1. Sri Wahyuningsih 2. Idamatul Khusna 3. Ristu Wahyu Stiawan Aspek-aspek dalam membaca Menurut Broughton ada 2 aspek:
1. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat
dianggap berada di urutan yang paling rendah. 2. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang bisa dianggap berada di urutan yang lebih tinggi. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada di urutan yang paling rendah. a. Pengenalan bentuk huruf b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat)pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis) c. Kecepatan membaca ketaraf lambat Keterampilan yang bersifat pemahaman yang bisa dianggap berada di urutan yang lebih tinggi. a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal) b. Memahami signifikan atau makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca) c. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk) d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Tahap-tahap membaca menurut Tarigan 1. Tahap prabaca tahap berlangsungnya dua proses kognitif, yakni proses pengaktifan dan proses pemusatan. 2. Tahap saat baca yakni fase berlangsungnya proses seleksi dan organisasi. 3. Tahap pascabaca a) mengorganisasikan informasi yang terdapat dalam teks. b) mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan informasi baru yang ada dalam teks. c) mengevaluasi kegiatan membaca d) menerapkan pengetahuan yang baru mereka peroleh dari bacaan. Tingkatan membaca menurut Syafi’ie a. Membaca permulaan b. Membaca lanjut Membaca permulaan a) Visual memory, lambang-lambang fonem yaitu kata, dan kata yang dibentuk menjadi kalimat. b) Phonological memory, terjadi proses pembunyian lambang. c) Semantic memory, terjadi proses pemahaman kata dan kalimat berikutnya, yakni untuk memperoleh kemampuan membaca. Membaca lanjut Tujuannya agar siswa mampu memahami bahasa orang lain yang tertulis serta menambah pengetahuan dan juga mengembangkan emosi anak. a) Literal comprehension (pemahaman literal), yaitu kemampuan menangkap informasi yang ditunjukkan secara tersurat dalam teks. b) Interpretative coprehension (pemahaman interpretatif), yaitu proses memperoleh gagasan yang diimplikasikan dalam teks. c) Critical comprehension (pemahaman kritis), yaitu kemampuan mengevaluasi materi teks. d) Creative comprehension (pemahaman kreatif), yaitu tingkatan yang paling tinggi dalam membaca. Pembaca mengembangkan gagasan baru berdasarkan pola pikirnya sendiri. Daftar Rujukan Herliyanto. 2015. Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL Pemahaman dan Minat Membaca. Yogyakarta:Deepublish. Partikasari, Rika, Novi Ade Suryani, dan Renung Fitria Imran. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Metode Bermainflash Card Subaca di Paud AL Anisa Bentiring Kota Bengkulu. Bengkulu.