Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Jaya Saputra
NPM : 2051099
UAS Peliputan dan Penulisan Berita

1. Tahapan wawancara yang efisien dan efektif dalam menggali data untuk berita :
1. Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan riset
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum wawancara adalah riset. Carilah sebanyak-
banyaknya informasi mengenai narasumber sebagai bahan rujukan untuk membuat daftar
pertanyaan. Setelah itu, bacalah semua hasil pencarianmu dan susunlah sebuah daftar
pertanyaan. Buatlah minimal 15 pertanyaan dengan tipe jawaban terbuka, artinya jawaban
dari pertanyaan tersebut bukan sekadar ya atau tidak
2. Mempersiapkan diri sebelum wawancara
Selain daftar pertanyaan, peralatan yang perlu kamu persiapkan sebelum wawancara adalah
buku, pensil, serta alat perekam. Sebagai catatan, kamu harus meminta izin terlebih dulu
kepada narasumber bila hendak merekam wawancara. Datanglah lebih awal ke lokasi
wawancara agar kamu memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Manfaatkan waktu yang
ada dengan mengamati dan mencatat kondisi sekitar. Hasil pengamatanmu nantinya
dicantumkan untuk menggambarkan situasi ketika wawancara berlangsung.
3. Menggunakan gaya yang berbeda untuk berbagai wawancara
Seperti halnya gaya tulisan, gaya berkomunikasi dalam wawancara juga bervariasi. Seorang
jurnalis harus mampu menemukan gaya dan nada bicara yang sesuai dengan latar belakang
narasumber. Misalnya, wawancara dengan orang-orang yang lewat di jalan dilakukan
dengan gaya yang santai karena mereka biasanya merasa gugup saat dihampiri
oleh wartawan. Sebaliknya, wawancara dengan pebisnis atau petinggi negara dilakukan
dengan gaya yang lebih formal.
4. Melakukan wawancara sesuai panduan
Setelah memastikan semua kebutuhan untuk wawancara telah siap, kamu bisa langsung
memulainya. Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam melakukan
wawancara:
• Bersikap sopan terhadap narasumber
• Membuat kontak mata ketika mengajukan pertanyaan
• Bertanya ketika terdapat ucapan narasumber yang tidak dimengerti
• Mendengarkan jawaban narasumber dengan saksama
• Memberikan jeda bagi narasumber untuk memikirkan jawabannya
Biasanya, satu pertanyaan yang kamu ajukan saat wawancara dapat merembet ke pertanyaan
lain. Ini tidak menjadi masalah, yang terpenting kamu mencatat inti jawaban narasumber
sehingga kamu tidak perlu menanyakan hal yang sama lagi.
5. Pertahankan alur wawancara
Menjaga flow atau alur wawancara adalah hal lain yang menantang seorang reporter. Kamu
ingin menciptakan keseimbangan antara percakapan dengan narasumber dan mengajukan
pertanyaan. Hal ini tidak hanya agar narasumber merasa nyaman namun juga semakin
terbuka dengan pertanyaan yang akan kamu ajukan. Karena itu saat narasumber menjawab
pertanyaanmu pikirkan lah apa yang akan kamu tanyakan selanjutnya dan mengapa. Buatlah
alur pertanyaan tampak alami dan pikirkan transisi.
6. Bertanya atau meminta secara spesifik
Beberapa orang yang menjadi narasumber terkadang tidak memberikan jawaban yang kamu
harapkan. Meski demikian, kesalahan ini tidak selalu berasal dari mereka. Mereka mungkin
tidak mengetahui jawaban seperti apa yang sebenarnya kamu inginkan. Jadi, cobalah
bertanya atau meminta secara spesifik. Misalnya, kamu dapat berkata, “Tolong jelaskan
bagaimana kronologi peristiwanya” atau “Apa pesan Anda kepada masyarakat terkait
peristiwa ini”.
7. Mencatat poin penting dalam jawaban narasumber
Meski menggunakan alat perekam sekalipun, kamu tetap harus membuat catatan. Kamu
tidak perlu mencoba menulis setiap kalimat yang diucapkan karena hal ini akan
memperlambat proses wawancara. Cukup tuliskan poin-poin penting dalam jawaban
narasumber. Usai wawancara, tuliskan semua detail tersebut dalam bentuk narasi sesegera
mungkin. Sertakan detail berupa suasana dan peristiwa yang terjadi selama wawancara.
2. Struktur berita lugas

1. Judul berita [Title atau head]


Judul harus ringkas, mencerminkan isi, menarik dan sebaiknya berupa kalimat aktif yang terdiri
dari subjek, predikat dan objek.

Contohnya, Presiden Joko Widodo Resmikan Palapa Ring. Pada contoh ini, subjeknya
adalah Presiden Joko Widodo, Predikatnya resmikan dan objeknya adalah Palapa ring.
Selain itu, untuk membuat judul berita yang lebih hidup atau menarik perhatian, lazim dibuat
dengan menghilangkan prefiksme atau prefiks ter- yang ada pada verba atau kata kerjanya.

2. Teras berita (Lead)


Teras berita adalah bagian paling penting dari sebuah berita yang ditempatkan di paragraf
pertama dibawah judul berita.
Ada beberapa pedoman dalam menulis teras berita, salah satunya bisa dilihat pada poin dibawah
ini:
• Dapat terdiri lebih dari satu kalimat tapi jangan melebihi tiga kalimat
• Teras berita tidak boleh lebih dari 30-45 kata. Jadi teras berita yang singkat hanya terdiri
dari 25 kata atau kurang dari itu
• Tidak memuat semua unsur 5W + 1 H. Biasanya, dalam teras berita hanya
unsur what, Who, where dan when saja. Sementara, unsur why dan How baru ditulis
pada isi berita
Kadang, teras berita sering dimulai dari unsur who karena selalu menarik perhatian pembaca.
Terlebih jika unsur Who itu adalah tokoh penting atau figur publik.

3. Badan berita (Body)


Badan berita atau isi berita adalah penjabaran atau perincian yang lebih luas dari teras berita.
Unsur yang ada di badan berita terdiri dari Why dan Who.
Contoh, anda sedang menulis berita tentang peristiwa kecelakaan. Jika pada teras berita anda
sudah jabarkan apa, siapa, kapan dan di mana peristiwa itu terjadi, selanjutnya pada body berita
tinggal jabarkan kenapa dan bagaimana peristiwa kecelakaan itu terjadi.

4. Penutup/Kaki (Leg)
Penutup berita dapat berupa sumber berita, yaitu penutup berita yang berisi komentar saksi
kejadian atau komentar para ahli. Bagian ini sifatnya opsional/fakultatif (bisa ada bisa tidak).
Dalam praktiknya, source sering terdapat di beberapa tempta, baik di teras maupun di tubuh
berita. Terkadang, penutup itu berupa tambahan berita yang relevan/berita terkait.

3. Berita

Fasilitas Ruang Baca Ilmu Komunikasi UNBARA


bantu tunjang aktivitas belajar mahasiswanya
Jumat, 13 Mei 2022 09.00 WIB

Penulis : M. Jaya Saputra

UNBARA (Universitas Baturaja) sebagai Universitas terbaik di Baturaja yang berada di Jl. Ratu
Penghulu No.2301, Karang Sari, Baturaja, Tj. Baru, Kec. Baturaja Timur menyediakan saran
prasarana yang memadai dalam menunjang aktivitas belajar mengajarnya. Salah satunya ialah
ruang baca pada program studi ilmu komunikasi.

Ruang baca prodi ilmu komunikasi dilengkapi dengan 850 judul buku ilmu komunikasi, jurnal
penelitian, laporan PKL dan KKN, serta skripsi ilmu komunikasi

“Ruang baca prodi ilmu komunikasi setiap semsternya mendapatkan sumbangan buku dari para
alumni. Prodi juga terus berusaha untuk meningkatkan fasilitas ruang baca, salah satunya adalah
menyediakan online katalog (OPAC) yang dapat digunakna untuk melihat data buku yang
dibutuhkan melalui aplikasi komputer” kata pengelola ruang baca prodi ilmu komunikasi, Merita
Auli, M.I.Kom, Kamis (13/05/2022)

Menurut salah satu mahasiswi prodi ilmu komunikasi, Putri dan teman-temannya merasa sangat
terbantu dengan adanya ruang baca ini.
“Saya dan beberapa teman sering menghabiskan waktu senggang di ruang baca prodi untuk
membaca dan mencari bahan tugas kuliah. Ruang baca prodi ini menyediakan buku yang cukup
variative dan ruangan yang nyaman”.

Anda mungkin juga menyukai