0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang meningkat. Pengobatan tradisional menjadi alternatif untuk mengurangi efek samping obat kimia. Daun matoa diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengolah daun matoa menjadi teh yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif diabetes.
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang meningkat. Pengobatan tradisional menjadi alternatif untuk mengurangi efek samping obat kimia. Daun matoa diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengolah daun matoa menjadi teh yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif diabetes.
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang meningkat. Pengobatan tradisional menjadi alternatif untuk mengurangi efek samping obat kimia. Daun matoa diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengolah daun matoa menjadi teh yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif diabetes.
Gaya hidup yang kurang sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diabetes mellitus. Diabetes adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah penderita yang tidak dapat dikendalikan. Faktor pencetus penyakit ini antara lain faktor keturunan, obesitas, mengkonsumsi makanan instan, merokok, stress, kerusakan sel pankreas, dan kelainan hormonal. Diabetes memiliki gejala yaitu sering kencing, rasa haus yang berlebihan dan cepat lapar karena glukosa hasil dari metabolism makanan tidak dapat digunakan, disertai penurunan berat badan dan rasa lemas karena digunakan cadangan makanan yang lain di dalam tubuh untuk menggantikan glukosa. (Sujono dan Wahyuni, 2005). Pengobatan dengan memakai obat-obat kimia mempunyai efek samping yaitu waktu pengobatan yang panjang dan biaya yang tinggi, oleh sebab itu pengobatan kimiawi mempunyai tingkat keberhasilan yang rendah. Pengobatan yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah pengobatan tradisional yang merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi penyakit diabetes mellitus. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya akan keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan memiliki efek samping yang lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. (Fauziah, 2005) Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai penurunan kadar glukosa darah adalah daun matoa (Pometia pinnata). Pometia pinnata atau lebih dikenal dengan matoa merupakan jenis tanaman family Sapindaceae yang tersebar di wilayah Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Sampai saat ini, yang terkenal kepada masyarakat pada tanaman ini adalah buahnya yang memiliki rasa khas seperti campuran rasa buah kelengkeng, rambutan dan durian (Faustina dan Santoso, 2014). Secara tradisional penggunaan rebusan daun matoa dapat meningkatkan penyakit hipertensi (Martiningsih, et al., 2016) Beberapa penelitian terkait daun matoa yang telah dilakukan diantara adalah oleh Faustina dan Santoso (2014) menguji aktivitas antioksidan ekstrak aseton (IC 50= 15.323 ppm). (Martiningsih, 2016), aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa (IC50 sebesar 45.78 ppm) dan berdasarkan skrinning fitokimianya, ekstrak etanol daun matoa mengandung senyawa flavonoid dan tannin. Ekstrak daun P.pinnata maupun menghambat virus hiv-1 IN(Suedee.2016).Kulit batang P.pinnata memiliki aktivitas inhibitor α-glukosidase (Mataputun et al., 2013). Berdasarkan penelitian Rahimah (2013) tentang karakterisasi senyawa flavonoid pada daun matoa diperoleh hasil bahwa senyawa yang diperoleh adalah senyawa golongan flavonoid. Senyawa kimia flavonoid telah terbukti memiliki efek farmakologi sebagai antibakteri, antioksidan dan antijamur (Dalimarta, 2015). Flavonoid memiliki potensi sebagai antioksidan alami karena memiliki gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatic sehingga dapat menangkap radikal bebas yang dihasilkan dari reaksi peroksidasi lemak dengan memberikan satu atom hydrogen untuk menstabilkan radikal peroksidasi lemak (Hamid et al., 2010). Pencarian antioksidan alami yang terus menerus dilakukan dan dikembangkan menyebabkan penelitian ini dilaksanakan. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengolahan daun matoa menjadi teh daun matoa terhadap penurunan kadar glukosa darah.
1.2. Rumusan Masalah
Meningkatnya prevalensi penyakit diabetes mellitus dari tahun ke tahun menunjukkan perlunya perhatian serius dalam terapi penyakit tersebut. Terapi dengan obat-obat sintetis sering menemui kegagalan, antara lain disebabkan efek samping dan biaya yang tinggi akibat pengobatan jangka panjang. Hal ini mendorong peneliti untuk menemukan obat alternatif dengan efikasi yang lebih baik dan memungkinkan penderita diabetes mempunyai banyak pilihan pengobatan, sehingga meningkatkan peluang untuk sembuh, minimal dengan kadar glukosa darah yang terkontrol dan efek samping yang minimal serta biaya yang relatif lebih murah.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memanfaatkan kandungan flavonoid pada daun matoa yang diolah menjadi teh daun sukun untuk dijadikan sebagai alternatif bagi pengobatan diabetes melitus.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Menghasilkan alternatif dalam mengatasi penyakit diabetes melitus. 2. Membantu pemerintah dalam mengatasi diabetes melitus yang merupakan salah satu faktor risiko PJK yang semakin meningkat di Indonesia.
1.5. Temuan yang diharapkan dan Orisinalitas Penelitian
Penelitian ini menargetkan penemuan berupa pemanfaatan daun matoa menjadi teh daun matoa sebagai minuman herbal dengan kandungan senyawa aktif flavonoid untuk menurunkan gula darah melalui prose salami dan buatan. Pengujian pengaruh teh daun matoa dengan kadungan senyawa aktif flavonoid ini nantinya mampu menjadi solusi yang tepat sebagai minuman herbal dalam penurunan gula darah dan sebagai pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi penyakit diabetes melitus. Ide pemanfaatan daun matoa menjadi teh daun matoa dengan kandungan senyawa aktif flavonoid sebagai minuman herbal dalam menurunkan gula darah dan pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi penyakit diabetes melitus bersifat orisinil dan belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya sebagai penelitian.
1.6. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Daun matoa menjadi teh daun matoa dan minuman herbal dengan kandungan senyawa aktif flavonoid untuk menurunkan kadar gula darah sangat berguna bagi ilmu bidang kesehatan untuk membantu dalam menurunkan kadar gula darah terhadap penderita diabetes tanpa memiliki efek samping yang berarti seperti yang terdapat pada obat-obatan kimia.
1.7. Luaran Penelitian
1. Adanya alternatif sebagai pengganti obat-obatan kimia dalam mengatasi penyakit diabetes melitus. 2. Hasil penelitian ini dapat dimuat di jurnal atau artikel ilmiah. 3. Dapat dipresentasikan dalam bentuk seminar ilmiah.