Anda di halaman 1dari 4

2.

4 Keterampilan Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan dan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis.

Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan
sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru
melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah
menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language
meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
(Anderson, 1972 : 209-210 ).

Keterampilan membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam


bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam
bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara
dan dapat pula tidak bersuara. (Sadhono dan Slamet dalam Purnamasari (2014:12)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah


suatu keterampilan dalam mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk huruf, kata dan kalimat
dalam bacaannya guna memperoleh informasi yang terdapat dalam bacaan. Dengan membaca
kita dapat mengetahui isi dunia dan pola berpikir kita menjadi berkembang, Hal ini pantas
dikatakan bahwa membaca merupakan jantung pendidikan.

2.4.1 Langkah-langkah Keterampilan Membaca


Dalam hal ini langkah-lngkah keterampilan bahasa melibatkan beberapa aspek, yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
 Mengenal bentuk huruf.
 Mengenal unsur-unsur linguistik (fonem,morfem,frase,klausa,kata,kalimat, dan
lain-lain).
 Kecepatan membaca ke taraf lambat.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakkup:
 Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
 Memahami signifikansi/makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan
kebudayaan, dan reaksi pembaca)
 Evaluasi atau penilaian
 Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan kondisi.

2.4.2 Jenis jenis Keterampilan Membaca


Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara dalam membaca maka proses membaca
dibagi atas:

a. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk
menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.
Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang
tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena dia haruslah melihat pada bahan bacaan
untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar. ( Dawson 1963 : 215-216 ).
b. Membaca dalam hati
Pada saat membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam
hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi.( Cole 1950 : 244-245 ).
Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari vokalisasi, pengulangan
membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala.

2.4.3 Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. ( Anderson 1972 : 214 ).

Berdasarkan maksud, tujuan atau keintensifan serta cara dalam membaca di bawah ini,
Anderson dalam Tarigan (1979:9-10) mengemukakan beberapa tujuan membaca antara lain:
a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or
facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui penemuan-
penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang
dibuat oleh sang tokoh.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Membaca untuk
mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan
dengan membaca halamn demi halaman.
c. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian
cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
d. Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference). Pembaca
diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
e. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for classify).
Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar mengenai
sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
f. Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenis membaca
tersebut bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu.
Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya
kembali.
g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or
contrast). Tujuan membaca tersebut adalah untuk menemukan bagaimana cara, perbedaan
atau persamaan dua hal atau lebih.

Daftar pustaka
Sutarji, Dedi. 2016. “Keterampilan membaca dan menulis”. Kompas (Online).
www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 24 November 2016.

Purnamasari, Santi. 2015. “Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Kelas II Melalui Metode
Cooperativd Script Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Perwira V Bekasi Utara”
Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.

Tarigan, HG. 1987. “Membaca Sebagai Suatu Keterambilan Berbahasa”. Google scholar.
https://scholar.google.com.

Anda mungkin juga menyukai