Anda di halaman 1dari 5

Astrid Sofia Rini/7000116691

Bahasa01 – PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022

PRAKARSA PERUBAHAN

Meningkatkan Keterampilan Literasi Membaca dan Menulis di Esktrakurikuler Karya


Ilmiah Remaja (KIR) SMKN Darul Ulum Muncar Banyuwangi melalui Pengadaan,
Pengembangan, dan Pemanfaatan Pojok Literasi

Prakarsa perubahan merupakan upaya atau inisiatif untuk membuat perubahan serta
mengatasi masalah melalui tindakan kelompok atau tindakan individu. Hal tersebut, dapat
melibatkan tindakan politik, sosial, atau ekonomi untuk memperbaiki keadaan atau mempengaruhi
perubahan yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau mengembangkan kapasitas
sebuah lembaga atau komunitas sasaran perubahan baik dari segi sosial, ekonomi, politik, dan
lingkungan. Selain itu, prakarsa perubahan yang akan diterapkan pada sebuah lembaga akan
dijadikan sebagai pencetak generasi yang kompeten dalam bidang-bidang tertentu. Maka dari itu,
prakarsa perubahan merupakan poin penting dalam hal yang akan diperbaiki atau dikembangkan
kapasistasnya.

Di era milenial saat ini banyak generasi muda penerus bangsa yang belum melek literasi.
Hal tersebut masih menjadi problematika karena negara sangat membutuhkan masyarakatnya yang
mumpuni dalam literasi. Bahkan kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan
pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu
pengetahuan yang didapat, sedangkan ilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh
dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang semangat mencari ilmu
pengetahuan, maka akan semakin tinggi peradabannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi
generasi muda untuk dibiasakan dalam budaya literasi agar dapat menciptakan masyarakat yang
kaya akan pengetahuan dan terbiasa untuk berpikir kritis.

Literasi adalah kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi


secara cerdas. Kata literasi dewasa ini tidak lagi diasosiasikan dengan "baca tulis", tetapi dihimpun
dalam induk besar yang bernama Literasi Informasi. Literasi informasi merupakan kemampuan
seseorang untuk menyadari kebutuhan informasi, mengidentifikasi dan menemukan lokasi
informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan
mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada, memanfaatkan serta
mengkomunikasikannya secara efektif, legal dan etis (UNESCO, 2005).

Menumbuhkan minat literasi bagi siswa sangat penting karena dapat memberikan manfaat
baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Dalam kompetensi akademik, minat literasi
yang tinggi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan minat literasi yang
tinggi dapat membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran dengan lebih baik serta
dapat membantu mereka menjadi lebih fokus dan produktif dalam belajar. Dari segi non-akademik,
literasi membantu siswa memahami informasi secara umum dalam kehidupan sehari-hari dan
mempertimbangkan pandangan yang berbeda serta membantu mereka mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang bijak. Masyarakat Indonesia masih lebih
banyak didominasi oleh budaya komunikasi lisan atau budaya tutur. Masyarakat cenderung lebih
senang menonton HP dengan update status dan mengikuti siaran televisi daripada membaca
(Suswandari, 2018)

Menyikapi hal tersebut, di sekolah mulai mengadakan program yaitu Gerakan literasi
sekolah. Kegiatan literasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Di sekolah, literasi dapat
dilakukan di jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran, di dalam kelas, di luar kelas, di
perpustakaan, di kantin, di mana saja yang masih dalam lingkungan sekolah. Tempat yang nyaman,
terdapat fasilitas baca tulis, dan mudah dijangkau oleh siswa dapat lebih mempermudah siswa
untuk melakukan kegiatan literasi. Pojok kelas sering menjadi tempat yang kurang produktif,
tempat yang jarang terjamah, tidak terurus, dan biasanya berantakan karena lebih sering untuk
meletakkan alat-alat kebersihan kelas. Padahal, pojok kelas ini merupakan tempat yang mudah
dijangkau dan dapat diberdayakan untuk hal-hal positif, salah satunya bisa digunakan sebagai
tempat untuk membaca dan menulis siswa atau sebagai pojok literasi. Pojok literasi sejalan dengan
gerakan literasi sekolah yang merujuk pada gerakan literasi nasional yang diluncurkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kita sejak tahun 2015. Pojok literasi dapat dimanfaatkan
oleh siswa untuk menggali pengetahuan, mencari ilmu baru, meningkatkan potensi diri, maupun
berkarya dan berkreasi. Pojok yang sebelumnya tidak menarik, bisa disulap menjadi tempat yang
indah, nyaman, dan bermanfaat.

Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dapat menjadi platform bagi prakarsa
perubahan untuk meningkatkan minat literasi. Melalui aktivitas dan proyek yang difokuskan pada
literasi, ekstrakurikuler dapat membantu siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menjadi pembaca yang lebih terampil dan terbuka. Selain itu, ekstrakurikuler ini
dapat menjadi ruang bagi siswa untuk berbagi dan berdiskusi tentang bacaan siswa, membentuk
komunitas yang didedikasikan untuk mempromosikan literasi dan membantu siswa memahami
bagaimana literasi dapat mempengaruhi kehidupan nyata kedepannya. Ekstrakurikuler KIR yang
ada di SMKN Darul Ulum Muncar Banyuwangi resmi beroperasi mulai awal tahun pelajaran
2022/2023 dengan visi “Membentuk karakter dan prestasi siswa sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki”.

Ekstrakurikuler KIR memiliki rencana kerja pelatihan penulisan esai dan artikel ilmiah,
pembuatan mading, mendesain tempat yang akan digunakan sebagai pojok literasi dengan kreatif.
Program kerja yang telah berjalan adalah pelatihan penulisan artikel ilmiah, pembuatan mading,
dan pelatihan penulisan cerita pendek. Program kerja yang telah berjalan baik masih memerlukan
pengembangan kegiatan agar lebih efektif. Beberapa program kerja yang belum berjalan baik
adalah pelatihan penulisan esai dan penulisan novel karena masih belum dijadwalkan serta
menunggu evaluasi program kerja yang telah dilakukan agar setiap program kerja dapat berjalan
lebih baik dari sebelumnya.

Melihat profil ekstrakurikuler yang sudah dijabarkan, prakarsa perubahan terkait


pengadaan, pengembangan, dan pemanfaatan pojok literasi penting untuk diberikan guna
mengembangkan kapasitas ekstrakurikuler KIR sebagai komunitas inisiator kegiatan literasi
membaca dan menulis di SMKN Darul Ulum Muncar Banyuwangi. Tentunya dalam
merencanakan prakarsa ini, terdapat tantangan dan kekuatan yang harus dipertimbangkan.
Tantangan yang mungkin dihadapi berkaitan dengan kurang minatnya budaya literasi siswa karena
lebih tertarik dengan kemajuan teknologi saat ini. Siswa lebih cenderung kepada segala platform
media social yang ada dalam genggaman masing-masing sehingga menyebabkan kurangnya minat
membaca. Sedangkan kekuatan yang paling berpengaruh adalah dukungan sekolah untuk
membantu ekstrakurikuler KIR pengadaan pojok literasi di sekolah yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana seperti pengadaan media mading digital. Dukungan ini dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk terus mengembangkan potensi mereka di bidang literasi. Program
peningkatan keterampilan literasi melalui pengadaan, pengembangan, dan pemanfaatan pojok
literasi dapat memberikan stimulus yang dibutuhkan agar siswa anggota ekstrakuriler KIR dapat
secara mandiri terbiasa untuk membaca segala informasi dalam jenis teks apapun serta dapat
terbiasa untuk berpikir kritis dalam menangkap bacaan atau informasi.

Rancangan BAGJA (5D-Inkuiri Apresiatif) yang telah dirumuskan akan membantu implementasi
program tersebut.

a. Tahap Define (Buat Pertanyaan Utama)


Pada tahap pertama, membuat sarana prasarana untuk kegiatan literasi mudah
diakses dan nyaman. Selain itu perlu seluruh anggota KIR mendesain tempat yang akan
digunakan sebagai pojok literasi tersebut dengan sebaik dan sekreatif mungkin agar dapat
menarik perhatian siswa untuk mengunjungi secara mandiri tanpa adanya perintah. Maka
dari itu, selain tempat yang mudah diakses oleh siswa dan memadainya sarana prasarana
pojok literasi, bentuk desain yang kreatif dan menarik juga sangat mempengaruhi minat
siswa dalam kegiatan literasi.

b. Tahap Discover (Ambil Pelajaran)


Pada tahap ini perlu diketahui mengenai hal positif apa saja yang ada pada diri dan
lingkungan siswa yang dapat menumbuhkan antusias dan rasa nyaman dalam kegiatan
pengadaan, pengembangan, dan pemanfaatan pojok literasi. Hal-hal positif yang ada di
lingkungan sasaran kelompok meliputi adanya dukungan dari pihak sekolah terkait
penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan literasi serta tersedianya wadah
dalam bentuk ekstrakurikuler KIR untuk meningkatkan minat dalam kegiatan literasi.
c. Tahap Dream (Gali Mimpi)
Tahap ini terkait dengan hal-hal apa yang ingin diraih di masa depan dengan
memiliki antusias dan rasa nyaman dalam kegiatan pengadaan, pengembangan, dan
pemanfaatan pojok literasi. Dengan adanya program ini diharapkan siswa dapat terbiasa
untuk membaca segala informasi dalam berbagai jenis teks serta kemampuan literasi siswa
dapat meningkat ke ranah lebih tinggi dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
d. Tahap Design (Jabarkan Rencana)
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan antusias dan rasa
nyaman dalam kegiatan pengadaan, pengembangan, dan pemanfaatan pojok literasi adalah
sebagai berikut:
• Membenahi sarana prasarana agar nyaman digunakan untuk kegiatan literasi
• Penyediaan bahan bacaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik. Dalam hal ini dengan mempertimbangkan bacaan yang relevan dengan bidang
kejuruan

e. Tahap Deliver (Atur Eksekusi)


Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif dari anggota KIR, seluruh guru, dan
siswa dengan pengawasan dari kepala sekolah. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini
adalah Peserta didik secara mandiri menggunakan fasilitas penunjang kompetensi pojok
literasi serta meningkatnya nilai AKM. Dalam rencana eksekusi, perlu dilakukan observasi
dan pemetaan lebih lanjut untuk menentukan waktu pelaksanaan serta jangka waktu
pengadaan evaluasi kegiatan.

Dengan menerapkan rancangan BAGJA (5D-Inkuiri Apresiatif) di atas dalam


implementasi prakarsa perubahan diharapkan program ini dapat meningkatkan kapasitas
ekstrakurikuler KIR SMKN Darul Ulum Muncar Banyuwangi baik secara akademik
maupun non-akademik dalam bidang pengembangan dan pemanfaatan pojok literasi.
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO. Diakses tanggal 01 Februari 2023, tersedia di


http://archive.ifla.org/VII/sll/pubs/SchoolLibraryGuidelinesid.pdf

Suswandari, M. 2018. Membangun budaya literasi bagi suplemen pendidikan di Indonesia. Jurnal
Dikdas Bantara, 1(1), 20-32

Anda mungkin juga menyukai