Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DALAM KEGIATAN PEMBUATAN KEYAKINAN

KELAS
OLEH DRS SULIANO M.SI
SMP NEGERI 2 STM HILIR

1.1. Latar Belakang


Budaya Positif disekolah sangatlah penting untuk mengembangkan peserta didik yang
memiliki karakter kuat, sesuai profil Pelajar Pancasila yang dicetuskan sebagai pedoman untuk
pendidikan di Indonesia. Untuk membangun Budaya Positif, sekolah perlu menyediakan
lingkungan yang positif , aman, dan nyaman agar peserta didik mampu berfikir, bertindak, dan
mencipta secara merdeka, mandiri dan bertanggungjawab.
Salah satu strategi yang perlu ditinjau ulang adalah bentuk disiplin yang selama ini dijalankan
di sekolah. Kesadaran akan penerapan disiplin belum berdasarkan motivasi internal, dimana
pembiasaan positif yang diterapkan bukan disiplin positif,namun masih menganut sistem
penghargaan dan hukuman. Model disiplin yang dibangun masih belum berpusat pada siswa
selain itu posisi kontrol guru belum sampai pada tahap manajer melainkan sebagai
penghukum dan pembuat siswa merasa bersalah.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan siswa siswa yang memiliki disiplin diri
sehingga mereka bisa berprilaku dengan mengacu pada nilai nilai kebajukan universal dan
memiliki motivasi internal. Siswa yang memiliki disiplin diri berarti mampu bertanggungjawab
terhadap apa yang dilakukannya.
Bagaimana Peran kita sebagai pendidik dapat menumbuhkan disiplin diri pada diri siswa
sehingga siswa mampu menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan, sesuatu yang
dihargai dan bermakna, mengontrol diri, menguasai diri untuk memilih tindakan mengacu
pada nilai nilai yang dihargai.
Bagaimana budaya positif yang sudah ada disekolah berkembang menjadi karakter semua
warga sekolah. Bagaimana pendidik menumbuhkembangkan budaya positif dalam
mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila, dan bagaimana menerapkan disiplin restitusi di
posisi monitor dan manajer sehingga lingkunganyang positif, aman dan nyaman dapat
terwujud.

1.2. Deskripsi Aksi Nyata


1. Tujuan
 Terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif
 Terbentuknya karakter disiplin yang kuat
 Menumbuhkan dan menguatkan karakter positif melalui pembiasaan-pembiasaan
positif
 Menumbuhkembangan karakter Profil pelajar Pancasila yaitu pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai nilai Pancasila
 Menguatkan peran sebagai guru penggerak melalui penerapan restitusi dalam
menanamkan displin positif pada siswa.
2. Tolak Ukur
Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan untuk mengontrol kegiatan
agar tetap terarah pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolak ukur yang digunakan
adalah sebagai berikut :
 Terbentuknya keyakinan kelas sebagai landasan dalam memecahkan permasalahan
yang ada dikelas. Keyakinan kelas ini ini dibentuk dan disepakati oleh peserta didik
bersama walikelas
 Konsistensi peserta didik dan wali kelas dalam menjalankan keyakinan kelas
 Minimal 80 % peserta didik sudah menunjukkan menguatnya karakter positif seperti
religius, peduli, disiplin, toleransi, gotong royong, dan bertanggung jawab pada proses
pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.
 Munculnya karakter berdaya nalar kritis pada prose pembelajaran yang terlihat dari
keaktifan peserta didik dalam bertanya, berpendapat/berargumen, dan menjawab
pertanyaan dari guru.
 Dokumentasi kegiatan pembentukan keyakinan kelas bersama peserta didik dan
walikelas, proses kegiatan restitusi, kegiatan kolaborasi dan sharing dengan wali
kelasdan rekan sejawat, serta hasil pengumuman tugas

3. Linimasi Tindakan Yang dilakukan


KEGIATAN MINGGU KE
1 2 3 4
1.Membuat perencanaan aksi nyata dan V
mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah
2. melakukan revisi perencanaan jika diperlukan sebagai V
hasil konsultasi dengan kepala sekolah
3. Mengsosialisasikan materi budaya positif dengan V
mengkomunikasikan Tindakan aksi nyata kepada
walikelas dan rekan sejawat
4. Melakukan kegiatan pembentukan Keyakinan Kelas V
5. Mendokumentasikan setiap kegiatan V V V V
6. Melakukan kolaborasi dan sharing dengan wali kelas V
dan rekan sejawat berkaitan strategi membangun
budaya positif di kelas
7. Mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan V
orangtua berkaitan penerapan disiplin positif
disekolah
8. Melakukan layanan restitusi V V V
9. Penerapan disiplin positif V V V
10.Mengevaluasi dan refleksi kegiatan Tindakan aksi V
nyata dalam rangka membudayakan kebiasaan
positif disekolah
11.Melaporkan hasil kegiatan Tindakan aksi nyata V
kepada kepala sekolah

4. Dukungan yang Dibutuhkan


Untuk menjalankan Tindakan aksi nyata ini dibutuhkan dukungan :
 Kepala sekolah dan rekan sejawat
 Orang tua dan Komite sekolah
 Peserta didik
 Masyarakat sekitar
 Saran dan prasana sekolah yang memadai
 Media yang diperlukan
Dengan menjalin hubungan yang baik dan kemampuan berkomunikasi yang efektif dan
persuasive, maka saya mendapatkan dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat, pihak
komite sekolah dan orang tua peserta didik serta msyarakat sekitar dalam menjalankan
Tindakan aksi nyata dalam rangka menumbuhkan budaya positif di sekolah.
Sarana Prasarana sekolah juga turut berkontribusi demi terwujudnya visi sekolahmelalui
penerapan budaya positif.
1.3. Hasil Aksi Nyata
Adapun hasil dan tindakan aksi nyata yang sudah dilakukan :
1. Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik bersama
walikelas.
2. Menguatnya karakter positif seperti relegius yang ditunjukkan dengan semakin
sadarnya siswa bahwa untuk melakukan setiap kegiatan itu harus diawali dengan
berdoa terlebih dahulu
3. Menguatnya karakter yang dapat berkolaboratif dengan baik.
4. Menguatnya karakter bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan baik tugas
mata pelajaran maupun yang berkaitan dengan kerapian , keindahan dan kebersihan
kelas.
5. Menguatnya karakter gotong-royong. Hal ini ditunjukkan dengan kesadaran siswa yang
ikut serta ambil bagian dalam melakukan Jumat bersih
6. Menguatnya karakter disiplin waktu yang ditunjukkan dengan tidak adanya catatan
terlambat masuk sekolah, disiplin dalam memakai masker dan disiplin dalam memakai
seragam.
7. Menguatnya karakter toleransi yang ditunjukkan dengan saling menghormati dan
menghargai teman yang berbeda agama,suku,ciri fisik dan gender.
8. Tumbuhnya karakter berdaya nalar kritis yang ditunjukkan dengan meningkatnya siswa
yang aktif bertanya, menjawab, berpendapat/berargumen.
9. Adanya Poster Keyakinan Kelas yang di pajang di kelas
10. Peserta didik sudah menunjukkan 5S.
Melakukan penilaian terhadap yang dikerjakan anak meliputi aspek :

1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan

Menyiapkan penilaian dengan format anekdot, chekclis dan hasil karya.

Melakukan evaluasi dan refleksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan menentukan Tindakan
perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.4. Pembelajaran Yang Didapat dari Pelaksanaan


Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan Tindakan aksi nyata dalam membangun budaya
positif ini adalah :
1. Pentingnya membuat keyakinan kelas untuk menumbuhkan motivasi internal pada diri
peserta didik
2. Adanya dukungan dari berbagai pihak terkait,srana dan prasarana yang memadai
sangat berkontribusi dalam usaha membangun Budaya Positif
3. Layanan Restitusi dalam menyelesaikan permasalahan memfokuskan Peserta didik
untuk belajar dari kesalahan, menuntun untuk melihat ke dalam diri, memperbaiki
hubungan, focus pada karakter dan solusi.
4. Untuk menerapkan disiplin positif, restitusi seorang guru harus mampu memposisikan
diri sebagai manajer agar dapat membimbing siswa sehingga siswa mampu
mengevaluasi diri bagaimana menjadi diri sendiri yang lebih baik.

1.5. Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan dimasa mendatang

Setiap 3 bulan, butir butir keyakinan kelas dievaluasi dan diperbaiki. Jika item butir butir
keyakinan kelas sudah membudaya, maka diganti dengan butir-butir yang lain, sehingga akan
semakin banyak butir butir budaya positif yang dapat ditumbuhkan pada peserta didik.

Selain itu perlu koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua agar penanaman budaya positif
benar benar dapat diterapkan bai disekolah maupun dirumah.

DOKUMENTASI TINDAKAN AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

1. Komunikasi Perencanaan sosialisasi Budaya Positif dengan rekan sejawat kepada kepala
sekolah
2. Kolaborasi (sosialisasi) tentang tindakan aksi nyata Budaya Positif dengan wali kelas dan
rekan sejawat dan didampingi kepala sekolah

3. Pembentukan Keyakinan Kelas


a

4. Sharing Dengan Wali Kelas dan rekan Sejawat Berkaitan Strategi membangun budaya Positif

5. Mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan orangtua berkaitan penerapan disiplin


positif disekolah
6. Melakukan layanan Restitusi

7. Penerapan Budaya Positif

a.

Apel Pagi 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)

B. Sebelum masuk kelas setiap siswa Membaca senyap 10 menit dan menceritakan isi bacaannya.

C. Sebelum dan sesudah selesai pembelajaran selalu diawali dengan berdoa


c. Selalu Perduli akan kebersihan dan keindahan kelas/sekolah

Kegiatan Jumat Bersih

d.Kreatif ,Kolaboratif dan bernalar kritis dari diri sendiri (Praktek Bioteknologi Permentasi pada
makanan)
8. Mengevaluasi dan refleksi kegiatan Tindakan aksi nyata dalam rangka membudayakan
kebiasaan positif disekolah

Dokumentasi bentuk Video


1. Mengkomunikasikan tentang sosialisasi Budaya positif terhadap Kepala Sekolah

https://drive.google.com/file/d/123kzwEAZhFm3xtMmGS-Gwdz5rTaHYYxt/view?usp=drivesdk

2. Sosialisasi Budaya Positif dengan Dewan Guru didampingi Kepala Sekolah


https://drive.google.com/file/d/126dvy-gb22QUnUsZGIXY3ipCntrwuRRY/view?usp=drivesdk

3. Membuat Keyakinan Kelas dengan Peserta didik


https://drive.google.com/file/d/12I-tLzz97tEJhLkk-VSUc1rb5Fg_udm9/view?usp=drivesdk

4. Testimoni tentang Pelaksanaan Keyakinan Kelas dari pada beberapa siswa


https://drive.google.com/file/d/12Yq0-BMeLQMFsFHJcOHNhbyRC4Dkf1xe/view?
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/12Yq0-BMeLQMFsFHJcOHNhbyRC4Dkf1xe/view?
usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/12NmqmERQ0DcdZFo7tAkluvidQdI194Z4/view?
usp=drivesdk

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


SALAM BAHAGIA
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SALAM BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai