Anda di halaman 1dari 3

1.

Kemampuan Bahasa
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha (Depdiknas)
Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan
bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain (Welton dan Mallon)
Kemampuan berbahasa (KBBI) adalah kemampuan memilih bunyi-bunyi bahasa
(berupa kata, kalimat, tekanan, dan nada secara tepat serta memformulasikannya
secara tepat pula guna menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan,
dalam suatu konteks komunikasi. (KBBI)
Kemampuan berbahasa meliputi:
a. menulis
b. berbicara
c. mendengar
d. membaca
2. Kemampuan Membaca
Membaca adalah kemampuan seseorang untuk menganalisis dan memahami makna
suatu teks. Membaca yaitu mengambil dan memahami suatu arti dan maknanya yang
terkandung pada bahasa yang tertulis (Mr. Finochiaro & Bonomo)
Merode-metode membaca
a. membaca nyaring, merupakan membaca dengan melafalkan atau menyampaikan
simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca.
b. Membaca diam atau dalam hati, merupakan membaca dengan tidak melafalkan
simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca, ,melainkan
hanya mengandalkan kecermatan eksplorasi visual
c. Membca pemahaman yaitu membaca yang dilakukan agar tercipta suatu
pemahaman terhadap isi yang terkandung dalam sebuah bacaan.
d. Membaca kritis yaitu kegiatan membaca yang menuntut pembaca mampu
mengerti, memahami, kemudian mengemukakan suatu pertanyaan apa dan
bagaimana pokok pikiran yang terkandung dalam suatu bacaan.
e. Membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan mencari,
mendapatkan, dan memanfaatkan ide-ide yang terkandung didalam bacaan
Cara menganalisis kemampuan membaca beserta contohnnya.
a. Evaluasi
Ketika mengevaluasi suatu bacaan, kita harus mampu memberikan pendapat atas
nilai yang terkandung dalam bacaan, serta menyertakan alasan tentang pendapat
yang kita berikan. contohnya yaitu memberikan pendapat tentang tulisan yang
logis ataupun yang tidak logis, cerita menarik ataupun membosankan, serta hal
yang penting ataupun tidak penting.
b. Menyimpulkan
Dalam kemampuan membaca, seseorang harus mampu menyimpulkan makna
dari bacaan secara tersirat. Contohnya, menyimpulkan suatu bacaan tanpa harus
membaca keseluruhan teks.
c. Penafsiran
Ketika membaca, seseorang harus mampu mengungkapkan kata-kata mereka
sendiri dari makna suatu teks yang mereka baca. Contohnya, seseorang yang
menafsirkan puisi yang sangat panjang, misalnya dengan mengatakan dalam
kalimat singkat pemahaman mereka tentang arti puisi tersebut.
3. Kegiatan Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (W.H. Burton)
Hasil dari proses belajar sendiri adalah bertambahnya ilmu pengetahuan, adanya
penerapan pengetahuan, muncul kemampuan baru pada paserta didik atau perubahan
tingkah laku berupa pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), serta nilai
dan sikap (afektif).
Belajar memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut
bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dan
sikap (afektif).
b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat
disimpan.
c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
4. Hubungan antara Kemampuan Bahasa dan Membaca dengan Kegiatan Belajar
a. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya,
kemudian hal ini dapat mendorong untuk mengekspresikan kembali informasi
yang diperolehnya (melalui berbicara) dan memudahkan dalam menulis
b. Kemampuan membaca harus dikuasai oleh siswa di tingkat ini, karena pada
tingkat inilah membaca dapat mempengaruhi dalam proses kegiatan belajar
mengajar
c. Hubungan seseorang dalam berbahasa berkaitan erat dengan kesiapan membaca
dan berbahasa lisan
Hubungan antara berbicara dan membaca menurut Dawson:
a. Performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan
berbahasa lisan.
b. Pola – pola ujaran orang yang tuna aksara mungkin mengganggu pelajaran
membaca bagi anak – anak.
c. Kalau, pada tahun – tahun awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar bagi
pelajaran membaca, maka membaca bagi anak – anak kelas yang lebih tinggi
turut membantu meningkatkan bahasa lisan mereka ; misalnya : kesadaran
linguistik mereka terhadap istilah – istilah baru, struktur kalimat yang baik dan
efektif, serta penggunaan kata – kata yang tepat.
d. Kosa kata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung.
Seandainya muncul kata – kata baru dalam buku bacaan siswa, maka sang guru
hendaknya mendiskusikannya dengan siswa agar mereka memahami maknanya
sebelum mulai membacanya

Anda mungkin juga menyukai