Materi:
Keterampilan Membaca
DISUSUN OLEH
KHUSNUL FATONAH, M.PD.
PENDAHULUAN
Dalam modul 9 ini, mahasiswa akan memperoleh informasi yang berkaitan
dengan keterampilan membaca. Beberapa hal yang akan dijelaskan dalam modul ini
adalah hakikat membaca, tujuan dan manfaat membaca, jenis-jenis membaca, serta
proses penyusunan sintesis bacaan. Membaca merupakan aktivitas yang juga
melibatkan kemampuan, berpikir, memahami, dan mengingat apa yang sedang dibaca.
Perlu dipahami kembali bahwa dalam keterampilan berbahasa, membaca
merupakan keterampilan yang bersifat reseptif yang juga berkaitan erat dengan ketiga
jenis keterampilan berbahasa lainnya. Sama halnya dengan keterampilan menyimak,
berbicara, atau menulis, keterampilan membaca hanya dapat dikuasai dengan baik jika
intensitas kegiatan membaca itu tinggi dan banyak berlatih.
Keterampilan membaca memegang peranan penting dalam aktivitas
komunikasi tertulis. Aktivitas membaca menjadi bagian dari kebutuhan aktivitas
sehari-hari. Aktivitas membaca dilakukan untuk berbagai keperluan, baik itu untuk
memperoleh informasi maupun kepentingan hiburan. Bahkan, membaca juga
diperlukan untuk memperoleh informasi secara khusus hingga kepentingan studi dan
pendalaman disiplin ilmu.
Sumber bacaan tidak hanya berasal dari buku cetak, tetapi juga buku elektronik
(e-book), surat kabar, internet, atau media sosial. Perkembangan teknologi saat ini
seyogyanya dapat meningkatnya minat baca, khususnya bagi mahasiswa. Diharapkan
setelah membaca modul ini, motivasi mahasiswa dalam membaca akan meningkat.
Dengan membaca, pengetahuan mahasiswa akan bertambah. Hal itu akan memudahkan
mahasiswa untuk menguasai banyak ilmu pengetahuan.
Hal menarik yang disampaikan oleh Nurhadi tersebut menjelaskan bahwa tujuan
membaca dapat memengaruhi pemahaman bacaan. Hal ini berarti semakin kuat tujuan
seorang untuk membaca, semakin meningkat pula kemampuan orang itu untuk
memahami bacaannya.
Tujuan membaca lainnya dapat disesuaikan dengan penggolongan membaca
berdasarkan tujuan dan bahan yang digunakan sebagai berikut.
1) Membaca untuk mendapatkan pengetahuan (informasi)
Jenis membaca yang cocok untuk untuk keperluan ini adalah membaca dalam hati.
Bacaan yang dapat dipergunakan adalah laporan (peristiwa, perjalanan,
pertandingan), berita dalam koran, serta buku-buku pelajaran.
2) Membaca untuk memupuk perkembangan keharuan dan keindahan.
Jenis membaca yang cocok untuk keperluan ini adalah membaca teknis/nyaring,
dapat pula membaca dalam hati untuk jenis-jenis tertentu seperti prosa-fiksi. Bahan
bacaan yang cocok untuk tujuan membaca seperti ini adalah puisi, sajak, prosa
berirama, dan prosa-fiksi biasa.
3) Membaca untuk mengisi waktu luang.
Jenis membaca yang dipergunakan tidaklah terikat pada jenis tertentu, demikian
pula bahan bacaanya. Yang penting perlu ditanamkan kepada pembaca adalah
bagaimana dapat mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat.
a. Mencegah Alzheimer
Membaca rupanya berpengaruh pada daya ingat. Pasalnya, menurut Presiden dan
Direktur Riset dari Laboraturium Haskins Yale, aktivitas membaca akan berpengaruh
pada bagian otak untuk bekerja. Orang yang membaca lebih banyak memiliki otak yang
kompleks. Artinya, aktivitas membaca mampu menjaga memori Anda tetap tajam. Hal
inilah yang membantu untuk mencegah dari penyakit Alzheimer. Selain itu,
berdasarkan penelitian dari Rush University Medical Center di Chicago menunjukkan,
bahwa dengan semakin banyak membaca, otak Anda akan semakin terangsang dan
dapat membantu menjaga ingatan tetap tajam.
b. Mengurangi Stres
Berdasarkan riset yang dilakukan Mindlab International di Universitas Sussex
mengatakan, bahwa membaca selama enam menit dapat mengurangi kadar stres
sebesar 68 persen. Studi tersebut menemukan bahwa para partisipan yang membaca
setelah memiliki kadar stres yang tinggi, bisa lebih rileks setelah membaca daripada
mereka yang mendengarkan musik atau berjalan kaki.
d. Meningkatkan Fokus
Dalam kehidupan yang modern ini, kita kerap terganggu dengan berbagai macam
distraksi yang membuat manusia memiliki tingkat fokus yang rendah. Namun, studi
Baroness Susan Greenfield menunjukkan bahwa membaca bisa meningkatkan fokus
Anda. Apalagi jika kegiatan membaca tersebut diterapkan pada anak-anak. Studi
tersebut menyebut, membaca bisa membuat otak anak dapat memproses lebih cepat
dan membuat mereka dapat berpikir jernih, serta memiliki tingkat fokus yang panjang.
e. Panjang Umur
Membaca bisa membuat Anda awet muda. Menurut Panduan Kesehatan Mental dari
Harvard Medical, efek membaca sama dengan aktivitas merangsang mental lainnya.
Sebab, membaca membantu Anda membangun "cadangan" sel yang bisa berguna
ketika terjadi hilangnya sel otak di kemudian hari. Membaca di sebuah klub buku dapat
membantu Anda berumur panjang bagi orang-orang yang sudah berada di usia pensiun.
Pasalnya, di sinilah Anda dapat menjaga hubungan sosial dan mampu meningkatkan
kualitas hidup yang lebih baik.
3. Jenis-Jenis Membaca
Dalam kajian membaca dikenal banyak jenis membaca. Berdasarkan jenjang,
membaca terbagi atas membaca permulaan dan membaca lanjut.
a) Membaca permulaan
Membaca permulaan ialah kegiatan membaca yang mampu melafalkan huruf
dengan benar dan memperoleh informasi. Kemampuan membaca permulaan ditandai
oleh kemampuan melek huruf, yakni kemampuan mengenali lambang-lambang tulis
dan membunyikannya dengan benar. Pada fase ini, pemahaman isi bacaan belum begitu
tampak karena orientasi pembaca lebih ke pengenalan lambang bunyi bahasa.
b) Membaca lanjut
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang dapat dilakukan apabila
pembaca sudah bisa membaca teknik atau membaca permulaan. Kemampuan membaca
lanjut ditandai oleh kemampuan melek wacana. Artinya, pembaca bukan hanya sekadar
mengenali lambang tulis, bisa membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat
memetik isi/ makna bacaan yang dibacanya. Penekanan membaca lanjut terletak pada
pemahaman isi bacaan, bahkan pada tingkat tinggi harus disertai dengan kecepatan
membaca yang memadai.
Sementara itu, jika ditinjau dari segi terdengar tidaknya suara si pembaca pada
waktu membaca, membaca dapat dibagi atas membaca dalam hati serta membaca
bersuara atau membaca nyaring. Membaca nyaring merupakan proses
mengomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan
utamanya mengomunikasikan isi bacaan, si pembaca bukan hanya dituntut harus
mampu melafalkan dengan suara nyaring lambang-lambang bunyi bahasa saja,
melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan
atau muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang bunyi bahasa tersebut
dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya.
Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, membaca dapat digolongkan ke
dalam membaca ekstensif dan membaca intensif.
a. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Membaca
ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail.
Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat
pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi
pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok
bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan
ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita dapat menarik
kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun
pembahasan detailnya berbeda.
Membaca ekstensif memiliki beberapa teknik membaca di antaranya
1) Teknik Baca – Lompat (Skipping)
Teknik membaca ini dilakukan dengan cara melompati bagian bacaan atau buku
yang di anggap tidak berisikan informasi yang diperlukan oleh pembaca.
2) Teknik Baca – Pilih (Selecting)
Teknik membaca ini dilakukan dengan cara memilih bagian dari suatu bacaan atau
buku yang berisi informasi yang diperlukan serta tidak harus membaca bacaan
atau buku tersebut secara keseluruhan.
3) Teknik Baca – Tatap/ Memindai (Scanning)
Teknik membaca ini merupakan teknik membaca yang sekilas dan cepat,
tetapi teliti. Teknik membaca ini dilakukan guna mengetahui informasi khusus
dalam sebuah bacaan seperti mencari arti atau makna kata dalam kamus, mencari
istilah dalam ensiklopedia dan yang lain sebagainya.
4) Teknik membaca sekilas (skimming)
Teknik membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau
bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar
dapat menemukan infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua
informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah
mewakili informasi yang ingin diketahui.
5) Teknik membaca cepat
Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata
secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik
membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan
membaca. Rumus tersebut adalah:
KB: Jumlah kata dalam bacaan x 100%
Waktu yang ditempuh
Keterangan:
KB = Kecepatan Membaca
b. Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara
saksama, hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada.
Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan
mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Membaca intensif adalah teknik membaca yang dapat diterapkan dalam upaya
mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk
mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca
secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan
atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi. Salah satu
jenis dari membaca intensif adalah membaca kritis.
Membaca Kritis
Membaca kritis adalah jenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam,
evaluatif, dan analisis. Membaca kritis berkaitan dengan kegiatan membaca untuk
memberikan reaksi terhadap bacaan secara personal berupa pertimbangan-
pertimbangan terhadap kualitas bacaan, ketepatan dan ketelitian bacaan, serta logika
yang dikatakan oleh penulis. Dalam hal ini, pembaca tidak saja menginterpretasikan
maksud penulis, tetapi juga menyampaikan penilaian terhadap apa yang ditulis oleh
penulis. Pemahaman kritis ditandai oleh kemampuan mengolah bahan bacaan secara
kritis untuk menemukan keseluruhan makna bacaan, baik makna tersirat maupun
makna tersurat, melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis dan
menilai. Mengolah secara kritis artinya dalam proses membaca seseorang tidak hanya
menagkap makna yang tersurat tetapi menemukan makna antar baris dan makna dibalik
garis.
Ciri-ciri dari pembaca kritis di antaranya a) tidak begitu saja menerima apa yang
dikatakn pengarang, b) membaca kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki,
c) membaca kritis selalu terlibat dalam permasalah mengenai gagasan, d) embaca kritis
adalah mengolah bahan bacaan bukan mengingat dan menghafal, d) hasil membaca
untuk dingat dan diterapkan bukan dilupakan.
Salah satu cara membaca secara kritis yang dapat dipraktikkan adalah SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite/Recall, Review). Singkatan tersebut menunjukkan
proses membaca yang terdiri atas lima langkah, yaitu mempersiapkan diri (survey),
bertanya (question), membaca (read), mempelajari ulang isi teks (recite/ recall),
mengkaji ulang hasil bacaan (review). Dengan melakukan kelima langkah tersebut,
pokok-pokok pikiran dalam buku dapat ditemukan dan mempermudah untuk
menyusun makalah.
Lebih lanjut, Utorodewo dkk menjelaskan bahwa sintesis merupakan tahap terakhir
dan langkah yang paling penting dalam proses membaca kritis. Sintesis yang dilakukan
oleh penulis akan menciptakan sudut pandang baru dari perpaduan sumber bacaan.
Sintesis dibangun berdasarkan kutipan-kutipan yang dikumpulkan oleh penulis dan
pemahamannya atas kutipan tersebut. Dengan kata lain, sintesis merupakan simpulan
penulis berdasarkan pemahamannya atas berbagai sumber.
LATIHAN
Kerjakan soal latihan berikut dengan baik dan benar!
1. Jelaskan manfaat membaca kritis!
2. Tuliskan contoh penyusunan sintesis dari beberapa bahan bacaan yang sudah
dibaca. Sintesis yang akan ditulis dapat berkaitan dengan topik karya ilmiah yang
pernah dibuat.
RANGKUMAN
Membaca adalah proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan dan informasi yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis. Membaca melibatkan dua kemampuan, yakni kemampuan
visual dan kemampuan kognisi.
Tujuan membaca menurut Anderson (1972) adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Sementara
menurut Tarigan (1994) tujuan utama dalam membaca adalah memperoleh perincian-
perincian atau fakta-fakta, memperoleh ide-ide utama, mengetahui urutan atau susunan
suatu bacaan, menyimpulkan, mengelompokkan, menilai dan mengevaluasi, serta
embandingkan atau mempertentangkan.Selain tujuan, membaca juga memiliki
beberapa manfaat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya membaca dapat
menambah pengetahuan, meningkatkan kecerdasan, mencegah rabun mata, mencegah
kepikunan, meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi, memperbaiki rasa percaya
diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, serta membentuk karakter
dan kepribadian.
Berdasarkan jenjang, membaca terbagi atas membaca permulaan dan membaca
lanjut. Sementara itu, jika ditinjau dari segi terdengar tidaknya suara si pembaca pada
waktu membaca, membaca dapat dibagi atas membaca dalam hati serta membaca
bersuara atau membaca nyaring. Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca,
membaca dapat digolongkan ke dalam membaca ekstensif dan membaca intensif.
Membaca ekstensif memiliki beberapa teknik membaca di antaranya teknik baca –
lompat (skipping), teknik baca – pilih (selecting), teknik baca – tatap/ memindai
(scanning), teknik membaca sekilas (skimming), dan teknik membaca cepat.
Salah satu jenis dari membaca intensif adalah membaca kritis. Membaca kritis
berkaitan dengan kegiatan membaca untuk memberikan reaksi terhadap bacaan secara
personal berupa pertimbangan-pertimbangan terhadap kualitas bacaan, ketepatan dan
ketelitian bacaan, serta logika yang dikatakan oleh penulis. Ciri-ciri dari pembaca kritis
di antaranya a) tidak begitu saja menerima apa yang dikatakn pengarang, b) membaca
kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki, c) membaca kritis selalu terlibat
dalam permasalah mengenai gagasan, d) embaca kritis adalah mengolah bahan bacaan
bukan mengingat dan menghafal, d) hasil membaca untuk dingat dan diterapkan bukan
dilupakan.Salah satu cara membaca secara kritis yang dapat dipraktikkan adalah SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite/Recall, Review).
Dalam penulisan karya ilmiah, membaca kritis berkaitan dengan dengan cara
menyintesiskan sebuah bacaan. Sintesis merupakan tahap terakhir dan langkah yang
paling penting dalam proses membaca kritis. Sintesis yang dilakukan oleh penulis akan
menciptakan sudut pandang baru dari perpaduan sumber bacaan. Sintesis dibangun
berdasarkan kutipan-kutipan yang dikumpulkan oleh penulis dan pemahamannya atas
kutipan tersebut. Dengan kata lain, sintesis merupakan simpulan penulis berdasarkan
pemahamannya atas berbagai sumber.
TES OBJEKTIF
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan khusus dari membaca menurut Nurhadi
(1987) adalah...
A. Mendapatkan informasi faktual
B. Memberi penilaian kritis pada karya tulis seseorang
C. Mendapatkan kenikmatan emosi
D. Mengisi kegiatan waktu luang
E. Memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
3. Kegiatan membaca yang dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi yang
bersifat detail disebut...
A. Membaca cepat
B. Membaca ide
C. Membaca kreatif
D. Membaca ekstensif
E. Membaca intensif
4. Keterampilan membaca yang dapat dilakukan apabila pembaca sudah bisa membaca
teknik atau membaca permulaan disebut…
A. Membaca cepat
B. Membaca scanning
C. Membaca ekstensif
D. Membaca lanjut
E. Membaca intensif
10. Berikut yang bukan merupakan teknik-teknik dalam membaca ekstensif adalah…
A. Skipping
B. Selecting
C. Scanning
D. Skimming
E. Skemata
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto dan Emidar. 2019. Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Depok: Raja Grafindo Persada.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Nafi’ah, Siti Anisatun. 2018. Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nur Priyatni, Endah Tri dan Nurhadi. 2017. Membaca Kritis dan Literasi Kritis.
Tangerang: Tira Smart.
Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Suandi, I Nengah dkk. 2018. Keterampilan Berbahasa Indonesia Berorientasi
Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial. Depok: Raja Grafindo Persada.
Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Bahan Kursus Pendalaman
Materi
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Bandung: Percetakan Angkasa.
Utorodewo, Felicia N. 2011. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.