b. Menyimak merupakan cara atau metode utama bagi pelajaran lisan ( verbalized
learning) khususnya bagi golongan anak yang cacat;
c. Walaupun menyimak pemahaman (listening comprehension) lebih unggul
daripada membaca pemahaman (reading comprehension) anak-anak sering
gagal untuk memahaminya dan tetap menyimpan/ memakai/ menguasai fakta
yang mereka dengar;
d. Para pelajar membutuhkan pola pengajaran menyimak lebih efektif dan lebih
teratur agar memaksimalkan proses pembelajaran;
b. Seseorang yang memiliki daya simak yang baik akan memiliki daya
imajinasi dan intuisi yang baik serta mampu mengapresiasi apa yang
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/ bahasa tulis (Hodgson, 1960: 43).
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan
sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan berbicara
dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding)
(Anderson, 1972: 209).
Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk
berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan
orang lain – yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau
tersirat pada lambang-lambang tertulis.
Membaca dapat didefinisikan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis (Haris
dan Sipay, 1980: 447).
Membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan
maksud penulis (Emerald V. Dechant).
1. Pengodean kembali
3. Organisasi teks
MEMBACA SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN
Keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu:
a. pengenalan terhadap aksara serta tanda baca;
b. korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik
yang formal;
c. hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning.
ASPEK-ASPEK MEMBACA
bahasa
motivasi
Pemahaman membaca persepsi
pengembangan konsep
keseluruhan pengalaman
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPREHENSI MEMBACA
Faktor-faktor yang mempengaruhi komprehensi membaca dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Internal
a. linguistik
b. minat
c. motivasi
d. kemampuan membaca
2. Eksternal
dibedakan menjadi dua kategori:
a. unsur-unsur bacaan/ ciri-ciri tekstual
1) kebahasaan teks (kesulitan bahan bacaan)
2) organisasi teks (bab, subbab, susunan tulisan)
b. Kualitas lingkungan pembaca
1) persiapan guru sebelum, pada saat, atau setelah pelajaran membaca
guna menolong siswa memahami teks
2) suasana umum penyelesaian tugas (hambatan, dorongan, dsb.)
MEMBACA NYARING
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat
bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan
seorang pengarang.
membaca dangkal
Membaca dalam hati
Membaca intensif
- Membaca ekstensif adalah membaca
3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal (superficial reading) pada dasarnya bertujuan untuk
memperoleh
pemahaman yang
dangkal yang bersifat luaran, yang
tidak mendalam dari suatu bahan
bacaan.
Membaca dangkal ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi
kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan
di waktu senggang, misalnya membaca cerpen, novel ringan, dsb.
Membaca intensif adalah studi saksama, telaah isi, dan
penanganan terperinci yang
dilaksanakan di dalam kelas
terhadap suatu tugas yang
pendek kira-kira dua sampai
empat halaman setiap hari.
Bagian dan teknik membaca intensif:
- kuesioner
- latihan pola-pola kalimat
- latihan kosa kata
- telaah kata-kata
- dikte
- diskusi umum
Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah:
a. Membaca telaah isi (content study reading)
b. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading)