Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

OLEH
Nila Karnila
Pengajar Praktik : Antonio Saputra
Fasilitator : Elisabeth Lindawati Sigiro

CGP ANGKATAN 4
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
2022
A. Latar Belakang
Budaya sekolah menurut Fullan (2007) adalah keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang terlihat
dari bagaimana sekolah menjalankan aktivitas sehari-hari. Sedangkan Deal dan Peterson (1999)
mendefinisikan budaya sekolah sebagai berbagai tradisi dan kebiasaan keseharian yang dibangun
dalam jangka waktu yang lama oleh guru, murid, orang tua, dan staf administrasi yang bekerjasama
dalam menghadapi berbagai krisis dan pencapaian.
Dari kedua pengertian tersebut kita melihat bahwa budaya sekolah merupakan nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan yang dibangun dalam jangka waktu lama yang tercermin pada sikap keseharian
seluruh komponen sekolah. Yang dimaksud dengan budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai,
keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid
dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, mandiri dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan profile pelajar pancasila yang beriman terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh siswa-siswi SMKN 1 IV Koto Aur Malintang diantaranya berdoa dan membaca ayar kursi
setiap pagi sebelum memulai pembelajaran, ceramah singkat setiap jumat, membacakan alfatihah
saat akan mengakhiri pembelajaran dan kegiatan keagamaan lainnya seperti peringatan hari
keagamaan. Karena siswa SMKN 1 IV Koto Aur Malintang 100% kegiatan keagamaan merupakan hal
yang penting untuk diterapkan dan dikembangkan guna membentuk karakter peserta didik. Pandemi
Covid 2019 menyebabkan keyakinan dan kebiasaan di sekolah tidak terlaksana dengan sepenuhnya.
Namun masih bisa di upayakan sebaik mungkin.
Demi mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan sentral. Guru perlu memahami
posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik lingkup kelas maupun sekolah.
Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan
dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, selanjutnya,
guru harus mempelajari dua konsep yaitu posisi kontrol guru dan disiplin positif yang menjadi
landasan dari budaya positif.
B. Tujuan Aksi Nyata
Adapaun tujuan aksi nyata yang dilakukan calon guru penggerak yaitu:
1. Mengaplikasikan pembelajran yang telah di laksankan terkaid budaya positif
2. Menyebarluaskan dampak pembelajaran yang telah diterima (sosialisasi pada rekan guru)
3. Membiasakan berbagai kebiasaan positif agar terbentuk budaya positif di lingungan sekolah
C. Deskripsi Aksi Nyata
Aksinyata ini saya lakukan pada awal semester genap tahun pelajaran 2021/2022 dengan bentuk
kegiatan menyepakati kesepakatan kelas dan sosialisasi budaya positif kepada rekan-rekan sesema
guru. Unutuk kesepakatan kelas di lakukan pada pertemuan awal semester ini sementara untuk
sosialisasi di lakukan pada hari rabu tanggal 26 Januari 2022.
Adapun langkah-langkah aksi nyata yang dilakukan :
1. Meminta izin dengan kepala sekolah, dan kepala sekolah memiliki niat yang sama untuk
menjalankan aksi nyata dengan CGP
2. Bersama wakil kesiswaan melapor kepada kepala sekolah untuk menjalankan seragkaian
rutinitas keagamaan di sekolah
3. Berkomunikasi dengan guru yang mengajar jam pertama dan terakhir tentang kesepakatan kelas,
agar bisa dijalankan secara Bersama sama
4. Meminta peserta didik untuk menghafal ayat kursi dan alfatihah bagi yang belum hafal.
5. Bekerjasama dengan bidang kurikulum untuk menjadwalkan kegiatan kultum di hari Jumat pagi.
D. Tolak Ukur Keberhasilan Aksi Nyata
1. Pesrta didik menjalankan kesepakatan kelas memaca doa dan ayat kursi sebelum memulai
pembelajaran dan membacakan Alfatihah saat mengakhiri pembelajaran.
2. Peserta didik lebih mematuhi aturan sekolah terkait atribut sekolah
3. Peserta didik lebih tertib terkait kerapian dan kebersihan diri, kelas dan lingkungan sekolah
4. Kegiatan ceramah singkat setiap hari jumat di lakukan secara bergiliran dengan penanggung
jawab kelas yang berbeda.
E. Tantangan Kegiatan
1. Terdapat beberapa peserta didik belum hafal ayat kursi sehingga untuk di awal agak kurang
serentak pelafalan ayat kursi secara bersamaannya
2. Waktu pembelajaran yang dipersingkat karena covid membuat proses pembelajaran sedikit
terlambat karena waktu yang terbatas
3. Belum semua guru dan peserta didik konsisten dalam menjalankan kesepakatan Bersama
F. Program Tindak Lanjut
Mengajak semua guru untuk terlibat aktif dalam menguatkan kesepakatan kelas dan budaya
positif di kelas sehingga budaya positif di sekolah dapat berjalan dengan maksimal. Serta memupuk
Kembali kesadaran peserta didik dan guru terkait pentingnya budaya positif dan dampak besar yang
akan terjadi nanti jika kita sam-sama bergerak dalam disiplin positif.
G. Hasil Aksi Nyata
1. Berdoa dan pembacaan Ayar Kursi sebelum memulai pembelajaran

2. Pembacaan kitab Suci Al- Qur’an


3. Pembacaan surat Alfatihah untuk mengakhiri pembelajaran

4. Ceramah singkat setiap jumat pegi

Anda mungkin juga menyukai