mugiriyanto.mr@gmail.com
MODUL PERKULIAHAN
BAHASA
INDONESIA
MEMBACA UNTUK MENULIS
Tatap Muka
04
Fakultas: Kode Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Program Studi: Disusun Oleh: Mugiriyanto, S.Pd.,M.Pd
Abstract Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini, pembaca (1) Menjelaskan pengertian membaca
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang (2) Menjelaskan tujuan membaca
benar mengenai cara dan langkah – langkah (3) Menjelaskan manfaat membaca
membaca serta menulis dengan tepat. (4) Menyebutkan jenis jenis membaca secara
lengkap
(5) Menjelaskan pengertian menulis
(6) Menjelaskan tujuan menulis
(7) Menjelaskan manfaat menulis
(8) Menyebutkan dan menjelaskan jenis –
jenis menulis
(9) Menjelaskan tahapan- tahapan memnaca
dan menulis
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Membaca
Menurut Anderson (1972-214) membaca ialah suatu proses untuk memahami yang
tersirat dalam yang tersurat, melihatn pikiran yang terkandung didalam kata-kata yang tertulis.
Adapun menurut Tarigan (1987: 7), membaca ialah suatu proses yang dilakukan dan
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Sementara itu, Finocharo dan Bonomo (1973: 119),
mengatakan bahwa membaca ialah memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung dalam bahan tertulis. Pendapat lain dikemukan oleh Lado (1976: 132), membaca
adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Sumber yang lain juga
mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja
sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan
dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca ialah proses
memahami proses tertulis yang menggunakan bahasa tertentu yang disampaikan oleh penulis
kepada pembacanya.
Beberapa tujuan membaca yang dikemukan oleh Anderson (1972-214) antara lain:
a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah
dilakukan oleh sang tokoh. (Reading for details or fact).
b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan
menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang dipelajari atau yang dilami
sang tokoh dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk
mencapai tujuannya. (Reading for main idea).
c. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua dan ketiga untuk mengetahui
urutan atau susunan organisasi cerita. (Reading for sequence or organization).
d. Membaca untuk menemukan serat mengetahui mengapa para tokoh merasakan
seperti cara mereka itu, apa yang hendak yang diperlihatkan oleh sang pengarang
kepada para pembaca, dan kualitas-kualitas para tokoh yang yang membuat
meraka berhasil atau gagal. (Reading for inference).
Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks, mempunyai tujuan yang kompleks dan
masalah yang bermacam-macam. Tujuan yang kompleks merupakan tujuan umum dari
membaca. Di samping tujuan umum itu tentu terdapat pula bermacam ragam tujuan khusus
yang menyebabkan timbulnya jenis-jenis membaca, ditinjau dari segi bersuara atau tidaknya
orang waktu membaca itu terbagi atas:
1) Membaca yang Bersuara
Yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun
pembaca bersama-sama orang lain. Jenis membaca itu mencakup:
a) Membaca nyaring dan keras
Yakni suatu kegiatan membaca yang dilakukan dengan keras, dalam buku petunjuk
guru bahasa Indonesia untuk SMA disebut membacakan. Membacakan berarti membaca
untuk orang lain atau pendengar, guna menangkap serta memahami informasi pikiran dan
perasaan penulis atau pengarangnya. Membaca nyaring ini biasa dilakukan oleh guru, penyiar
TV, penyiar radio, dan lain-lain. Contoh membaca nyaring: membaca puisi, drama dan
membaca teks pidato. Hal yang harus diperhatikan dalam membaca nyaring :
Intonasi
Intonasi berarti ketepatan pengucapan bunyi bahasa. Dengan intonasi yang tepat, bisa
mengucapkan sebuah kalimat yang sama dengan intonasi yang berbeda.
Ekspresi
Ekspresi adalah cerminan sedang apa kondisi perasaan kita. Orang yang sedang bahagia
akan terlihat bahwa wajahnya cerah, senyum selalu terkembang di bibirnya, terlihat raut gairah
hidup dari mimiknya. Urat-urat wajah mengendur, bisa bikin awet muda katanya. Sebaliknya
orang yang sedang sedih bisa dilihat dari wajahnya yang kusut, bermuram, seperti tidak ada
2020 Bahasa Indonesia Modul 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Mugiriyanto, S.Pd.,M.Pd http://www.undira.ac.id
aura kehidupan terpancar dari wajahnya. Orang yang sedang marah, terlihat dari raut muka
atau urat-urat muka dan tubuh yang menegang, tangan mengepal, gigi gemeletuk, hidung
kembang kempis. Orang yang banyak pikiran terlihat dari kelakuannya yang sering memegang
kepalanya, serasa berat sepertinya, bahkan saking beratnya pikiran, kadang menjambak
sendiri rambutnya. Orang yang sedang malu-malu terlihat dari senyum yang setengah-
setengah, wajah agak memerah, senyam senyum sendiri!.
Membaca teliti yaitu membaca yang menuntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan
yang menyeluruh. Contoh: membaca paragraf dengan pengertian, membaca pilihan yang lebih
Membaca kritis yaitu membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati,
mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
1. Subvokalisasi
Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah ketika membaca mulut dan hati sama-
sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika Anda terbiasa mengulangi bacaan,
2. Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca menggunakan
pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa ketika membaca tak
boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini dipercayai juga oleh banyak
pendidik dan para orang tua yang mengajari anaknya dalam membaca.
Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini merupakan kesalahan dalam
membaca cepat yang disebut Finger panting. Dalam perkembangannya para pakar
membaca cepat justru membolehkan teknik membaca cepat menggunakan
pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan penunjuk atau jari tangan dalam
membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi dan mempercepat proses membaca,
karena dapat langsung mengarahkan mata pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya,
silahkan buktikan membaca menggunakan cara seperti ini.
3. Regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau
kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak memikirkan
bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara seperti ini dapat
berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada bahan bacaan (kalimat) sehingga
membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah dalam membaca ini disebut hambatan
regretio.
4. Back Skippin
Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang bahan bacaan
(kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini merupakan kesalahan
membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat mengakibatkan penglihatan
5. Menggerak-gerakkan Kepala
Yang dimaksud dari menggerak gerakan kepala adalah saat membaca terkadang kepala
kita mengikuti arah bacaan yang sedang kita baca sehingga hal tersebut dapat
mengganggu dan mengurangi daya konsentrasi saat membaca. Hal tersebut seharusnya
juga dihindari disaat membaca.
Jenis-jenis Menulis
Dalam menulis dikenal bermacam-macam jenis menulis, diantaranya adalah: (1)
deskripsi adalah penggambaran untuk melukiskan perasaan dari penulis, (2) narasi yang
bersifat imajinasi, (3) eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, dan
(4) argumentasi bertujuan meyakinkan pembaca untuk membuktikan pendapat pribadi
(Kurniawan,2007:10). Pada intinya menulis digunakan untuk memberikan informasi tentang
hal baru, pendapat, maupun tentang pribadi penulis kepada pembaca.
Deskripsi adalah suatu bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan
merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Suparno, 2006: 4.6). Jadi,
menulis deskripsi adalah, menulis dengan menceritakan keadaan sesuai dengan aslinya
sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penulis. Menulis deskripsi
digunakan jika penulis ingin menggambarkan bentuk, sifat, dan rasa dari hal yang diamatinya.
Deskripsi juga digunakan untuk menggambarkan perasaan penulis seperti, bahagia, takut,
sedih, dan sebagainya. Untuk memahami tulisan deskripsi, pembaca dituntut untuk
menggunakan pancainderanya. Menulis deskripsi harus didasarkan pada pengamatan yang
cermat dan penyusunan kalimat yang tepat.
Tujuan deskripsi adalah membentuk, melalui ungkapan bahasa, imajinasi pembaca agar
dapat membayangkan suasana, orang, peristiwa, dan agar mereka dapat memahami suatu
sensasi atau emosi (Kurniawan, 2007:10). Pada umumnya, menulis deskripsi jarang berdiri
Menurut Suparno (2006: 4.14), menulis deskripsi ada dua macam, yaitu karangan deskripsi
orang dan karangan deskripsi tempat. Dalam penelitian ini, peneliti memilih karangan deskripsi
tempat, karena tema yang dibahas adalah “Pengalaman” jadi melalui karangan deskripsi ini,
siswa akan mendeskripsikan tempat secara jelas. Hal-hal yang perlu dikembangkan dan
dideskripsikan secara jelas adalah mengenai suasana hati, kelengkapan penggambaran, dan
keruntutan penulisan. Semua itu akan menjadi acuan penilaian dalam mengarang deskripsi.
Argumentasi adalah tulisan yang berisi atas paparan alasan dan pendapat untuk membuat
suatu kesimpulan (Suparno, 2006: 5.56). Argumentasi ditulis untuk memberikan alasan,
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, setiap karangan
argumentasi selalu terdapat alasan atau argumen tentang bantahan terhadap suatu pendapat
atau penguatan terhadap pendapat tersebut.
2) Tahapan Menulis
Tahap Pertama - Pemilihan Topik/Tema
Topik atau tema itu berbeda dengan judul. Kita bisa memberikan judul dari karya tulis kita
belakangan, tapi tema harus ditentukan dulu sebelum kita menulis. Tema adalah pondasi awal
dari pembahasan yang mau kita tuliskan, seperti:
Anak Kecil di Tepi Jalan - Temanya adalah seorang anak kecil yang menjadi korban dari
kekejaman hidup dijalanan.
Diary Suamiku - Temanya adalah seorang istri muda yang mengalami penghianatan dan
akhirnya menemukan rahasia di buku catatan suaminya.
B. Simpulan
Hakikat dari membaca ialah proses memahami proses tertulis yang menggunakan bahasa
tertentu yang disampaikan oleh penulis kepada pembacanya. Sedangkan menulis adalah
proses menuangkan ide/gagasan dimana akan menghasilkan suatu tulisan yang dapat
dipahami oleh pembaca. Manfaat dari membaca ialah Memperoleh banyak pengalaman
hidup. Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna
bagi kehidupan. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan
suatu bangsa. Sedangkan manfaat menulis ialah Memperluas dan meningkatkan
pertumbuhan kosa kata. Meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat.
Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan. Dan jenis-jenis
menulis ialah deskriptif, eksposisi, argumentasi.
DAFTAR PUSTAKA
2020 Bahasa Indonesia Modul 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
20 Mugiriyanto, S.Pd.,M.Pd http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Alek A dan Ahmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Kencana: Jakarta.
Pengertian, Jenis, dan Tujuan Membaca_InfoToko Surya 62.html.
Pengertian Membaca_long life education.html
Ismail, Nanang. 2009. “Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi dengan Metode Latihan
Berjenjang Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Islam Al-Irsyad
Semarang”. Skripsi. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes.