Anda di halaman 1dari 6

MEMBACA KRITIS

1.1. Pengertian Membaca Kritis

Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan


banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang tidak kita
dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak
mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang
baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik umumnya
banyak membaca.

Selain itu, membaca juga adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata maupun bahasa tulisan. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki
pengertian yaitu membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak
mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam berpikir. Membaca kritis
sangat relevan dengan kehidupan kita sekarang sebagai pelajar yang dituntut untuk
menambah wawasan dan mengembangkan ilmu. Oleh sebab itu, belajar ini tentu akan sangat
bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat.
Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kgiatan belajar yang penting
dan wajib dikuasai oleh pelajar maupun mahasiswa. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai
pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk menerapkan
metode membaca kritis untuk menulis.

Membaca kritis adalah kemampuan memahami makna tersirat sebuah bacaan. Untuk
itu, diperlukan kemampuan berfikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca
mengolah bahan bacaan secara kritis. (cf.Harris et. Al. 1983; smith, 1986; Albert dalam
tarigan, 1988:89). Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca untuk mengolah
bahan bacaan secara kritis dan menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna
tersurat maupun makna tersirat. Membaca kritis adalah hati-hati, teliti, berpikir, dan
membaca aktif. Bukan negatif atau membaca cepat.

Albert (2001) menyatakan bahwa membaca kritis ialah kegiatan membaca yang
dilakukan secara bijaksana, penuh tanggung jawab, mendalam, evaluatif, analisis, dan bukan
hanya ingin mencari kesalahan penulis. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah
yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca
kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Dalam membaca kritis
pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus mengikuti pikiran
penulis secara tepat, akurat dan kritis. Akurat artinya dalam hubungan relevansi,
membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima
pikiran penulis dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas.

Jadi intisari dari membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan secara
rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran untuk menganalisis bacaan. Di sini
pembaca akan mencamkan lebihdalam materi yang dibacanya. Seorang pembaca kritis
menggunakan empat cara secara aktif.

1.2.Tujuan Membaca Kritis.

Pada umumnya membaca kritis (atau membaca interpretatif, ataupun membaca


kreatif) ini menuntut dari para pembaca agar mereka : 1.Memahami tujuan penulis atau
pengarang. 2. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan
membaca kritis. 3. Memahami organisasi tulisan atau bacaan. 4. Memberikan penilaian
terhadap penyajian penulis atau pengarang. 5. Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap
bacaan.

Untuk menentukan kualitas tulisan, seorang pembaca kritis dituntut untuk


menggunakan seperangkat keterampilan berpikir. Ada delapan keterampilan berpikir yang
dilatihkan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis, yaitu :

1) Keterampilan Memfokuskan

Keterampilan memfokuskan adalah kemampuan untuk memilih informasi yang penting dan
mengabaikan informasi yang tidak penting. Keterampilan memfokuskan difungsikan sebagai
langkah awal dalam proses berfikir dan sebagai jembatan awal untuk melangkah pada proses
berpikir berikutnya. Melalui kegiatan ini, Anda diajak untuk membaca secara menyeluruh,
kemudian menentukan masalah pokok dari teks dan menentukan tujuan penulisan.

2) Keterampilan Mengumpulkan Informasi

Keterampilan mengumpulkan informasi adalah keterampilan yang digunakan untuk


menumbuhkan kesadaran pada substansi atau isi teks yang anda baca untuk digunakan dalam
proses kognitif.

3) Keterampilan Mengingat

Keterampilan mengingat adalah kegiatan atau strategi yang dilakukan secara sadar untuk
menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang dan upaya untuk mengamankan
informasi tersebut.

4) Keterampilan Mengorganisasi

Keterampilan mengorganisasi adalah keterampilan menyusun informasi agar mudah


dipahami dan disajikan secara efektif.

5) Keterampilan Menganalisis

Keterampilan menganalisis digunakan untuk mengklarifikasi informasi dengan mengkaji


bagian-bagian dan hubungannya.
6) Keterampilan Menggeneralisasi

Keterampilan menggeneralisasi adalah simpulan tentang keseluruhan yang disusun dari


pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang.

7) Keterampilan Mengintegrasi

Keterampilan mengintegrasi adalah keterampilan meletakkan secara bersama-sama bagian-


bagian atau aspek-aspek yang relevan dari suatu solusi, pemahaman, prinsip, atau komposisi.

8) Keterampilan Mengevaluasi

Keterampilan mengevaluasi melibatkan penilaian kerasionalan dan kulaitas ide-ide dari teks
yang anda baca.

Kedelapan keterampilan berpikir inti tersebut adalah keterampilan yang bersifat


continuum, yang anda perlukan sebagai seorang pembaca kritis agar anda dapat
mengumpulkan informasi, kemudian mengolah informasi secara kritis, menganalisis,
menggeneralisasi, dan mengintegrasikanya untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh atas
isi bacaan , dan diikuti dengan penyikapan atas gagasan penulisnya.

1.3.Manfaat Membaca Kritis.

Manfaat dari membaca kritis untuk menggali lebih mendalam di bawah permukaan,
upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yang dikatakan,
tetapi juga menemukan alasan-alasan mengapa sang penulis mengatakan apa yang dikatakan,
tetapi juga mengapa hal itu dikatakan, maka dia sudah mengarah yang paham. Membaca
kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam
studinya.

Lebih jelas akan manfaat yang sangat penting dalam membaca kritis, antara lain: a,
pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menganalisis
sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan; b,kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai
hasil usaha memahami berbagai hubungan yang ada di dalam bahan bacaan itu sendiri dan
hubungan antara bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman membaca
Anda;c, kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan
terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.

1.4.Teknik Membaca Kritis.

Sebelum melaksanakan kegiatan membaca kritis terdapat teknik teknik yang harus
diketahui dan di pahami oleh pembaca yakni:

1. Kemampuan mengingat dan mengenali bacaan, terdiri atas ; Mengenali ide pokok
paragraph, Mengenali tokoh-tokoh dalam bacaan dan sifat-sifatnya, Menyatakan
kembali ide pokok paragraph, Menyatakan kembali fakta-fakta perbandingan,unsur-
unsur hubungan sebab akibat,dan karakter tokoh, Mampu menginterpretasi makna
tersirat, Menafsirkan ide pokok paragraph, Menafsirkam gagasan utama paragraph,
Membedakan fakta atau detail bacaan, Menafsirkan ide-ide penunjang, Memahami
secara kritis hubungan sebab akibat, Memahami secara kritis unsur-unsur
perbandingan.
2. Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan, terdiri atas aspek:
Mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan,Menerapkan konsep-konsep atau
gagasan utama bacaan ke dalam situasi baru yang problematis, Menunjukkan
kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi.
3. Kemampuan menganalisis bacaan terdiri atas : Menangkap gagasan utama bacaan,
Memberikan detail atau fakta penunjang, Mengklasifikasi fakta-fakta,
Membandingkan antar gagasanyang ada dalam bacaan, Membandingkan tokoh-
tokoh yang ada dalam bacaan, Membuat simpulan bacaan, Mengorganisasikan
gagasan utama bacaan, Menentukan tema bacaan, Menyusun kerangka bacaan,
Menghubung-hubungkan data yang terdapat dalam bacaan sehingga memperoleh
simpulan dan membuat ringkasan
4. Kemampuan menilai isi bacaan terdiri atas ; Menilai kebenaran gagasan utama /ide
pokok paragraph/bacaan secara keseluruhan, Menilai dan menentukan bahwasebuah
pernyataan adalah sebuah fakta atau opini, Menilai dan menentukan bahwa Bacaaan
diangkat dari realitas atau fakta penulis, Menentukan tujuan penulis dalam menulis,
Menentukan relevansi antara tujuan dan pengembangan gagasan, Menentukan
keselarasan antara data yang diungkapkan dengan simpulan yang dibuat, Menilai
keakuratan dalam penggunaan bahasa,baik pada tataran kata,frase atau susunan
kalimatnya.
5. Kemampuan mengkreasi bacaan atau menciptakan bacaan, terdiri atas ; Menyerap
inti bacaan, Membuat rangkuman atau membuat kerangka bacaan yang disusun
sebagai sebuah tanggapan terhadap bacaaan atau membuat kerangka bacaan yang
betul-betul baru berdasarkan pengetahuan dari bacaan, Mengembangkan/menulis
berdasarkan kerangka bacaan yang telah di susun.

Teknik Membaca SQ3R

SQ3R ialah teknik membaca kritis yang telah diperkenalkan oleh Robinson (1961). Ia
merupakan satu kaedah membaca yang memerlukan seseorang mempersoal kesesuaian
maklumat yang terdapat dalam suatu bahan yang dibaca dengan tugasan yang perlu
diselesaikan.

SQ3R adalah singkatan bagi;

S (survey) : tinjau

Q (question) : soal/tanya

R (read) : baca

R (recite) : imbas kembali atau nyatakan secara lisan

R (review) : baca semula


Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang
apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tajuk besar,
tajuk-tajuk kecil, gambar-gambar atau ilustrasi, lakaran grafik, membaca perenggan
pengenalan, dan perenggan terakhir di bahagian-bahagian buku atau teks.

Question (soal atau tanya) ialah langkah yang memerlukan pelajar menyenaraikan satu siri
soalan mengenai teks tersebut setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan
tugasannya. Soalan-soalan tersebut menunjukkan keinginan pembaca tentang maklumat yang
ingin diperoleh dari bahan tersebut, dan ianya menjadi garis panduan semasa membaca kelak.
Pelajar akan cuba mencari jawapan kepada soalan-soalan tersebut.

Read (baca) ialah peringkat pelajar sebenarnya membaca bahan atau teks tersebut secara aktif
serta mencuba mendapat segala jawapan kepada soalan-soalan yang telah disenaraiakannya
sebelum ini. Ketika membaca, pelajar mungkin juga akan menyenaraikan soalan-soalan
tambahan, berdasarkan perkembangan kefahaman dan keinginannya sepanjang melakukan
pembacaan. Pelajar mungkin juga mempersoal pendapat atau maklumat yang terdapat yang
ditemuinya.

Recite (imbas kembali) ialah peringkat yang ketiga.Setelah selesai membaca, pelajar cuba
mengingat kembali apa yang telah dibaca dan meneliti segala yang telah diperoleh. Pemilihan
maklumat yang sesuai dilakukan dalam konteks tugasannya. Pelajar juga boleh cuba
menjawab soalan-soalan yang disenaraikan sebelumnya tanpa merujuk kepada kepada nota
atau bahan yang telah dibaca.

Review (baca semula) merupakan peringkat terakhir. Pelajar membaca bahagian-bahagian


buku atau teks secara berpilih untuk mengesahkan jawapan-jawapan kepada soalan yang
dibuatnya di langkah ketiga. Pelajar juga memastikan tiada fakta penting yang tertinggal.

Teknik Membaca KWLH

KWLH adalah singkatan bagi yang berikut;

K (know) : Apa yang telah diketahui (sebelum membaca)

W (want) : Apa yang hendak diketahui (sebelum membaca)

L (learned) : Apa yang telah diketahui (selepas membaca)

H (how) : Bagaimana untuk mendapat maklumat tambahan - yang berkaitan (untuk


membaca seterusnya).

Apa yang jelas dari penerangan tersebut ialah suatu teknik membaca kritis di mana pembaca;
mengingat dahulau apa yang telah diketahui membayang atau menentukan apa yang ingin
diketahui melakukan pembacaan (bahan yang telah dipilih) mengetahui apa yang telah
diperoleh dari pembacaan yang baru dilakukan menentukan apa lagi yang perlu
diperoleh.Teknik pembacaan akan membolehkan pembaca mengaitkan pengetahuan yang
tersedia dengan apa yang dibaca, menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacaannya,
dan menentukan apa lagi bahan yang perlu dibaca sekiranya ingin mendapat pemahaman
tambahan.

1.5. Ciri Pembaca Kritis.

Berikut ini ada beberapa ciri-ciri dari Pembaca Kreatif/Kritis yaitu ; Kegiatan
membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku. Ia
mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari. Muncul perubahan
sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan. Hasil membaca akan berlaku dan
diingat sepanjang masa. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau
minatnya. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan
menggunakan bacaan sebagai pegangan. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara
pandang terhadap suatu masalah. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara
berpikir. Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana
terhadap suatu persoalan. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.nSemakin kaya ide baik
dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan
persoalan.nSemakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.

Anda mungkin juga menyukai