Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak terjadi perubahan
yang signifikan pada kehidupan manusia termasuk di Indonesia, terutama
dalam memilih gaya hidup dan salah satunya adalah makanan. Saat ini makanan
banyak menjadi penyebab penyakit, yang tergolong sangat sulit untuk
disembuhkan, salah satunya adalah diabetes mellitus.
Penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2015 sekitar 9,1 juta jiwa.
Diabetes menyebar lebih cepat di Asia.Tahun 2025 penderita diabetes
diperkirakan akan mencapai 170 juta jiwa. 100 juta penderita berasal dari India.
Penyakit diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang di tandai dengan tingginya
kadar gula darah (1).
Selama ini pengobatan yang telah dilakukan untuk penderita diabetes
adalah suntikan insulin dan pemberian obat oral antidiabetes yang memiliki
efek samping seperti sakit kepala, pusing, mual, dan anoreksia serta
membutuhkan biaya yang mahal sehingga banyak penderita yang berusaha
mengendalikan kadar glukosa darahnya dengan cara tradisional menggunakan
bahan alam seperti tanaman herbal, bahan tanaman herbal yang belum banyak
dikembangkan seperti Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) (2).
Bunga telang (Clitoria ternatea L.), sering disebut juga sebagai butterfly
pea merupakan bunga yang khas dengan kelopak tunggal berwarna ungu.
Tanaman telang dikenali sebagai tumbuhan merambat yang sering ditemukan
di pekarangan atau tepi persawahan/perkebunan. Selain Bunga ungu, Bunga
telang juga ditemui dengan warna pink, biru muda, dan putih. Selain sebagai

1
2

tanaman hias, sejak dulu tanaman ini dikenal secara tradisional sebagai obat
mata, dan pewarna makanan yang memberikan warna biru. Dilihat dari tinjauan
fitokimia, bunga telang memiliki sejumlah bahan aktif yang memiliki potensi
farmakologi. Potensi farmakologi bunga telang antara lain adalah sebagai
antioksidan, antibakteri, anti inflamasi dan analgesic, antiparasit dan
antidiabetes (3)
Berdasarkan studi literatur, mengatakan bunga telang memiliki senyawa
kimia seperti triterpenoid, glikosida steroid, antosianin, dan flavonol (4).
Flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan dan bisa menyebabkan
penurunan glukosa dalam darah dengan cara memperbaiki sel beta pancreas
sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas
resptor insulin. Sejumlah studi telah dilakukan untuk menunjukan efek
hipoglikemik dari flavonoid dengan menggunakan eksperimen yang berbeda,
hasilnya tanaman yang mengandung flavonoid telah terbukti memberi efek
menguntungkan dalam melawan diabetes mellitus, baik melalui kemampuan
mengurangi penyerapan glukosa maupun dengan cara meningkatkan toleransi
glukosa (5).
Mekanisme lain dari flavonoid yang menunjukan efek hipoglikemik
yaitu mengurangi penyerapan glukosa dan mengatur aktivitas ekspresi enzim
yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Ada beberapa mekanisme kerja
obat hipoglikemik oral, yaitu meningkatkan kepekaan resptor insulin sehingga
absorpsi glukosa dijaringan perifer meningkat, meningkatkan kepekaan insulin
jaringan otot, jaringan lemak, hati (golongan biguanid) dan meningkatkan
sekresi insulin (5).
Berdasarkan jurnal Budiasih tahun 2017 menyatakan bahwa, Ekstrak
daun bunga telang sebagai salah satu cara mengobati penyakit diabetes mellitus
(DM). Ekstrak daun ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan
kadar insulin pada tubuh manusia. Hal itu terungkap dari hasil penelitian dari
tim peneliti dari Swiss German University (SGU). Percobaan awal dilakukan
3

pada mencit yang sengaja diinduksi diabetes dengan memberikan suntikan


aloksan. Setelah pemberian ekstrak daun bunga telang selama 8 pekan,
ditemukan bahwa kadar gula darah pada tikus mulai kembali normal (6).
B. Rumusan masalah
1. Apakah ekstrak etanol 70% Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dapat
menurunkan kadar gula darah pada mencit putih jantan ?
2. Berapakah dosis yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah
pada mencit putih jantan (Mus muscullus) dari ekstrak bunga telang
(Clitoria ternatea L.) ?
C. Batasan masalah
1. Penelitian ini dibatasi pada pengujian efek antidiabetes menggunakan
esktrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
2. Mencit yang digunakan pada penelitian ini, merupakan jenis mencit putih
jantan mus musculus
3. Induksi diabetes mellitus terhadap hewan uji menggunakan aloksan
D. Tujuan penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak etanol
70% bunga telang (Clitoria ternatea L. ) dapat menurunkan kadar gula
darah pada mencit yang diinduksi kan aloksan ?
2. Untuk mengetahui dosis dari ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.)
yang berpengaruh menurunkan kadar gula darah pada mencit putih jantan ?
E. Manfaat penelitian
1. Memperkaya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan diabetes mellitus
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang efektivitas
antidiabetes yang terkandung dalam bunga telang
3. Memberikan informasi kepada pembaca tentang efektivitas antidiabetes
pada bunga telang
4. Memberikan motivasi kepada semua orang untuk menemukan bahan alam
yang mampu digunakan untuk penyakit diabetes mellitus

Anda mungkin juga menyukai