 2019.
Anggi. 2019. Teks Argumentasi-Contoh, Struktur. [Online]. Tersedia:
https://laelitm.com/teks-argumentasi/#!, diakses Pada 5 November 2019.
Dewi, Mona Sylviana. 2015. “Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf
Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Audio Visual di Kelas III Min 15
Bintaro”. Skripsi Gelar Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Finoza, Lamudin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Gani, A Ramlan. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gaung Prasada Press
Group.
Isodarus, Praptomo Baryadi. 2017. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Teks”. Jurnal Ilmiah Kebudayaan Sintesis, Vol.11, No.1.
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kosasih, E. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Mulyati, Yeti, dan Isah Cahyani. 2015. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Novitasari, Elisa, dkk. 2015. “Kemampuan Menulis Teks Ulasan/Resensi Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Gajah”. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan
Pembelajarannya, Vol.1, No.1.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Riangsari, Aziza. 2015. “Jenis dan Tema Teks dalam Buku Siswa Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi Kelas X Serta Relevansinya dengan
Kompetensi Kurikulum 2013. Skripsi Gelar Sarjana Pendidikan.
Romli M, dan Asep Syamsul. 2009. Dasar-dasar Siaran Radio. Bandung: Nuansa.
Sahliyah, Chalifatus. 2015. “Ragam Teks dalam Buku Pelajaran SD”. Diploma
Thesis Universitas Negeri Malang.
Saleh, Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

32
Saleh, Moch. 2016. “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi
Komplek Melalui Model STAD Pada Siswa SMA”. Jurnal Briliant, Vol.1
No.1.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Taufina. 2016. Mozaik Keterampilan Berbahasa di Sekolah Dasar. Bandung: CV.
Angkasa.
Wahyudhi, Phaphy. 2016. Jenis-jenis Teks dalam Kurikulum 2013. [Online].
Tersedia: https://www.slideshare.net/imamwahyudi5682/jenisjenis-teks-
dalam-kurikulum-2013, diakses Pada 5 Oktober 2019.
Wandira, Ayu, dkk. 2015. “Pembelajaran Menulis Teks Diskusi Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Bandar Lampung”. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan
Pembelajarannya, Vol.1, No.1.
Wati, Restiana. 2016. “Pelaksanaan Pembelajaran Teks Ulasan Kelas VIII di SMP
Negeri 1 Piyungan Bantul”. Skripsi Gelar Sarjana Pendidikan.

33

Anda mungkin juga menyukai