BAB II
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Membaca
a. Pengertian Membaca
penulis melalui media kata-kata/ Bahasa tulis suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas, agar makna kata-kata secara individual akan dapat
b. Tujuan Membaca
yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh
tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk
setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan
kualitas yag dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau
gagal.
biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam
diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam
cerita itu.
menyerupai pembaca.
penemuan apa saja yang sudah dilakukan oleh para tokoh, yang kedua dapat
mengetahui msalah apa saja yang dalam cerita, ketiga membaca untuk
mengetahui jalan dari setiap cerita, keempat untuk mengetahui apa saja yang
mengetahui hal apa saja yang tidak masuk akal, keenam dengan membaca
c. Manfaat Membaca
6) Meningkatkan keimanan.
7) Mendapatkan hiburan.
memca kita akan mendapatkan hiburan dari sebuah cerita yang dibaca, dapat
Cerpen
a. Pengertian Pembelajaran
perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara
dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar dan
ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam
orang.
atau metodologis, dan pembelajaran juga bisa disebut dengan suatu proses
juga adalah suatu proses interaksi siswa dengan pendidik yang berlangsung
b. Pengertian Mengidentifikasi
penyelidikan.
40
c. Pengertian Cerpen
mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004: 431). Cerpen atau dapat disebut juga
dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen
karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novelet dan novel.
cerpen menurut wujud fisiknya adalah cerita yang pendek. Tapi tentang
panjang dan pendeknya orang bisa berdebat. Pendek disini bisa berarti cerita
yang habis dibaca selama sekitar 10 menit, atau sekitar setengah jam. Cerita
yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Atau cerita yang terdiri dari sekitar
500 kata. Bahkan ada “cerpen“ yang terdiri dari 30.000 kata. Jadi, pada
intinya cerpen adalah cerita pendek yang bisa dibaca dalam sekali duduk.
Artinya seorang pembaca cerpen tidak perlu sampai berpindah tempat untuk
pendek.
pada satu tokoh dalam satu situasi pada satu ketika. Meskipun persyaratan
patokan. Cerita pendek yang efektif terdiri dari tokoh atau sekelompok
tokoh yang lewat lakuan lahir dan batin terlibat dalam satu situasi. Tikaian
Cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian
memiliki perbedaan untuk itu saya berpendapat cerpen ialah suatu karangan
selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai
dua jam, suatu hal yang kira nya tak mugkin dilakukan untuk sebuah novel.
5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto sepasi rangkap yang terpusat dan
cerpen adalah sebuah cerita pendek yang terbangun kurang dari 10.000 kata,
cerpen termasuk kedalam karya sastra prosa yang diangkat dari imajinasi
40
pengarang dan di tuangkan menjadi sebuah narasi, cerpen yaitu cerita yang
d. Ciri-ciri Cerpen
diantaranya adalah:
terdapat ciri-ciri yang dapat membedakan cerpen dengan prosa fiksi lainnya.
Berikut ini adalah ciri-ciri cerpen menurut Hidayati (2009, hlm. 96).
3) Bersifat fiksi.
4) Konfliknya tunggal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri teks
cerpen yaitu singkat, padat dan jelas, jalan cerita lebih pendek dibanding
novel, memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata, dan isi dalam
1) Tema
Tema adalah ide sentral sebuah cerita. Tema cerpen ialah dasar cerita,
yaitu suatu konsep atau ide atau gagasan yang menjadi dasar diciptakannya
Dasar itu adalah tujuan dari cerpen itu. Dengan dasar ini pengarang dapat
menurut Stanton dan Kenny (dalam Nurgiyantoro, 1998: 67) adalah makna
yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum
yang menompang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks
perbedaan-perbedaan.
pembaca. Tidak mustahil dari beberapa cerpen yang dibangun dari tema
yang kurang lebih sama tersimpul beberapa amanat yang saling berbeda (Ali
2) Amanat
biasanya diletakkan pada bagian akhir cerpen. Dalam hal ini pembaca dapat
hidupnya dalam cerita fiksi lewat alur baik sebagai pelaku maupun
tidak harus berwujud manusia melainkan juga dapat berupa binatang atau
terlebih berwujud kualitas nonfisik. Oleh karena itu, tokoh cerita dapat
berdasarkan kata-kata (verbal) dan tingkah laku lain (nonverbal). berikut ini
tokoh tambahan utama, tambahan (yang memang) tambahan. Hal ini yang
40
protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita
kagumi, yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero-tokoh yang
pembaca.
tokoh sederhana (simple atau flat character) dan tokoh kompleks atau tokoh
bulat (complex atau round character). Tokoh sederhana adalah tokoh yang
hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu
dimiliki dan yang telah diformulakan itu. Tokoh bulat atau kompleks adalah
tokoh yang memiliki bebagai sisi kepribadian dan jati dirinya dan diungkap
4) Alur
40
sebuah cerita. Sebuah cerita bermula dan berakhir, dan antara awal dan
akhir inilah terlaksana alur itu (Stanton 1965; Forster 1954:126-154; Keeney
5) Latar
Istilah latar adalah terjemahan dari istilah Inggris setting. Suatu cerita
terjadi di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Waktu dan tempat itu oleh
terjadilah peristiwa pada suatu waktu dan dalam ruang tertentu. Latar atau
setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian
dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada
ada dan terjadi. Latar adalah gambaran tentang tempat dan waktu atau masa
merujuk pada istilah dalam bahasa Inggris point of view. Menurut Abrams
40
(1981: 142) point of view adalah cara atau pandangan yang dipergunakan
berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada
pembaca.
intrinsik dari cerpen atau cerita pendek di bago menjadi beberapa bagian
yaitu yang pertama tema adalah sebuah ide, gagasan, dasar dari sebuah
cerita pendek, yang kedua tokoh dan penokohan adalah pelaku atau orang
yang berada dalam cerita pendek penokohan dapat dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu ada tokoh utama adalah tokoh yang sangat diutamakan, tokoh
yang sering muncul, atau tokoh yang yang diceritakan dalam cerita pendek,
tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya menjadi penambah dalam sebuah
cerita pendek, tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak yang
baik sedangkan protagonis yaitu tokoh yang wataknya jahat selalu membuat
masalah. Ketiga yaitu alur adalah jalan certa dalam cerpen terdapat juga
beberapa alur yaitu alur mundur, alur mau, dan alur campuran. Keempat
40
latar adalah waktu dan tempat kejadian dalam cerita pendek. Kelima sudut
amanat adalah pesan yang terkandung dalam cerita pendek. Ketujuh gaya
berikut:
1) Tema
tema yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya tersurat (langsung dapat
terlihat jelas dalam cerita) dan tersirat (tidak langsung, yaitu pembaca harus
menyimpulkan sendiri).
2) Alur (Plot)
Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra.
Secara garis besar urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain:
3) Latar (Setting)
4) Tokoh
dalam sebuah cerita merupakan unsur pokok karena para tokoh inilah yang
dan tokoh jahat (antagonis) serta tokoh utama dan tokoh tambahan atau
sampingan.
5) Penokohan (Perwatakan)
(analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah cerita,
tokoh tidak tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui
watak tokoh yang digambarkan secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-
gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan tokoh, tempat di
pandang orang ketiga pelaku utama, dan sudut pandang orang ketiga pelaku
sampingan.
40
7) Amanat
pembaca.
pertama yaitu tema adalah ide pokok atau gagasan utama dari cerpen
tersebut, kedua yaitu tokoh adalah orang yang atau pelaku dalam cerita
pendek tersebut, ketiga alur adalah jalan cerita dalam sebuah karya sastra,
keempat latar dalam cerpen juga perlukan adanya latar, latar yaitu
suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu
f. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik cerita menurut Dola (2007: 43) adalah faktor luar
ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi
unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung
pandangan hidup.
sebagainya.
teks cerpen adalah unsur yang berada diluar sebuah karya sastra, tetapi
itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang
berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab
dibentuk oleh:
cerita.
bagian konflik, resolusi bagian dari penyelesaian masalah dalam cerita, dan
yang terakhir koda merupakan komentar akhir dari keseluruhan isi cerita.
h. Kaidah Kebahasaan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Table
yang ada hingga saat ini. Salah satunya adalah metode cooperative learning
pembelajaran yang terjadi ketika murid bekerja dalam kelompok kecil untuk
40
ketika dua atau lebih individu untuk mengerjakan tugas dan saling
kesempatan bagi murid untuk belajar dengan guru dan teman sebaya dalam
table dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua usia
anak didik.
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua usia anak didik. Model
(Anita Lie, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe round table sering
mengevaluasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkn bahwa metode round table adalah
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua usia anak didik.
2) Setiap anggota kelompok menulis ide dan apa yang telah ia terima
ke kiri mereka.
5) Salah satu anggota dari kelompok akan diminta untuk berbagi dengan
ide yang dari materi yang telah diberikan, dalam menulis ide atau jawaban
siswa harus menulis dengan cepat, setelah menuliskan ide atau jawaban
siswa memberikan kertas ke teman yang ada di sebelah kiri, alat yang
table, yaitu:
mereka.
kelompoknya.
salah satu kelebihan dari metode round table ini adalah siswa tidak hanya
B. Kerangka Berfikir
jika begini maka akan begitu, jika komitmen kerja tinggi, maka
Bagan 1.1
Pembelajaran mengidentifikasi
cerpen tanpa menggunakan metode
Pretest
Posttest
C. Hipotesis
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang