Anda di halaman 1dari 17

Keterampilan berbahasa (language arts/

language skills) dalam kurikulum sekolah


biasanya mencakup empat segi:
1.Menyimak/ mendengarkan (listening skills)

2.Berbicara (speaking skills)

3.Membaca (reading skills)

4.Menulis (writing skills)


Dalam bahasa Inggris, istilah keterampilan berbahasa dikaji

ke dalam dua interpretasi, yaitu:

Art (seni) yang dipergunakan untuk melukiskan sesuatu

yang bersifat personal, kreatif, dan original.

Skills (keterampilan) yang dipakai untuk menyatakan

sesuatu yang bersifat mekanis, eksak, impersonal.


HUBUNGAN ANTARA EMPAT KETERAMPILAN BERBAHASA
1. Hubungan antara berbicara dengan menyimak:
a. ujaran (speech) dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi);
b. adanya pengaruh stimulus yang ditemui (contoh: desa ⪥ kota);
c. ujaran anak mencerminkan domisili, misal: ucapan, intonasi, kosa kata,
diksi, pola-pola kalimat);
d. berdasarkan faktor usia, anak yang lebih muda, lebih mudah paham
kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat
yang dapat diucapkannya;
e. meningkatkan keterampilan menyimak berarti meningkatkan
keterampilan berbicara seseorang;
f. bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan
cara pemakaian kata-kata anak;
g. berbicara dengan bantuan alat-alat peraga (visual aid) akan
menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak
penyimak (Dawson (et al) 1963: 29).
2. Hubungan antara menyimak dengan membaca:

a. Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca diberikan oleh guru


melalui bahasa lisan;

b. Menyimak merupakan cara atau metode utama bagi pelajaran lisan ( verbalized
learning) khususnya bagi golongan anak yang cacat;
c. Walaupun menyimak pemahaman (listening comprehension) lebih unggul
daripada membaca pemahaman (reading comprehension) anak-anak sering
gagal untuk memahaminya dan tetap menyimpan/ memakai/ menguasai fakta
yang mereka dengar;

d. Para pelajar membutuhkan pola pengajaran menyimak lebih efektif dan lebih
teratur agar memaksimalkan proses pembelajaran;

e. Kosa kata atau perbendaharaan kata menyimak yang sangat terbatas


mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca
secara baik;
3. Hubungan antara menyimak dengan menulis:

a. menyimak dengan baik akan memudahkan seorang anak dalam

menuangkan apa yang ada dalam interpretasinya secara terstruktur

sesuai apa yang dipahaminya;

b. Seseorang yang memiliki daya simak yang baik akan memiliki daya

imajinasi dan intuisi yang baik serta mampu mengapresiasi apa yang

ada dalam pikirannya dengan tulisan.


HUBUNGAN ANTARA EKSPRESI LISAN DAN EKSPRESI TULIS
B1 & B2

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

Sifat ekspresi lisan: - kurang terstruktur


- lebih sering berubah-ubah (tidak konsisten)
- memiliki kecenderungan lebih kacau dan membingungkan
daripada komunikasi tulis
- adanya kemungkinan bergulirnya kalimat yang tak berujung
pangkal serta berulang-ulang
Sifat ekspresi tulis : - cenderung lebih unggul karena lebih baik dalam penyampaian
isi pikiran
- kalimat yang tersaji lebih terstruktur
- lebih formal dalam gaya bahasa dan jauh lebih teratur dalam
pengertian ide-ide
- memungkinkan adanya kesempatan untuk memperbaiki kalimat-
kalimatnya beberapa kali sebelum dia menyelesaikan tulisannya
PENGERTIAN MEMBACA

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/ bahasa tulis (Hodgson, 1960: 43).

Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan
sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan berbicara
dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding)
(Anderson, 1972: 209).

Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk
berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan
orang lain – yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau
tersirat pada lambang-lambang tertulis.

Membaca dapat didefinisikan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis (Haris
dan Sipay, 1980: 447).
Membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan
maksud penulis (Emerald V. Dechant).

Membaca adalah proses komunikasi yang berupa pemerolehan informasi dari


penulis kepada pembaca (Frank Smith).

Membaca adalah tanggapan terhadap pengertian yang dinyatakan penulis


dalam kata, kalimat, paragraf, atau bentuk yang lebih panjang
(David Russel).

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,


mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
HAKIKAT KOMPREHENSI MEMBACA
Dalam KBBI Pusat Bahasa dinyatakan bahwa makna dari komprehensi:
bersifat mampu menangkap (menerima)
dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang
lingkup atau isi), mempunyai dan
memperlihatkan wawasan yang luas.

Tiga komponen utama komprehensi bacaan:

1. Pengodean kembali

2. Pemerolehan makna leksikal

3. Organisasi teks
MEMBACA SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN
Keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu:
a. pengenalan terhadap aksara serta tanda baca;
b. korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik
yang formal;
c. hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning.

ASPEK-ASPEK MEMBACA

pengenalan bentuk huruf


Keterampilan mekanis pengenalan unsur-unsur linguistik
pengenalan hubungan bunyi dan huruf
cepat lambatnya membaca
Aspek-aspek
Membaca pemahaman pengertian sederhana
pemahaman signifikasi/ makna
keterampilan pemahaman evaluasi/ penilaian isi dan bentuk
kecepatan membaca : fleksibel
Komprehensi membaca = hambatan dalam mengingat dan memecahkan
masalah

bahasa
motivasi
Pemahaman membaca persepsi
pengembangan konsep
keseluruhan pengalaman
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPREHENSI MEMBACA
Faktor-faktor yang mempengaruhi komprehensi membaca dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Internal
a. linguistik
b. minat
c. motivasi
d. kemampuan membaca
2. Eksternal
dibedakan menjadi dua kategori:
a. unsur-unsur bacaan/ ciri-ciri tekstual
1) kebahasaan teks (kesulitan bahan bacaan)
2) organisasi teks (bab, subbab, susunan tulisan)
b. Kualitas lingkungan pembaca
1) persiapan guru sebelum, pada saat, atau setelah pelajaran membaca
guna menolong siswa memahami teks
2) suasana umum penyelesaian tugas (hambatan, dorongan, dsb.)
MEMBACA NYARING
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat
bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan
seorang pengarang.

MEMBACA DALAM HATI


membaca survei

Membaca ekstensif membaca sekilas

membaca dangkal
Membaca dalam hati

Membaca intensif
- Membaca ekstensif adalah membaca

secara luas dimana objeknya sebanyak


mungkin teks dalam waktu yang
sesingkat mungkin.
1. Membaca Survei
 Penelaahan dengan cara:
a. memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat
dalam buku-buku;
b. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat
dalam buku-buku yang bersangkutan;
c. Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan.
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas (skimming) adalah sejenis membaca yang
membuat mata kita
bergerak dengan cepat
melihat, memperhatikan
bahan tertulis untuk
mencari serta mendapatkan
informasi dan penerangan.
 Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu:
a. untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel,
tulisan singkat;
 b. untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
c. untuk menemukan/ menempatkan bahan yang diperlukan dalam
perpustakaan.

3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal (superficial reading) pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh
pemahaman yang
dangkal yang bersifat luaran, yang
tidak mendalam dari suatu bahan
bacaan.
Membaca dangkal ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi
kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan
di waktu senggang, misalnya membaca cerpen, novel ringan, dsb.
 Membaca intensif adalah studi saksama, telaah isi, dan
penanganan terperinci yang
dilaksanakan di dalam kelas
terhadap suatu tugas yang
pendek kira-kira dua sampai
empat halaman setiap hari.
 Bagian dan teknik membaca intensif:
- kuesioner
- latihan pola-pola kalimat
- latihan kosa kata
- telaah kata-kata
- dikte
- diskusi umum
Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah:
a. Membaca telaah isi (content study reading)
b. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading)

Anda mungkin juga menyukai