Anda di halaman 1dari 24

MEMBACA

PARADIGMA

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif).[1] Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai,
dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, dalam disiplin intelektual [2]

Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan
dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa
Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan"
(para) dan memperlihatkan (deik) [3]

1. PENGERTIAN MEMBACA

Berikut ini pengertian membaca menurut beberapa ahli :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi
dari apa yang tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati).

2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-
kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang
tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.

3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis.

4. Lado (1976: 132), membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran
tertulisnya.

5. Gorys Keraf (1996: 24), membaca adalah suatu proses yang kompleks meliputi kegiatan
yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian
makna simbol-simbol visual.
6. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan rangkaian yang
respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif.
Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi
sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan
konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan
tersebut dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
7. Kolker (1983: 3), membaca adalah suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis
dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif,
kognitif, dan bahasa.Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu
pada pemikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak.

8. Tampubalon (1987: 6), mengatakan karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau
pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses
kognitif (penalaran), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa
membaca adalah cara untuk membina daya nalar.

9. Farris (1993: 304), membaca adalah pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan
gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh
bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumya
dengan apa yang terdapat dalam bacaan.

1. Jenis-Jenis Membaca intensif

A.Membaca Telaah Isi

Membaca telaah isi dapat kita bagi atas:

1.Membaca teliti

Membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk
memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk
melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis, membaca teliti
pentingnya sama dengan membaca sekilas. (Tarigan, 2008: 40).

Membaca teliti memerlukan keterampilan, antara lain :

1) Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi dan pendekatan umum

2) Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraph-paragraf untuk menemukan kalimat
judul dan perincian-perincian penting

3) Menemukan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan tulisan atau artikel.

2. Membaca pemahaman

Menurut Sudarso (2001: 58) pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan pembaca untuk
mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.Supaya pembaca dapat mengerti hal
itu, pembaca harus menguasai perbendaharaan kata dan akrab dengan struktur dasar dalam
penulisan (kalimat, paragraf, dan tata bahasa).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu:


1. Menentukan tujuan membaca
2. Preview artinya membaca selayang pandang

3 .Membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide
pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya

4. Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri
(Suyatmi, 2000:45)

Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman
didefinisikan sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto
dalam Nurhadi, 1987:222).

Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh
terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola
simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36).

Selain tujuan, ada pula prinsip-prinsip membaca pemahaman menurut McLaughlin dan Allen
dalam Farida Rahim, mengemukakan sebagai berikut:

1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.


2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu
perkembangan pemahaman.
3. Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
4. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses
membaca.
5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
6. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai
tingkatan kelas.
7. Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
8. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
9. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
10. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman
(McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2008:3-4)
11. 3. Membaca kritis

Soedarsono (1994) mengatakan bahwa membaca kritis (critical reading)adalah cara membaca
dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada,
tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis
berarti kita harus mampu membaca secara analisis dengan melakukan penilaian. Dalam
membaca harus ada interaksi penulis dengan pembaca yang saling mempengaruhi sehingga
terbentuk pengertian baru.

1. a) Tujuan Membaca Kritis


2. Memahami tujuan penulis atau pengarang.
3. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis.
4. Memahami organisasi tulisan atau bacaan.
5. Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang.
6. Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan

1. b) Aspek-Aspek dalam Membaca Kritis


2. Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.
3. Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat.
4. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep.
5. Kemampuan menganalisis suatu bacaan.
6. Kemampuan menilai isi bacaan.
7. c) Metode dalam Membaca Kritis Metode SQ3R

 Survey (menyurvey buku).


 Question (mengajukan pertanyaan).
 Read (membaca secara menyeluruh).
 Recite/Recall (menjawab pertanyaan).
 Review(mengulang/menelusuri isi).

Syarat Pokok Dalam Membaca Kritis Ada beberapa persyaratan pokok yang perlu dipenuhi
untuk dapat melakukan kegiatan membaca kritis, (cf. Nurhadi, 1988; Harjasujana dkk.,1988),
yaitu :

1. Pengetahuan
2. Sikap dan Penilaian
3. Penerapan Metode ilmiah

d) Ciri Pembaca Kritis:

1. Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca
buku.
2. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari- hari.
3. Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
4. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
5. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
6. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau
minatnya.
7. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan
bacaan sebagai pegangan.
8. e) Hal yang Harus diperhatikan dalam Membaca Kritis
9. Pilihlah waktu yang sesuai untuk membaca.
10. Pilihlah suasana yang sesuai untuk membaca.
11. Perhatikan posisi membaca.
12. Siapkan alat-alat pendukung dalam membaca.
13. Lakukan survei isi buku.
14. Membuat Pertanyaan.
15. Membaca teliti.
16. Lakukan evaluasi.
17. f) Ragam Membaca Kritis
18. Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik.
19. Membaca cepat untuk informasi khusus.
20. Membaca teliti untuk informasi rinci.
21. Membaca kritis tulisan atau artikel ilmiah.
22. Menggali tesis atau pernyataan masalah.
23. Meringkas butir-butir penting setiap artikel.
24. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori).
25. Menentukan bagian yang akan dikutip.
26. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip.
27. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
28. g) Penerapan Membaca Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari

 Membaca surat kabar/koran


 Membaca majalah
 Membaca buku pelajaran
 Membaca tulisan karya ilmiah
 Membaca kritis bahan-bahan yang tersaji dalam internet
 Dan membaca buku/tulisan yang bersifat non fiksi

4. Membaca ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca
idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut
dari suatu bacaan:

(a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik;

(b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut;

(c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.

1. Membaca Telaah Bahasa

Membaca telaah bahasa mencakup pula :

1. Membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading

Menurut Tarigan, Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing
word power) yang meliputi :

1.Ragam-ragam bahasa
2.Mempelajari makna kata dari konteks

3.Bagian-bagian kata

4.Penggunaan kamus

5.Idiom

6.Sinonim dan antonym

7.Derivasi

dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary).

2. Membaca sastra (literary reading)

Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam
karya sastra.Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu
karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa
ilmiah dan bahasa sastra. (tarigan 1984:73).

TUJUAN MEMBACA, FUNGSI MEMBACA, DAN MANFAAT MEMBACA

AYUI SUMARDI, DKK

A. Tujuan Membaca
Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan memahami teks pendek
dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi ( Depdiknas ;
2004 : 15 ).
Menurut kurikulum 1994 tujuan membaca yaitu :
1. Mampu memahami gagasan yang didengar secara langsung atau tidak langsung.
2. Mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.
3. Mampu membaca teks bacaan secara cepat dan mampu mencatat gagasan-gagasan utama (
Depdiknas ; 1994 : 18 ).
Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan menangkap makna
dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi yang
disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis. Secara umum, tujuan membaca
adalah:
1. mendapatkan informasi.
2. memperoleh pemahaman.
3. memperoleh kesenangan.
Sedangkan secara khusus, tujuan membaca adalah:
1. memperoleh informasi faktual.
2. memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
3. memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
4. memperoleh kenikmatan emosi.
5. mengisi waktu luang.

Lebih lanjut Nurhadi (1987) yang mengutip pendapat Waples (1967) menuliskan bahwa
tujuan membaca adalah :
1. Mendapat alat atau cara praktis mengatasi masalah.
2. Mendapat hasil yang berupa prestise yaitu agar mendapat rasa lebih bila dibandingkan dengan
orang lain dalam lingkungan pergaulannya.
3. Memperkuat nilai pribadi atau keyakinan.
4. Mengganti pengalaman estetika yang sudah usang.
5. Menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Hal menarik diungkapkan oleh Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan
mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang dalam
membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya.

B. Fungsi Membaca
1. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar
kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi,
tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
2. Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh
keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.
3. Fungsi Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan,
misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan makanan,
cara merawat tanaman, dll.
4. Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.
5. Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca
majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan.
Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
7. Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan
atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh
orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya
sastra, pengumuman, dll.
8. Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu
luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).
C. Manfaat Membaca
1. Memperoleh banyak pengalaman hidup.
2. Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna bagi
kehidupan.
3. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
4. Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di dunia.
5. Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan pikir, meningkatkan taraf hidup,
dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
6. Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang menjadi cerdik
dan pandai.
7. Dapat memperkaya perbedaan kata, ungkapan, istilah, dan lain-lain yang sangat menunjang
keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
8. Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap desistensi, dan lain-lain. (Amir,
1996: 6)
Demikian besar manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan membaca. Emerson, seorang
filosof kenamaan yang mengharapkan setiap orang (termasuk pelajar) dapat membiasakan diri
sebagai pembaca yang baik. Dengan kebiasaan itu seseorang dapat menimba berbagai
pengalaman dan pengetahuan, moral, peradaban, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat sampai pada tingkat perkembangannya yang sekarang ini merupakan akibat langsung dari
pembacaan buku-buku besar.
Hal di atas dipertegas lagi oleh Lin Yut'ang seorang filosof terkenal Cina yang
menyatakan bahwa orang yang tidak mempunyai kebiasaan membaca yang baik, akan terpenjara
dalam dunianya, baik dalam segi waktu dan ruang. Hal ini berarti ia hanya dapat mengetahui hal-
hal yang terjadi pada lingkungan dekatnya dan hanya berhubungan dengan orang-orang tertentu
saja. Dengan demikian semakin aktif seseorang membaca maka akan semakin tinggi
pengetahuan yang didapatkan, tidak terpenjara dalam dunianya.
Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Sedikitnya ada 8
manfaat yang dapat saya uraikan.
1. Melatih kemampuan berpikir
Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah,
juga akan tumpul.
Dengan cara ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli,
keuntungan dari membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak kita.
Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan
kosakata.
2. Meningkatkan Pemahaman
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa maupun mahasiswa. Di mana
membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti
menjadi lebih jelas setalah membaca. Logika sederhana saja, tidak mungkin siswa atau
mahasiswa memahami materi pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini jelas
bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang
untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
Manfaat yang satu ini mungkin sudah sering kita dengar semenjak kita masih kecil. Kita pasti
ingat berapa kali guru-guru kita mengingatkan bahwa membaca adalah satu sarana untuk
membuka cakrawala dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan
lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan
dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
4. Mengasah kemampuan menulis
Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memebaca juga bisa mengasah kemampuan
menulis Anda. Selain karena wawasan Anda untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa
mempelajari gaya-gaya menulis orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda
bisa mendapatkan kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
5. Mendukung kemampuan berbicara di depan umum
Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengatahuan anda terhadap dunia.
Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau
dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga
mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan
memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan
kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan
umum.
6. Meningkatkan Konsentrasi
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus
ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam
kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
7. Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer
Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan
dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada
otak termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti
membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau
mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat
terhubung dan tumbuh.
8. Sarana Refleksi dan Pengembangan Diri

Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha atau seorang trainer tanpa kita harus
menjadi pengusaha atau trainer. Artinya kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam
mengembangkan diri. Ini penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding
sebelum kita melakukan suatu hal.

Dapat di download di
cover http://www.4shared.com/file/KX6v8AmPce/cover_membaca.html?
Kata pengantar http://www.4shared.com/file/bquNcXGkba/kata_pengantar_membaca.html?
isi makalah http://www.4shared.com/file/zv7fB32Wba/makalah_membaca.html?
power poin http://www.4shared.com/file/CrAGjDDmba/kelompok_2_rajil_jey.html?

MEMBACA AKADEMIK

Tahukah Anda pengertian akademik? Lantas apa pengetian antara akademik, akademisi dan non-
akademis? Pada tulisan kali ini, kami akan menyajikan ulasan singkat mengenai hal tersebut.

Kata akademis sebenarnya berasal dari kata akademi. Akademi sendiri berarti lembaga
pendidikan tinggi yakni setingkat universitas, institute atau sekolah tinggi. Lalu, apa pengertian
akademis?

Pada tahap awal sebelum membaca ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu kita
harus membaca secara selektif. Tahap awal membaca secara selektif untuk menentukan
topik yang akan kita garap, memilih topik-topik yang relevan. Pada tahap ini dibutuhkan
pengetahuan dan referensi yang baik, agar pemahaman kita lengkap dan menyeluruh.
Kemudian kelompokkan gagasan-gagasan yang tepat, kumpulkan menjadi kesatuan ide
yang utuh. Selain itu pula jangan pernah bosan untuk tetap menggali informasi lainnya.
Membaca akademik -> bukan hanya sekedar hobi melainkan konsep hidup. Wahyu ilahi-> yang
mengharuskan kita membaca untuk memperoleh pengetahuan. Membaca, menulis dan belajar
merupakan kebutuhan primer bagi umat mana saja yang ingin bangkit, maju dan meningkat (Dr.
Raghib As_Sirjani). Dalam hal ini pada umumnya untuk mempraktekkannya secara rutin setiap
orang memiliki kendala. Pada kegiatan membaca terdapat paradigma yaitu paradigma lama,
membaca membuat merasa mengantuk, bosan dan melelahkan. Tetapi seharusnya kita
memandang pada paradigma baru. Sebaiknya kegiatan membaca merupakan suatu kewajiban
yang harus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.

A. Dua Syarat Membaca


1. Membaca dengan nama Robb, yang telah menciptakan segala umat, karena Allah untuk
kemaslahatan dan kebaikan di dunia dan di akhirat.
2. Membaca suatu ilmu tidak mengeluarkan diri dari rendah hati, tidak boleh sombong dengan
apa yang di miliki.

B. Cara Menumbuhkan Minat Baca


1. Mengetahui apa tujuan membaca
2. Menyusun rencana dalam membaca
3. Mengatur waktu
4. Memulai dengan setahap demi setahap
5. Totalitas dalam membaca
6. Teratur dalam mengikat makna
7. Membuat pustaka di rumah
8. Menyampaikan apa yang telah And abaca
9. Membantu sahabat dalam membaca
10. Mencari ilmu dari para alim

C. Cara Cerdas Membaca


1. Berusaha memahami kata demi kata. Memahami pula antar kata dengan kata lain
2. Konsentrasikan dengan apa yang And abaca
3. Pilihlah tempat yang tepat dan suasana yang menyenangkan dan dengan sinar cahaya yang
sesuai.
4. Berikan garis-garis bawah dan catatan-catatan penting, tuliskan di pinggir halaman.
5. Ajukan pertanyaan diri sendiri bentuk penjelasan bila perlu. Selanjutnya evaluasi apakah Anda
telah paham pada materi bacaan.
6. Asahlah kemampuan baca Anda.
7. Perhatikan isi buku secara keseluruhan ini penting untuk memprogram otak Anda berinteraksi
dengan buku tersebut.
8. Berusaha mematangkan penguasaan dalam otak agar bisa mengingat topic-topik umum dari
bacaan.
9. Tentukan durasi waktu yang dibutuhkan untuk membaca buku dan berusaha
menyelesaikannya tepat waktu.
10. Jadilah orang fleksibel dalam membaca Anda dapat membaca cepat atau lambat sesuai
kebutuhan.
D. Waspadai Empat Perkara dalam Membaca
1. Kurang sadar ketika membaca dan menelaah buku, (tidak kontinu, kurang ketabahan dan
kesadaran).
2. Kurang konsentrasi (pikiran menerawang tidak bersemangat, ingin cepat selesai)
3. Tidak punya sistematika membaca yang jelas dan benar (skala prioritas, tapi, tekuni 1 pokok
dan dasar bidang keilmuan)
4. Tidak mengamalakn ilmu yang dibaca atau pelajaran (pembaca yang sukses ialah pembaca
yang menghasilkan ilmu dan halal baginya).

E. Ciri-ciri Pembaca yang Baik


1. Menentukan yang penting -> menganalisis/ mengamati ide pokok dan masalah dari ide
pendukung.
2. Melakukan kegiatan menulis/ meringkas informasi.
3. Menarik inferensi/ mengambil simpulan yang tersirat.
4. Mengajukan pertanya pertanyaan.
5. Memonitor pemahaman (Dembo dan Helena 2008:190—191)
Pembaca yang baik yang berfokus pada aktivitas

Latar Belakang

Manfaat Membaca
1. Membaca sangat penting
2. Pengembangan ilmu pengetahuan
3. Pembinaan Kualitas SDM

Ilkim membaca kurang kondusif


1. Minat baca
2. Fasiltas membaca
3. Pembelajaran membaca

Kondisi di FKIP Unsri (Penjajagan awal), sebagai tempat penelitian


1. Belum menerapkan strategi efektif membaca
2. Pemahaman bacaan belum memuaskan
3. Pemahaman literasi 54%, inferensial 47%, regulasi 30%, evaluasi 55% dan apresiasi 45%,
berdasarkan hasil pengamatan peneliti.

Usaha peningkatan pembelajaran membaca dengan pendekatan interaktif

Konsep dari Pendahuluan Secara Umum


1. Memaparkan
2. Apa dan bagaimana pentingnya, penguasaan kompetensi/ keterampilan dan pemahaman
3. Bagaiman fenomena kualitas pembelajaran kompetensi atau keterampilan pemahaman itu
selama ini sehingga terjadi kesenjangan
4. Bagaimana dampaknya jika dibiarkan
5. Model atau strategi/metode apa yang digunakan untuk mengatasi sesuatu yang bermasalah itu.
MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK
Bahasa Indonesia
(Membaca dan Berbicara)
Disusun oleh
ZAKKY FATHONI, SP, M.Sc
Program Studi AGRIBISNIS
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
2011

Pendahuluan
• Manusia modern tampaknya tidak dapat melepaskan
diri dari media komunikasi.
• Salah satu media komunikasi yang banyak dihadapi
adalah media tulisan baik buku teks maupun media
massa.
• Apabila kita tidak menaruh perhatian pada media
massa tersebut, pastilah kita akan tertinggal.
• Sebaliknya, apabila kita ingin membaca semua
informasi tulis tersebut, pastilah banyak waktu tersita
hanya untuk membaca.
• Untuk itu ketrampilan membaca dengan cepat dan
efektif perlu dimiliki oleh semua pihak

I. Membaca
Membaca suatu keterampilan berbahasa dalam bentuk
kegiatan melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan
cara diujarkan maupun hanya dalam hati.

A. Jenis-jenis Membaca
Kegiatan membaca dapat digolongkan menjadi beberapa
jenis, diantaranya ialah :

Membaca Nyaring
Adalah kegiatan membaca yang ditandai dengan ujaran
secara lengkap dan menggunakan intonasi yang baik agar
isi bacaan tersebut dapat didengar dan dipahami orang
lain (yang menyimaknya).
Agar dapat membaca nyaring dengan baik dan benar
maka seseorang dituntut untuk :
• pembaca harus mampu menafsirkan lambing-lambang
tertulis agar makna dalam tulisan dipahami dengan
benar.
• Pembaca harus mampu memahami makna tulisan yang
sedang dibaca
• Pembaca harus mampu memandang bacaan atau
tulisan secara luas dan cepat.

Membaca Dalam Hati


Adalah membaca dengan cara tidak mengeluarkan ujaran
tetapi cukup dalam hati. Disebut juga membaca secara
diam atau membaca sebenarnya yang ditujukan untuk
dirinya sendiri.
Membaca Pemahaman
Adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan pembaca
agar tercipta suatu pemahaman terhadap isi yang
terkandung dalam bacaan. Dalam membaca pemahaman,
pembaca harus mampu menangkap pokok-pokok pikiran
yang lebih tajam sehingga setelah selesai membaca, ia
dapat memahami makna dan tujuan membaca.

Membaca Kritis
Adalah suatu kegiatan membaca yang menuntut
pembaca
mampu
mengerti,
memahami
lalu
mengungkapkan suatu pernyataan “apa dan bagaimana”
pokok pikiran yang terkandung dalam suatu bacaan.
Membaca kritis penuh dengan penilaian dan kesimpulan

Membaca Ide
Adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan mencari,
mendapatkan, dan memanfaatkan ide-ide yang
terkandung dalam bacaan.

B. Pengaruh Keberhasilan Membaca


• lingkungan yang tenang dan nyaman akan mendukung
konsentrasi dalam kegiatan membaca. Sebaliknya
lingkungan yang gaduh dan kondisi udara panas akan
mengganggu konsentrasi dan tujuan membaca akan
gagal.
• Tingkat pengetahuan membaca yang sesuai dengan
tingkat bacaan akan mempengaruhi keberhasilan
membaca. Bacaan yang tidak sesuai dengan tingkatan
pengetahuan pembaca akan menyulitkan pembaca
memahami isi bacaan.
• Bacaan yang cocok dan diminati pembaca akan dapat
mudah dicerna dan dipahami.
• Membaca nyaring dibutuhkan intonasi yang
tepat.

C. Aspek-Aspek Membaca
• Aspek gerak, yaitu aspek membaca yang mencakup
pengenalan huruf dalam bacaan, pengenalan unsur
bahasa, pengenalan hubungan antara intonasi dan
huruf, dan kecepatan dalam hati.
• Aspek pemahaman, yaitu meliputi kemampuan untuk
memahami bacaan secara sederhana, memahami
makna yang tersirat dalam bacaan dan penyesuaian
tanda baca atau intonasi dengan kecepatan membaca.

MEMBACA CEPAT
Yang dimaksud membaca cepat adalah sistem membaca
dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat
pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila
waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat
pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa
kecepatan baca orang tersebut semakin meningkat.
Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat
latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang
lebih rendah dari kemampuannya.
Pengembangan Teknik Pengendalian
Penggerek Batang Padi (PBP) dengan
Pemanfaatan Parastoid Telur di
Propinsi Jambi
Pengembangan Teknik Pengendalian Penggerek Batang Padi (PBP)
dengan Pemanfaatan Parastoid Telur di Propinsi Jambi
Penggerek batang padi (PBP) merupakan hama paling penting pada
tanaman padi di Propinsi Jambi. Teknik pengendalian yang
diterapkan selama ini belum tepat sehingga tidak mampu mengatasi
kompleksnya permasalahan hama. Oleh sebab itu, perlu
dikembangkan suatu teknik pengendalian yang tepat. Teknik
pengendalian yang akan dikembangkan adalah teknik pengendalian
hayati menggunakan parastoid telur. Parasitoid telur merupakan
musuh alami PBP yang paling potensial dalam mengendalikan PBP,
dan secara alami sudah tersedia pada agroekosistem. Penelitian ini
penting dilakukan untuk: mengetahui keragaman jenis, tingkat
parasitasi dan penyebaran parasitoid telur PBP di Propinsi Jambi;
mendapatkan minimal satu jenis parasitoid telur PBP yang punya
potensi besar menekan perkembangan populasi PBP; dan
mendapatkan minimal satu jenis parasitoid superior yang dapat
diproduksi secara masal di laboratorium.
Penelitian akan dilakukan melalui tahapan: ekplorasi kelimpahan
jenis, tingkat parasitasi, dan penyebaran parasitoid telur PBP;
pengujian kesesuaian telur Corcyra sp sebagai inang pengganti
berbagai jenis parasitoid telur PBP; analisis hubungan suhu dan
perkembangan parsitoid telur PBP untuk mendapatkan suhu optimal
pembiakan parasitoid; dan pengujian efikasi parasitoid dalam
mengendalikan PBP di lapang. Penelitian ini ditargetkan dapat
menghasilkan paket teknologi pengendalian PBP dengan
menggunakan parasitoid telur, dan tersedianya koleksi biakan
parasitoid telur PBP yang punya potensi baik untuk mengendalikan
PBP.
Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya
kecepatan baca seseorang, antara lain
• Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti
menggerakkan bibir untuk melafalkan, menggerakkan
kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau
benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.
• Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha
memahami arti bacaan.
• Persepsinya
kurang
sehingga
lambat
dalam
menginterpretasikan apa yang dibacanya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan baca
seseorang terhambat, antara lain
• Vokalisasi, yaitu membaca sambil bersuara atau
mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
• Gerakan bibir pada waktu membaca baik bersuara
mauapun tak bersuara.
• Gerakan kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.
• Menunjuk (dengan jari atau alat lain) kata-kata yang
dibaca pada waktu membaca.
• Regresi, yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa
kata yang telah dibacanya.
• Subvokalisasi, yaitu melafalkan apa yang dibacanya
dalam hati atau pikiran.

MEMBACA PEMAHAMAN
Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha
memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang
dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi
adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok,
detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini
berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan
yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan
mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan
• mengorganisasikan bahan yang dibacanya dalam
kaitan yang mudah dipahami.
• Mengaitkan fakta yang satu dengana fakta yang lain
atau menghubungkannya dengan fakta dan konteks.
Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula
dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya
orang cendenrung langsung membaca teks tanpa
mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan
terssebut menjadi efektif.
Ada beberapa sistem membaca, antara lain
1. SQ3R
: survey-question-read-recite-review
2. SQ4R
: survey-question-read-recite-rite-review
3. POINT
: purpose-overview-interpret-note-test
4. OK4R
: overview-key ideas-read-summarize-test
Salahsatu sistem yang banyak dikenal dan dipakai orang
adalah SQ3R. Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh
Francis P. Robinson pada tahun 1941. SQ3R merupakan
proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu

1. SURVEI
Survei atau prabaca adalah teknik mengenal bahan
sebelum membacanya secara lengkap. Tujuan survei
adalah
mempercepat menangkap arti
mendapatkan abstrak
mengetahui ide-ide penting
melihan susunan (organisasi) bahan bacaan.
Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami
lebih mudah.

2. QUESTION
Pada langkah ini kita mengajukan pertanyaan sebanyakbanyaknya tentang isi
bacaan.
3. READ
Perlu disadari bahwa membaca merupakan langkah
ketiga, bukan langkah pertama.
4. RECITE/RECALL
Pada tahap ini Anda dapat membuat catatan seperlunya

5. REVIEW
Pada tahal ini Anda mencoba mengingat kembali dengan
membaca ulang bacaan yang Anda baca.

Membaca Kritis
Berpikir Kritis adalah "ketetapan yang hati-hati dan tidak
tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima,
menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu
pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita
menerima atau menolaknya.“
Pada dasarnya, saat seseorang membaca kritis (critical
reading) dia melakukan kegiatan membaca dengan
bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,
serta analisis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis.
Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna
tersirat sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukankemampuan
berfikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis,
pembaca mengolahbahan bacaan secara kritis.
Marilah kita cermati bacaan berikut ini!
1. Menurut suatu penelitian di UniversitasCambridge,
aturan hurup dalam kata tidak penting. Cukup huruf
pertama dan terakhir.
2. memangagaksulitmembacatulisaninikarenatanpatitik
dankomadanjugapastilamakelamaanandapastijaditerb
iasawalaupunjarangadaorang
Strategi Untuk Membaca Secara Kritis
• Apa topiknya?
• Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang
topik tersebut?
• Alasan-alasan apa yang diutarakan pengarang yang
dapat dipercaya?
• Apakah pengarang menggunakan fakta atau opni?
• Apakah pengarang menggunakan kata-kata netral atau
emosional?
Karakteristik Pemikir Kritis







Mereka jujur terhadap diri sendiri
Mereka melawan manipulasi
Mereka mengatasi confusion
Mereka bertanya
Mereka mendasarkan penilaiannya pada bukti
Mereka mencari hubungan antar topik
Mereka bebas secara intelektual
Diadaptasi dari Critical Thinking oleh Vincent Ryan Ruggiero
SKIMMING DAN SCANNING
Skimming adalah cara membaca yang hanya untuk
mendapatkan ide pokok bacaan. Scanning adalah cara
membaca dengan cara melompat langsung ke sasaran
yang dicari.
Yang dimaksud skimming adalah mencari hal-hal penting
dari bacaaan. Fungsi skimming adalah
• untuk mengenali topik bacaan
• untuk mengetahui pendapat/opini orang
• untuk mendapatkan bagian penting yang kita
butuhkan
• untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide
pokok, dan cara berpikir penulis.
• Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca.
• Pengertian lain dari membaca skimming adalah membaca sekilas
atau membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi dari yang
kita baca. Skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat
secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses
membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat
pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami
tema besarnya.
• Langkah-langkah skimming:
1. Baca judul, sub judul, dan sub heading untuk mencari tahu apa
yang dibicarakan dalam teks tersebut.
2. Perhatikan illustrasi agar mendapatkan informasi yang lebih jauh
tentang topik tersebut
3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf
4. Jangan membaca kata per kata dan cari kata kuncinya
5. Lanjutkan dengan berfikir mengenai arti teks tersebut
Scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan
suatu informasi tanpa membaca yang lain. Scanning biasa
digunakan untuk
• mencari nomor telepon
• mencari kata pada kamus
• mencari eintri pada indeks
• mencari angka statistik
• melihat acara siaran televisi
• melihat daftar perjalanan
Teknik membaca memindai (scanning) adalah teknik
menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan
cara menyapu halaman demi halaman secara merata,
kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan,
gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncatloncat, dan tidak melihat
kata demi kata.
• Langkah-langkah scanning
1. Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, langkah,
pertama, kedua, atau selanjutnya.
2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda
dengan teks lainnya
3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf.
Cara untuk melakukan scanning
1. Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur ke
bawah menemukan informasi yang telah ditetapkan
2. Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan
keterangan lengkap dari informasi yang dicari.
3. Pembaca dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik
berkaitan dengan karakteristik yang dibaca.
• Tujuan dari membaca scanning adalah:
1. Mencari informasi dalam buku secara cepat
2. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan
informasi yang telah ditentukan pembaca
3. Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan
scanning dilakukan, dan tidak membaca bagian lain dari teks
kecuali informasi yang dicari
4. Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks dan dilakukan
jika pembaca telah mengetahui dengan pasti apa yang dicari
sehingga berkonsentrasi untuk mencari jawaban yang spesifik

JENIS-JENIS MEMBACA

A. Membaca cepat
Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat
merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata,
frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat
memahami bacaan dengan cepat. Cara membaca cepat:
1. Konsentrasi saat membaca.
2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.

3. Perluas jangkauan mata ketika membaca.


4. Tidak mengulang-ulang bacaan.
Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus
tersebut adalah:
KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100%
Waktu yang ditempuh
Keterangan:
KB = Kecepatan Membaca

B. Membaca Sekilas
Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau bacaan-bacaan ringan
lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang
diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-
hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui.
Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks,
terutama judul, daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:
1. jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,
2. baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan
3. jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.

C. Membaca Memindai
Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan
untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang
diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon,
mencari arti kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
D. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi
yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai
bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat
akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk
dijadikan bahan diskusi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:
1. membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,
2. mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan
kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan
3. mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan
didiskusikan.

E. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail.
Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok
penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah
dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang
dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki
masalah utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah
utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:
1. membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua
isi teks,
2. memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,
3. membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan
perbedaannya, dan
4. menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.

MACAM-MACAM MEMBACA

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi
yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman
penulis.

Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya
adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

B. Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi
bacaan yang dibacanya.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan
(II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :

I. Membaca Ekstensif
membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :

1. Membaca Survai (Survey Reading)


Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan
bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan
dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).

2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan
kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami
hambatan.
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan
kecepatan gerak mata.

Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :


(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.

3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)


membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang
bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya
dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan
kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.

II. Membaca Intensif


membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk
menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :

A. Membaca Telaah Isi :


1. Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu
membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
2. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi
kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam,
evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris,
makna antar baris, maupun makna balik baris.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

5. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat,
makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk
kehidupan sehari-hari.

B. Membaca Telaah Bahasa :


1. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan
mengembangkan kosakata (developing vocabulary)
2. Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam
karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu
karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa
ilmiah dan bahasa sastra.

Anda mungkin juga menyukai