0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan4 halaman
Terdapat beberapa tingkatan membaca menurut para ahli, antara lain Gray, Harris, Sipay, Gillet dan Temple. Syafi'ie membagi membaca menjadi dua tingkatan yaitu membaca permulaan dan lanjutan. Membaca permulaan meliputi proses decoding, recoding, dan melibatkan komponen visual, fonologi, dan semantik memory. Tujuannya agar siswa dapat membaca sederhana dengan lancar. Riswanti membedakan empat tingkatan membaca: dasar, geram
Terdapat beberapa tingkatan membaca menurut para ahli, antara lain Gray, Harris, Sipay, Gillet dan Temple. Syafi'ie membagi membaca menjadi dua tingkatan yaitu membaca permulaan dan lanjutan. Membaca permulaan meliputi proses decoding, recoding, dan melibatkan komponen visual, fonologi, dan semantik memory. Tujuannya agar siswa dapat membaca sederhana dengan lancar. Riswanti membedakan empat tingkatan membaca: dasar, geram
Terdapat beberapa tingkatan membaca menurut para ahli, antara lain Gray, Harris, Sipay, Gillet dan Temple. Syafi'ie membagi membaca menjadi dua tingkatan yaitu membaca permulaan dan lanjutan. Membaca permulaan meliputi proses decoding, recoding, dan melibatkan komponen visual, fonologi, dan semantik memory. Tujuannya agar siswa dapat membaca sederhana dengan lancar. Riswanti membedakan empat tingkatan membaca: dasar, geram
Menurut Gray dalam Harris dan Sipay ada lima tingkatan membaca adalah sebagai berikut :
a. Kesiapan membaca (readiness for reading)
b. Permulaan membaca (rapid to read) c. Pengembangan kecepatan keterampilan membaca (rapid deve-lopment of reading skill) d. Membaca luas (wide reading) e. Perbaikan membaca (refine-ment of reading) Menurut Gillet dan Temple ada lima tingkatan membaca, yaitu : 1. Timbulnya pemahaman baca tulis (emergent literacy) 2. Membaca permulaan (beginning reading) 3. Pembinaan kelancaran membaca (building fluency) 4. Membaca untuk kesenangan dan belajar (reading for pleasure/reading to learn) 5. Membaca matang (nature reading) Berdasarkan kedua pendapat tersebut, oleh Syafi’ie membaca dikelompokan menjadi dua tingkatan , yaitu : 1. Membaca permulaan Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori keterampilan, maksudnya menekankan ada proses penyandian membaca secara mekanikal . Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recoding dan decoding . Melalui proses recoding, pembaca mengasosiasikan gambar-gambar bunyi beserta kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya . Proses ini melibatkan knowledge of the worlddalam schemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan . Menurut La Barge dan Samuels proses membaca permulaan melibatkan 3 komponen, yaitu : a. Visual memory Pada tingkat visual memory, huruf, kata dan kalimat terlihat sebagai lambing grafis . b. Phonological memory Pada tingkat ini terjadi proses pembunyian lambing . Lambang tersebut juga dalam bentuk kata dan kalimat . c. Semantic memory Pada tingkat ini terjadi proses pemahaman terhadap kata dan kalimat . Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan 3 syarat , yaitu kemampuan membunyikan : a. Lambang-lambang tulis b. Penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan c. Memasukan makna dalam kemahiran bahasa . Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat . (Jauharoti, 2008) Menurut Endah Riswanti literasi sebagai Gerakan penyandaran kembali tentang pentingnya membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan sebenernya mengandung banyak aspek diantaranya pengentahuan,perilaku dan teknis . Pada aspek teknis terkait dengan suatu ketrampilan membaca itu sendiri, sehingga mempermudah pembaca untuk melakukan sesuai dengan kebutuhan dan situasi. Ketrampilan membaca dapat mendorong pembaca memahami isi melalui cara membaca , menganalisis seni membaca yang kompleks secara menyeluruh dan lebih urut, menemukan dan merumuskan kaidah-kaidah baru membaca . Ketrampilan membaca dapat dikelompokan menjadi 4 tingkatan membaca, yaitu : ELEMENTARY READING ( MEMBACA DASAR ) Adalah jenis atau tingkat membaca yang di ajarkan di tingkat sekolah dasar
INSPECTIONAL READING (MEMBACA GERAMBYANG)
Tingkatan membaca jenis ini bertujuan memahami sebanyak banyaknya dalam waktu yang sudah di tentukan ,dapat juga di sebut :membaca lompat-lompat atau prabaca dengan cara membaca ini kita ingin mengetahui pokok soal yang di bicarakan buku ini, bagian-bagian buku dan jenis buku itu (cerita,sejarah,karangan ilmiah). Membaca gerambyang terdiri dari dua langkah yaitu : 1. Systematic skimming or pre-reading (melompat-lompat atau pra-baca sistematik):melihat halaman judul,membaca prakata,melihat-lihat daftar isi ,indenks,melihat bab-babnya,lebih-lebih yang pokok dalam pembahasannya. 2. Superficial reading (membaca Selayang pandang):membaca buku secara terus tanpa berhenti untuk memikirkan hal-hal yang belum di pahami. ANALYTICAL READING ( MEMBACA SIMAK-URAI) Adalah jenis atau tingkat membaca yang bertujuan memahami buku sesungguhnya.Inilah tingkat membaca yang sesungguhnya ,dimana membaca atau mengunyah dan mencerna atau menyerap isi buku. SYNTOPICAL READING (MEMBACA BANDING-BANDING ) Adalah jenis atau singkat membaca yang bertujuan membaca beberapa buku sebidang atau yang berkaitan sekaligus untuk menyusun suatu penanganan atau pemecahan masalah yang dihadapi pembaca.disini pembaca mengadakan suatu studi perbandingan ,ia ingin menggarap suatu masalah dengan mengemukakan pendirian-pendirian beberapa ahli di bidang itu. Langkah-langkah dalam tingkatan membaca ini ialah: 1. Menentukan uraian-uraian yang relavan dalam buku-buku yang di anggap penting. 2. Mempertemukan pernyataan-pernyataan penulis yang mengunakan istilah yang berbeda-beda. 3. Membuat soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan menjadi jelas, pemabaca mengemukakan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi jelas oleh jawaban para penulis yang di bacanya. 4. Menegaskan segala duduk perkara yang ada,terutama bila ada pendirian-pendirian para penulis yang berbeda-beda atau bertentangan. 5. Menganalisis pembicaraan untuk menjawab : Benerkah itu? Apa pentingnya?apa Implikasinya? Memabaca memang bersifat reseptif,suatu bentuk studi serap,tetapi jelas membaca bukan penyerapan yang pasif. Dalam membaca terlibat keaktifan yang besar,pikiran berkerja aktif. Pikiran bukanlah bunga karang,seukur dengan tingkat keaktifan itulah banyaknya bahan yang diserapnya semakin aktif, semakin banyak hal yang dapat di kuasainya. (Ubaya, (1991-1992))
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita