Anda di halaman 1dari 4

Tingkatan membaca

Menurut Gray dalam Harris dan Sipay ada lima tingkatan membaca adalah sebagai berikut :

a. Kesiapan membaca (readiness for reading)


b. Permulaan membaca (rapid to read)
c. Pengembangan kecepatan keterampilan membaca (rapid deve-lopment of reading skill)
d. Membaca luas (wide reading)
e. Perbaikan membaca (refine-ment of reading)
Menurut Gillet dan Temple ada lima tingkatan membaca, yaitu :
1. Timbulnya pemahaman baca tulis (emergent literacy)
2. Membaca permulaan (beginning reading)
3. Pembinaan kelancaran membaca (building fluency)
4. Membaca untuk kesenangan dan belajar (reading for pleasure/reading to learn)
5. Membaca matang (nature reading)
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, oleh Syafi’ie membaca dikelompokan menjadi dua
tingkatan , yaitu :
1. Membaca permulaan
Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori
keterampilan, maksudnya menekankan ada proses penyandian membaca secara mekanikal .
Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recoding dan
decoding .
Melalui proses recoding, pembaca mengasosiasikan gambar-gambar bunyi beserta
kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya . Proses ini melibatkan knowledge of the worlddalam
schemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam
gudang ingatan .
Menurut La Barge dan Samuels proses membaca permulaan melibatkan 3 komponen, yaitu
:
a. Visual memory
Pada tingkat visual memory, huruf, kata dan kalimat terlihat sebagai lambing grafis .
b. Phonological memory
Pada tingkat ini terjadi proses pembunyian lambing . Lambang tersebut juga dalam bentuk
kata dan kalimat .
c. Semantic memory
Pada tingkat ini terjadi proses pemahaman terhadap kata dan kalimat .
Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan 3
syarat , yaitu kemampuan membunyikan :
a. Lambang-lambang tulis
b. Penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan
c. Memasukan makna dalam kemahiran bahasa .
Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat
sederhana dengan lancar dan tepat . (Jauharoti, 2008)
Menurut Endah Riswanti literasi sebagai Gerakan penyandaran kembali tentang pentingnya
membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan sebenernya mengandung banyak aspek
diantaranya pengentahuan,perilaku dan teknis . Pada aspek teknis terkait dengan suatu ketrampilan
membaca itu sendiri, sehingga mempermudah pembaca untuk melakukan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi. Ketrampilan membaca dapat mendorong pembaca memahami isi melalui
cara membaca , menganalisis seni membaca yang kompleks secara menyeluruh dan lebih urut,
menemukan dan merumuskan kaidah-kaidah baru membaca . Ketrampilan membaca dapat
dikelompokan menjadi 4 tingkatan membaca, yaitu :
ELEMENTARY READING ( MEMBACA DASAR )
Adalah jenis atau tingkat membaca yang di ajarkan di tingkat sekolah dasar

INSPECTIONAL READING (MEMBACA GERAMBYANG)


Tingkatan membaca jenis ini bertujuan memahami sebanyak banyaknya dalam waktu yang sudah
di tentukan ,dapat juga di sebut :membaca lompat-lompat atau prabaca dengan cara membaca ini
kita ingin mengetahui pokok soal yang di bicarakan buku ini, bagian-bagian buku dan jenis buku
itu (cerita,sejarah,karangan ilmiah).
Membaca gerambyang terdiri dari dua langkah yaitu :
1. Systematic skimming or pre-reading
(melompat-lompat atau pra-baca sistematik):melihat halaman judul,membaca
prakata,melihat-lihat daftar isi ,indenks,melihat bab-babnya,lebih-lebih yang
pokok dalam pembahasannya.
2. Superficial reading
(membaca Selayang pandang):membaca buku secara terus tanpa berhenti untuk
memikirkan hal-hal yang belum di pahami.
ANALYTICAL READING ( MEMBACA SIMAK-URAI)
Adalah jenis atau tingkat membaca yang bertujuan memahami buku sesungguhnya.Inilah tingkat
membaca yang sesungguhnya ,dimana membaca atau mengunyah dan mencerna atau menyerap
isi buku.
SYNTOPICAL READING (MEMBACA BANDING-BANDING )
Adalah jenis atau singkat membaca yang bertujuan membaca beberapa buku sebidang atau yang
berkaitan sekaligus untuk menyusun suatu penanganan atau pemecahan masalah yang dihadapi
pembaca.disini pembaca mengadakan suatu studi perbandingan ,ia ingin menggarap suatu masalah
dengan mengemukakan pendirian-pendirian beberapa ahli di bidang itu.
Langkah-langkah dalam tingkatan membaca ini ialah:
1. Menentukan uraian-uraian yang relavan dalam buku-buku yang di anggap penting.
2. Mempertemukan pernyataan-pernyataan penulis yang mengunakan istilah yang
berbeda-beda.
3. Membuat soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan menjadi jelas, pemabaca
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi jelas oleh jawaban para penulis
yang di bacanya.
4. Menegaskan segala duduk perkara yang ada,terutama bila ada pendirian-pendirian
para penulis yang berbeda-beda atau bertentangan.
5. Menganalisis pembicaraan untuk menjawab : Benerkah itu? Apa pentingnya?apa
Implikasinya?
Memabaca memang bersifat reseptif,suatu bentuk studi serap,tetapi jelas membaca bukan
penyerapan yang pasif. Dalam membaca terlibat keaktifan yang besar,pikiran berkerja aktif.
Pikiran bukanlah bunga karang,seukur dengan tingkat keaktifan itulah banyaknya bahan yang
diserapnya semakin aktif, semakin banyak hal yang dapat di kuasainya. (Ubaya, (1991-1992))

Anda mungkin juga menyukai