Anda di halaman 1dari 36

UPAYA PENINGKATAN

LITERASI DAN NUMERASI


SISWA DI SEKOLAH
Dirangkum dari berbagai sumber oleh
AMAR, S.Pd
APA ITU LITERASI

 Sederhananya, literasi adalah
kemampuan dalam
membaca dan menulis. Dimana membaca dapat
diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-
lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu
pengertian.
 Sedangkan menulis berarti mengungkapkan
pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang
bahasa hingga membentuk suatu pengertian.
APA TUJUAN LITERASI
 Perlu kamu ketahui bahwa literasi memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut.
1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca
berbagai informasi bermanfaat.
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil
kesimpulan dari informasi yang dibaca.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap
suatu karya tulis.
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam
diri seseorang.
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat
secara luas.
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih
bermanfaat.
Apa Manfaat Literasi?
 Literasi tentu memiliki berbagai manfaat, adapun berikut beberapa manfaat yang
bisa kamu dapatkan dari literasi.
1. Menambah perbendaharaan kata “kosakata” seseorang.
2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca
dan menulis.
3. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
5. Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
6. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan
menulis.
Apa saja Prinsip Literasi?

 Diketahui terdapat tujuh prinsip literasi, menurut Alwasilah (2012)


sebagaimana dikutip dalam buku Pemahaman Konsep Literasi Gender.
Adapun ketujuh prinsip literasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Literasi adalah kecakapan hidup.
2. Literasi mencakup kemampuan reseptif dan produktif dalam upaya
berwacana  secara tertulis maupun secara lisan.
3. Literasi berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah.
4. Literasi adalah refleksi penguasaan dan apresiasi budaya.
5. Literasi adalah kegiatan refleksi (diri).
6. Literasi adalah hasil kolaborasi.
7. Literasi adalah kegiatan untuk melakukan interpretasi atau penafsiran.
Jenis-jenis Literasi

Literasi dibedakan ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut.


1. Literasi Dasar
Literasi dasar merupakan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung.
Jenis literasi yang satu ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan kamu dalam membaca, menulis,
berkomunikasi dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis berbentuk fiksi dan non-
fiksi, dan memahami cara menggunakan katalog dan indeks.
Selain itu, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan penelitian.
3. Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media seperti media elektronik,
media cetak dan lain-lain.
Literasi ini bertujuan untuk memahami cara penggunaan setiap media tersebut.
4. Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi.
Misalnya saja hardware dan software, mengerti cara menggunakan internet, serta memahami etika dalam
menggunakan teknologi.
5. Literasi Visual
Literasi visual adalah pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi makna dari suatu
informasi yang berbentuk gambar atau visual.
Literasi visual hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa “dibaca” dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses
membaca.
Komponen Literasi Sekolah
 Literasi sekolah terdiri dari enam komponen. Adapun komponen literasi sekolah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
 1. Komponen literasi usia dini
 Pada komponen literasi usia dini, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah orang tua, keluarga, guru PAUD, dan
pengasuh (jika ada).
 2. Komponen literasi dasar
 Pada komponen literasi dasar, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah pendidikan formal.
 3. Komponen literasi perpustakaan
 Pada komponen literasi perpustakaan, pendidikan formal adalah pihak yang harus ikut aktif berperan.
 4. Komponen literasi teknologi
 Di era digital seperti sekarang ini, arus teknologi tidak dapat dibendung. Kemampuan literasi setiap anak harus selalu
ditingkatkan agar tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang tidak benar.
 Oleh karena itu, komponen literasi teknologi harus melibatkan peran pendidikan formal dan keluarga.
 5. Komponen literasi media
 Arus informasi yang disampaikan melalui media tidak bisa diterima mentah-mentah begitu saja.
 Seringkali, Bapak/Ibu mendapatkan berita hoax yang menyesatkan. Oleh karena itu, komponen literasi media ini harus
melibatkan pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan sosial.
 6. Literasi visual
 Komponen literasi visual membutuhkan peran aktif pendidikan formal dan lingkungan sosial.
Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah

 Berikut adalah beberapa contoh kegiatan literasi di sekolah


beserta penjelasannya yang perlu kamu ketahui.
 1. Membaca senyap
 Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang
pertama mengajak siswa secara sadar untuk mengambil buku
sesuai dengan keinginannya di pojok buku dalam kelas.
 Setiap siswa dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda.
 Nantinya, seluruh siswa dapat membaca senyap atau membaca
dalam hati (diam) selama sekitar 10 menit. Setelah itu, siswa
dapat merangkum bacaan tersebut dalam durasi waktu 5 menit.
 2. Membaca dan mendengarkan bersama
 Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta
penjelasannya yang kedua adalah membaca dan
mendegarkan bersama.
 Iniartinya akan ada perwakilan seorang siswa
untuk membaca dan kemudian disimak oleh
siswa lainnya.
 Topik dan bahan bacaan yang didengar sama,
namun siswa diminta untuk dapat
menyimpulkan cerita yang didengar dengan
kalimat berbeda.
 3. Mendengarkan guru bercerita
 Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta
penjelasannya yang ketiga adalah mendengarkan
guru bercerita. Peran seorang guru memang
berperan penting di dalam kegiatan literasi di
sekolah.
 Kegiatan literasi yang ketiga adalah mendengarkan
guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring.
Setelah mendengarkan guru bercerita, siswa
diminta untuk merangkum cerita tersebut.
 4. Mendengarkan siswa bercerita
 Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta
penjelasannya yang keempat adalah
mendengarkan siswa bercerita. Kegiatan
literasi keempat ini bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas.
 Dimana ada perwakilan siswa yang membaca
cerita secara lisan di muka kelas, kemudian
siswa lainnya bertugas untuk meresume.
Cerita yang dibaca bersifat faktual atau cerita
fiksi.
 5. Menyimak video pembelajaran
 Kegiatan literasi kelima adalah menyimak video pembelajaran
yang ditampilkan oleh guru melalui LCD proyektor.
 Seluruh siswa menyimak video tersebut dan kemudian
merangkumnya dengan bahasa sendiri.
 6. Menyimak berita audio visual
 Kegiatan literasi keenam adalah menyimak berita aktual dan
faktual secara online atau memutar rekaman ulang berita di
muka kelas.
 Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume terkait
dengan konteks terjadinya peristiwa yang ada dalam berita
tersebut. Ketika meresume, siswa wajib menjelaskan
menggunakan rumus 5W+1H.
 7. Menyimak berita radio
 Kegiatan literasi ketujuh adalah menyimak berita radio dalam
bentuk audio.
 Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume. Sama
halnya dengan kegiatan literasi keenam tadi, siswa wajib
meresume dengan memuat beberapa pertanyaan konteks
peristiwa menggunakan rumus 5W+1H.
 8. Meresume kegiatan di hari libur
 Kegiatan literasi kedelapan adalah siswa meresume kegiatan
selama hari libur sekolah.
 Siswa diminta untuk menuliskan pengalaman selama berlibur,
mengingat setiap siswa tentu memiliki pengalaman berbeda
dalam berlibur.
 9. Siswa menulis predikasi cerita
 Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis predikasi cerita.
Dimana guru menampilkan gambar, sedangkan siswa
bertugas untuk menuliskan prediksi cerita dari gambar
tersebut.
 Satu gambar diceritakan secara tertulis oleh siswa dan
melanjutkan ceritanya sampai akhir.
 10. Siswa menulis prediksi berita
 Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis prediksi berita.
 Dimana guru menampilkan contoh kasus dalam bentuk
gambar, sedangkan siswa bertugas untuk menuliskan
prediksi beritanya termasuk latar dan konteks peristiwanya.
 11. Menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman
 Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk menulis
cerita pendek sebanyak tiga paragraf.
 Siswa dapat menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman
masing-masing. Melalui tiga paragraf yang ditulis dapat
memberikan kesan unik pada setiap tulisan masing-masing
siswa.
 12. Menciptakan puisi
 Kegiatan literasi selanjutnya adalah menciptakan puisi. Seperti
yang kita ketahui, puisi juga menjadi bagian dari literasi.
 Siswa dapat menulis puisi secara bebas sesuai dengan
kesukaan masing-masing.
 13. Mendengarkan guru berpuisi dan siswa memprosakan
 Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk
mendengarkan puisi yang dibacakan oleh guru di muka
kelas.
 Kemudian, siswa bertugas untuk memprosakan isi dari puisi
tersebut sesuai kemampuan.
 14. Membaca puisi dan menentukan pesan penyair
 Kegiatan literasi keempat belas ini bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas.
 Dimana ada perwakilan siswa yang membaca puisi di muka
kelas, kemudian siswa lainnya bertugas untuk menentukan
amanat dari puisi tersebut.
15. Menyimak gambar
Contoh kegiatan literasi di sekolah
beserta penjelasannya yang terakhir
adalah menyimak gambar seri yang
ditampilkan oleh guru. Kemudian,
siswa wajib menuliskan arti gambar
tersebut dalam bentuk cerita.
Contoh Program Kegiatan Literasi Sekolah Tingkat SD

 1. Buat jadwal
 Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat program kegiatan literasi sekolah yang efektif adalah dengan
membuat jadwal pelaksanaan. Jadwal yang dibuat bisa berupa kunjungan perpustakaan pada hari dan jam tertentu.
 Para guru dapat meminta para siswa untuk membaca dan menulis resume untuk setiap buku yang dibaca, kegiatan ini
memberikan mereka kepemilikan atas jadwal tersebut. Ini akan membantu para siswa belajar literasi lebih mudah dan
menyenangkan.
 Selain kunjungan perpustakan, para guru dapat membuat jadwal kegiatan berupa membaca dan menulis di kelas
dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan asosiasi kata.
 Asosiasi kata adalah teknik ampuh yang sebagian besar diterapkan di kelas ketika para siswa masih belajar membaca.
 Namun, asosiasi kata juga sangat berguna ketika siswa diharuskan membaca teks tentang topik yang kompleks atau
mata pelajaran baru.
 Dengan teknik ini, siswa akan mengaktifkan kosa kata yang tepat yang dibutuhkan untuk mengolah teks. Bagaimana
cara menggunakan asosiasi kata? Ada dua cara.
 Pertama, kamu dapat menggunakan kata-kata abstrak di mana siswa perlu menemukan kata-kata dengan arti yang
mirip atau contoh di mana kata yang sama akan memiliki arti yang berbeda.
 Cara lain adalah agar siswa mencocokkan kata dengan definisi atau penerapan praktis dari kata tersebut tanpa
mengubah artinya.
 Pastikan saja bahwa semua kata yang digunakan dalam tugas asosiasi kata melengkapi bahan bacaan dan
mengaktifkan kosa kata siswa yang akan membantu mereka membaca teks secara efektif.
 2. Membaca dan Mendengarkan Bersama
 Kegiatan membaca bersama bisa dilakukan untuk siswa SD. Perlu
diketahui bahwa ada sesuatu yang istimewa terkait mendengarkan
buku yang dibacakan secara lantang.
 Membaca bersama dapat menarik perhatian dengan cara yang
unik. Siswa dapat mendengarkan guru membaca buku atau
mendengarkan salah satu siswa membaca di depan kelas dan siswa
lain membuat resume dari apa yang temannya baca.
 Kegiatan ini bisa dilakukan seminggu sekali atau lebih tergantung
dengan kesepakatan guru dan siswa.
 Menikmati buku bacaan yang bagus merupakan motivasi yang
bagus untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis yang
lebih baik.
 Ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri para siswa untuk
menceritakan kembali buku yang mereka baca.
 3. Diskusi
 Yang tidak boleh dilewatkan dalam membuat gerakan literasi sekolah
adalah diskusi. Kegiatan diskusi dalam program literasi sekolah sangat
penting. Diskusi sebelum membaca dan setelah membaca sangat
penting.
 Dalam kegiatan diskusi ini, para guru mengarahkan siswa untuk  bahan
bacaan dengan menawarkan beberapa informasi tentang topik tersebut
dan membentuk ekspektasi tentang apa yang seharusnya dibahas dari
materi tersebut.
 Setelah membaca, siswa dan guru dapat berdiskusi. Siswa akan memiliki
kesempatan untuk mendengar pendapat yang berbeda.
 Misalnya, apa yang diketahui teman sekelas lainnya tentang topik
tersebut, yang secara alami merangsang keingintahuan mereka dan
membawa topik tersebut ke tingkat yang lebih konkret dan dapat
dipahami bersama.
4. Survei Teks
 Ini juga penting, survei tekst merupakan kegiatan program literasi yang ampuh untuk siswa karena
mengajarkan mereka cara mengidentifikasi nilai teks setelah membaca dan membuat resume.
 Dengan kata lain, selama belajar, siswa diharapkan untuk melakukan pekerjaan mandiri, membaca banyak
buku atau artikel akademis, dan yang terpenting adalah menyaring informasi yang relevan.
 Melakukan survei teks sebelum menginvestasikan banyak waktu untuk membaca teks lengkap, sangat
penting bagi siswa. Untuk melakukannya begini caranya:
 Bagikan kepada siswa sepuluh makalah yang mendekati topik yang guru pilih dari sudut yang berbeda
atau diskusikan penyebab, efek, atau konsekuensi yang berbeda, dan seterusnya.
 Tetapkan setiap siswa tugas khusus tentang apa presentasi mereka seharusnya, dan minta mereka
mendasarkannya pada informasi dari makalah.
 Sekarang, beberapa makalah bahkan tidak membahas subtopik yang perlu diambil beberapa siswa. Inilah
sebabnya.
 Kecuali mereka ingin membaca semua 10 atau 15 makalah, mereka perlu mensurvei untuk menemukan
mana yang paling cocok untuk tugas mereka.
 Survei melibatkan melihat penulis, judul, abstrak dan kata kunci (jika tersedia), judul bab, sub judul,
tanggal, dll. Pada dasarnya, semua informasi yang menonjol dan digunakan untuk menguraikan teks.
 Ini adalah teknik yang sangat bermanfaat karena hanya membutuhkan waktu 5-10 menit dan menghemat
banyak waktu.
 5. Simak Video Pembelajaran
 Tahukah kamu bahwa menonton video seperti film, tutorial dan
presentasi visual animasi  merupakan cara yang bagus untuk
membuat siswa tertarik untuk membaca teks tentang topik
tertentu.
 Para siswa akan lebih mudah memahami maksud dari apa yang
dijelaskan melalui tayangan visual melalui video.
 Melihat video pendek akan memudahkan para siswa memiliki
gambaran tentang apa yang sedang mereka baca. Cara ini
membantu untuk mengingat dan memahami tulisan yang dibaca
oleh para siswa.
 Dengan begitu para siswa akan lebih mudah dalam membuat
resume dari bacaan dan video yang yang ditugaskan untuk
mereka.
 6. Penulisan Ringkasan (Resume)
 Menulis ringkasan buku yang baru saja di baca siswa bisa
dijadikan sebagai kegiatan dari program literasi sekolah.
 Penulisan ringkasan adalah tugas bertingkat dengan intruksi
atau topik tertentu, namun ini mungkin akan lebih membantu
jika kegiatan ini menjadi kebiasaan.
 Membuat resume tidak harus panjang dan mendetail, tapi lebih
tepatnya untuk melatih keterampilan siswa untuk
mengekstraksi informasi berharga dari teks yang mereka baca.
 Dari resume yang dibuat para siswa, guru dapat mengevaluasi
seberapa banyak siswa telah memahami materi dan jenis
informasi apa yang mereka fokuskan.
Contoh Soal Literasi

 Berikut ini beberapa contoh soal ANBK kelas 5 SD 2022 bagian literasi.
 Paragraf berikut ini merupakan sumber untuk menjawab pertanyaan nomor 1-3. Bacalah dengan seksama!
 Kembar tapi Beda
 Mereka terlihat sama namun sebenarnya berbeda. Dari suaranya pun pasti kamu akan menganggapnya sama.
Ya, itulah kambing dan domba, hewan berkaki empat yang banyak dan mudah ditemui di mana pun.

Perbedaan keduanya terletak pada bulu kambing yang lurus sementara bulu domba ikal. Perbedaan kedua
terletak pada bentuk tanduknya.
 Hewan serupa namun tak sama selanjutnya adalah katak dan kodok. Banyak yang menyebut bahwa kedua
hewan amfibi ini sama saja. Padahal, jelas-jelas berbeda.

Katak lebih ramping, kulit berlendir dan lembap, dan kakinya memiliki selaput. Semantara kodok, kulitnya
kering dan kasar, dan kukunya bercakar.
 Selanjutnya hewan yang kembar tapi beda adalah penyu dan kura-kura. Meski sama-sama melata dan memiliki
tempurung, dua hewan ini jelas berbeda.

Penyu memiliki empat kaki yang mirip sirip sehingga bisa berenang, sementara kura-kura empat kakinya bisa
membuatnya berjalan di daratan dengan baik.
Contoh Soal 1

 Kelompok hewan berikut, manakah yang serupa tapi tidak sama?


 A. Ular, buaya, dan singa
 B. Semut, jerapah, dan gajah
 C. Singa, buaya, dan anoa
 D. Kucing, kadal, dan kukang
 E. Kura-kura dan penyu
Contoh Soal 2

 Ciri-ciri utama dari seekor katak yang tepat adalah…


 A. Tubuh ramping, kaki berselaput, kulit lembab dan berlendir
 B. Tubuh lebar, kaki berkuku, kulit kering
 C. Tubuh panjang, kaki memiliki cakar, kulit kadang kering kadang lembab
 D. Tubuh pendek, kaki berselaput, kulit kering dan lembap
 E. Tubuh besar, kaki berselaput, kulit kering
 Jawaban: A. Tubuh ramping, kaki berselaput, kulit lembab dan berlendir
Contoh Soal 3

 Ciri-ciri utama dari hewan kambing yang benar adalah…


 A. Kaki empat, bertanduk, bulu ikal
 B. Kaki empat, bertanduk, bulu lurus
 C. Kaki dua, bertanduk, bulu ikal
 D. Kaki empat, bertanduk, tak berbulu
 E. Kaki empat, bertanduk, berbulu sebagian badan
 Jawaban: B. Kaki empat, bertanduk, bulu lurus
Apa Itu Numerasi ?

 Numerasi adalah kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan


berhitung dalam kehidupan sehari-hari dan menginterpretasikan informasi kuantitatif
yang ada di sekitar kita. Kemampuan ini dibuktikan dengan adanya rasa nyaman
terhadap bilangan dan kepandaian dalam mengaplikasikan keterampilan matematika.

Baca artikel detikjabar, "Numerasi adalah: Apa Itu, Contoh Soal, dan Cara
Mengasahnya" selengkapnya 
Apa Pentinya Numerasi

 Kemampuan numerasi penting untuk dimiliki semua orang, terutama bagi


generasi masa kini. Memiliki kemampuan numerasi mendorong mereka untuk
terampil menerapkan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari
dan ditujukan bagi kepentingan orang banyak.

 Literasi numerasi juga dianggap sebagai kecakapan hidup sehingga membantu


seseorang dalam memecahkan permasalah sehari-hari, baik itu di sekolah,
pekerjaan, rumah, dan lingkungan sosial.
Bagaimana Cara Meningkatkan Numerasi

 Menyediakan sarana yang berpengaruh dalam perkembangan numerasi


 Membangun lingkungan yang mendukung growth mindset tentang numerasi
 Diterapkan melalui program sekolah
 Menekankan pentingnya proses pemodelan dan penalaran saat memecahkan masalah
Bagaimana Contoh Soal Numerasi
 Sampah anorganik membutuhkan waktu lama untuk terurai dibandingkan dengan sampah organik. Proses
dekomposisi popok sekali pakai waktunya lebih lama daripada plastik, namun kurang dari kulit sintetis.
Berapa lama waktu kemungkinan dekomposisi popok sekali pakai?

A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun

Jawaban:

Perhatikan data pada diagram batang yang terlampir di atas.

Dekomposisi sampah plastik membutuhkan waktu selama 400 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi
pokok sekali pakai lebih lama dibandingkan plastik, maka dekomposisi popok membutuhkan lebih dari 400
tahun.

Dekomposisi sampah kulit sintetis membutuhkan waktu selama 500 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi
popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, maka waktu dekomposisi popok akan kurang dari 500 tahun.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dekomposisi popok sekitar 400 - 500 tahun. Berdasarkan hasil dari pencarian
jawaban, nilai yang mendekati adalah pilih D, yaitu 475 tahun.
Contoh Soal 1
 Erisa, Elle, dan Meryl sedang menjajal hobby baru mereka yaitu mengendarai sepeda motor.

Di sebuah tempat balap resmi, mereka saling mengadu kelihaian dengan menjadi yang tercepat.

Berikut ini data kecepatan mereka:


Erisa melaju dengan kecepatan 20 km/jam.
Elle melaju dengan kecepatan 25 km/jam.
Meryl melaju dengan kecepatan 30 km/jam.
 Dapat dilihat bahwa paling cepat sekarang adalah Meryl. Bagaimana cara agar Erisa bisa menjadi yang
tercepat?
 A. Elle dan Meryl menaikkan kecepatan sebanyak 15 km/jam
 B. Elle dan Meryl mengurangi kecepatan sebanyak 10 km/jam
 C. Elle dan Meryl tetap di kecepatan masing-masing
 D. Elle dan Meryl mengurangi kecepatan sebanyak 15 km/jam
 E. Erisa menambah kecepatan sebanyak 10 km/jam
 Jawaban: D. Elle dan Meryl mengurangi kecepatan sebanyak 15 km/jam
Contoh Soal 2
 Apa yang harus dilakukan oleh Meryl agar bisa melaju bersama dengan Erisa?
 A. Menambah kecepatan sebanyak 10 km/jam
 B. Menambah kecepatan sebanyak 5 km/jam
 C. Menambah kecepatan sebanyak 15 km/jam
 D. Mengurangi kecepatan sebanyak 10 km/jam
 E. Mengurangi kecepatan sebanyak 15 km/jam
 Jawaban: C. Menambah kecepatan sebanyak 15 km/jam
Contoh Soal 3

 Berikut ini adalah jadwal sekolah semester baru bagi Dinda.

7 pagi bel berbunyi


7 – 9 pagi belajar di kelas
9 – 10 pagi belajar di lapangan olahraga
10 – 10.30 istirahat
10.30 – 12 siang pulang
 Apakah yang harus dilakukan Dinda pada jam 8 pagi?
 A. Mengikuti pelajaran di kelas
 B. Jajan di kantin
 C. Istirahat di UKS
 D. Mengobrol dengan Nisa
 E. Pulang ke rumah
 Jawaban: A. Mengikuti pelajaran di kelas
Sumber Bacaan
 https://hermananis.com/strategi-meningkatkan-literasi-numerasi-di-sekolah/
 https://www.aleepenaku.com/2022/04/contoh-program-literasi-sekolah.html
 https://bukunesia.com/program-literasi/
 https://www.mediaeducations.com/2021/09/program-literasi-sekolah-geraka
n.html
 https://www.penulisgarut.web.id/2021/03/contoh-program-literasi.html
 http://sdnpekunden.dikdas.semarangkota.go.id/page/gerakan-literasi-sekola
h
 https://www.detik.com/jabar/berita/d-6209373/numerasi-adalah-apa-itu-contoh-soal-da
n-cara-mengasahnya
.

Anda mungkin juga menyukai