Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN

MEMBACA
Citra Julian Lestari., S.H.,M.H
POLITEKNIK PIKSI GANESHA
MEMBACA ?
 Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dan
informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis.
 Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses
penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and
decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis
yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah
aspek pembacaan sandi (decoding)adalah menghubungkan
kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa
lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan
tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. ( Anderson
1972 : 209-210 ).
TUJUAN MEMBACA
 Mencari serta memperoleh informasi
 Mencakup isi
 Memahami makna bacaan
MEMBACA / TAHAP MEMBACA
 ADA 2 CARA :  TAHAP MEMBACA :
-LANGSUNG 
Menguhubungkan ciri penanda -Tahap Persiapan  anak mulai
visual dari tulisan dengan menyadari fungsi barang cetak ,
maknanya  PEMBACA konsep tentang cara kerja barang
LANJUT cetak, konsep tentang huruf dan
konsep tentang kata
-Tahap Perkembangan  anak
-TIDAK LANGSUNG 
mulai memahami pola bahasa
Mengidentifikasi bunyi dalam yang terdapat dalam barang cetak.
kata dan menghubungkannya Anak mulai belajar memasangkan
dengan makna  PEMBACA satu kata dengan kata yang lain
PERMULAAN -Tahap Transisi  anak mulai
mengubah kebiasaan membaca
bersuara menjadi membaca dalam
hati. Anak mulai dapat melakukan
kegiatan membaca dengan santai
ASPEK DALAM MEMBACA
1. Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada
pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:

a). Pengenalan bentuk huruf.


b).Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grofem, kata, frase, pola klause,
kalimat,dll)
c). Kecepatan membaca bertaraf lambat.

2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat


dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakkup:

a). memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).


b). memahami signifikansi atau makna.
c). evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
d). Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
MACAM-MACAM CARA MEMBACA
DALAM SEGI PELAKSANAANNYA
 MEMBACA NYARING

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan


alat untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan
seorang pengarang. Membaca nyaring yang baik menuntut agar si
pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata
yang jauh, karena dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk
memelihara kontak mata dengan para pendengar.

 MEMBACA DALAM HATI

Pada saat membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan


visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan.
Tujuan utama membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk
memperoleh informasi.
Membaca Dalam Hati
1. Membaca Ekstensif  Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi
sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.oleh karena itu yang menjadi tujuan dan
tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi ang penting-penting dengan cepat
dan dengan demikian membaca secara edisien dapat terlaksana.( Broughton cs 1978 : 92 ).

Membaca ekstensif terbagi menjadi tiga, yaitu :

- Membaca survei, Sebelum kita mulai membaca maka biasanya kita meneliti terlebih dahulu apa-apa
yang akan kita telaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, yang akan ditelaah, dengan
jalan : memeriksa, meneliti indeks-indeks daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku, judul-judul
bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan.
- Membaca sekilas,Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan
informasi, penerangan.
 Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas, yaitu:
a) Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat.
b) Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
c) Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
- Membaca dangkal, Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh pamahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan
bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca
bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan diwaktu senggang. Misalnya cerita pendek, novel
ringan dan sebagainya. (Broughton 1978 : 92 ) .
2. MEMBACA INTENSIF
Yang dimaksud dengan membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama,
telaah teliti, dan penanganan. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata,
telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca
intensif. Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah:

a) Membaca telaah isi


Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir serta
ketrampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan.

b) Membaca telaah bacaan


Pada hakikatnya segala sesuatu terlebih-lebih sesuatu yang konkrit itu terdiri atas bentuk
dan isi, atas form and meaning, atas jasmani dan rohani. Begitu pula dengan bacaan,
yang terdiri dari isi (content) dan bahasa (language). Isi dianggap sebagai yang bersifat
rohaniah, sedangkan bahasa sebagai yang bersifat jasmaniah. Kedua-duanya
merupakan dwi tunggal yang utuh. Keserasian antara isi dan bahasa sesuatu bahan
bacaan mencerminkan kaindahan serta kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa
mencakup pula: membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading, membaca
sastra (literary reading).
3. Membaca kritis  Membaca kritis adalah jenis membaca yang
dilakukan secara bijaksana, sepenuh hati, mendalam, evaluatif,
analisis dan tidak hanya untuk mencari kesalahan.
4 . Membaca kreatiF  Membaca kreatif merupakan proses
membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru
yang terdapat dalam bacaan dengan mengidentifikasi ide-ide yang
menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya
pernah didapatkan.
5. Membaca cepat  Membaca cepat dilaksanakan dengan
menggunakan jumlah buku dan bacaan yang cukup banyak, dalam
waktu yang singkat dengan pemahaman yang tepat. Cara
pembacaan dilakukan dari atas ke bawah, dengan kecepatan 300-
350-400 kata per menit.
6. Membaca apresiatif  Membaca apresiatif mementingkan
penghayatan, kemampuan merasakan keindahan naskah dan bisa
menghargai keberadaan ide-ide dalam teks. Membaca apresiatif
dilaksanakan di dalam hati.
Macam-Macam Membaca dari segi
jenjangnya
1. MEMBACA PERMULAAN

Membaca permulaan ialah kegiatan membaca yang mampu melafalkan


huruf dengan benar dan memperoleh informasi.

2. MEMBACA LANJUT

Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang dapat dilakukan


apabila pembaca sudah bisa membaca teknik atau membaca permulaan.
METODE MEMBACA
Dalam suatu proses pembelajaran, keterampilan membaca dapat diaplikasikan dalam
beberapa metode antara lain:
1. Metode Eja
Metode eja adalah awal dalam pembelajaran membaca yang pengajarannya dimulai
dengan pengenalan huruf-huruf secara alfabetis. Kemudian anak diajak untuk berkenalan
dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
Proses selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat sederhana.
2. Metode Bunyi
Prinsip dasar dari proses pembelajaran dalam metode bunyi tidak jauh berbeda dengan
metode eja atau abjad.
3. Metode Suku Kata
Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti: ba, bi, bu, be, bo, dan seterusnya.
Kemudian suku-suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata-kata yang bermakna.
4. Metode Kata
Metode kata adalah metode yang menjadikan kata sebagai dasar untuk pengenalan suku
kata dan huruf.
5. Metode Global
Metode global adalah metode dalam pengajaran bahasa untuk mengajarkan membaca dan
menulis permulaan dengan menyajikan satuan bahasa secara utuh dan menyuruh sehingga
siswa dapat mengenal dan menyalinnya secara keseluruhan. Misalnya: memperkenalkan
gambar.
KETERKAITAN MEMBACA
 Keterkaitan keterampilan membaca dan menyimak
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat
resesif, artinya kegiatan ini hanya menerima atau menyerap informasi-informasi yang disajikan.
Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca
merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menyimak maupun membaca merupakan aktivitas
pengidentifikasian unsur-unsur bahasa berupa suara ataupun berupa tulisan yang selanjutnya
diikuti proses decoding untuk memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi.

 Keterkaitan keterampilan membaca dan berbicara


Membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat resesif, sedangkan berbicara bersifat
produktif. Keterampilan membaca berkaitan dengan ragam tulis, sementara keterampilan
berbicara berkaitan dengan ragam lisan. Keduanya merupakan kegiatan yang tujuannya
berkebalikan namun dapat saling mendukung. Contohnya seorang mahasiswa ditugaskan
untuk menyajikan materi berkaitan dengan keterampilan berbahasa dihadapan teman-
temannya, kemudian ia menambah pengetahuan mengenai keterampilan berbahasa melalui
membaca buku maupun artikel-artikel di internet dan memperoleh pemahaman dari kegiatan
tersebut sehingga pada waktu presentase ia dapat menjelaskan dengan baik. Hal ini
membuktikan bahwa keterampilan membaca yang dimiliki seseorang secara tidak langsung
juga meningkatkan keterampilannya dalam berbicara. Semakin banyak pengetahuan yang kita
miliki maka semakin banyak pula infromasi yang dapat kita sampaikan.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai