Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siswa SMP N 1 Sukoharjo khususnya kelas 8D diharapkan mempunyai kemampuan untuk
membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancar untuk membacakan teks
berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan materi bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Standart Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan
membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca
teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan
kelompok.
Kenyataan yang ditemui di kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo sebagian besar siswanya pendiam dan
pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri
kemudian tampil dengan waktu kurang lebih 5 menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan
lancer apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peneliti tertarik untuk
meningkatkan keaktifan siswa kelas 8D SMP N 1 Sukoharjo dalam membacakan berita setelah melihat
kenyataan yang tepat saat proses belajar mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas
8D di SMP N 1 Sukoharjo dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar
terbaru.
36 Siswa-siswi di SMP N 1 Sukoharjo terdiri dari 16 Laki-laki dan 20 Perempuan. Dari 36 Siswa
dan Siswa kelas 8B terdapat 20 siswa yang bicaranya gugup, penjedaan berdasarkan kelompok kata
belum dipahami, banyak yang mengalami demam panggung serta ortikulasi kurang jelas saat
membacakan kata atau istilah dalam teks berita. Pada Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai dengan
judul “Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita Siswa Kelas 8D di SMP N 1 Sukoharjo Melalui
Media surat kabar terbaru”. Diharapkan siswa kelas 8D mempunyai kemampuan yang maksimal. Agar
kemampuan membacakan teks berita dapat ditingkatkan oleh siswa maka peneliti menggunakan
media surat kabar terbitan terbaru.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah peningkatan kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar
siswa kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membacakan teks berita melalui media
surat kabar siswa kelas 8 di SMP N 1 Sukoharjo.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1.4.1 Siswa
Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancar dengan menggunkan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta lancer sehingga pendengar/orang lain dapat memahami informasi
teks berita yang dibacakan.
1.4.2 Guru
Guru dapat melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran dikelasnya agar selalu ada
peningkatan kualitas pembelajarannya. Selain itu, guru bisa mengukur kemampuan siswa dikelasnya
sesuai dengan materi yang disampaikan di sekolah.

1.4.3 Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat memperhatikan, memfasilitasi dan menyalurkan bakat siswa
yang berprestasi dalam kegiatan membacakan teks berita. Siswa dapat diikutkan lomba pidato, penyiar
radio dan MC.

1.5 Hipotesis Tindakan


Apabila proses belajar mengajar di kelas dilakukan dengan cara menerapkan pembelajaran
melalui media surat kabar terbaru maka kemampuan membacakan teks berita akan meningkat karena
pada awal pembelajaran, siswa sudah tertarik ingin mengetahui apa peristiwa yang terjadi akhir-akhir
ini.

1.6 Ruang Lingkup


Penelitian yang dilakulan ini mengacu pada silabus SMP kelas 8 Semester genap (2) dengan
Standart Kompetensi “Siswa Mampu Memahami Wacana Tulis Dengan Membaca Ekstensif, Membaca
Intensif Dan Membaca Nyaring” dangan Kompetensi Dasar “membacakan teks berita dengan intonasi
yang tepat, artikulasi dari volume suara yang jelas serta penyediaan kata kelompok”. Pembelajaran
materi ini disediakan waktu dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam tatap muka.

1.7 Definisi Operasional


1.7.1 Peningkatan adalah proses atau cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya
1.7.2 Kemapuan adalah kesanggupan,kecakapan dan kekuatan.
1.7.3 Membacakan adalah membaca nyaring (melisankan tulisan).
1.7.4 Teks berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
1.7.5 Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk.
1.7.6 Surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas bertuliskan berita-berita dan sebagainya.
1.7.7 Artikulasi adalah proses pembentukn bunyi oleh alat-alat ucap.
1.7.8 Volume adalah tinggi rendahnya suara.
1.7.9 Intonasi adalah lagu kalimat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kemampuan Membaca


Membaca merupakan kegiatan/keterampilan berbahasa. Menurut D.P. Tampubolon (1987 : 3)
Dalam Pendidikan Bahasa Terdapat Empat Kemampuan Pokok Yang Yang Harus Dibina Dan
Dikembangkan Yaitu Menyimak, Berbicara, Membaca, Dan Menulis. Dua kemampuan pertama terdapat
dalam komunikasi lisan dan dua terakhir adalah komunikasi tulisan.
Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian
atau komponen dari komunikasi tulisan.
D.P. Tampubolon (1987 : 7 )menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah ketepatan
membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan
penguasaan teknik-teknik membaca efisien.

2.2. Teks Berita Pada Surat Kabar


Surat kabar sebagai bacaan yang paling umum dalam masyarakat terutama masyarakat modern,
mengandung berbagai si (informasi) yang perlu bagi para pembaca. Secara umum isi utama surat kabar
dapat dibagi atas jenis-jenis pokok berikut yaitu berita, opini, iklan, pembentukan,dan diksi. (D.P.
tampubolon).
Mendefisinikan berita dengan tepat tidaklah mudah, walaupun bagian terbesar dari isi surat kabar
umumnya adalah berita. Namun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa berita ialah laporan
yang benar dan pada waktunya tentang suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarkat, tentang suatu
pendapat atau pikiran baru, atau tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta
perlu bagi pembaca umumnya cirri-ciri berita adalah factual (berupa kenyataan-kenyataan sebenarnya),
objektif (tidak bercampur dengan pendangan pelapor sendiri) menarik, dan perlu atau berguna bagi
umum.. mengandung pokok-pokok berita 5 W yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where
(dimana), Why (mengapa) dan 1 H yaitu How (bagaimana).

2.3. Membacakan Teks Berita


Membaca teks berita. Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk mendapatkan
informasi yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita adalah membacakan teks mengenai
sebuah berita pada orang lain atau pendengar. Membaca yang terampil tidak akan membacakan teks
kata demi kata, tetapi dia akan membaca berdasarkan kelompok-kelompok kata yang mengandung
satuan-satuan pengertian yang berupa ide-ide atau konsep-konsep.
Dalam membacakan teks berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mencapai hasil
dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar dapat memehami isi berita yang disampaikan tanpa
adanya kesalahan tafsir dan kesulitan lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :
a. Pemahaman terhadap berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum membacakan berita untuk
orang lain, pembaca berita harus memahami benar isi berita yang akan dibacakan
b. Mengumpulkan isi berita secara utuh.
c. Penggunaan volume suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau pendengar.
d. Penerapan intonasi dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimat-kalimat berita sehingga tidak
menimbulkan kesalahan penafsiran.
e. Memberikan penjedaan yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan pengelompokan kata.
f. Memberi penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.
Pada penelitian ini Bahasa lisan yang digunakan adalah ragam bahasa resmi atau ragam bahasa
baku. Dalam membacakan teks berita antara pembaca dan pendengar adalah resmi sehingga bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku. Untuk menjadi pembicara berita yang baik, disamping harus
menguasai masalah, kita pun harus memperhatikan keberanian. Keberanian merupakan hal yang
sangat mendasar. Tanpa keberanian atau keberanian setengah-setengah akan mengakibatkan
kekacauan dalam membacakan teks berita. Disamping itu sebagai pembaca berita harus mempunyai
penampilan yang meyakinkan sehingga pndengar percaya dan terkesan. Hal ini akan membantu kita
membentuk rasa percaya diri. Oleh sebab itu, sebagai seorang pembicara kita harus berusaha
berpenampilan meyakinkan. Penampulan yang meyakinkan meliputi penampilan lahir dan penampilan
batin. Penampilan lahir dan batin ini meliputi pancaran suasana batin pada suara, wajah, dan gerak-
gerik serta pancaran lahir dari busana, aksesoris dan rias wajah. Dalam suasana khidmat saat
membacakan teks berita, kita harus berpenampilan teduh dan berwibawa.

2.4. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita
Kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum memenuhi harapan
guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang kurang menarik atau pembelajaran yang
dilaksanakan secara konvensional, misalnya anak ditugasi didepan kelas. Hasil yang didapat kurang
maksimal, siswa sukar member jeda kalimat-kalimat berdasarkan kelompok kata saat membacakan
teks berita, intonasi yang kurang tepat, artikulasi dan volume suara yang kurang jelas.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan pembelajaran yang tepat agar kemampuan membaca siswa
berhasil secara maksimal. Pembelajaran yang diinginkan untuk menghidupkan kelas saat membacakan
teks berita adalah penggunaan media surat kabar terbaru yang sedang hangat dibicarakan dan sesuai
dengan jiwa remaja siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian membacakan teks berita ini sebagai berikut :
a. Siswa dimotifasi dengan materi membaca teks berita dan kaitannya dengan kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
b. Guru membentuk kelompok kerja. Selama kerja kelompok pembelajaran tampak dengan adanya :
o Mengadakan diskusi antar teman dalam kelompok
o Menggunakan model yaitu temannya sendiri sebagai contoh dalam pembelajaran
o Memberikan saran kepada teman
c. .Guru memotifasi kelompok yang belum bekerja secara maksimal.
Dari langkah-langkah pembelajaran ini dapat membantu tugas akhir berupa penilaian-penilaian
kemampuan membacakan teks berita.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Dan Tempat Penelitian


Kelas yang akan diteliti adalah kelas 8 D di SMP N 1 Sukoharjo. Peneliti memilih kelas ini karena
sebagian besar siswanya pendiam dan agak pasif, sehingga penulis ingin mengubah sikap dari pendiam
dan pasif menjadi agresif, pemberani dan aktif. Kelas tersebut terdapat 36 siswa yang terdiri dari 16
orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan latar belakang ekonomi dan social yang berbeda-beda.

3.2 Rancangan Penelitian


Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti selain menyiapkan pengajaran diantaranya silabus dan
system penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan instrument yang
diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diantaranya lembar observasi, lembar penilaian kegiatan
siswa, dan lembar freldnote.
Refleksi awal dilakukan dengan mengadakan pengamatan pendahuluan yang digunakan untuk
menetapkan dan merumuskan rencana tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan awal ditemukan
indikato-indikator yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam
oleh tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam penggubng karena
takut kurang tepat saat membacakan teks berita, apalagi membacakan didepan kelas dan diberikan
penilaian. Bila tiba gilirannya banyak yang memilih tampil terakhir. Komentar-komentar yang
diungkapkan siswa lainsaat salah satu temannyamembacakan teks berita, juga berpengaruh terhadap
mental siswa yang bersnagkutan. Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai
sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran, dan prilaku siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks
berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas dikelas 8 D masih kurang.

3.2.1 rencana tindakan


Rencana-rencana tindakan yang akan peneliti lakukan saat pembelajaran. Membacakan teks
berita adalah :
a. Mempersiapkan perangkat pembelajran.
b. Menjelaskan kegiatan kepada siswa.
c. Mengelompokkan siswa perbangku dalam beberapa kelompok. Satu kelompok dua anggota untuk
berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan informasi yang tepat, artikulasi dan volume
suara yang jelas.
d. Membagikan lembaran berisi kutipan teks berita terhangat pada masing-masing anggota kelompok.
e. Agar ada tanggung jawab dari kelompok maka setiap kelompok diberi lembar kerja siswa yang isinya
mengevaluasi teman yang membacakan teks berita dengan format penilaian yang dibagikan.
f. Masing-masing anggota kelompok berlatih membacakan teks berita sambil memperhatikan intonasi
yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
g. Siswa secara bergiliran dan acak dipanggil oleh guru untuk membacakan teks berita didepan kelas.
h. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa yang ditunjuk membacakan teks berita
didepan kelas.
i. Mempersiapkan lembar field note (untuk guru peneliti).
j. Mempersiapkan format penilaian yang akan digunakan untuk menilai setiap siswa yang tampil yang
selanjutnya bisa dipakai untuk mengukur kemampuan membacakan teks berita. Fokus penilaiannya
menggunakan teks perbuatan (persentasi didepan kelas) dengan kriteria ketepatan intonasi, kejelasan
artikulasi dan volume suara.

3.2.2. Observasi
Penelitian dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung didalam kelas. Penelitian pertama
dilakukan pada saat latihan membacakan teks berita yang dilakukan siswa dengan anggota
kelompoknya. Penelitian kedua dilaksanakan pada saat masing-masing siswa secara giliran dan acak,
mempresentasikan didepan kelas dengan persediaan waktu kurang lebih 5 menit.
Pengamatan dari kegiatan pembelajaran membacakan teks berita dengan cara mengevaluasi
semua data mulai dari lembar observasi, lembar field note dan daftar penilaian individu.

3.2.3. Refleksi
Dari tahap pelaksanaan dan pengamatan akan didapatakan bebarapa hasil yang akan
menunjukan siapa yang bagus, siapa yang mampu, cukup mampu, kurang mampu dan tidak mampu
dalam kegiatan membacakan teks berita berdasarkan penyedaan kelompok kata, intonasi yang tepat,
artikulasi dan volume suara yang jelas. Dari pelaksanaan dari pengamatan dicari kelemahan-kelemahan
yang menyebabkan kurang optimal aatau ingin meningkatkan hasil dari siklus pertama.

3.3 Pengumpulan data instrument penelitian


3.3.1 Observasi
Data dalam penelitian ini dikumpulkan penilaian individu yang di laksanakan setelah kegiatan
pembelajaran membacakan teks berita berlangsung dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek yang
dinilai saat membacakan teks berita adalah penjedaan kelompok kata ketepatan intonasi, kejelasan
artikulasi dari volume suara.

3.3.2 Tes
Tes di lakukan peneliti saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk membacakan teks
berita di depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain memberikan penilaian dan komentar terhadap
ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suaranya.

3.3.3 Field note


Data yang di ambil untuk mengikuti field note adalah kejadian-kejadian yang di amati selama KBM
berlangsung pengisian di kerjakan oleh peneliti.

3.3.4 Wawancara
Wawancara di lakukan secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang dengan cara menanyaka
kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di depan kelas.

3.3.5 Analisis Data


Data di peroleh dari hasil observasi peneliti kemudian di rangkum. Data ini di pakai untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita.
Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan teks berita melalui media surat kabar
menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara. Skala yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Antonasi Artikulsi Volume Jeda

Skala Penilaian :
10 – 50 = Kurang mampu
51 – 70 = Cukup mampu
71 – 100 = Sangat mampu/baik
Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi
yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah :
200 – 250 = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.
251 – 300 = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.
301 – 400 = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.

Anda mungkin juga menyukai