Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gaya hidup yang kurang sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit,
salah satunya adalah diabetes mellitus. Diabetes adalah suatu keadaan terjadinya
peningkatan kadar glukosa dalam darah penderita yang tidak dapat dikendalikan.
Faktor pencetus penyakit ini antara lain faktor keturunan, obesitas, mengkonsumsi
makanan instan, merokok, stress, kerusakan sel pankreas, dan kelainan hormonal.
Diabetes memiliki gejala yaitu sering kencing, rasa haus yang berlebihan dan
cepat lapar karena glukosa hasil dari metabolism makanan tidak dapat digunakan,
disertai penurunan berat badan dan rasa lemas karena digunakan cadangan makanan
yang lain di dalam tubuh untuk menggantikan glukosa. (Sujono dan Wahyuni, 2005).
Pengobatan dengan memakai obat-obat kimia mempunyai efek samping yaitu
waktu pengobatan yang panjang dan biaya yang tinggi, oleh sebab itu pengobatan
kimiawi mempunyai tingkat keberhasilan yang rendah. Pengobatan yang sedang
berkembang di Indonesia saat ini adalah pengobatan tradisional yang merupakan
salah satu alternatif dalam mengatasi penyakit diabetes mellitus.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan
masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya akan
keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional
yang berasal dari tumbuhan memiliki efek samping yang lebih rendah tingkat
bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. (Fauziah, 2005)
Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai penurunan kadar
glukosa darah adalah daun matoa (Pometia pinnata). Pometia pinnata atau lebih
dikenal dengan matoa merupakan jenis tanaman family Sapindaceae yang tersebar di
wilayah Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) dan dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai obat tradisional. Sampai saat ini, yang terkenal kepada masyarakat pada
tanaman ini adalah buahnya yang memiliki rasa khas seperti campuran rasa buah
kelengkeng, rambutan dan durian (Faustina dan Santoso, 2014). Secara tradisional
penggunaan rebusan daun matoa dapat meningkatkan penyakit hipertensi
(Martiningsih, et al., 2016)
Beberapa penelitian terkait daun matoa yang telah dilakukan diantara adalah
oleh Faustina dan Santoso (2014) menguji aktivitas antioksidan ekstrak aseton (IC 50=
15.323 ppm). (Martiningsih, 2016), aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa
(IC50 sebesar 45.78 ppm) dan berdasarkan skrinning fitokimianya, ekstrak etanol
daun matoa mengandung senyawa flavonoid dan tannin. Ekstrak daun P.pinnata
maupun menghambat virus hiv-1 IN(Suedee.2016).Kulit batang P.pinnata memiliki
aktivitas inhibitor α-glukosidase (Mataputun et al., 2013). Berdasarkan penelitian
Rahimah (2013) tentang karakterisasi senyawa flavonoid pada daun matoa diperoleh
hasil bahwa senyawa yang diperoleh adalah senyawa golongan flavonoid.
Senyawa kimia flavonoid telah terbukti memiliki efek farmakologi sebagai
antibakteri, antioksidan dan antijamur (Dalimarta, 2015). Flavonoid memiliki potensi
sebagai antioksidan alami karena memiliki gugus hidroksil yang terikat pada cincin
aromatic sehingga dapat menangkap radikal bebas yang dihasilkan dari reaksi
peroksidasi lemak dengan memberikan satu atom hydrogen untuk menstabilkan
radikal peroksidasi lemak (Hamid et al., 2010). Pencarian antioksidan alami yang
terus menerus dilakukan dan dikembangkan menyebabkan penelitian ini
dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengolahan daun matoa menjadi teh daun matoa terhadap
penurunan kadar glukosa darah.

1.2. Rumusan Masalah


Meningkatnya prevalensi penyakit diabetes mellitus dari tahun ke tahun
menunjukkan perlunya perhatian serius dalam terapi penyakit tersebut. Terapi dengan
obat-obat sintetis sering menemui kegagalan, antara lain disebabkan efek samping
dan biaya yang tinggi akibat pengobatan jangka panjang. Hal ini mendorong peneliti
untuk menemukan obat alternatif dengan efikasi yang lebih baik dan memungkinkan
penderita diabetes mempunyai banyak pilihan pengobatan, sehingga meningkatkan
peluang untuk sembuh, minimal dengan kadar glukosa darah yang terkontrol dan efek
samping yang minimal serta biaya yang relatif lebih murah.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memanfaatkan
kandungan flavonoid pada daun matoa yang diolah menjadi teh daun sukun untuk
dijadikan sebagai alternatif bagi pengobatan diabetes melitus.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Menghasilkan alternatif dalam mengatasi penyakit diabetes melitus.
2. Membantu pemerintah dalam mengatasi diabetes melitus yang merupakan
salah satu faktor risiko PJK yang semakin meningkat di Indonesia.

1.5. Temuan yang diharapkan dan Orisinalitas Penelitian


Penelitian ini menargetkan penemuan berupa pemanfaatan daun matoa
menjadi teh daun matoa sebagai minuman herbal dengan kandungan senyawa aktif
flavonoid untuk menurunkan gula darah melalui prose salami dan buatan. Pengujian
pengaruh teh daun matoa dengan kadungan senyawa aktif flavonoid ini nantinya
mampu menjadi solusi yang tepat sebagai minuman herbal dalam penurunan gula
darah dan sebagai pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi penyakit diabetes
melitus. Ide pemanfaatan daun matoa menjadi teh daun matoa dengan kandungan
senyawa aktif flavonoid sebagai minuman herbal dalam menurunkan gula darah dan
pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi penyakit diabetes melitus bersifat
orisinil dan belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya sebagai penelitian.

1.6. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan


Daun matoa menjadi teh daun matoa dan minuman herbal dengan kandungan
senyawa aktif flavonoid untuk menurunkan kadar gula darah sangat berguna bagi
ilmu bidang kesehatan untuk membantu dalam menurunkan kadar gula darah
terhadap penderita diabetes tanpa memiliki efek samping yang berarti seperti yang
terdapat pada obat-obatan kimia.

1.7. Luaran Penelitian


1. Adanya alternatif sebagai pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi
penyakit diabetes melitus.
2. Hasil penelitian ini dapat dimuat di jurnal atau artikel ilmiah.
3. Dapat dipresentasikan dalam bentuk seminar ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai