Anda di halaman 1dari 16

A.

Strategi PQ4R

Sesuai namanya strategi ini dari masing-masing langkah yang harus

dilalui oleh seorang pembaca buku ilmiah secara intensif. Strategi pembacaan

ini dianjurkan oleh seorang guru besar psikologi dari Ohio State University

yaitu (Thomas dan Robinson). PQ4R singkatan dari :

1) Preview (Baca Selintas Dengan Cepat)

Dalam langkah peratma tugas pembaca adalah : perhatikan judul-

judul dan topik-topik utama, grafik-grafiknya, diagram-diagramnya (kalau

ada). Baca tinjauan umum (overview) dan rangkuman akhir bab (kalau

ada), dan ramalkan bacaan tersebut akan membahas tentang apa.

2) Question atau (Menanyakan)

Dalam langkah kedua ini, dalami topik-topik dan judul-judul utama

dan ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan atas bahan yang

sudah kita baca selintas tadi. Pertanyaan-pertanyaan ini akan

membangkitkan keingintahuan kita untuk membaca dengan tujuan

mencari jawaan yang penting (relevan) dan akhirnya akan meningkatkan

pemahaman dan mempercepat penguasaan seluruh bab.

3) Read (Membaca)

Langkah ini siswa membaca untuk mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan guru.

4) Reflect (Refleksi)

Dalam langkah ke-4 kita melakukan refleksi sambil membaca.


5
Ciptakan gambar visual dari bacaan. Cobalah untuk menghubungkan
6

informasi baru di dalam bacaan dengan apa yang telah anda ketahui dan

bersipa diri untuk pembacana selanjutnya.

5) Recite

Dalam langkah kelima ini lakukan resitasi dengan menjawab

pertanyaan yang diajukan tanpa membuka buku. Hafalkan daftar atau

fakta-fakta penting yang terdapat di dalam bacaan.

6) Review (Mengulangi)

Setelah tiap paragraf atau bagian dalam bab yang kita pelajari

selesai kita baca menurut langkah ketiga, keempat, kelima dengan

mengulang kembali seluruh bacaan. Baca ulang bila perlu dan ingat

kembali segenap isi ringkasan yang penting dari seluruh bab.

B. Membaca

1. Pengertian Membaca

Membaca adalah salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

keterampilan dasar terpenting yaitu berbahasa. Dengan bahasa manusia

dapat berkomunikasi terhadap sesamanya. Banyak para ahli yang

memberikan definisi tentang membaca.

 Membaca adalah proses mendapatkan arti dari kata-kata tertulis

(Heilman)

 Membaca adalah sebuah proses befikir yang termasuk didalamnya

mengartikan, menafsirkan dan menerapkan ide-ide dari lambang

(Carter).
7

 Membaca adalah dua tingkat proses dari penerjemahan dan

pemahaman pengarang menulis pesan berupa kode (tulisan) dan

pembaca mengartikan kode itu (Carol).

 Membaca ialah proses psikologis untuk menentukan arti kata-kata

tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan

batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dan

pengalaman pembacanya (Cole).

 Membaca adalah propses membentuk arti dari teks-tertulis (Anderson

Ricahrd C).

 Membaca ialah pengucapan kata-kata dan perolehan arti dan barang

cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis dan pengorganisasian

berbagai keterampilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya

pemikiran, pertimbangan, pemecahan masalah yang berarti

menimbulkan kejelasan informasi bagi pembaca.

Membaca adalah salah satu cara untuk berkomunikasi dengan

orang lain juga pada diri kita sendiri. Menurut pendekatan strategi

“pengalaman bahasa” dalam mengajar membaca kepada anak-anak, bahan

bacaan harus berasal dari anak-anak sendiri.

Strategi pengajaran membaca yang paling efektif akan

mempercepat murid dalam belajar dan memberi motivasi murid untuk

gemar membaca. Juga teknik membaca untuk menyerap intisari buku

sebanyak-banyaknya perlu dipelajari, sehingga kemampuan membaca

semakin memberi manfaat kepada pembacanya. Belajar membaca dan


8

membaca untuk belajar akan menjadi satu kesenangan yang merupakan

kegiatan yang sangat berharga.

Belajar membaca adalah proses perkembangan yang sulit, dan

banyak anak-anak yng merasa kesulitan telah dapat mempelajari beberapa

kecakapan lain. Anak-anak perlu tumbuh untuk siap belajar membaca.

Masa yang baik untuk seorang anak untuk belajar membaca dengan

berhasil dinamakan masa “masa kesiapan membaca.”

Ada beberapa pendapat mengenai masa kesiapan membaca ini,

yaitu :

a. Kesiapan membaca ialah tingkatan kemajuan anak ketika ia telah siap

untuk belajar membaca dengan berhasil (Space).

b. Kesiapan membaca ialah tingkat kematangan pada anak yang telah

dapat belajar membaca secara sistematis dengan senang dan berhasil

(Nila Banton Smith)

Menurut Study Robert J. Havishurst tentang “bahasa keluarga dan

cara berfikir.” Bahasa yang biasa dipergunakan anak di rumah

berpengaruh kepada kecepatan anak-anak dalam belajar membaca.

2. Tujuan Membaca

Tujuan utama membaca seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1997:

9) yaitu untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi serta

untuk memahami makna bacaan. Berikut ini beberapa tujuan dari

membaca :

a) Membaca untuk menemukan atau memahami penemuan-penemuan

yang dilakukan oleh sang tokoh, apa yang telah dilakukan sang tokoh,
9

apa yang terjadi pada sang tokoh khusus, atau untuk memecahkan

masalah yang dibuat oleh sang tokoh, membaca seperti ini disebut

membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.

b) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang

baik dan menarik.

c) Membaca untuk mengetahui atau menemukan apa yang untuk

mengetahui atau menemukan apa yang terjadi pada tahap bagian cerita.

d) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh

sang penulis kepada sang pembaca.

e) Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa yang tidak biasa,

wajar, mengenai seorang tokoh apakah cerita itu benar atau tidak

benar.

f) Membaca untuk mengetahui menemukan bagaimana caranya sang

tokoh berubah dan berbeda dengan kehidupan yang kita kenal.

C. Membaca Pemahaman

Adapun membaca pemahaman merupakan salah satu dari kemampuan

membaca yang tidak hanya menterjemahkan simbol-simbol tulis ke dalam

kata-kata lisan namun harus disertai dengan pemahaman dari apa yang dibaca,

sebagaimana dalam Taksonomi Barret.

Barret membedakan adanya empat kelompok intelektual dalam

kegiatan membaca pemahaman, antara lain :

1) Pemahaman literal yaitu : kemampuan mengenal sesuatu/fakta atau

mengingat kembali suatu fakta.


10

2) Pemahaman kembali (reorganisation) yaitu kemampuan menganalisis,

mensintesis, menata ide-ide dan ionformasi yang diungkapkan secara

eksplisit dalam bacaan.

3) Pemahaman interferensial yaitu kemampuan untuk memastikan dan

menilai kulaitas ketelitian kebergunaan atau kemanfaatan ide, yang

terdapat dalam wacana.

4) Apresiasi yaitu kemampuan untuk menerapkan kepekaan emosional dan

estetika yang dimilikinya dalam merespon bentuk gaya, struktur serta

teknik pemaparan ide dalam bacaan.

Dalam membaca pemahaman dari beberapa penelitian memperlihatkan

bahwa banyak faktor yang mempengaruhi. Dan prinsip-prinsip membaca yang

didasarkan pada penelitian yang paling mempengaruhi pemahaman membaca

adalah seperti yang dikemukakan (Mc Langhlin & Allen dalam Farida : 03)

berikut ini :

1. Pemahaman Merupakan Proses Konstruktivitas Sosial

Dalam (Rahim Farida, 2005) teori konstruktifitas memandang

pemahaman sebagai suatu proses membangun “anak-anak terus

membangun makna baru pada dasar pengetahuan sebelumnya yang

mereka miliki untuk proses komunikasi.”

Menurut Cox seperti yang dikutip Farida (2005) kontruktivisme

mengaplikasikan belajar bahasa dalam empat cara berikut ini :

1) Pembaca membangun makna dengan aktif ketika mereka membaca

dari pada hanya menerima pesan secara pasif.


11

2) Teks tidak mengatakan semuanya, pembacalah yang mengambil

informasi dari teks.

3) Satu teks tunggal bisa mempunyai makna yang banyak.

4) Membaca dan menulis merupakan aspek kontruktivitas.

2. Keseimbangan Kemahiraksaan Merupakan Kerangka Kerja yang

Membantu Perkembangan dan Pemahaman

Keseimbangan kemahiraksaan merupakan kerangka kerja kurikulum

yang memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis

kemahiraksaan makna membuatnya terlibat dalam proses membaca

maupun menulis secara penuh walaupun mengenal pentingnya strategi dan

keterampilan yang digunakan oleh pembaca dan penulis yang ahli.

3. Guru Membaca yang Unggul Mempengaruhi Belajar Siswa

Guru yang unggul sadar apa yang dikerjakan baik apa yang

dibutuhkan siswa untuk berhasil, guru yang unggul mengetahui

pentingnya siswa memiliki kemahiraksaan. Peranan guru dalam proses

membaca adalah : menciptakan pengalaman yang memperkenalkan,

memelihara atau memperluas kemampuan siswa memahami teks.

4. Pembaca yang Baik Memegang Peranan yang Strategis Berperan

dalam Proses Membaca


12

Banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa pembaca yang

baik adalah pembaca yang berpartisipasi aktif dalam proses membaca,

mereka mempunyai tujuan yang jelas serta memonitor tujuan membaca

mereka dari teks yang mereka baca.

5. Membaca Hendaknya Terjadi dalam Konteks yang Bermakna

Siswa perlu mengakrabi teks dalam berbagai tingkat kesukaran

ketika siswa merasa sulit dengan tingkat teks yang digunakan maka

guru yang membantu siswa meningkatkan pengalaman belajar dan

siswa menerima berbagai dukungan tergantung pada tujuan dan setting

pengajaran, untuk itu guru memerlukan berbagai macam strategi dalam

pengajaran.

6. Siswa Menemukan Manfaat dari Berinteraksi dengan Berbagai Teks

pada Berbagai Tingkat

Siswa perlu membaca setiap hari tingkat teks dari tingkat yang

berbeda. Apabila tingkat teks akan digunakan, guru hendaknya

memberikan bantuan untuk meningkatkan dan memperluas

pengalaman belajar siswa. Selanjutnya siswa menerima berbagai

tingkat dukungan tergantung pada tujuan dan setting pengajaran.

7. Perkembangan Kosakata dan Pengajaran

Dalam tujuan pengajaran kosakata yang perlu diperhatikan adalah

hal berikut :

a) Siswa hendaknya diperkenalkan secara aktif dalam memahami kata-

kata dan dihubungkan dengan strategi-strategi


13

b) Belajar kosa kata hendaknya sesuai dengan selera (keinginan siswa).

c) Diajarkan untuk mengakrabi atau memahami kata-kata.

8. Pengikutsertaan Faktor Kunci dalam Proses Pemahaman

Keterlibatan pembaca berinteraksi dengan cetakan membangun

pemahaman berdasarkan kepada hubungan antara pengetahuan

sebelumnya dan informasi baru.

9. Strategi dan Keterampilan Pemahaman Bisa Diajarkan

Ketika siswa mengalami strategi pengajaran pemahaman

langsung yang diintegrasikan dengan proses pembelajaran membaca,

maka strategi tersebut dapat meningkatkan pemahaman teks baru yang

akan dibaca siswa.

10. Assesemen Dinamis Menginformasikan Pengajaran Pemahaman

Assesemen merupakan koleksi data, seperti nilai tes dan catatan-

catatan informal untuk mengukur hasil belajar siswa, menilai

kemajuan siswa yang merupakan hal yang penting, karena

memungkinkan guru menemukan kelebihan dan kekurangan,

merencanakan pengajaran yang tepat, mengkomunikasikan kemajuan

siswa dan untuk mengevaluasi keefektifan strategi mengajar.

D. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan

dasar kepada siswa, oleh karena itu pengajaran bahasa Indonesia memiliki

peranan yang sangat penting dan secara keseluruhan pelajaran bahasa


14

Indonesia di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

berpikir, berkomunikasi serta untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

(Depdiknas 2005)

Selain itu mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar juga

diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar

menggunakan bahasa yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara/bercerita,

menulis/mengarang dan membaca (Rofi’udin ahmad 1999: 47)

Membaca merupakan bagian dari bahasa, penggunaannya yaitu

pemakaian bahasa dan pemahaman terhadap bahasa mempunyai hubungan

dengan apa yang anak pelajari, hal ini berpengaruh terhadap cara memberi

alasan, berkomunikasi dan memahami (Adrienne Ketz: 1997: 3). Oleh karena

itu dalam membaca tidak hanya mengucapkan lambang bunyi atau simbol-

simbol saja, tetapi juga yang terpenting adalah memahami apa yang dibaca

sehingga membaca akan menjadi sangat bermakna (membaca pemahaman).

Berdasarkan hal tersebut maka pembelajaran membaca perlu diberikan kepada

siswa sekolah dasar sebagai kemampuan dasar dan diperlukan juga sebuah

pendekatan maupun strategi yang tepat agar anak dapat dengan mudah

membaca dan memahami apa yang mereka baca.

Jadi mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mencakup aspek

mendengarkan, berbicara, menulis serta membaca sehingga ke empat aspek

tersebut memiliki sifat keterpaduan satu sama lainnya.

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sangat

berpengaruh dan dapat menjadi penunjang bagi mata pelajaran lainnya,

sehingga mata pelajaran bahasa Indonesia perlu diberikan di berbagai jenjang


15

pendidikan, karena pada dasarnya bahasa merupakan sarana untuk saling

berkomunikasi, untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesastraan

yang merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman.

Bahasa Indonesia adalah sistem dari pada lambang atau tanda yang

berupa bunyi (bunyi bahasa) yang dipakai orang untuk mengalirkan fikiran

dan perasaan. Kamus besar Indonesia (dalam Jannah, 2006: 20).

Bahasa Indonesia memiliki fungsi dan tujuan antara lain :

1. Sebagai bahasa persatuan

2. Sebagai bahasa pengantar bagi pembelajaran yang lain.

3. Sebagai bahasa nasional

Sedangkan tujuan dari bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Siswa dapat menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara.

2. Siswa dapat memahami bahasa Indonesia dalam berbagai bentuk, maka

dan fungsi serta dapat menggunakan dengan tepat dan kreatif.

3. Siswa memiliki disiplin, berfikir dan berbahas (membaca dan menulis)

4. Siswa dapat menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai

budaya dan intelektual bangsa Indonesia.

E. Penerapan Strategi PQ4R untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan.

Strategi PQ4R adalah salah satu strategi membaca yang melibatkan

siswa secara langsung dan aktif dalam pembelajaran dan untuk memperoleh

pemahaman terhadap apa yang dibaca. Hal ini sesuai dengan penggunaan

beberap strategi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menggambarkan


16

bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga dia memperoleh

pemahaman terhadap bacaan tersebut.

Strategi PQ4R (preview, question, read reflect, recite and review) di

pilih dalam tahap-tahap persiapan proses membaca dan kegiatan setelah

membaca. Strategi ini telah efektif dalam membantu siswa menghafal

informasi dari bacaan (sebagai contoh Mayer, Brandt, dan bluth, 1980).

Strategi ini juga merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi

yaitu penambahan sehingga informasi baru lebih bermakna oleh karena itu

strategi ini lebih mudah dan memberikan kepastian. Strategi PQ4R digunakan

untuk membantu siswa mengingat dan memahami apa yang mereka baca dan

membantu proses belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan dengan

kegiatan membaca buku atau membaca teks. Kegiatan membaca buku atau

teks bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab, atau paragraf demi

paragraf yang lainnya. Oleh karena itu ketrampilan pokok pertama yang harus

di kembangkan dan di kuasai para siswa adalah membaca teks pelajaran atau

bacaan tambahan lainnya.

Dengan ketrampilan membaca siswa dapat memasuki dunia

keilmuwan yang penuh pesona. Dan dengan ketrampilan membaca pula dapat

berkomunikasi dengan orang lain. Membaca dapat dipandang sebagai proses

interaktif maka keberhasilan membaca di pengaruhi oleh faktor pengetahuan

yang melatar belakangi membaca.

Salah satu strategi untuk siswa dalam memahami dan mengingat

materi apa yang mereka baca adalah strategi PQ4R. Pada penerapan strategi
17

PQ4R ada 3 tahap yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia yaitu :

1) Tahap Persiapan

Yaitu : Tahap awal sebelum pembelajaran dimulai.

a) Mengatur tempat duduk siswa.

b) Guru meminta siswa mengeluarkan buku pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Tahap Pelaksanaan.

Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a) Guru memusatkan perhatian siswa.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru meminta siswa untuk membuka buku pelajaran Bahasa

Indonesia sebagai tanda pelajaran dimulai.

d) Guru meminta siswa untuk melaksanakan apa yang dikatakan guru

sesuai dengan strategi PQ4R tentang tahap – tahap dalam membaca

(tahap persiapan membaca, proses membaca dan pasca membaca).

Adapun tahap – tahapnya antara lain :

 Tahap persiapan guru meminta siswa untuk membaca teks secara

cepat (preview) setelah itu guru meminta siswa mengajukan

pertanyaan (question). Tujuan pertanyaan hanya untuk membantu

konsentrasi membaca siswa dan membangkitkan pengalaman dan

pengetahuan awalnya.

 Proses membaca setelah membuat pertanyaan murid melakukan

kegiatan membaca (read) sambil membaca murid melakukan

refleksi (reflect) dengan menciptakan gambar visual dari bacaan


18

dan membuat jawaban pertanyaan dan catatan ringkas relevan

(recite).

 Pasca membaca

Murid melakukan review dalam bentuk misalnya : membahas

kesesuaian pertanyaan dengan jawaban, maupun kegiatan lanjutan

lain yang secara kreatif bisa dikembangkan guru.

3) Tahap Penutup

a) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

b) Guru mengadakan evaluasi.

c) Guru memberi motovasi siswa untuk tetap rajin belajar.

Agar pelaksanaan metode ini baik dan efektif maka seorang guru

memperhatikan hal – hal berikut :

a) Menetapkan garis besar langkah pembelajaran yang akan di

laksanakan.

b) Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan.

c) Menetapkan rencana untuk menilai kemampuan siswa.

d) Keterangan dapat di dengar jelas oleh siswa.

Adapun tujuan penggunaan strategi ini membentuk kebiasaan siswa untuk

berkonsentrasi dalam membaca, melatih pengembangan daya, peramalan

berkenaan dengan isi bacaan dan mengambangkan kemampuan membaca

secara kritis dan komperehensif.


19

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Jayanti, 2007. Penerapan Strategi SQ3R untuk Meningkatkan Pemahaman


Isi Bacaan Mata Pelajaran IPA kelas III SDN Babatan V Surabaya.
Surabaya: UNESA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.


Jakarta: Rineka cipta.

Arikunto suharsimi, Suhardjono, supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional 2003, Kurikulum 2004. Standar Kompetensi


Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Jakarta : Depdiknas. .

Rakhim Farida, 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi


Angkasa.

Rengga ferdinandus, 2008. Penerapan strategi belajar PQ4R untuk meningkatkan


pemahaman isi cerita pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V SDN
wiyung II/ 454 surabaya. Surabaya: UNESA.

Rofiuddin, Ahmad, 1999.Pendidikan Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar.


Jakarta Depdikbud. .

Suryanti, Dkk,2006. Pedoman penyusunan Tugas Akhir Program D-II PGSD


UNESA: University press.

Taringan, Henry Guntur, 1999. Membaca Sebagai Ketrampilan Berbahasa


Bandung : Angkasa.

Wardani Igak, 2007. (Penelitian Tindakan Kelas). Penerbit : Universitas Terbuka.

.
20

46

Anda mungkin juga menyukai