KAJIAN TEORI
1.1.1.2.Tujuan Membaca
Tujuan membaca, secara umum, adalah mengerti dan memahami makna
atau arti yang terkandung dalam bacaan tersebut. Dengan mengerti dan
memahami makna yang terkandung dalam bacaan tersebut, maka dapat
menambah pengetahuan si pembaca tentang masalah yang tertuang di dalamnya.
Membaca sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan
membaca kita dapat memperoleh berbagai pengetahuan. Banyak pengetahuan
yang ditulis atau dituangkan dalam bentuk tulisan, baik dalam buku-buku, surat
kabar, majalah, ataupun dalam media tulis lainnya.
Menurut Buletin Pusat Kemajuan Studi (dalam Widya Mariana, 2003)
orang dalam melakukan aktivitas membaca pasti memiliki tujuan tertentu di
antaranya:
1) Mencari informasi khusus.
Bahan bacaannya berupa ensiklopedi, kamus buku petunjuk, dan lain-lain.
2) Memperoleh ide-ide pokok bacaan/memperoleh gambaran singkat tentang isi
bacaan. Bahan bacaannya berupa buku teks, jurnal, dan lain-lain.
3) Memperoleh pemahaman serta mengingat isi bacaan.
Bahan bacaannya berupa buku teks, jurnal, dan lain-lain.
8
4) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti: titik (.), koma (,), tanda
tanya(?), dan tanda seru(!).
2.1.2 Kalimat
2.1.2.1.Pengertian kalimat
Menurut Moeliono (1988:63) kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau
teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Dalam wujud lisan kalimat diiringi dengan titi nada, disela oleh jeda, diakhiri oleh
intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya
perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan berbentuk latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, dan
tanda seru. Sementara itu, disertakan pula di dalamnya berbagai tanda baca yang
berupa spasi atau ruang kosong, koma, titik koma, titik dua, dan atau sepadan
garis pendek yang mengapit bentuk tertentu. Tanda titik (.), tanda tanya (?), dan
tanda seru (!) sepadan dengan intonasi selesai, sedangkan tanda baca lainnya
sepadan dengan jeda. Adapun kesenyapan diwujudkan sebagai ruang kosong
setelah tanda titik, tanda tanya, tanda perintah, dan ruang kosong sebelum huruf
kapital permulaan.
Hal ini dapat kita simpulkan bahwa sebuah kalimat adalah sebuah bagian
terkecil dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan diikuti intonasi
sedangkan dalam bentuk tulisan menggunakan tanda baca.
menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan
yang berarti dalam ingatannya.
Poster yang dibuat untuk pendidikan pada prisipnya merupakan gagasan
yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi objek gambar yang disederhanakan dan
dibuat dalam ukuran besar. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian,
membujuk, memotivasi, atau memperingatkan pada gagasan pokok, atau fakta
tertentu. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Daryanto (2010:130) bahwa secara
umum poster berfungsi untuk memotivasi siswa, peringatan, dan memberikan
pengalaman kreatif.
pembelajaran digunakan secara efektif maka kita perlu mengetahui kriteria komik
pembelajaran tersebut. Menurut Joko (dalam Senny, 2011) kriteria media komik
adalah sebagai berikut:
a. Komik yang digunakan haruslah memperhatikan konsep pembelajaran atau
tujuan pembelajaran
b. Sesuai situasi dan kondisi.
c. Tepat sasaran, artinya sesuai dengan kebutuhan zaman.
d. Menarik, variatif, dan tidak membosankan.
mengajar, (b) mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah
disediakan, (c) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar
peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
(2) Pelaksanaan / Penyajian
Seorang guru pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
suatu media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: (a) kelengkapan
dan kesiapan peralatan yang akan digunakan, (b) menjelaskan tujuan yang
akan dicapai, (c) menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan oleh peserta didik
selama proses pembelajaran, (d) menghindari kejadian-kejadian yang bisa
mengganggu perhatian / konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
(3) Tindak lanjut
Aktivitas ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik
tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media tertentu.
b. Media komik
Komik adalah sebuah media yang menyampaikan cerita dengan
visualisasi atau ilustrasi gambar. Dengan kata lain, komik adalah cerita
bergambar, di mana gambar berfungsi untuk mendeskripsikan cerita agar si
pembaca mudah memahami cerita yang disampaikan oleh pengarang.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Daryanto menjelaskan bahwa komik
dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Daryanto, 2010:127).
Menurut Daryanto (2010:128) memilih komik sebagai media
pembelajaran harus memiliki unsur visual dan cerita yang kuat, sesuai dengan
materi yang akan diajarkan agar siswa tertarik dan semangat.
Senada dengan pendapat tersebut, penelitian Thorndike ( dalam Daryanto,
2010:128), menerangkan bahwa anak yang membaca komik lebih banyak akan
berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata jauh
lebih banyak daripada siswa yang tidak menyukai komik.
21
Persiapan
Kemampuan Kemampuan
membaca membaca
Media Pengamatan nyaring siswa
nyaring siswa
grafis meningkat
masih rendah
Penyususnan
Laporan
Gambar 1
Kerangk Berpikir
26
2.4. Hipotesis
Berdasarakan kajian teori dan kerangka pikir di atas, hipotesis penelitian
tindakan kelas ini adalah kemampuan membaca nyaring kalimat sederhana pada
siswa kelas 1 SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 akan meningkat setelah dalam
pembelajaran menggunakan media grafis.