Anda di halaman 1dari 6

Volume 08, Nomor 01, Juni 2017

Hal. 100-105

EFEKTIVITAS INFUSA DAUN SALAM TERHADAP KADAR GLUKOSA


DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELLITUS DESA
KALIREJO DUKUN GRESIK

(Effectiveness Salam Leaf Infusa To Random Blood Glucose Level On


Diabetes Mellitus In Kalirejo Village Dukun Gresik District)

Anik Eko Novitasari *, Lizzia Romadloni**

* Program Studi Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Delima Husada


Gresik Jl. Arif Rahman Hakim No. 2B Gresik, email:
novitasarianik2@gmail.com
** Program Studi Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Delima Husada

ABSTRAK

Penggunaan bahan alami dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan


terhadap Diabetes Melitus salah satunya adalah tanaman salam (Syzygium
polyanthum) yang mengandung antidiabetik. Daun salam yang memiliki senyawa
aktif seperti eugenol, tannin dan flavonoid. Daun salam memiliki potensi sebagai
antidiabetes. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh konsumsi
infusa daun salam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu penderita
Diabetes Mellitus di Desa Kalirejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
Penelitian dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik
dan menggunakan design pretest posttest eksperiment. Penderita Diabetes
Mellitus di Desa Kalirejo menurut surve dan informasi dari Puskesmas
Kecamatan Dukun cukup tinggi. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dengan
mengambil 15 responden penderita Diabetes Melitus yang akan diberikan ekstrak
daun salam yang diolah dengan cara direbus. Bagian tumbuhan yang bisa
digunakan sebagai obat untuk penyakit Diabetes Mellitus yaitu seluruh bagian
tumbuhan dan yang paling dominan yaitu daun. Cara penggunaan tumbuhan obat
untuk penyembuhan Diabetes Mellitus yang paling dominan yaitu dengan cara
diminum.
Kesimpulan penelitian ini adalah telah dilakukan penelitian dengan 15
responden yang diberikan infusa dari rebusan daun salam selama 1-6 hari
sebanyak 2 kali sehari dan didapatkan hasil yang signifikan untuk penurunan
kadar gula darah sewaktu.

Kata Kunci : Diabetes mellitus, tanaman obat, daun salam.

ABSTRACT

The use of natural ingredients that can be used as an alternative treatment


against Diabetes Mellitus one of them is greeting Syzygiumpolyanthum (wight)

100
Walp containing antidiabetic. The Salam leaf has an active form such as eugenol,
tannin and flavonoids. The salam leaf has potential as antidiabetes. The aims to
determine whether there is influence consumption of Salam Leaf infusa to
decrease blood sugar levels during Diabetes Mellitus In the village Kalirejo
District Dukun Gresik regency.
The research was conducted in Kalirejo Village, Dukun Sub-District, Gresik
Regency and using pretest posttest experiment design. Diabetes Mellitus patient in
Kalirejo village according to surve and information from Puskesmas Dukun sub
district was high enough. By taking 15 respondents of Diabetes Mellitus patients
to be given the extract of Salam Leaf that was processed by boiled, The parts of
plants that can be used as a medicine for Diabetes Mellitus was the whole part of
plants, and the most dominant was using the leaf. Use of medicinal plants for
Diabetes Mellitus the most dominant was by way of drinking.
The conclusion of this research is the research done with 15 respondents
given infusa from the decoction of Salam Leaf for 1-6 days as much as 2 times a
day and got significant result for the decrease of blood glucose level at the time.

Keyword: Diabetes Mellitus, Medicinal Plants, Salam Leaf

PENDAHULUAN 2000 (international diabetes


federation) 4,6 % atau 5,6 juta jiwa
Glukosa darah adalah istilah penduduk Indonesia menderita
yang mengacu pada kadar glukosa Diabetes Melitus diperkirakan pada
dalam darah yang konsentrasinya tahun 2020 nanti akan ada 8,2juta
diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang penderita Diabetes Melitus. Hal ini di
dialirkan melalui darah adalah sebabkan oleh pankreas sebagai
sumber utama energy untuk sel-sel produsen insulin tidak memproduksi
tubuh.. Kadar glukosa darah bisa insulin dalam jumlah yang cukup
secara mendadak mengalami besar daripada yang dibutuhkan
peningkatan bisa karena dipengaruhi untuk tubuh, sehingga pembakaran
oleh stress, infeksi, dan konsumsi dan penggunaan karbohidrat tidak
obat-obatan tertentu. Kasus seperti sempurna (Pranoto, 2003).
ini biasanya dinamakan Studi epidemiologi
hiperglikemia. Selain itu juga ada menunjukkan bahwa prevalensi
hipoglikemia merupakan keadaan Diabetes Melitus maupun Gangguan
gawat darurat yang terjadi pada Toleransi Glukosa (GTG) meningkat
penyandang Diabetes Melitus, seiring dengan pertambahan usia,
kejadian ini biasanya terjadi karena menetap sebelum akhirnya menurun.
ketidak seimbangan makanan yang Dari data WHO didapatkan bahwa
dimakan, aktifitas fisik, dan obat setelah mencapai usia 30 tahun,
yang dikonsumsi. (Mayes, 2001). kadar glukosa darah akan naik 1-2
Diabetes Melitus (DM) mg%/tahun pada saat puasa dan akan
merupakan suatu kelainan metabolik naik sebesar 5,6-13 mg%/tahun pada
yang bersifat kronik dimana terjadi 2 jam setelah makan.
peningkatan kadar glukosa darah Penanggulangan Diabetes,
sebagai akibat kurangnya jumlah fungsi obat hanya digunakan bila
insulin, kerja insulin maupun pengaturan diet tidak bisa berhasil
keduanya. Menurut Diabetes atlas untuk mengendalikan kadar gula

101
darah. Obat mungkin juga digunakan pelengkap bumbu masak. Daun
untuk penderita yang alergi terhadap salam selain dimanfaatkan untuk
insulin atau yang tidak menggunakan pelengkap bumbu masak, juga
suntikan insulin. Sementara dikenal untuk menyembuhkan diare,
penggunaannya juga harus di pahami sakit magh, dan mabuk akibat
dan diketahui indikasinya agar tidak alkohol. Selain itu dituliskan juga
terjadi hipoglikemia. Karena obat bahwa daun tersebut dapat digunakan
anti Diabetes oral kebanyakan sebagai alternative obat untuk
memberikan efek samping yang tidak beberapa penyakit degeneratif
diinginkan, maka para ahli seperti: kolesterol, asam urat,
mengembangkan system pengobatan Diabetes Melitus, dll
tradisional untuk Diabetes Melitus (Hembing,2004).
yang relatif aman (Agoes, 2001). Peneliti lain yaitu
Beberapa peneliti telah Christinaningtyas (2014) meneliti
melakukan uji coba tanaman herbal tentang penurunan kadar gula darah
untuk Diabetes Melitus salah pada tikus putih galur wistar dengan
satunya adalah teh hijau karena menggunakan daun nasi yang
adanya senyawa polifenol, menghasilkan dosis 9,28 g/kg BB.
Komponen polifenol dalam teh Dalam Penelitian Chynthia (2016)
terdiri atas flavanol, flavonol menghasilkan ekstrak daun pepaya
glikosida, flavonone, asam-asam. dengan dosis 250 mg/kg BB tikus
Flavanol merupakan komponen yang dan 500 mg/kg BB tikus mempunyai
mendominasi (sekitar 75%) dari total pengaruh menurunkan kadar gula
polifenol dari teh hijau. Kandungan darah tikus Wistar selama 12 jam
polifenol pada pucuk teh sekitar pasca pemberian ekstrak daun
13%-35% dari padatan keringnya. pepaya.
Polifenol memiliki aktifitas sebagai Beberapa penyakit degeneratif
antioksidan yang sangat kuat banyak ditemui di masyarakat, antara
kemampuanya menangkap radikal lain Diabetes Mellitus, menurut
bebas 100 kali lebih efektif dari observasi dan data dari Puskesmas
vitamin C dan 25 kali lebih efektif Kecamatan Dukun Di Desa Kalirejo
dari vitamin E. Ilmu kedokteran Dukun Gresik prevalensi penderita
modern bahkan sudah mengakui Diabetes Melius cukup tinggi.
kegunaan polifenol dalam melawan Penelitian ini bertujuan untuk
panyakit-penyakit seperti memanfaatkan daun salam dalam
penyempitan pembulu darah, bentuk infusa untuk alternatiif
kelebihan kolesterol darah, tumor, sel menurunkan kadar gula darah
kanker, obesitas, Diabetes, karies penderita Diabetes Melitus di Desa
gigi dan sebagainya (Purwanto, Kalirejo Dukun Gresik.
2000). Selain teh hijau kandungan
flavonoid dari polifenol juga terdapat METODE DAN ANALISA
dalam daun salam. Masyarakat
Indonesia telah banyak mengenal Penelitian ini dilakukan pada
tanaman ini. Tanaman ini tersebar penderita Diabetes Melitus (kadar
diberbagai daerah, baik di glukosa darah >200 mg/dL) yang
pegunungan maupun di dataran diberikan infusa daun salam 2 kali
rendah, biasanya orang Indonesia sehari selama 6 hari di desa kalirejo
menggunakan tanaman ini sebagai Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik

102
menggunakan pretest-postest designs
experiment untuk membandingkan
atau mengetahui perbedaan kadar
glukosa darah sebelum dan sesudah
pemberian infusa daun salam pada
penderita Diabetes mellitus.
Pemeriksaan gula darah sewaktu
menggunakan metode stik. dan
pengambilan responden dengan cara
purposive sampling sebanyak 15
responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Prosentase Penuruan
kadar gula darah.
Hasil dari 15 Sampel Di Desa
Kalirejo Kecamatan Dukun Hasil Analisa data kadar gula
Kabupaten Gresik didominasi oleh darah responden penderita Diabetes
Diabetes Mellitus tipe 2 yang melitus sebelum diberikan infusa
disebabkan oleh faktor pola makan daun salam didapatkan hasil
sehingga produks insulin oleh beberapa responden masih memiliki
pancreas terganggu. Hasil penelitian kadar gula darah yang sangat tinggi,
dapat dilihat dari tabel 1. setelah mengetahui kadar gula darah
sewaktu penderita Diabetes Melitus
Tabel 1. Hasil pemeriksaan GDS di Desa Kalirejo Kecamatan Dukun
Kadar gula darah Kabupaten Gresik jauh diatas harga
(mg/dL)
Kode
Penurunan
normal dan responden pun menerima
Sampel penawaran untuk diberikan ekstrak
Sebelum Sesudah
dalam bentuk cair 150 ml untuk
D.R.L.V 295 185 110 sekali konsumsi. infusa yang
N.F 372 281 91 dihasilkan dari rebusan daun salam
NAZ 363 192 171 yang sebelumnya telah di keringkan
Y.K 237 176 61
pada suhu ruang kurang lebih 3-4
hari dan direbus dengan air mineral
M.I 474 394 80
dari 600 ml menjadi 300 ml
U.S 339 273 66 kemudian di saring.
N.S 298 207 91 Penelitian ini diberikan infusa
UDH 325 259 66 daun salam kepadapenderita
HR 386 224 162 Diabetes Mellitus selama 6 hari
dikonsumsi pada pagi dan malam
UR 363 273 90
hari kurang lebih 300 ml/hari untuk
L.M.T 287 235 52
mengetahui apakah ada perbedaan
Rz 362 277 85 kadar gula darah sebelum dan
E,A 251 198 83 sesudah mengkonsumsi infusa daun
H.I 372 291 81 salam. Setelah pemberian infusa
F.M 227 199 28
daun salam didapatkan 15 responden
mengalami penurunan yang
signifikan meskipun belum pada
batas normal dari kadar gula darah
(75-115 mg/dL).

103
yang berada dalam bentuk
Adapun hasil penurunan gula glikosidanya mempunyai gugus gula.
darah sewaktu penderita Diabetes Dalam penelitian ini di duga
Mellitus dapat di lihat pada gambar glikosida flavonoid yang terkandung
1. Setelah pemberian infusa daun dalam daun salam tersebut bertindak
salam didapatkan hasil penurunan sebagai penangkap sebagai radikal
yang signifikan sebanyak 15 hidroksil seperti halnya amygdalin
responden. Rata rata penurunan yang dapat mencegah aksi
kadar gula darah sewaktu penderita diabetagenik (Studiawan,2005).
Diabetes Mellitus di Desa Kalirejo
Dukun Gresik mencapai 16% yaitu SIMPULAN DAN SARAN
87,8 mg/dl dalam 6 hari. Penurunan
kadar yang paling tinggi bisa dilihat SIMPULAN
pada pasien dengan inisial “NZL“
dengan kadar gula darah sebelum Kadar gula darah penderita
mengkonsumsi infusa daun salam Diabetes Mellitus Di Desa Kallirejo
363 mg/dl dan sesudah Kecamatan Dukun Kabupaten
mengkonsumsi infusa daun salam Gresik Sebelum dan sesudah di
192 mg/dl dan dapat disimpulkan berkan infusa daun salam selama 6
bahwa penurunan kadar gula darah hari dan dikonsumsi pada pagi dan
pasien berinisial NZL ini mencapai malam hari, telah mengalami
48%. Ini dikarenakan pasien tersebut penurunan yang signifikan yaitu dari
tidak hanya mengkonsumsi infusa rata-rata 327,75 mg/dl menjadi
daun salam tetapi juga bisa mengatur 279,68 mg/dl. Penurunan kadar gula
pola makan yang sehat dan baik darah penderita DM rata-rata dari 16
untuk Diabetes Mellitus. responden sebanyak 15 %. Rata-rata
Daun salam dapat menurunkan penurunan kadar gula darah sewaktu
kadar glukosa darah sewaktu penderita Diabetes melitus setelah
penderita Diabetes Mellitus diberikan infusa daun salam di Desa
terutamanya Diabetes Mellitus tipe 2. Kalirejo Kecamatan Dukun
Daun salam bisa didapatkan dengan Kabupaten Gresik sebanyak 84,8
mudah karena keberadaannya sudah mg/dl dalam 6 hari.
banyak di masyarakat salah satunya
yaitu bumbu dapur untuk bahan SARAN
tambahan masakan. Hasil ini
mendukung dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh disarankan supaya mengkonsumsi
herra studiawan dan mulja hadi infusa daun salam sebagai alternatif
santosa yang telah melakukan pendamping obat-obatan kepada
penelitiaan pada mencit yang di penderita Diabetes melitus untuk
induksi aloksan dan diberikan infusa kesehatan.
daun salam yang menggunakan
pelarut etanol. Dan didapatkan hasil KEPUSTAKAAN
penurunan yang signifikan. Hal ini
disebabkan karena salah satu Agoes. A. (2001) Kapita Selekta
kandungan daun salam adalah Farmakologi Dan Obat
senyawa golongan flavonoid. Tradisional. Penerbit Angkasa,
Golongan senyawa ini, terutama Bandung

104
Christinaningtyas, R., Widdi, B., Purwanto. J.A..(2000).
Gayatri. (2014). Uji Efektivitas Epigalokatekin Galat Teh
infusa daun nasi (Phyrnium Hijau Sebagai Pencegah
Capiatum Willd) terhadap Kanker. Dalam: sshabri dan
Penurunan Kadar Gula Darah dadan rohdiana., 2016,
Sewaktu Tikus Jantan Galur optimasi dan karakterisasi
Wistar (Ratus Norvegicus). ekstrak polifenol the hijau dari
Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol.3, berbagai pelarut, pusat
No.2, hal : 45-50. penelitian teh dan kina
Cynthia C.C, Senduk, Henoch gambung. Bandung. Vol.19,
Awaloei, Edward Nangoy. No.1, Hal : 58.
(2016). Uji efek ekstrak daun Studiawan, Herra. Dan Santosa,
papaya (Carica papaya L.) Mulja Hadi. (2005). Uji
terhadap kadar gula darah tikus Aktifitas Penurunan Kadar
Wistar (Rattus norvegicus) Glukosa Darah Ekstrak Daun
yang diinduksi aloksan. Jurnal Eugenia Polyantha Pada
e-Biomedik. Vol.4, No.1. Mencit Yang Diinduksi
Hembing. Wijayakusuma,. (2005). Aloksan, Bagian Ilmu Bahan
Bebas Diabetes Mellitus ala Alam Fakultas Farmasi
Hembing. Pustaka Universitas Airlangga
Pembangunan Swadaya Surabaya. Vol. 21., No 2.,
Nusantara. Jakarta. Edisi 2., Hal : 62-65.
Kurniawan, I. (2010). Diabetes
Mellitus Tipe 2 pada Usia
Lanjut. Majalah Kedokteran
Indonesia. Vol.60, No.12, Hal :
577-578
Mayes.( 2001). Glukosa darah.
Dalam: saskia, tresa ivani,
2016, perbedaan kadar
glukosa darah dan status gizi
berdasarkan kualitas tidur
pada mahasiswa angkatan
2012 fakultas kedokteran
universitas lampung. Diambil
dalam:
https://digilib.unila.ac.id
Pranoto, A.. (2003). Consensus
pengolahan diabetes di
Indonesia Dalam: holidah,
Diana. Dan fransisca maria
christianty, uji aktifitas
antidiabetes ekstrak teh hijau,
teh oolong, dan teh hitam
secara in vivo, Fakultas
Farmasi Universitas Jember.
Tidak Dipublikasikan.

105

Anda mungkin juga menyukai