PRAKARSA PERUBAHAN
Prakarsa perubahan merupakan upaya atau inisiatif untuk membuat perubahan serta
mengatasi masalah melalui tindakan kelompok atau tindakan individu. Hal tersebut, dapat
melibatkan tindakan politik, sosial, atau ekonomi untuk memperbaiki keadaan atau mempengaruhi
perubahan yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau mengembangkan kapasitas
sebuah lembaga atau komunitas sasaran perubahan baik dari segi sosial, ekonomi, politik, dan
lingkungan. Selain itu, prakarsa perubahan yang akan diterapkan pada sebuah lembaga akan
dijadikan sebagai pencetak generasi yang kompeten dalam bidang-bidang tertentu. Maka dari itu,
prakarsa perubahan merupakan poin penting dalam hal yang akan diperbaiki atau dikembangkan
kapasistasnya.
Di era milenial saat ini banyak generasi muda penerus bangsa yang belum melek literasi.
Hal tersebut masih menjadi problematika karena negara sangat membutuhkan masyarakatnya yang
mumpuni dalam literasi. Bahkan kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan
pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu
pengetahuan yang didapat, sedangkan ilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh
dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang semangat mencari ilmu
pengetahuan, maka akan semakin tinggi peradabannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi
generasi muda untuk dibiasakan dalam budaya literasi agar dapat menciptakan masyarakat yang
kaya akan pengetahuan dan terbiasa untuk berpikir kritis.
Menumbuhkan minat literasi bagi siswa sangat penting karena dapat memberikan manfaat
baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Dalam kompetensi akademik, minat literasi
yang tinggi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan minat literasi yang
tinggi dapat membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran dengan lebih baik serta
dapat membantu mereka menjadi lebih fokus dan produktif dalam belajar. Dari segi non-akademik,
literasi membantu siswa memahami informasi secara umum dalam kehidupan sehari-hari dan
mempertimbangkan pandangan yang berbeda serta membantu mereka mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang bijak. Masyarakat Indonesia masih lebih
banyak didominasi oleh budaya komunikasi lisan atau budaya tutur. Masyarakat cenderung lebih
senang menonton HP dengan update status dan mengikuti siaran televisi daripada membaca
(Suswandari, 2018)
Menyikapi hal tersebut, di sekolah mulai mengadakan program yaitu Gerakan literasi
sekolah. Kegiatan literasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Di sekolah, literasi dapat
dilakukan di jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, di dalam kelas, di luar kelas, di
perpustakaan, di kantin, di mana saja yang masih dalam lingkungan sekolah. Tempat yang nyaman,
terdapat fasilitas baca tulis, dan mudah dijangkau oleh siswa dapat lebih mempermudah siswa
untuk melakukan kegiatan literasi. Pojok kelas sering menjadi tempat yang kurang produktif,
tempat yang jarang terjamah, tidak terurus, dan biasanya berantakan karena lebih sering untuk
meletakkan alat-alat kebersihan kelas. Padahal, pojok kelas ini merupakan tempat yang mudah
dijangkau dan dapat diberdayakan untuk hal-hal positif, salah satunya bisa digunakan sebagai
tempat untuk membaca dan menulis siswa atau sebagai pojok literasi. Pojok literasi sejalan dengan
gerakan literasi sekolah yang merujuk pada gerakan literasi nasional yang diluncurkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kita sejak tahun 2015. Pojok literasi dapat dimanfaatkan
oleh siswa untuk menggali pengetahuan, mencari ilmu baru, meningkatkan potensi diri, maupun
berkarya dan berkreasi. Pojok yang sebelumnya tidak menarik, bisa disulap menjadi tempat yang
indah, nyaman, dan bermanfaat.
Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dapat menjadi platform bagi prakarsa
perubahan untuk meningkatkan minat literasi. Melalui aktivitas dan proyek yang difokuskan pada
literasi, ekstrakurikuler dapat membantu siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menjadi pembaca yang lebih terampil dan terbuka. Selain itu, ekstrakurikuler ini
dapat menjadi ruang bagi siswa untuk berbagi dan berdiskusi tentang bacaan siswa, membentuk
komunitas yang didedikasikan untuk mempromosikan literasi dan membantu siswa memahami
bagaimana literasi dapat mempengaruhi kehidupan nyata kedepannya. Ekstrakurikuler KIR yang
ada di SMKN Darul Ulum Muncar Banyuwangi resmi beroperasi mulai awal tahun pelajaran
2022/2023 dengan visi “Membentuk karakter dan prestasi siswa sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki”.
Ekstrakurikuler KIR memiliki rencana kerja pelatihan penulisan esai dan artikel ilmiah,
pembuatan mading, mendesain tempat yang akan digunakan sebagai pojok literasi dengan kreatif.
Program kerja yang telah berjalan adalah pelatihan penulisan artikel ilmiah, pembuatan mading,
dan pelatihan penulisan cerita pendek. Program kerja yang telah berjalan baik masih memerlukan
pengembangan kegiatan agar lebih efektif. Beberapa program kerja yang belum berjalan baik
adalah pelatihan penulisan esai dan penulisan novel karena masih belum dijadwalkan serta
menunggu evaluasi program kerja yang telah dilakukan agar setiap program kerja dapat berjalan
lebih baik dari sebelumnya.
Rancangan BAGJA (5D-Inkuiri Apresiatif) yang telah dirumuskan akan membantu implementasi
program tersebut.
Suswandari, M. 2018. Membangun budaya literasi bagi suplemen pendidikan di Indonesia. Jurnal
Dikdas Bantara, 1(1), 20-32