Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI HIDROTERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH SEWAKTU PADA LANSIA DENGAN DIABETES TIPE II


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGGAK JATI
KARAWANG 2019

Di susun oleh :
Suci Nisfa Januar
0433131490118045
LATAR BELAKANG

Peningkatan kemakmuran di negara berkembang dari tahun ke tahun


menyebabkan perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat. Hal ini
mengakibatkan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif yaitu
Diabetes Mellitus (DM) berkembang di Indonesia (Suyono, dkk., 2015).
DM adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak
memproduksi insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara
efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal inI menyebabkan
peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia) (WHO,
2016).
Manajemen hiperglikemia yang dapat dilakukan perawat
dalam aktivitas keperawatan untuk mengatasi masalah
hiperglikemia adalah mendorong pasien untuk meningkatkan
intake cairan secara oral dan memonitor status cairan
pasien(Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013).
Terapi lain yang dapat digunakan dalam pengobatan diabetes
yaitu penggunaan daun sambiloto, jambu biji dan konsumsi air
putih (Husna & Junios, 2013).
Konsumsi air putih membantu proses pemecahan gula (James,
2010 cid. Sy, Afrianti, Bahri & Yuniarti, 2012). Ketika kadar gula
darah didalam tubuh meningkat maka vikositas didalam tubuh
menurun, hal ini dapat menyebabkan menurunnya proses
metabolism di dalam tubuh dengan Konsusmsi air putih selain
dapat membantu proses pemecahan glukosa dapat juga
meningkatkan vikositas didalam tubuh.
A.PENGKAJIAN
1.Data Biografi/profile klien

Ny. A jenis kelamin perempuan, umur 75 tahun, beragama


islam, pendidikan tamat SD, alamat rumah Rt 04 Rw 04
desa tunggak jati karawang. Status perkawinan janda,
seorang WNI bersuku sunda. Tanggal pengkajian 03 Juli
2019. Penanggung jawan klien yaitu anaknya yang bernama
Ny.A.
Evaluasi Perlakuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 hari didapatkan hasil
berupa penurunan kadar gula darah sewaktu klien yang cukup signifikan
dari hasil pemeriksaan awal dan akhir, berdasarkan hasil implementasi
pre dan post pemberian hidroterapi mengalami fluktuatif, hal ini
disebabkan karena pola makan yang tidak dijaga, komposisi jenis makanan
yang kurang diperhatikan dan konsumsi cemilan yang kuran di jaga serta
gaya hidup dan aktifitas fisik klien sebelumnya, sehingga terjadi
perbedaan hasil kadar gula darah sewaktu yang cukup fluktuatif setiap
harinya.
Pembahasan
Didalam Komsumsi air putih (Hidroterapi), membantu proses pembuangan
semua racun – racun di dalam tubuh, termasuk gula berlebih. Dengan
minum air putih menyebabkan terjadinya pemecahan gula. Untuk
membantu mengeluarkan zat-zat kimia seperti glukosa dan zat-zat
melalui ginjal serta proses pembersihan organ tubuh, diperlukan jumlah
cairan yang banyak dalam satu kali pemberian di pagi hari. Salah satu
penggunaan terapi air putih atau yang dikenal dengan Hidroterapi,
penggunaan secara eksternal dan internal sudah lama dilakukan untuk
menjaga tubuh tetap sehat dan mengobati penyakit. cairan bisa
menyebabkan terjadinya peningkatan osmotik sehingga menyebabkan
pengenceran glukosa di plasma.
Air adalah komponen yang sangat penting dalam tubuh dan bertindak sebagai
penghancur makanan. Hidroterapi, dapat membantu proses pembuangan
semua racun – racun di dalam tubuh, termasuk gula berlebih. Banyak minum
air hangat akan mempercepat gula keluar melalui keringat dan urin. Hal ini
disebabkan karena dengan meminum air hangat, air akan lebih cepat diserap
oleh lambung, dan merupakan sumber tenaga serta energi. Menurutnya juga
bahwa meminum air dingin (es), akan merusak lambung, usus duabelas jari,
empedu, dan pankreas.
Beberapa penerapan terkait dengan asuhan Edy, Nasrul, Sutomo, (2018). melakukan penelitian

keperawatan diabetes mellitus dengan minum air yang sama untuk mengetahui pengaruh minum air

putih untuk bisa menurunkan tekanan kadar gula terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita

darah sewaktu, selama masa perlakuan, kadar gula diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Brangkal

darah mengalami penurunan sebesar 89,25 mg/dl Kecamatan Brangkal Kabupaten Mojokerto,

hidroterapi ini dilakukan selama 14 hari ), yaitu mendapatkan hasil yaitu adanya penurunan kolesterol

kepada 12 orang responden di poliklinik Rs Dr darah sebesar 6.5872 mg/dl

jamil padang peneliti an ini dilakukan oleh

Elmatrys (2012).

 
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai